Sheyra mengerjapkan matanya dengan lembut saat indera pendengarannya menangkap suara kicau burung yang begitu merdu. Bunyi derum mobil yang mesinnya sedang dipanaskan itu pun ikut menjadi backsound dalam suasana pagi yang nampaknya akan cerah. Sheyra belum bisa memastikan apakah hari ini cuaca akan cerah, mendung, atau justru hujan sebab matahari pun masih malu-malu menampakkan keindahannya. Walau demikian, sinar yang dimilikinya itu sudah mampu menembus celah gorden di dalam kamarnya. Saat Sheyra hendak bangkit, dia merasakan sebuah tangan besar yang memeluk perutnya, dan karena hal itulah yang membuatnya mengurungkan niat untuk beranjak. Ketika menoleh, dia mendapati wajah damai Arya yang berada dalam jarak sangat dekat dengan wajahnya. Dipandanginya wajah tampan itu dengan seksama. Matanya lekas memindai mulai dari kening, rahang, alis, kelopak mata yang tertutup, hidung, dan berakhirlah di bibir natural yang memiliki tekstur tebal serta lembut itu. 'Pikiran macam apa ini?'
Baca selengkapnya