Home / Romansa / Terjebak Hasrat Mafia Bengis / Chapter 141 - Chapter 150

All Chapters of Terjebak Hasrat Mafia Bengis: Chapter 141 - Chapter 150

291 Chapters

141. Giliran Albert

“Detektif Rodriguez, aku menemukan satu hal baru dari video rekaman CCTV!” seru Magnus sambil menekan tombol pause pada keyboard laptopnya.Detektif Rodriguez yang sedang menata arsip perkara yang sedang mereka tangani, menghampiri Magnus dengan wajah penasaran.“What’s that?”“Coba lihat di timeline bagian ini. Apakah itu suatu kebetulan? Albert Wesley, orang kedua yang kita cari-cari selama ini, ternyata dia juga ada dalam pub yang sama malam itu.”“Are you kidding me? Wow, interesting! Kill two birds with one stone, huh?”“Exactly! Ini merupakan sebuah pertanda yang bagus. Apa yang Mateo dan Albert lakukan di sana di saat yang sama?”“Kita akan menyelidikinya lebih dalam lagi. Ini benar-benar membangunkan sisi detektif dari diriku.”“Aku rasa, kita harus mencari tahu timeline, kapan Albert meninggalkan pub itu, sehingga kita bisa cocokkan dengan keterangan dari saksi yang lain.”“I like that idea. Kapan kita memanggilnya untuk proses interogasi?”“Aku akan siapkan surat pemanggilan
last updateLast Updated : 2024-05-29
Read more

142. Siap Lahir dan Batin

“Cari tahu kenapa aku bisa menerima surat panggilan interogasi ini?” perintah Albert dengan mata memerah.Albert memasuki mobil dengan emosi. Hati kecilnya mengatakan bahwa polisi telah menemukan bahwa dia berada di tempat kejadian perkara.Tom yang diberikan perintah seperti itu, hanya bisa mengangguk walaupun dia sendiri bingung bagaimana caranya untuk mencari informasi yang diinginkan oleh tuannya.Mereka menunggu sampai Magnus berlalu dari sana. Setelah mobil polisi itu menghilang dari pandangan mereka, Albert memerintahkan anak buahnya untuk segera berangkat dan melanjutkan rencana awal mereka.Telepon Albert berdering nyaring. Pria itu melirik nama pemanggil dan mengangkat teleponnya.“Hello!”“Hello, Tuan. Saya sedang mengikuti orang yang bernama Mateo. Dia sedang bersama dengan seorang gadis, dan mereka sekarang berbalik arah menuju ke suatu tempat."“Seorang gadis? Bagaimana rupa dari gadis itu?”Rupanya Albert telah memerintahkan salah seorang anak buahnya untuk mengintai Mat
last updateLast Updated : 2024-05-29
Read more

143. Ketegasan

“Nona Chloe!” sapa sekuriti yang sedang bertugas siang itu.“Selamat siang, Gio.”Pemuda berbadan besar dan kekar itu segera membuka pintu pagar yang kecil untuk Chloe.“Tuan Albert sedang tidak ada di sini, Nona Chloe.”“Aku tahu, dan aku tidak sedang mencari Albert saat ini. Apakah Mr. dan Mrs. Ragnar ada di rumah sekarang?”“Kebetulan sekali mereka ada di rumah saat ini. Silahkan masuk. Akan saya bantu untuk membukakan pintu utama.”Chloe mengangguk singkat dan mengikuti Gio dari belakang. Mereka berjalan melewati taman yang sudah tidak ada bunganya sama sekali.Musim gugur sudah mengambil kehidupan dari tanaman-tanaman yang ada dalam taman itu. Daun warna-warni menghiasi halaman mansion yang megah milik keluarga Albert.Chloe sudah sering main ke sini, tapi keindahan mansion itu selalu membuatnya takjub. Bangunan itu dikelilingi hutan pinus dan ada farm (perkebunan kecil) di halaman belakang.Musim gugur adalah musim dimana mereka biasanya menuai. Dari kejauhan, bulir-bulir gandum
last updateLast Updated : 2024-05-30
Read more

144. Satu Minggu

“Aku beri kamu waktu satu minggu untuk melunasi utang piutang kalian. Kalau kamu tidak berhasil melunasi semua utang-mu, maka pernikahan kalian akan kami laksanakan Sabtu depan.”Chloe beranjak dari tempat duduknya. Dia mengetuk ponselnya dan memilih sebuah aplikasi tulis menulis.“Silahkan tulis di sini nomor rekening dan total semua jumlah utang-ku dan utang kedua orang tuaku. Aku akan melunasinya secepat mungkin.”Mr. Ragnar dan Mrs. Kellie terkesima melihat keberanian gadis cantik di depan mereka itu.Tiba-tiba, Mr. Ragnar tersenyum geli. Dia tidak habis pikir dengan kegigihan Chloe.‘Gadis ini benar-benar keras kepala,’ pikirnya.“Aku tahu sekarang kenapa Albert sangat ingin menikahimu. Selain karena cantik, kamu keras kepala, cerdas, pemberani dan tidak pantang menyerah. Hanya wanita seperti itu yang bisa mengimbangi sepak terjang Albert."“Maaf, aku sudah tidak mempunyai keinginan untuk menikahi Albert, Mr. Ragnar."‘Gadis sombong! Apakah dia kira, dia bisa lepas dari ikatan per
last updateLast Updated : 2024-05-30
Read more

145. Izinkan Aku Membantumu

“Bagaimana hasilnya?” tanya Mateo pelan. Walaupun dia sudah sangat penasaran, tapi dia tidak mau memaksa gadis itu untuk menjawab pertanyaannya saat itu juga.“Mereka memintaku untuk melunasi utang piutang dan mengembalikan semua biaya yang telah mereka keluarkan selama proses persiapan pernikahan.”“Brengsek! Mereka benar-benar licik!” cetus Mateo geram.“Berapa total semua utangmu? Aku akan membayar lunas semuanya saat ini juga," lanjutnya dengan suara tertahan.Chloe menunduk sambil meremas-remas ujung baju hangatnya. “Chloe,” panggil Mateo lembut. Dia menggunakan telunjuknya dan menyentuh dagu gadis itu.“Aku mencintaimu, Chloe. Izinkan aku untuk membantumu.”Dengan lembut Mateo melumat bibir Chloe seakan ingin membuat gadis itu melupakan masalah yang dihadapinya.“Please…” ucap Mateo di sela-sela ciuman mereka. Tangannya mengelus punggung Chloe sehingga Chloe merasa tenang.“Aku tidak mau membuatmu terbeban, Mateo.”“Chloe! Aku tidak pernah merasa terbeban. Niatku hanya ingin mem
last updateLast Updated : 2024-05-31
Read more

146. Menunggu Keputusan

Aurora memasukkan semua bukunya dengan tergesa-gesa ke dalam tas ranselnya. Dia sudah tidak sabar lagi untuk segera menemui William. Ditambah lagi, pemuda itu sudah mengirimkan begitu banyak pesan padanya.“Kamu mau ke mana? Kok seperti dikejar-kejar setan saja?” tanya Sofia kebingungan.“Siapa yang dikejar setan? Aku hanya ingin segera pulang.”“Ada acara?”‘Duh, cerewet banget sih nih orang,' dengus Aurora dalam hati.“Tidak ada. Aku hanya ingin pulang sekarang.”Sofia mengerutkan keningnya. Tidak biasanya sahabatnya itu bersikap seperti itu. Mereka berdua biasanya selalu bersama-sama menunggu bis di halte depan sekolah. Sofia merasa ada sesuatu yang disembunyikan Aurora.“Tunggu aku ya. Aku mau ke toilet sebentar,” pinta Sofia sambil berjalan menuju toilet.“Eh! Aku tidak bisa pulang denganmu hari ini, maaf. Aku pergi duluan. Bye…”Belum lagi Sofia sempat protes, Aurora sudah menghilang di ujung lorong.Sofia hanya bisa protes sambil memasuki ruang toilet.“Aneh sekali anak itu. Bia
last updateLast Updated : 2024-05-31
Read more

147. Time is Ticking

“Dad, bagaimana? Kita tidak punya banyak waktu lagi.”Dengan kalut Mr. Steven beranjak dari tempat duduknya dan mulai berjalan ke sana ke mari seperti setrikaan.“Honey, ikuti saja kata hatimu.”“Tapi kalian juga bisa ikut berpendapat. Hal ini bisa kita putuskan bersama-sama,” ucap Mr. Steven gusar.Dia merasa keputusan apa pun yang akan dia ambil terlalu berisiko. Dia tidak mau mempertaruhkan kehidupan putrinya, lalu menyesal di kemudian hari.“Dad, tolong jawab sekarang. Aku menunggu persetujuan darimu.”“Kenalkan pria itu kepada kami. Mungkin setelah mengenalnya, Daddy menjadi lebih tenang saat mengambil keputusan nantinya."“Dia ada di depan di tempat parkir. Aku bisa menelponnya sekarang juga.”Chloe segera mengambil ponselnya dan menelpon Mateo.Tak berapa lama kemudian, pria itu sudah berada di depan keluarga Chloe.Baik Mr. Steven dan Mrs. Kirana hanya bisa melongo melihat pria macho dan tampan memasuki ruang tamu mereka. Kehadirannya seperti menghipnotis kedua orang tua Chloe
last updateLast Updated : 2024-06-01
Read more

148. Perjanjian

“Sayang, kita ijinkan saja mereka menikah besok. Tapi sebelumnya, kita harus menandatangani kontrak untuk pelunasan hutang. Jadi tidak ada alasan baginya untuk tidak menerima uang dari kita.”“Sepertinya itu ide yang bagus, tapi sebelum kita menyetujui, aku akan mengajukan satu pertanyaan terakhir padanya.”“Pertanyaan apa itu?” tanya Mrs. Kirana penasaranDengan wajah misterius, Mr. Steven menarik tangan istrinya kembali ke ruang tamu.Mereka menemukan Chloe dan Mateo yang sedang berdiri sambil berpelukan mesra. Terlihat sekali kali kalau kedua sejoli itu menikmati kebersamaan mereka.“Eheeem! Chloe, Mateo, sebelum kami memutuskan apakah kalian akan menikah atau tidak, aku ingin menanyakan sesuatu kepada Mateo.”Pria itu menatap Mr. Steven dengan wajah penuh tanda tanya. Dia melihat kesungguhan di wajah pria separuh baya itu.“Baiklah, perihal apa yang ingin Mr. Steven tanyakan kepadaku?”Mateo tetap terlihat tenang. Dia sudah memperkirakan kemungkinan apa saja yang bakal terjadi.Dia
last updateLast Updated : 2024-06-01
Read more

149. William

Warning!!! 18+Aurora duduk di pinggir tempat tidur William Dia menikmati keindahan kamar William sambil menunggu pemuda itu datang kembali.Dia merasa aneh karena tidak terlalu begitu banyak barang di kamar itu. Hanya ada beberapa lemari saja, sehingga kamar itu terasa semakin luas.Aurora berdecak kagum. Tidak henti-hentinya dia mengagumi kerapian kamar Willian. Lalu ia melirik jam yang berdetak di dinding kamar.‘Hmm, kenapa dia lama sekali perginya?’ pikir Aurora.Dia berdiri dan hendak menyibak kain gorden di jendela. Dia penasaran dengan pemandangan yang ada di luar sana.‘Pasti pemandangan dari kamar ini sangat indah,’ gumamnya dalam hati sambil mengulurkan tangannya ke arah gorden.Aurora hampir memekik kaget karena tidak percaya dengan apa yang ada di depan matanya.Tidak ada jendela di sana. Hanya tembok kosong yang ditutupi oleh kain jendela.Karena tidak percaya dengan apa yang dilihatnya, Aurora menarik semua kain gorden itu ke arah samping.Sama saja, hanya ada tembok put
last updateLast Updated : 2024-06-02
Read more

150. Cinta dan Perhatian

Chloe dan Mateo tiba di salah satu butik sepatu terbaik di kota itu. Setelah memarkir mobilnya di tempat parkir khusus, Mateo meraih tangan Chloe dan mengecupnya dengan manis.“Terima kasih karena sudah memperkenalkanku pada kedua orang tua.”“You are welcome.”"Maaf kalau aku telah melakukan kesalahan tadi.""Maksudmu? Kamu tidak melakukan kesalahan apa pun, Tuan Mateo yang tampan."Mateo menangkup wajah Chloe dan menelusuri wajah wanita wanita cantik itu dengan penuh arti. Dia ingin sekali bercumbu dengan gadis itu.Huff, tiap bersama Chloe, otak Mateo selalu travelling dan ternoda, readers."Hmm, jadi aku tampan rupanya?""Sangat tampan," ucap Chloe dengan mata berbinar-binar.“Aku sangat mencintaimu, Chloe,” bisiknya sambil berusaha untuk tidak mencium Chloe.“Aku juga mencintaimu, Mateo. Kamu pria yang luar biasa. Aku harap sikap daddy dan mommy tidak melukai hatimu.”“Nope! Tidak sama sekali. Sebagai orang tua, mereka berhak untuk melakukan semua itu.”Chloe melepas sabuk pengama
last updateLast Updated : 2024-06-02
Read more
PREV
1
...
1314151617
...
30
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status