BAB 10 PEMARAH DAN DINGINKarena Calvin masih terlihat marah, Talisa jadi tidak berani bersuara sampai mereka benar-benar berhenti di dalam garasi."Apa aku bisa langsung pulang?" Talisa memberanikan diri untuk bertanya dengan hati-hati."Sudah larut malam, pulang saja besok!""Aku sudah biasa pergi malam, pulang pagi juga tidak masalah." Talisa menjelaskan."Aku menyuruhmu menginap!"Calvin bicara tanpa menoleh Talisa lagi, dia juga langsung keluar lebih dulu kemudian pergi naik ke lantai tiga. Benar-benar baru kali ini Talisa bertemu mahluk seperti itu, dingin, kaku, dan pemarah.Walaupun sambil menggerutu, Talisa ikut pergi ke kamarnya sendiri di lantai dua. Talisa segera melepas semua pakaian serta aksesoris, terutama cincin berlian di jari manisnya. Memakai cincin berlian seharga ratusan juta mungkin membuat Talisa takut. Buru-buru Talisa memasukkan benda itu ke dalam laci, berharap hatinya akan segera tenang, tapi ternyata juga tidak.Malam itu, Talisa kesulitan untuk memejamkan
Read more