"Pingsan? Apa yang terjadi?" Mas Rafka bahkan sudah berdiri di belakangku dan bertanya pada Belfania, padahal tadi ia masih bergelung di balik selimutnya.Belfania nampak menggeleng. "Tidak tahu, Yah. Tadi aku lihat Ibu sedang sholat Subuh, tapi tiba-tiba tubuhnya ambruk. Aku coba bangunkan tapi Ibu masih gak sadar juga." Ia bercerita dengan panik."Ayok mas buruan kita lihat!" titahku cepat. Buru-buru aku pun keluar kamar. Bersama Mas Rafka dan Belfania memasuki kamarnya."Astaghfirullahaladzim, Purnama!" Aku memekik saat melihat tubuh itu tergolek di atas sajadah."Purnama, Purnama?" Aku menepuk-nepuk pipi perempuan yang masih memakai mukena itu, sama sepertiku juga."Purnama? Are you oke, Purnama?" Aku masih berusaha menyadarkannya. Namun, tidak berhasil."Mas, gimana ini, Mas?" tanyaku khawatir pada suamiku."Tenang, Dek, tenang dulu. Kita pindahkan dulu Purnama ke kasur. Ayok," pinta Mas Rafka.Aku mengangguk setuju. "Kamu angkat, Mas. Bawa ke kasur," tukasku segera. Menurunkan k
Last Updated : 2024-04-16 Read more