All Chapters of Kisah Jason si Pemulung: Pengendali Sistem: Chapter 21 - Chapter 30

62 Chapters

21. Tidur bareng?

Suara panggilan Susan yang terdengar lirih membuat Jason meneguk air liurnya dengan susah payah. 'Memang benar, Susan ini adalah wanita tercantik yang pernah aku lihat. Seandainya...,' gumam Jason dalam hatinya seraya menatap kedua bola mata Susan yang nampak sangat memikat hati bagi semua pria yang menatapnya. Kedua mata milik Susan seakan mengandung sihir yang dapat menenggelamkan kaum pria di lautan asmara. "Jason...," ucap Susan lagi, ia masih menggunakan nada yang sama seperti sebelumnya. Jason jadi salah tingkah, pikirannya tiba-tiba menjadi kotor. Ia sempat membayangkan sekilas jika seandainya Susan mau menjadi kekasihnya, pasti ia akan sangat bahagia. Karena Jason masih diam saja, Susan pun memanggil Jason sekali lagi, dan ia juga menggoyangkan tubuh Jason agar Jason mau mendengarkannya, karena ada yang ingin dikatakan oleh Susan pada Jason. "Hih...! Jason...!" seru Susan yang akhirnya mengeluarkan suara pekik seraya mencubit lengan Jason. "Aduh...!" teriak Jason kesakita
last updateLast Updated : 2025-03-04
Read more

22. Saryani yang arogan

Jason bingung, dalam hatinya saat ini berpikir, apakah Susan serius ingin mengajaknya tidur bareng di hotel? Tapi sayangnya, apa yang Jason pikirkan itu, tidak sama dengan apa yang Susan maksud. "Susan..., em..., anu...," ucap Jason sambil menundukkan kepalanya. "Ada apa, Jason?" balas Susan. "Apakah kau tidak risih, jika tidur bersama gembel sepertiku di hotel? Aku merasa tidak pantas untuk tidur di tempat mewah seperti itu. Dan lagi..., apa kata orang nanti, jika tahu kita tidur bareng?" "Tunggu dulu," jawab Susan, ia memiringkan kepalanya sedikit dengan kedua alis yang terangkat. "Jason..., apa katamu barusan? tidur bareng?" Jason yang tadi menunduk, kini mengangkat kepalanya guna menatap Susan. "Bukankah kau tadi mengatakan mau tidur di hotel, asalkan bersamaku?" Susan kembali meluruskan kepalanya, ia balik menatap wajah Jason. "Dasar mesum...!" Kali ini wajah Susan nampak kesal, ia langsung memukul perut Jason. "Aduh...," ucap Jason merintih. "A-apakah aku salah, Su
last updateLast Updated : 2025-03-05
Read more

23. Jason semakin keren

Beberapa hari kemudian, pada waktu sore hari, di salah satu gang yang cukup sepi, Jason dan Susan yang berniat akan beristirahat setelah seharian berjalan menyusuri kota memulung barang bekas, mereka berdua kembali dihampiri oleh orang suruhan Iwan. Namun sepertinya kali ini jumlah orang yang datang jumlahnya jauh lebih banyak dari sebelumnya. Ada sekitar dua puluh orang, yang saat ini tengah mengepung Jason dan Susan. Salah satu dari puluhan orang itu berkata pada rekan di sebelahnya, "Apakah benar yang dikatakan oleh Boss kita, bahwa Gembel ini yang telah mengalahkan Trio Iblis dan Death Angel? Aku tak percaya dia yang melakukannya." Orang itu meremehkan Jason karena penampilannya yang compang-camping. Kemudian rekan yang diajak bicara itu menanggapi dengan nada dan gaya yang nampak meremehkan Jason pula. "Hahahaa...," tawanya. "Kalau memang benar dia orangnya, itu berarti Trio Iblis dan Death Angel tidak sehebat seperti rumor yang beredar." Mendengar percakapan beberapa ora
last updateLast Updated : 2025-03-05
Read more

24. Kasih Sayang dan Cinta

Dan akhirnya, sekelompok orang yang mengepung Jason itu hanya tersisa satu saja yang masih berdiri. Kemudian Jason memperhatikan satu orang yang tersisa itu. 'Kalau dari pakaiannya, pria ini mengenakan pakaian yang berbeda dari yang lainnya. Dia pasti Pemimpinnya. Sedari tadi juga, hanya dia yang mampu mengimbangi seranganku.' Selang beberapa menit, Jason kemudian berinisiatif untuk menyerang terlebih dahulu. Ia tidak mau meremehkan musuhnya. Akan tetapi, saat Jason hampir berhasil mendaratkan tinjunya di wajah pria itu, ternyata Jason hanya memukul angin. 'Eh...? Ke mana dia?' Jason menoleh ke kanan dan ke kiri. "Lihat ke mana kau?" Tapi ternyata, pria itu menunduk. Dan dia langsung melesatkan tinju uper-cut ke dagu Jason. "Kena kau...!" Bam...! Jason yang dagunya dihantam pukulan keras langsung terpental dan terjengkang ke belakang. "Aduh...! Sialan, sakit tahu...!" seru Jason menggerutu, ia merasa dagunya seperti dihantam palu yang beratnya puluhan kilogram. "Oh, hebat juga
last updateLast Updated : 2025-03-06
Read more

25. Ramuan pemulih

Susan menggigit bibir bawahnya. Ia merasa ragu, apakah harus mengikuti apa yang Jason katakan, atau dia mengikuti jalan pikirannya untuk menyerahkan diri. Di tengah keraguannya, Susan mendengar Jason berbisik. "Susan, jangan khawatir." Lalu Jason bangkit. "Luka ini, bukanlah apa-apa bagiku." Jason kembali mendorong Susan ke belakang. Tring! "Peringatan! Tubuh Jason sedang terluka. Gunakanlah ramuan pemulih yang ada di tas penyimpanan sistem." 'Benar juga, aku sampai lupa jika aku masih memiliki banyak ramuan pemulih.' Jason kemudian memasukkan tangannya ke balik bajunya. Ia berpura-pura mengambil ramuan itu dari dalam bajunya agar tidak ketahuan kalau ia mengambil dari tas penyimpanan sistem. Kemudian, setelah meneguk dua botol ramuan pemulih sekaligus, tubuh Jason yang terluka langsung pulih hanya dalam hitungan detik. Susan yang ada dibelakangnya terkejut. "Jason, bagaimana bisa, lukamu langsung pulih? Wah, hebat sekali." Jason menjawab sambil menunjuk ke arah botol ram
last updateLast Updated : 2025-03-07
Read more

26. Dua insan saling menatap

Susan yang baru sadar bahwa dirinya tengah memeluk Jason, akhirnya melepaskan pelukannya. Wajahnya menunduk, ia tidak berani menatap Jason karena merasa malu. Jika diperhatikan, wajah Susan sudah berubah menjadi berwarna merah seperti kepiting rebus. Sedangkan Jason, ia menyadari kejadian ini. Ia juga merasa canggung setelah Susan mendorong tubuhnya untuk melepaskan pelukan antara mereka berdua. "Em..., anu..., maaf Jason, aku tadi terlalu senang. Jadi..., aku tidak dapat mengontrol diriku." Susan mencoba untuk menjelaskan pada Jason. Jason yang merasa hatinya bergetar, dan malu-malu kucing pun menjawab dengan sembarang. "Eh, iya, Susan tadi bukan maksudku untuk memelukmu. Hanya saja, aku kira kau akan tergelincir. Jadi, aku tadi hanya mencegah agar tubuhmu tetap seimbang." Dalam hatinya, Jason berkata, 'Cuh! Jason! Alasan yang tak masuk akal! Kenapa kau bodoh sekali?! Argh...!' Jason berteriak dalam hatinya. Namun sepertinya, Susan tidak terlalu mempermasalahkan hal itu. Bahkan,
last updateLast Updated : 2025-03-08
Read more

27. Pernyataan Cinta?

Susan yang terbawa suasana, ia memejamkan kedua matanya. Entah mengapa, ia pasrah dengan apa yang akan Jason lakukan padanya saat ini.FB XL Namun, pikiran Susan salah. Ia mengira, Jason akan mengecup bibir atau keningnya untuk menyatakan cinta seperti adegan yang ada di film-film ataupun c,erita telenovela. Celetak! Yang terjadi kemudian, Jason justru berlagak seperti mengetuk kening Susan layaknya pintu. "Aduh...," ujar Susan yang kini mulai kembali sadar. "Jason! Kenapa kau mengetuk keningku?! Kau pikir, ini adalah pintu? Ini kening, loh..., alias JIDAT!" Susan mengerucutkan bibirnya. Melihat itu, Jason semakin terpesona. Bibir imut yang dilancipkan itu seakan berkata pada Jason "Ayo Jason, raihlah aku...," itulah yang ada dalam pikiran Jason saat ini. Kemudian, keadaan pun berubah menjadi canggung. Sehingga Jason mengakhiri kecanggungan itu dengan suara dehamannya. "Ehem, ehem..., Susan..., sebenarnya aku mau menceritakan sesuatu padamu. Tapi Susan, ini sangat rahasia.
last updateLast Updated : 2025-03-09
Read more

28. Keinginan Susan

Hembusan angin yang mengusik ketenangan keadaan antara Jason dan Susan, akhirnya membuahkan hasil."Jason, kenapa kau tidak menjawab?" tanya Susan, ada sedikit rasa kecewa dalam hatinya, karena panggilan cinta dalam hatinya belum mendapat respon dari Jason."Susan, aku juga memiliki rasa yang sama seperti yang kau rasakan. Kan tetapi, Susan...," jawab Jason, namun ia menghentikan ucapannya.Nampak keraguan singgah di wajah Jason. Melihat itu, Susan sudah paham, dengan apa yang Jason pikirkan. "Pasti karena Ayahku, kan, Jason?" Susan memberanikan diri dengan menggerakkan tangannya guna menarik dagu Jason agar sejajar dengan wajahnya."Benar, Susan. Aku tahu, aku pasti tidak akan diterima oleh keluargamu. Kau tahu sendiri, bukan? Siapa aku ini? Hem?" Jason tertawa. "Aku hanyalah seorang pemulung. Orang kaya kalangan atas seperti keluargamu itu, menyebut kami dengan sebutan GEMBEL! Hahaha....!"Susan memandangi wajah Jason, ia sadar, apa yang Jason katakan tadi adalah kenyataan. Kebanya
last updateLast Updated : 2025-03-09
Read more

29. Khayalan hanyalah khayalan

Susan terbayang akan kehidupan keluarganya. Ibunya yang ternyata telah terbunuh, akibat suatu insiden bentrok antar kelompok mafia membuat Susan benci dengan lingkaran kehidupan yang seperti ini. Tak terasa, hingga akhirnya pagi mulai menjelang, Susan dan Jason yang terbangun terkena terpaan sinar mentari baru sadar bahwa ternyata mereka berdua tidur di jalanan. "Susan...?" "Jason...?" Mereka berdua saling menunjuk wajah satu sama lain. Kemudian, "Hahaha...!" Mereka berdua justru tertawa terbahak-bahak setelah bangun pagi hari ini. "Jason, ini karena kamu terlalu lama mendengarkan cerita dan pengalaman hidupku semalam, kita jadi ketiduran di pinggir jalan seperti ini, hahaha...!" Wajah Susan nampak bahagia, baru kali ini Susan dapat tertawa lepas setelah sekian tahun ia hidup dalam lingkungan dunia hitam. Jason sangat bahagia saat melihat senyum Susan yang merkah bahagia. Ia pun berkata, "Lah, kok kamu malah menyalahkan aku, sih, Susan? Aku ya..., tidak akan mendengarkan kalau
last updateLast Updated : 2025-03-09
Read more

30. Amarah Jason

Kedua petugas penjaga itu nampaknya tidak mau mendengarkan penjelasan apapun yang keluar dari mulut Jason maupun Susan. Alhasil, mereka berdua ditangkap, kemudian dibawa ke ruang tahanan. "Cepat, masuk! Jangan banyak bicara!" Salah satu petugas menendang pantat Jason yang lekas masuk ke ruang tahanan. Padahal, tanpa ditendang pun, Jason pasti akan masuk ke ruangan itu tanpa bantahan apapun. Akan tetapi, sepertinya mereka sengaja memperlakukan Jason dengan buruk karena melihat penampilannya yang seorang Gembel. Dan kemudian, Jason mendengar suara Susan merintih kesakitan. "Aduh..., sakit...!" seru Susan, tubuhnya yang dorong ke ruangan di sebelah tempat di mana Jason berada. "Susan...? Bagaimana keadaanmu? Apakah kau baik-baik saja?" Jason langsung bergerak mendekati dinding pembatas ruangan mereka. Untungnya, suara mereka dapat terdengar dengan jelas satu sama lain. "Hiks, hiks, hiks...," Sebelum menjawab pertanyaan Jason, Susan mengelap air mata yang mengalir deras di kedua pipin
last updateLast Updated : 2025-03-11
Read more
PREV
1234567
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status