All Chapters of Kisah Jason si Pemulung: Pengendali Sistem: Chapter 31 - Chapter 40

62 Chapters

31. Misteri sistem

Beberapa menit kemudian, wajah keempat orang itu babak belur dibuat Jason. Tiga diantaranya Jason hajar sampai tak sadarkan diri. Jason sengaja menyisakan satu orang yang tetap sadar. Jason menarik kerah baju pria yang tersudut di dinding. "Bagaimana rasanya dihajar oleh Gembel?! Hem?!" Jason sekali lagi menampar wajah pria itu. "Sekarang, cepat buka pintu ruangan sebelah. Dan biarkan kami pergi dari sini!" Karena ketakutan, pria itu langsung mengambil kunci yang ada di sakunya. "Ba-baiklah...," ujarnya dengan terbata. "Aku akan melepaskan kalian, tenanglah, jangan pukul aku lagi." Pria itu memohon ampun pada Jason. Dan akhirnya, Jason dan Susan berhasil keluar dari ruangan tahanan itu. Setelah pergi dari sana, Susan yang nampak trauma masih saja terlihat ketakutan. Di sepanjang jalan, Susan tak mau melepaskan tangannya yang menggandeng tangan Jason. Melihat ekspresi wajah Susan seperti itu, membuat Jason merasa sakit hati. Ia merasa bersalah karena tak mampu melindungi Susan.
last updateLast Updated : 2025-03-11
Read more

32. Simbol keluarga

Jason akhirnya lebih memilih pergi dari kota dan ingin tinggal menetap di desa. Baginya, kehidupan di pedesaan adalah yang paling cocok untuknya. Jason tidak terbiasa dan memang tidak mau hidup dengan gaya yang serba mewah. Pikirnya, dari pada harta yang dimiliki dihamburkan untuk barang-barang mewah, lebih baik ia berikan kepada warga desa yang termasuk dalam golongan fakir miskin. Betapa mulianya hati Jason. Jika Jason menjadi seorang pejabat, pasti rakyat akan mulia. Akan tetapi, kenyataannya di Negara Onde-ondesia justru para pejabat banyak yang korupsi. Mereka hanya mementingkan keuntungan diri sendiri tanpa memikirkan nasib rakyat yang semestinya menjadi tanggung jawab pihak pemerintah. Kehidupan rakyat di negara Onde-ondesia saat ini sangat terpaku dengan yang namanya status sosial. Di mana mereka yang memiliki nama besar dan jabatan, maka mereka akan melakukan hal semena-mena. Padahal, banyak sekali partai politik di negara ini yang menjunjung tinggi anti korupsi. Namun say
last updateLast Updated : 2025-03-12
Read more

33. Sandiwara Jason

Saat ini, Jason dan Susan tengah berada di dekat perbatasan antara kota dan desa. Di tempat inilah ternyata keluarga Putra Putri membangun tempat tinggal mereka yang bisa dibilang seperti Istana. Halamannya nampak sangat luas, serta bangunan yang berdiri kokoh dengan gaya penuh kemewahan terlihat jelas bahwa keluarga Putra Putri ini memang pantas disebut keluarga Sultan. Kekayaan mereka memang sudah terkenal di mana-mana. Mereka mencakup banyak bidang bisnis, baik dari segi pertanian, peternakan, tekstil, bahan pokok, bahkan bahan bakar minyak juga mereka memiliki saham di beberapa perusahaan besar ternama yang ada di negara Onde-ondesia ini. Kemudian, setelah menunggu beberapa menit, Jason kembali melihat penjaga yang mendorong dan mengusirnya pergi tadi, telah kembali menemuinya. Dalam benak Jason, ia tiba-tiba kepikiran untuk mengerjai penjaga itu. Ia menatap penjaga itu seraya menyeringai dan berkata, "Bagaimana? Apakah kamu sudah tahu siapa aku yang sebenarnya? Hem?""Si-silahk
last updateLast Updated : 2025-03-12
Read more

34. Kegaduhan di keluarga Putra Putri

Setelah itu, Jason dan Susan yang telah memasuki halaman kediaman keluarga Putra Putri di arahkan agar masuk ke dalam rumah. Dan ternyata, kedatangan Jason sudah ditunggu oleh Tuan Besar keluarga Putra Putri di sebuah ruangan beserta beberapa kerabatnya yang lain. Dan ketika Jason masuk ke ruangan itu, ia langsung menjadi pusat perhatian orang-orang yang ada di sana. Jason merasakan banyak tatapan sinis yang tertuju padanya. "Apakah kau yang mengaku bahwa kau adalah kerabat kami?" Seorang wanita paruh baya tanpa basa-basi bertanya pada Jason sambil melihat Jason dari kepala sampai ujung kaki. Jason menoleh ke kanan dan ke kiri. Sebenarnya ia bingung ingin menjawab apa. "Kenapa hanya diam?!" Wanita paruh baya itu bertanya lagi. Kali ini ia menatap Jason dengan wajah sinis. "Kalau dilihat dari penampilanmu, kau ini hanyalah Gembel!"Lalu ada seorang gadis yang menyambung ucapan wanita paruh baya tadi. "Mami, kenapa bisa-bisanya gembel seperti dia diperbolehkan menginjakkan kaki di
last updateLast Updated : 2025-03-13
Read more

35. Susan keceplosan

Tuan Besar keluarga Putra Putri yang saat ini usianya sudah paruh baya bernama Rendi itu kemudian memperhatikan liontin kalung yang bentuknya sama persis dengan simbol keluarnya. "Dari mana kamu mendapatkan kalung ini?" Rendi langsung mendorong petugas keamanan agar menjauh dari Jason, lalu ia membantu Jason untuk berdiri. Dan kemudian, Nyonya Besar yang tak lain istri Rendi yang bernama Maryam, juga ikut mendekati Jason. "Bukankah kalung ini adalah kalung milik Anak kita yang hilang dulu? Benar kan, Mas?" Tatapan Maryam beralih ke Rendi. "Benar, Maryam. Berarti dia ini jangan-jangan...?" Rendi dan Maryam saling tatap. Kemudian Rendi mengeluarkan ponselnya. Dan kemudian terdengar bahwa Rendi tengah menelpon seseorang. Ternyata yang Rendi telpon adalah seorang Dokter ternama, yang namanya sudah dikenal bukan hanya dalam negeri, bahkan di kancah dunia pun namanya melejit. "Dr. Ali..., halo? Bisakah sekarang juga datang ke kediamanku? Ada hal serius yang ingin aku pastikan. B
last updateLast Updated : 2025-03-14
Read more

36. Melepas rindu

Sambil menunggu kedatangan dokter ternama yang saat ini tengah dalam perjalanan, Jason meminta Susan agar terus menceritakan tentang apapun yang berkaitan dengan keluarga Putra-putri ini."Jason...," ucap Susan, masih dengan nada berbisik, Susan tidak mau mengulang kesalahan yang sama seperti tadi. Jadi mulai saat ini ia akan lebih berhati-hati lagi dalam berbicara."Aku beri tahu padamu ya, aku punya seorang teman di keluarga Putra Putri ini. Tapi sejak tadi aku mencari, aku tidak melihatnya ada di sini." Lalu Susan tiba-tiba terpikirkan sesuatu hal."Oh iya, Jason. Atau jangan-jangan keluarga temanku itu sedang terkena masalah, ya? Kau tahu kan, kalau Ayahku adalah seorang Bandar Narkoba?"Jason menjawab dengan nada berbisik pula. "Oh, jadi begitu, ya. Bisa jadi seperti itu, Susan. Tapi entahlah, aku juga tidak terlalu yakin. Nanti kita selidiki setelah masalah yang saat ini selesai.""Jason, tolong bantu aku mencari tahu ya, soalnya, dia adalah satu-satunya orang yang aku anggap se
last updateLast Updated : 2025-03-14
Read more

37. Membeli rumah

Setelah berbincang banyak hal, akhirnya Dokter Ali bersiap untuk melakukan tes DNA pada Jason sesuai yang diminta oleh Tuan Besar Rendi. Proses tes DNA ini tidak bisa selesai hanya dalam satu hari saja, karena harus benar-benar akurat. Mereka terpaksa menunggu untuk beberapa hari ke depan. Kemudian, pada esok harinya Jason dipanggil oleh Tuan Besar Rendi. Dan akhirnya hari ini Jason Tuak Besar Rendi membahas tentang rumah yang ada di desa. "Nak Jason, apakah kamu benar menginginkan rumah yang ada di desa itu? Jika memang sangat menginginkannya, aku akan menjualnya padamu. Dan aku akan memberikan sedikit diskon untukmu." Sikap Tuan Besar Rendi pada Jason sangat ramah. Tentu saja Jason juga bersikap lebih ramah lagi. Sebab, berkat pemberitahuan sistem Jason tahu bahwa sebenarnya Tuan Besar Rendi adalah ayah kandung yang sebenarnya. Hanya saja, ia masih penasaran dengan cerita masa lalu keluarganya. Kenapa ia bisa sampai ditelantarkan di kolong jembatan? Jason berencana akan menyelid
last updateLast Updated : 2025-03-15
Read more

38. Tragedi masa lalu

Setelah menghajar beberapa orang itu, kemudian Jason sengaja membiarkan mereka pergi dengan keadaan yang sudah babak belur. Mereka pun lari tunggang langgang.Namun sepertinya, Tuan Besar Rendi khawatir dengan Jason di masa depan. Sebab, itu tahu dengan nama Saryani. Kebetulan, Saryani memang pernah bermasalah dengan keluarga Putra Putri."Nak, Jason. Bisakah aku meminta waktumu sebentar. Aku ingin berbicara tentang Saryani.""Oh, ya? Tentu saja boleh, Tuan Rendi." Jason dengan senang hati meluangkan waktunya. Karena kebetulan Jason juga ingin mencari informasi lebih lanjut tentang Saryani.Tuan Besar Rendi lalu menceritakan pada Jason tentang kejadian di masa lalu. Ternyata, dulu saat Tuan Besar Rendi muda, ia pernah berselisih dengan kelompok beberapa mafia, termasuk kelompok Saryani. Perselisihan itu diawali dengan maraknya penjualan narkoba di wilayah kekuasaan keluarga Putra Putri.Penyebaran narkoba ini sangat merusak generasi muda, jadi kala itu Tuan Besar Rendi yang dipercayak
last updateLast Updated : 2025-03-16
Read more

39. Kuntau

Rasa penasaran Jason tentang jati dirinya yang sebenarnya semakin besar. 'Baiklah, aku akan menyelesaikan misi penting ini. Pasti ada sesuatu hal penting yang tidak diketahui oleh Tuan Besar Rendi.' Setelah sekian jam mereka bercerita, kemudian Jason menyelesaikan pembayaran rumah barunya. Mereka telah sepakat, dan mulai sekarang rumah itu telah resmi menjadi milik Jason seutuhnya. Pada sore harinya, Tuan Besar Rendi pamit untuk pulang karena masih ada banyak urusan yang harus ia kerjakan dan selesaikan. Sedangkan Jason dan Susan mulai berbenah dengan tempat tinggal baru Jason. Karena rumah itu telah cukup lama kosong, jadi sudah banyak barang yang usang dan harus diganti dengan yang baru. Karena itu, Susan mengajak Jason pergi membeli perlengkapan dan peralatan rumah untuk kehidupan sehari-hari nantinya. Akan tetapi, pada esok harinya, Jason terkejut saat mendengar Susan yang tiba-tiba mengatakan bahwa dirinya ingin kembali menemui ayahnya. "Susan, ada apa? Apakah ada yang salah
last updateLast Updated : 2025-03-16
Read more

40. Jason berterus terang

Jason yang mendengar ada suara gaduh di luar, ia pun segera bergegas mencari tahu. Dan saat ia keluar, ia melihat ada beberapa warga desa yang telah terluka. "Ini pasti orang-orang suruhan Saryani! Kurang ajar, kenapa mereka menyerang warga desa yang tak bersalah?! Tidak akan aku biarkan mereka melukai warga desa lebih dari ini!" Jason kemudian berlari ke sana kemari untuk membantu dan menolong warga desa yang terluka. "Paman, bantu aku menyelamatkan warga yang terluka!" Jason meminta bantuan salah seorang pria yang ia temui. "Baiklah, aku akan membantu. Oh iya, kenalkan, aku adalah Valdo. Siapa nama kamu?" tanya pria itu. "Oh, maaf, kenalkan aku adalah Jason. Aku warga baru di Desa ini, Paman Valdo. Aku belum sempat berkeliling untuk menyapa warga desa." "Wah, berarti kita sama. Kebetulan aku juga adalah warga baru di Desa ini." Saat Jason dan Valdo selesai mengevakuasi warga yang terluka, mereka mengumpulkan warga lainnya yang kondisinya masih sehat. Mereka berdiskusi dan sal
last updateLast Updated : 2025-03-16
Read more
PREV
1234567
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status