Home / Romansa / BILLIONARE'S WIFE / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of BILLIONARE'S WIFE: Chapter 81 - Chapter 90

155 Chapters

BAB 19 SIFAT KERAS CALVIN

BAB 19 SIFAT KERAS CALVINBegitu mendengar suara mobil Calvin kembali, Talisa langsung berlari menuruni anak tangga untuk menyambutnya di garasi. Talisa SUDAH benar-benar tidak sabar karena terus dibuat cemas sejak Calvin pergi."Calvin!" Talisa luar biasa terkejut melihat kemeja Calvin yang sangat kotor, bukan cuma kotor oleh percikan air dan tanah kecoklatan, tapi suga percikan darah yang membuat Talisa semakin takut."Apa yang terjadi?" Talisa berlari memeluk lelakinya. "Apa kau terluka?"Talisa juga langsung sibuk meraba ke sekujur lengan Cavin dan dadanya yang berdebar hangat."Aku sudah berjanji untuk pulang untukmu!" Calvin cuma merunduk untuk mengecup dahi Talisa.Talisa lanjut menelusuri tubuh lelakinya yang sangat kotor untuk terus dia periksa. Sepertinya memang tidak ada luka berarti, tapi percikan darah di kemeja Calvin masih membuat Talisa takut"Kau harus mandi!"Talisa menarik tubuh kaku Calvin agar ikut bersamanya. Talisa membawa Calvin ke kamar mandi, menguraikan k
Read more

BAB 20

BAB 20Pagi selepas Calvin pergi, Talisa turun untuk membuat minuman hangat. Biasanya Talisa membuat teh hijau dengan lemon. Ketika Talisa berjalan melalui depan mesin pembuat kopi, Talisa baru ingat jika pagi ini dia belum membuat kopi untuk Calvin. Biasanya Calvin akan membuat kopi sendiri bila Talisa lupa. Tapi sepertinya pagi ini Calvin sedang tergesa-gesa karena Talisa juga tidak melihat bekas cangkir.Tiba-tiba Talisa malah iseng untuk membuat kopi untuk dirinya sendiri. Talisa juga mengikuti selera Calvin, kopi tanpa krimer dan tanpa gula. Talisa memperhatikan cairan hitam pekat mengucur ke cangkirnya yang langsung mengepulkan uap panas, aromanya saja sudah membuat Talisa rindu.Talisa bukan rindu pada aroma kopi, tapi rindu pada seseorang yang biasa dia buatkan kopi seperti itu. Padahal Calvin juga baru pergi beberapa menit Talisa sudah rindu. Diam-diam Talisa tersenyum karena mengingat perbuatan mereka sepanjang malam. Istri yang berhasil dibuat bahagia, pasti bakal terus mer
Read more

BAB 21 SEMUA KACAU

BAB 21 SEMUA KACAUTalisa segera menguyur tangannya yang terkena percikan air kopi panas ke bawah kran air mengalir, rasanya jadi panas terbakar di permukaan kulit. Talisa berdesis-desis untuk menahan denyut perih sambil terus berdoa semoga kulitnya tidak melepuh. Air dingin mengurangi sakit untuk sejenak, tapi belum juga mereda saat tiba-tiba ponsel Talisa berbunyi. Benda pipih merah muda itu terus bergetar di atas meja dapur agak jauh dari posisi Talisa berdiri. Talisa coba merentangkan tangannya yang tidak sakit untuk menggapai sambil mempertahankan tangan yang lain agar tetap berada di bawah air.Talisa nampak kerepotan untuk sekedar meraih ponsel, tapi begitu nyaris berhasil dia gapai, panggilannya malah berhenti. Karena panggilan teleponnya telah berhenti, Talisa lanjut menguyur punggung tangannya di bawah kran tanpa memeriksa siapa yang tadi menelpon. Kira-kira baru setengah menit ponsel Talisa berbunyi lagi."Ah ...!" Talisa terkejut dan buru-buru lebih cepat untuk meraih pons
Read more

BAB 22 SALING CURIGA

BAB 22 SALING CURIGA"Cepat kemari!"Daren minta Tamara untuk datang ke tempat persembunyiannya. Waktu itu Tamara masih belum tahu dengan apa yang telah menimpa Daren. Tamara terkejut luarbiasa ketika melihat Daren berbaring tidak berdaya di atas ranjang."Apa yang terjadi?"Tamara melihat kedua pangkal kaki Daren masih di bebat perban."Calvin menembak ku!" Daren langsung memberitahu dengan bibir berdesis."Bisa kuperiksa?"Tamara seorang dokter bedah tapi Daren langsung menggeleng."Pelurunya sudah diangkat, tidak mengenai tulang."Tamara ikut lega meskipun dia tidak sepenuhnya menyukai sifat Daren."Lakukan apapun agar aku segera bisa berjalan!"Seharusnya Tamara lebih tahu."Sepertinya kau harus istirahat total jika ingin segera pulih.""Berapa lama penyembuhannya?" Daren sudah tidak sabar."Minimal dua bulan.""Calvin terkutuk!" Daren kembali mengumpat. "Aku bersumpah akan segera membalasnya!"Ketika melihat Daren menggebu-gebu ingin segera membalas dendamnya tiba-tiba Tamara sad
Read more

BAB 23 CALVIN MENGHILANG DARI SEMU ORANG.

BAB 23 CALVIN MENGHILANG DARI SEMU ORANG.Calvin Alexander tiba-tiba menghilang, membuat semua musuhnya panik."Apa kau sudah mendapat informasi?" Tamara kembali bertanya pada Daren untuk yang ke lima belas kalinya."Calvin masih menghilang!" Daren sama sekali tidak dapat melacak keberadaan Calvin."Aku yakin Calvin sengaja dibuat menghilang untuk menutupi kondisinya." Dugaan Tamara tidak sepenuhnya salah karena sama halnya dengan Daren yang sedang bersembunyi dalam masa pemulihan. "Masalahnya kita juga tidak tahu Calvin selamat atau tidak?" Tamara terus risau karena sekarang dia jadi benar-benar berharap Calvin sudah mati karena racun. Mereka juga sama-sama tidak tahu dan masih terus menduga-duga siapa sebenarnya yang telah memberi racun ke dalam minuman Calvin. Semua informasi yang Daren dapatkan dari para karyawan Cabin masih simpang siur."Jika benar pelakunya Katrina, kita harus lebih waspada!" Daren memperingatkan Tamara. "Kita belum tahu apa rencana mereka selanjutnya.""Ak
Read more

BAB  24  MEREPOTKAN

BAB 24 MEREPOTKANTubuh Talisa masih gemetaran karena takut dan tidak siap melihat dua garis merah."Bagaimana bila aku benar-benar hamil?"Saat itu juga Calvin langsung menelpon Robin."Robin cepat kirim helikopter ke mari!"Calvin memanggil helikopter untuk membawa Talisa ke rumah sakit terdekat. Calvin benar-benar tidak sabar untuk memastikan kehamilan Talisa."Kita mau ke mana?" Talisa masih bingung."Kita ke rumah sakit!"Talisa benar-benar takut hamil dalam kondisi kurang kondusif seperti ini."Aku benar-benar takut hamil, Calvin!""Kau istriku, apa masalahnya bila kubuat hamil!"Calvin tetap membawa Talisa ke rumah sakit. Setelah yakin Talisa benar-benar hamil Calvin juga langsung membuat keputusan tegas."Kau harus bersembunyi!"Calvin tidak mau kelurganya sampai tahu jika Talisa sedang hamil. Pastinya Calvin sudah sangat waspada mempersiapkan seluruh pengamanan untuk Talisa."Apa kita tidak bisa bersembunyi di sini saja?" Talisa masih ingin berlibur di pulau."Tidak, di si
Read more

BAB 25 SEBUAH RAHASIA

BAB 25 SEBUAH RAHASIA"Talisa juga menghilang, dia tidak hadir di acara wisudanya!" Tamara kembali mendatangi Daren yang masih berbaring di atas ranjang. "Aku semakin yakin jika semua ini adalah akal jahat Talisa!"Tamara benar-benar curiga Talisa yang telah melenyapkan Calvin karena dia pikir Talisa sama licik dan serakah seperi dirinya. Seandainya Tamara tahu Talisa sama sekali tidak pernah meminta harta dari Calvin, tapi justru Calvin sendiri yang suka rela memberikannya, mungkin Tamara akan menjerit gila karena cemburu."Talisa menggoda Calvin dengan kotor, menjeratnya dengan licik kemudian membunuhnya mengunakan racun setelah dia mendapatkan banyak harta dari mantan suamiku!" Tamara terus menggebu dengan kebenciannya terhadap Talisa. "Seharusnya dia yang Kao habisi lebih dulu!"Perintah Tamara sama persis seperti perintah Tuan Harlan, tapi nyatanya Daren tidak juga melaksanakan."Jangan ceroboh tergesa-gesa cuma karena kecemburuanmu." Daren malah mengkritik sikap Tamara."Kenapa
Read more

BAB 26 SAUDARA

BAB 26 SAUDARA Talisa memperhatikan Calvin yang masih tidur dalam pengaruh obat penenang. Calvin memerlukan istirahat untuk mengalihkan dorongan mual. Sungguh Talisa sebenarnya tidak tega melihat Calvin sampai seperti itu. Sindrom yang dialami Calvin sudah sangat parah dan mengkhawatirkan. Ketika terus memperhatikan kelopak mata Calvin yang terpejam lembut, tiba-tiba Talisa mulai berpikir. Calvin tidak mungkin mengalami sindrom separah ini jika bukan karena trauma yang lain. Mustahil jika cuma karena kehamilan Talisa bisa membuat pria seperti Calvin Alexander sampai jatuh pingsan. Talisa yakin ada sesuatu yang membuat Calvin sangat takut. Sesuatu yang terus Calvin simpan sendiri. Talisa tahu, dulu Calvin takut memiliki anak, sebelumnya Calvin juga pernah mengalami trauma karena menemukan ayahnya meninggal. Tapi Calvin tidak pernah sampai pingsan karena melihat tetesan darah. Sepertinya memang bukan cuma itu sumber ketakutan Calvin. Talisa juga jadi ingat, kemarin Calvin sempat m
Read more

BAB  27 SIAPA YANG LEBIH CEPAT

BAB 27 SIAPA YANG LEBIH CEPAT "Kenapa Abang masih ingat nomor teleponku saat hampir mati seperti ini!" Talisa benar-benar marah dengan semua ulah Agung yang hanya merepotkan."Tolong Talisa, hanya kau yang bisa menolongku. Kali ini aku benar-benar tidak berbohong." Agung terus memohon sambil menaNgis cengeng."Jadi selama ini Abang sering berbohong?" sindir Talisa dalam pertanyaan tegas. Akhirnya Agung terpaksa mengaku karena sudah terdesak, butuh pertolongan. "Aku memang sering berbohong padamu karena Daren terus membujukku.""Daren!" Talisa syok."Ya, Daren sering memberiku iming-iming dengan sejumlah uang untuk membantunya mendapatkanmu.""Abang mau menjualku pada Daren?" Talisa berteriak marah karena dia memang baru tahu mengenai kerjasama Agung dengan Daren."Sungguh aku tidak berniat jahat, karena kupikir Daren juga benar-benar menyukaimu.""Abang mau memberikanku pada psikopat gila dan kau bilang itu bukan kejahatan!" Talisa semakin murka."Talisa, aku sudah berusaha jujur p
Read more

BAB 28 BUKTI PEMBUNUH TAMARA

BAB 28 BUKTI PEMBUNUH TAMARA Tamara sudah tergeletak tidak bernyawa, matanya masih terbuka lebar dengan kelopak kaku. Otak Daren syok, dia sama sekali tidak memiliki gambaran siapa yang telah membunuh Tamara dengan cara sesadis itu, isi perutnya benar-benar dicongkel dengan pisau dapur berukuran cukup besar. Sepertinya juga sempat terjadi perlawanan dengan pergulatan seimbang. Pembunuhnya bukan profesional. Daren melihat rembesan darah dari sisi perut Tamara juga tercecer di sepanjang lantai sampai kamar mandi di sudut dapur.Daren segera memeriksa ke dalam kamar mandi, dia melihat lantai shower yang masih basah. Pembunuhnya sempat mandi untuk membersihkan tubuhnya dari darah. Daren buru-buru memeriksa tempat sampah di dalam kamar mandi dan dapur yang ternyata kosong. Tidak ada bekas pakaian kotor. Saat itu juga Daren langsung ingat untuk memeriksa ke ruang wardrobe.Terlihat salah satu pintu lemari yang masih terbuka dan gantungan baju kosong, pembunuhnya perempuan, dia kabur dengan
Read more
PREV
1
...
7891011
...
16
DMCA.com Protection Status