Home / Romansa / BILLIONARE'S WIFE / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of BILLIONARE'S WIFE: Chapter 41 - Chapter 50

155 Chapters

BAB 41 AKHIRNYA TALISA TAHU

BAB 41 AKHIRNYA TALISA TAHUTalisa sudah mandi pagi-pagi sebelum Calvin bangun, dia sudah tidak sabar menunggu email dari Panji, tapi begitu mendapat Email ternyata Talisa malah semakin tidak tenang. Jantungnya masih berdebar-debar ketika bertepatan dengan Calvin yang baru keluar dari kamar mandi. Pria itu terlihat menyeramkan. Calvin cuma memakai lilitan handuk pendek, tiap jengkal otot maskulin di tubuhnya terlihat meregang liat, tapi sepertinya bukan hal itu yang sedang membuat Talisa takut. Talisa takut dengan jumlah harta yang telah diberikan Calvin. Talisa mulai paham kenapa Calvin tidak akan melepaskannya dan bisa sangat murka ketika Talisa tidak berhati-hati."Kenapa kau melihatku seperti itu?"Talisa masih terlalu tegang memikirkan harga nyawanya, sampai dia tidak memperhatikan pertanyaan Calvin."Apa kau mau mengajakku berkelahi!" Calvin memberi tatapan sinis.Talisa baru mau bertanya ketika tiba-tiba ponselnya berbunyi. Panji yang menelpon. Talisa langsung mematikan pangg
Read more

BAB 42 INGIN KABUR

BAB 42 INGIN KABURSaat Talisa bangun Calvin sudah tidak ada di tempat tidur. Talisa diam sejenak untuk memikirkan kondisi dirinya yang telah tidur satu ranjang dengan seorang pria. Meskipun Calvin telah berjanji tidak akan mencemari kesuciannya tapi rasanya tetap ada yang tidak benar bagi Talisa.Talisa masih berbaring menatap tempat tidur kosong yang telah ditinggalkan Calvin. Karena tidak mau terus berpikir macam-macam, Talisa buru-buru bangkit dari tempat tidur kemudian berjalan mendekati jendela untuk membuka tirai. Talisa terkejut melihat Calvin sedang berada di halaman belakang, berdiri di dekat tanah yang dia gali untuk mengubur mantan istrinya.Walaupun Tamara sudah berkhianat sepertinya Calvin tetap sangat mencintai Tamara. Talisa tidak tahu, entah sekarang Calvin sedang bersedih atau menyesal, yang pasti Calvin telah tega membunuh wanita yang paling dia cintai. Sampai Tamara sudah tidak bernyawa pun Calvin tetap ingin memilikinya, karena itu Calvin mengubur tubuh wanitany
Read more

BAB 43 SIFAT TALISA

BAB 43 SIFAT TALISA"Siapa yang melukaimu?" Talisa masih syok dan ternyata matanya berkaca-kaca.Walaupun keras kepala, tidak pernah mau kalah, sebenarnya Talisa memiliki hati yang lembut dan pemaaf. Buktinya Talisa tidak pendendam pada Agung yang tidak tahu diri sebagai kakak laki-laki, sepanjang jalan tadi Talis juga masih terus mengutuk Calvin agar masuk neraka. Tapi ternyata Talisa tetap sangat khawatir ketika melihat Calvin terluka."Aku tidak apa-apa! kau tidak perlu menangis!" Calvin melempar kota tisu di sampingnya agar ditangkap sendiri oleh Talisa.Calvin memang masih belum bisa bangkit karena kakinya masih dijahit. Talisa segera mengunakan tisu yang diberikan Calvin untuk menghapus air matanya kemudian pelan-pelan duduk di samping Calvin."Kau ditembak?"Talisa melihat biji peluru berlumuran darah yang sepertinya baru dikeluarkan dari dalam daging. Mata Talisa kembali mengenang air mata, sungguh hati Talisa benar-benar mudah tersentuh bila melihat orang lain susah atau sak
Read more

BAB 44 MENGUJI KEPERCAYAAN

BAB 44 MENGUJI KEPERCAYAANAda beberapa tahap dalam perkembangan perasan yang tidak bisa dipukul rata untuk langsung disimpulkan sebagai cinta. Berawal dari sekedar suka, mulai nyaman, saling butuh, makin ketergantungan, hingga menjadi cintai pun masih banyak tingkat levelnya.Sepertinya Talisa sedang di level mulai nyaman dengan ciuman Calvin. Ketika Calvin mengais bibirnya, Talisa ikut memutar kepala miring agar nyaman utuk dilumat. Bibir Calvin terasa lembut hangat tapi gerakannya maskulin. Ciuman dewasa yang tenang dan nyaman untuk dinikmati saat siang hari.Bohong jika Talisa tidak menyukai ciuman Calvin. Rahangnya kasar untuk diraba, detail garis wajahnya tegas dan sangat tampan. Calvin terus melumati bibir Talisa yang manis dan sensual untuk di hisap pria. Mereka sedang berada di surga dunia, tempat yang nyaman untuk bercumbu. Meskipun Calvin telah berjanji tidak akan melampaui batas, tapi bila Talisa sendiri yang ikut terbuai maka itu sudah lain perkara.Ciuman Calvin semakin m
Read more

BAB 45 SIAPA YANG HARUS DIPERCAYA

BAB 45 SIAPA YANG HARUS DIPERCAYASeharusnya sejak awal Talisa selalu waspada dengan pria yang dia lihat telah mengubur mayat di halaman rumahnya. Talisa benar-benar telah terlibat masalah, dia tidak mau ikut masuk penjara, Talisa tidak mau masa depannya hancur."Sampai kapan kau akan membawaku kabur bersembunyi?" Talisa menuntut Calvin. "Kau benar-benar tetap akan membuatku celaka!""Aku tidak sedang bersembunyi untuk kabur!" tegas Calvin. "Katakan bagaiman kau bisa terlibat dalam penembakan?"Talisa tetap menuntut, dia ingin tahu kenapa kemarin Calvin sampai tertembak. Ternyata Calvin tidak mau menjawab pertanyaan Talisa."Bagaimana aku bisa mempercayaimu?" Talisa kesal, jengkel, dan muak."Karena jika kukatakan siapa yang menembakku, kau juga akan tetap membelanya!"Talisa tercengang dan langsung kembali menebak. "Daren!""Terserah kau ingin percaya padaku atau pengecut yang telah mencampurkan obat tidur di minumanmu!"Bukannya menjelaskan, Calvin malah langsung meninggalkan Talis
Read more

BAB 46 KECURIGAAN TALISA

BAB 46 KECURIGAAN TALISATalisa langsung mundur pelan-pelan, kembali masuk ke dalam kamar untuk berpikir tenang.'Memang bukan hanya Calvin yang bisa bertemu Tamara di Jakarta!' Pertanyaannya, 'siapa yang terakhir bertemu Tamara?' dan 'kapan tepatnya Tamara meninggal?'Talisa jadi mulai berpikir seperti detektif kriminal.Talisa berusaha mengingat-ingat kembali hari ketika Calvin pulang membawa mayat dalam kantong plastik. Saat itu sudah malam, tapi dari lengan mayat yang terjulur keluar, Talisa yakin tubuh itu masih segar. Kemungkinan baru meninggal siang atau malam sebelumnya.'Bisa jadi pelakunya bukan Calvin. Mungkin Calvin hanya menemukan tubuh mantan istrinya yang sudah tidak bernyawa kemudian membawanya pulang.'Talisa tahu Calvin sangat mencintai Tamara, sampai wanita itu tak bernyawa pun, Calvin tidak akan rela melepaskan.Talisa terus mengingat-ingat lagi detail kejadian hari itu. Malam sebelum kejadian Talisa melihat Calvin membawa mayat, Talisa bertemu Daren di klub.
Read more

BAB 47 MABUK

BAB MABUKTalisa benar-benar telanjang dengan banyak jejak megerikan. Berbagai bekas hisapan di sekitar buah dada, pingul, pinggang, bahkan pangkal paha bagian dalam. Rasanya Talisa ingin menjerit histeris seperti dalam adegan drama, tapi yang keluar dari mulutnya malah berbagai kutukan kotor."Brengsek! terkutuk! Calvin setan!"Talisa segera melompat berdiri dari ranjang cuma dengan gumpalan selimut melilit-lilit dada. Talisa langsung keluar kamar untuk mencari Calvin.Untung Talisa segera menemukan pria yang dia cari, Calvin sedang duduk santai di sofa sambil menerima pangilan telepon."Apa yang kau lakukan padaku?"Calvin berhenti untuk memperhatikan tubuh Talisa yang masih telanjang terbelit selimut sekenanya."Kau telah melecehkanku!" "Kau yang minta!" jawab Calvin tanpa menunjukkan wajah berdosa."Mustahil!" Talisa tidak percaya.Tiba-tiba Calvin alvin membuka sisi bahunya. "Lihat, kau juga menggigitku!""Tidak mungkin!" Talisa melotot tidak percaya. Calvin malah langsung berdi
Read more

BAB 48 SATU-SATUNYA KELUARGA

BAB 48 SATU-SATUNYA KELUARGA Bulan sedang purnama dengan langit malam benderang tanpa serabut awan. Di bawah naungan ribuan bintang, tubuh Talisa diterkam dengan sangat intim oleh lelakinya yang sedang gemas. Mereka berdua sudah terlanjur basah dan kotor. Untungnya udara malam tetap hangat, tidak masalah untuk bercumbu di tempat terbuka. Calvin menekan kepala Talisa sampai berpusar-pusar diatas pasir, saling tengelam dalam ciuman yang semakin dalam, semakin pekat dan panas. Talisa benar-benar sangat hangat, sedikit mabuk membuatnya tidak keberatan untuk diremas di mana saja. Dalam kesadaran penuh Talisa tidak akan mungkin mau berbuat seperti itu dengan pria yang dia tahu masih mencintai mantan istrinya. Calvin terus mengais bibir Talisa sambil meraba ke dalam isi branya. Talisa tumbuh mengeras kenyal, dia juga bergairah ingin dicumbu. Ketika Calvin menjepit pinggulnya dengan kedua paha, Talisa ikut sibuk meraba ke sekujur tubuh Calvin. Mungkin maksud Talisa ingin membuka pakaian le
Read more

BAB 49 MULAI TERBUKA

BAB 49 MULAI TERBUKABegitu pulang dari pemakaman, Calvin langsung meminta semua pakaian yang terakhir dipakai oleh neneknya untuk dia simpan."Dimana pakaian nenekku?"Calvin bertanya pada pelayan yang tadi sudah dia suruh untuk merapikan pakaian neneknya."Saya letakkan di kamar Nyonya Maria.""Biar kuambil sendiri!"Calvin pergi sendiri ke kamar neneknya. Kamar super luas itu terlihat sunyi dan akan semakin sunyi karena setelah ini, mansion mewah tersebut juga tidak akan ada yang menempati. Calvin melihat pakaian pakaian neneknya sudah terlipat rapi di sisi tempat tidur.Sebenarnya Calvin hanya ingin menyimpan pakaian neneknya, ternyata pelayan juga mengumpulkan semua aksesoris yang terakhir dipakai oleh Nyonya Maria. Calvin melihat jam tangan, liontin dan sebuah anting. Calvin memungut jam tangan neneknya, jam tangan itu hadiah dari ayah Calvin. Nyonya Maria selalu memakainya, bahkan ketika dia tidur dan mandi."Sekarang kalian pasti sudah bertemu untuk membicarakan kenakalanku!"
Read more

BAB 50 MULAI DEKAT

BAB 50 MULAI DEKATTalisa hanya diminta untuk menggenggam, tapi jemarinya sudah terus gemetaran. Calvin langsung menurunkan pinggang celana agar Talisa dapat melihat seutuhnya, dari puncak sampai pangkal."Kau membuatku takut!"Talisa syok karena memang belum pernah melihat sedekat dan sedetail itu hingga kepori-porinya yang berwarna coklat kemerahan. Calvin Alexander bukan cuma besar dan panjang mencuat tegak, sekujur batangnya juga dililit urat pembuluh darah tebal yang menjalar dari pangkal paha hingga ke bawah otot perut. Bisa Talisa lihat sedang sekeras apa pria itu meregang."Apa kau juga belum pernah menggenggam laki-laki?" Calvin bertanya dengan mengangkat dagu Talisa."Aku belum pernah berhubungan sex, aku masih perawan, untuk apa aku melakukannya?"Sebenarnya Talisa memang tidak tahu harus berbuat apa ketika disuguhi batang jantan pria, rasanya aneh untuk digenggam."Remas dan hisap yang nyaman dengan bibirmu, maka aku berjanji tidak akan memasukimu!" Perintah Calvin semaki
Read more
PREV
1
...
34567
...
16
DMCA.com Protection Status