Home / Romansa / BILLIONARE'S WIFE / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of BILLIONARE'S WIFE: Chapter 31 - Chapter 40

155 Chapters

BAB 31 RUMAH

BAB 31 RUMAHTalisa sama sekali tidak sadar jika sore itu dia sudah di ikutin oleh kakaknya. Agung terus tersenyum, dia tidak perduli pekerjaan kotor apa yang dilakukan Talisa, yang penting mereka dapat uang. Agung menduga, Talisa sudah menjadi wanita simpanan tetap tua bangka kaya-raya.Begitu melihat Talisa masuk ke dalam rumah mewah tempatnya bekerja, Agung yang masih penasaran coba mengintip dari celah pintu gerbang."Wao!" mulut Agung terus dibuat takjub.Rumah putih tiga lantai itu bukan cuma megah, halamannya juga sangat luas seperti lapangan golf. Mungkin Agung bakal jatuh pingsan jika tahu rumah tersebut sudah menjadi milik Talisa.******Talisa masih tidak tahu jika Calvin telah melimpahkan banyak harta kekayaan atas namanya. Sore itu Talisa kembali datang untuk membersihkan rumah sebagaimana tugasnya. Talisa mulai dengan membuka tirai jendela, menghidupkan penyedot debu, dan terakhir membersihkan kamar Calvin. Agung pasti tidak akan menduga jika Talisa benar-benar melakukan
Read more

BAB 32 WANITA BAYARAN

BAB 32 WANITA BAYARANDaren mendapat informasi alamat rumah Talisa dari tempat karaoke. Tanpa membuang waktu, Daren langsung pergi sendiri untuk mencarinya. Daren juga terkejut mengetahui Talisa masih tinggal di sebuah perkampungan padat penduduk bersama abangnya."Apa ini rumah Talisa?" Daren bertanya pada pria yang sedang duduk di teras."Kau kenal adikku?" Agung langsung balas bertanya karena heran ada pria kaya mencari adiknya."Ya.""Untuk apa kau mencari adikku?" Agung langsung waspada."Aku mencarimu!"Agung semakin terkejut."Aku hanya ingin tahu beberapa hal mengenai Talisa."Agung tetap waspada, karena ada seorang pria kaya yang mencari tahu mengenai adik perempuannya. Pria itu bukan cuma berpakaian rapi dan terlihat mahal, tapi juga sangat tampan, tidak seperti orang pribumi."Aku akan membayar, tidak gratis!" Daren coba memancing kakak laki-laki Talisa."Berapa yang akan aku dapat?" Agung langsung bersemangat begitu mendengar tentang bayaran."Beri aku nomor rekeningmu!"D
Read more

BAB 33 KONTRAK TIGA TAHUN

BAB 33 KONTRAK TIGA TAHUN"Ingat kita masih memiliki kontrak tiga tahun!" Calvin masih menekan tubuh Talisa. "Selama itu jangan berani-berani kau memikirkan laki-laki lain sebagai suamimu!"Setelah melepaskan Talisa, Calvin langsung pergi ke kamar mandi untuk menyiram kepalanya dengan air dingin agar tidak mendadak gila karena ucapan Talisa.Walaupun sudah berulang kali diampuni, kali ini Talisa masih belum berani bergerak dari atas ranjang. Tiga tahun benar-benar bukan waktu yang singkat untuk sebuah sandiwara berbahaya. Sejak Calvin menikahinya, Talisa memang masih belum tahu apa sebenarnya tujuan pernikahan tersebut. Jika untuk menutupi kematian Tamara seharusnya Calvin justru tidak buru-buru menikah lagi. Talisa yakin Calvin memiliki sebuah rencana besar, Talisa telah terlibat, tidak bisa mundur atau kabur.Calvin Alexander terlalu tertutup, penuh rahasia dan rencana berbahaya. Entah apa saja yang ada di dalam kepalanya, sepertinya memang hanya Calvin sendiri yang tahu.Talisa m
Read more

BAB 34 PARASIT

BAB 34 PARASITAgung langsung tersenyum begitu melihat jumlah uang yang kembali Daren transfer ke rekeningnya. Tiga ratus juta untuk sebuah pekerjaan licik menjebak adiknya sendiri."Aku hanya ingin membawa Talisa untuk beberapa hari.""Itu bisa diatur!"Kebodohan Agung adalah, dia tidak pernah tahu jika Calvin ribuan kali lebih kaya dari pada sepupu serta seluruh keluarganya yang parasit.******Sebelum meninggal Ayah Calvin telah lebih dulu sukses membangun sebuah perusahaan besar multi nasional. Meninggalkan cukup banyak warisan untuk putra tunggalnya yang waktu itu masih anak-anak. Walaupun Tuan Harlan telah memimpin perusahaan tersebut selama belasan tahun, tapi semuanya tetap milik Calvin. Harus dikembalikan pada Calvin setelah anak laki-laki itu cukup dewasa dan mampu.Meski sekarang Calvin dapat memimpin seluruh perusahan milik ayahnya, tapi dia tetap akan dikelilingi orang-orang yang telah belasan tahun setia pada sang paman. Tuan Harlan telah membangun dinastinya dengan sang
Read more

BAB 35 KEBOHONGAN-KEBOHONGAN

BAB 35 KEBOHONGAN-KEBOHONGANCalvin baru tiba, dia langsung memanggil Talisa"Lisa!" Calvin melihat rumahnya sunyi."Lisa!"Calvin mencari ke lantai tiga, di kamarnya. Tapi Talisa juga tidak ada."Lisa!"Calvin keluar lagi untuk melihat ke halaman, sambil mulai menelpon."Brengsek!" umpat Calvin karena ponsel Talisa juga tidak aktif.Padahal Calvin sudah memperingatkan agar jangan pergi keluar rumah, tapi Talisa memang tidak pernah mendengarkan larangannya. Calvin segera mengaktifkan aplikasi pelacak untuk mengetahui lokasi Talisa.*****Daren sudah sangat jauh membawa Talisa, mereka sedang berada di tol arah keluar kota tidak mungkin terkejar."Maaf karena merepotkan." Talisa merasa tidak enak karena minta di antar pulang kampung. "Kakakku mengalami kecelakan saat dalam perjalanan pulang kampung, kakinya bisa diamputasi jika aku tidak segera membawanya ke kota.""Jangan khawatir, kau bisa minta bantuanku kapanpun." Daren tersenyum pada wanita di sampingnya."Sepertinya kita juga tid
Read more

BAB 36 NEGOSIASI YANG ADIL

BAB 36 NEGOSIASI YANG ADILTalisa bertanya pada Calvin yang sedang membuat mobilnya berdengung seperti jet tempur meluncur di atas aspal."Kita mau ke mana?""Pulang!"Baru kali ini Calvin dibohongi oleh seorang wanita yang akhirnya tetap harus dia bawa pulang. Selanjutnya Calvin harus lebih waspada, tidak boleh asal mempercayai ucapan Talisa. Terutama Talisa tidak boleh tahu jika Calvin sudah memberinya banyak harta, karena wanita itu bisa benar-benar nekat kabur bila mengetahui dirinya memiliki ratusan juta dolar.Calvin mengendarai mobilnya seperti setan, jalanan gelap gulita dia anggap seperti sirkuit formula one. Perjalanan yang seharusnya membutuhkan waktu tujuh sampai delapan jam, mereka tempuh tidak sampai empat jam.Begitu sampai kembali di rumah, hari sudah pagi benderang."Ada apa ini?"Talisa terkejut melihat ada dua orang berjas rapi dengan tubuh tegap dan kacamata hitam berdiri di pintu gerbang. Selanjutnya di pintu teras juga ada pria-pria tegap berseragam serupa."Kena
Read more

BAB 37 KETAKUTAN TALISA

BAB 37 KETAKUTAN TALISAMatata Talisa masih terpejam rapat dengan suara hisapan basah mulut pria yang sedang berpusar-pusar di kedua gumpalan buah dadanya."Sudah Cavin ..." Talisa merintih nyeri dan gelisah.Talisa sangat takut, buah dada Talisa yang sedang dihisap tapi pangkal pahanya yang terus ikut berdenyut-denyut merinding. Talisa takut jika lama-lama juga jadi ingin, mereka sudah sama-sama dewasa, sedang berada dalam satu ranjang."Jangan lama-lama ..."Talisa terus memohon. "Kita tidak bisa seperti ini!"Talisa juga merasa mulai melakukan pekerjaan kotor."Aku sudah menikahimu!" Calvin belum mau berhenti, terus meraup dengan rakus dan sesekali berhenti dengan gigitan kecil dan pusaran lidah."Oh ..., aku tidak bisa lagi!" Talisa terpaksa menjambak rambut di kepala Calvin dengan keras agar pria itu berhenti. Talisa juga buru-buru berguling tertelungkup begitu ada celah kesempatan."Tolong jangan lakukan ini padaku ..." Talisa masih tertelungkup mendekap buah dadanya yang masih
Read more

BAB 38 BERKELAHI

BAB 38 BERKELAHICalvin bukan cuma menjemput paksa Talisa, dia juga memukul Panji sampai menciptakan kerumunan keributan. Sudut bibir Panji sedikit koyak dan sisi hidungnya berdarah."Silahkan menuntut jika kau juga berani kehilangan lenganmu yang telah lancang!" Calvin menunjuk Panji dengan ancaman tegas, kemudian menyeret Talisa untuk dia bawa pergi di depan banyak orang.Talisa merasa sangat bersalah pada Panji, tapi tidak berani menolong, dia takut membantah Calvin. Talisa pilih pasrah karena tidak mau semakin menimbulkan keributan. Ketika Calvin terus menyeret lengan Talisa, saat itu sudah mulai banyak desas-desus mulut pembenci yang tidak enak didengar telinga. Rasanya Talisa bakal mati karena malu untuk kembali datang ke kampus."Ada apa denganmu?" Talisa baru berani vocal setelah mereka sampai di rumah dan masuk ke dalam kamar."Seharusnya aku yang bertanya kenapa kau tidak segera pulang?" Calvin balas melotot marah."Aku masih ada jam kuliah!""Jangan berbohong!"Calvin sudah
Read more

BAB 39 BUKAN WANITA MISKIN

BAB 39 BUKAN WANITA MISKINKetika menerima pesan dari Tomas, saat itu Calvin sedang dalam perjalanan. Talisa terlihat sedang menjambak teman wanitanya yang sedang menjerit, mereka saling balas sampai berguling di lantai tanpa ada yang berani melerai.Selain banyak ulah, merepotkan, Talisa juga sangat bandel. Calvin memberi perintah untuk menunggu diam di rumah, tapi Talisa malah kabur ke kampus untuk berkelahi."Batalkan semua meeting hari ini, kita balik arah!" Calvin memberi perintah tegas pada supirnya.Dua mobil pengawal yang mengiring di belakang Calvin ikut berputar arah. Tidak ada yang tahu mereka akan kemana. Demikian juga dengan Talisa yang tidak menduga Calvin Alexander akan datang dengan rombongan mobil pengawal untuk menjemputnya."Oh, tidak!" Talisa tercengang melihat Calvin keluar dari dalam mobil di ikuti sekitar enam pengawal berkacamata hitam, Talisa pikir adegan seperti itu cuma ada dalam cerita fiksi. "Apa dia gila!"Talisa sangat malu, ingin kabur tapi sudah tidak
Read more

BAB 40 WANITA KAYA

BAB 40 WANITA KAYABerkelahi memang bukan cara yang elegan untuk menyelesaikan masalah, tapi kadang tetap dibutuhkan agar tidak gila karena depresi. Untuk urusan menyalurkan depresi sepertinya Talisa memang lebih ahli daripada Calvin."Jangan berkelahi lagi!" pesan Calvin setelah mengobati lengan Talisa.Talis cuma mengangguk pelan tapi tidak berjanji."Aku serius!" Calvin mempertegas. "Atau kau akan berkelahi denganku!"******Talisa menarik nafas, hembuskan ....Menarik nafas lagi, hembuskan ....Terserah sekarang orang mau bicara apa tentang dirinya, Talisa tetap akan pergi ke kampus. Talisa tetap bertekad untuk menyelesaikan pendidikan, Karena cuma di situ kesempatannya bisa mendapatkan gelar terhormat.Walapun sekarang Talisa menyandang predikat istri billionaire, bisa berpakaian serba mahal tapi dia akan tetap dipandang rendahan. Dipandang menjual diri pada laki-laki. Mungkin bagi sebagian wanita ada yang merasa bangga menjadi wanita simpanan pria kaya, sebuah kebanggaan bodoh
Read more
PREV
123456
...
16
DMCA.com Protection Status