Acara makan siang bersama akhirnya selesai. Aku bersama yang lainnya bergegas keluar dari dalam resto. Masuk ke dalam mobil milik Rafka kembali untuk pulang ke rumahnya. Mobil sudah melaju, meninggalkan parkiran resto dan tiba di jalan besar.Sepanjang jalan, aku hanya menjadi pendengar obrolan di antar mereka bertiga. Sekarang, putri kecilku itu lebih dekat dengan Fanisa. Aku berbesar hati menerimanya. Karena semua itu adalah konsekuensi dari keputusanku sendiri.Selama perjalanan pulang menuju rumah Fanisa, aku sibuk dengan pikiranku sendiri. Entah kenapa, aku terus saja teringat akan sosok Elang. Terlebih, dia tidak ikut makan bersama tadi. Membuatku merasa, jika dia ingin menghindar dariku. Harusnya, aku tak perlu ambil pusing. Harusnya, aku tak perlu memikirkan itu. Tapi, hatiku berkata lain. Lebih-lebih, penampilannya sekarang sudah jauh berbeda. Aku sendiri tidak bisa menghilangkannya dari dalam pikiran.Lima belas menit perjalanan, akhirnya mobil berhenti tepat di depan pagar
Last Updated : 2024-04-24 Read more