Home / Romansa / Suamiku seorang Mata-Mata / Chapter 181 - Chapter 190

All Chapters of Suamiku seorang Mata-Mata: Chapter 181 - Chapter 190

210 Chapters

Bab 181: Pengintaian

Pagi itu, Rose dan Blue duduk di dalam mobil hitam yang diparkir agak jauh dari gedung Kementerian Hukum dan Keamanan. Mereka telah bersiap sejak subuh, dengan perlengkapan pengintaian tersembunyi dan kamera canggih yang siap digunakan. Misi mereka hari ini adalah mengamati Menteri Hukum dan Keamanan, seorang pria berpengaruh yang diduga memiliki hubungan gelap dengan jaringan korupsi yang tengah mereka selidiki.“Jadi, bagaimana rencananya?” tanya Blue sambil mengecek kamera di tangannya. “Kita mengikuti dia sepanjang hari?”Rose mengangguk sambil memandang keluar jendela. “Ya. Kita harus mencari tahu aktivitasnya dan siapa saja yang dia temui. Semakin banyak bukti yang kita dapatkan, semakin kuat kasus kita.”Mereka berdua duduk dalam keheningan sejenak, menunggu menteri tersebut keluar dari gedung. Tidak lama kemudian, pria paruh baya dengan setelan rapi keluar dan masuk ke dalam mobil dinasnya. Rose dan Blue langsung bersiap, mengikuti mobil tersebut d
last updateLast Updated : 2024-08-23
Read more

Bab 182: Rose dan rasa jijik

Keesokan harinya, tim berkumpul di ruang rapat. Mereka mulai menyusun strategi berdasarkan bukti yang mereka kumpulkan. Setiap detail dianalisis, dan mereka memastikan bahwa setiap langkah yang diambil akan membawa mereka lebih dekat kepada tujuan.Setelah itu, Rose mempersiapkan dirinya dengan hati-hati. Menyamar menjadi wanita penghibur untuk Menteri Hukum dan Keamanan adalah tugas yang berisiko tinggi, namun dia tahu bahwa ini adalah cara terbaik untuk mendapatkan bukti yang mereka butuhkan. Dia mengenakan gaun merah yang elegan dan riasan yang memukau, memastikan penampilannya sempurna. Di dalam tasnya, dia menyembunyikan alat penyadap kecil yang akan dia pasang pada menteri tersebut."Apakah kamu yakin tentang ini, Rose?" tanya Blue dengan nada khawatir saat mereka bersiap di markas.Rose mengangguk dengan tegas. "Ini adalah satu-satunya cara kita bisa mendekati dia tanpa mencurigakan. Aku akan baik-baik saja."Tiger menepuk bahunya. "Hati-ha
last updateLast Updated : 2024-08-24
Read more

Bab 183: "Maaf, Blue.."

Rose berjalan perlahan menuju pondok kayu yang menjadi markas sementara tim mereka. Langkah-langkahnya terasa berat setelah malam yang panjang dan penuh ketegangan. Misinya telah selesai, alat penyadap sudah terpasang, tetapi rasa tak nyaman tetap menyelimuti hatinya. Ketika dia sampai di pintu depan pondok, dia melihat Blue yang sudah menunggunya di dalam, pandangannya penuh dengan kecemasan dan harapan.“Rose!” seru Blue sambil berlari menghampirinya. Tanpa ragu, dia menarik Rose ke dalam pelukan erat. Rose, yang selama ini menahan emosinya, akhirnya melepaskan tangis yang sudah lama tertahan. Dia memeluk Blue dengan erat, seolah-olah dia adalah satu-satunya jangkar yang bisa menahannya dari tenggelam.“Blue…” Rose berbisik, suaranya bergetar. “Aku… aku membiarkan dia menyentuhku…”Blue mengelus rambut Rose dengan lembut, mencoba menenangkan wanita yang dicintainya. “Aku mengerti, Rose. Tak apa. Yang penting kamu selamat. Kamu melakukan apa yang harus ka
last updateLast Updated : 2024-08-24
Read more

Bab 184: Terpancing

Di sebuah ruangan kecil dalam pondok kayu yang telah menjadi markas mereka, tim berkumpul dengan serius. Sarah duduk di depan laptopnya, dengan penuh konsentrasi memeriksa rekaman-rekaman yang mereka dapatkan dari ponsel menteri. Data yang mereka kumpulkan begitu penting dan bisa menjadi kunci untuk mengungkap seluruh jaringan korupsi ini. Dengan hati-hati, dia menyusun potongan-potongan informasi yang ada, mencoba memahami alur uang dan keterlibatan antara menteri dan Elang Group."Aku dapat sesuatu!" seru Sarah tiba-tiba, membuat semua orang di ruangan itu menoleh kepadanya."Apa yang kamu temukan?" tanya Tiger dengan nada tegas.Sarah menatap layar laptopnya, menarik napas dalam-dalam sebelum mulai menjelaskan. "Dari rekaman yang kita dapatkan, ada bukti jelas bahwa Menteri Hukum dan Keamanan terlibat dalam skandal korupsi besar dengan Elang Group. Menteri mendapatkan uang suap untuk memberikan perlindungan hukum kepada Hartono, pemilik Elang Group."
last updateLast Updated : 2024-08-25
Read more

Bab 185: Kerapuhan Anya

Berita tentang keterlibatan Menteri Hukum dan Keamanan dengan skandal korupsi Elang Group menyebar bak api di tengah musim kemarau. Seluruh negeri gempar dengan pengungkapan ini, dan tidak ada bantahan yang bisa meredam gelombang kemarahan publik. Menteri Hukum dan Keamanan diberitakan dipecat secara tidak hormat, sementara Hartono, pemilik Elang Group, terpojok dalam skandal yang menghancurkan reputasinya.Di tengah gemparnya berita tersebut, Anya, yang masih bekerja sebagai spesialis patologi di Rumah Sakit Besari, mendapati dirinya menjadi pusat perhatian yang tidak diinginkan. Sebagai anak perempuan Hartono, namanya terseret dalam skandal ini meskipun dia tidak terlibat dalam urusan ayahnya. Wartawan berbondong-bondong datang ke rumah sakit, berusaha mendapatkan komentar atau sekadar foto dirinya.Anya berusaha menjalankan tugasnya dengan profesional, tetapi tekanan dari media semakin hari semakin berat. Setiap kali dia keluar dari laboratorium atau ruang perik
last updateLast Updated : 2024-08-26
Read more

Bab 186: Senang berkenalan denganmu

Nala duduk di sofa kecil di sudut ruangan, menatap keluar jendela dengan cemas. Sudah lama sejak terakhir kali dia bertemu Anya. Pertengkaran mereka beberapa bulan lalu masih segar di ingatannya, dan dia tidak yakin bagaimana pertemuan ini akan berjalan. Dia mengambil napas dalam-dalam, mencoba menenangkan diri. Pintu pondok terbuka, dan Anya masuk dengan langkah ragu. Ketika mata mereka bertemu, keduanya merasa canggung. Mereka duduk berseberangan tanpa tahu harus berkata apa. "Hai, Nala," sapa Anya pelan, mencoba mengusir rasa gugupnya. "Hai, Anya," jawab Nala dengan nada yang sama. Keduanya terdiam sejenak, tidak tahu harus berkata apa. Suasana di antara mereka begitu tegang, seolah-olah satu kata saja bisa memicu ledakan lain. Namun, suasana berubah ketika Sky masuk. Dia melangkah dengan percaya diri, membawa energi positif yang segera meredakan ketegangan. "Hai, kalian berdua! Sudah lama tidak bertemu, y
last updateLast Updated : 2024-08-27
Read more

Bab 187: Bersulang untuk Hartono

Hartono duduk di kantor rumahnya, keringat dingin mengalir di pelipisnya. Berita tentang penangkapan yang gagal dan bukti keterlibatannya dalam skandal korupsi terus menghantui pikirannya. Dengan kepanikan yang mulai merayap, dia tahu satu hal: dia harus lari dan bersembunyi. Tidak ada pilihan lain.Dia meraih telepon di mejanya dan memanggil Olivia dan Pak Was."Olivia, Pak Was, datang ke kantorku sekarang," perintahnya dengan nada tegas.Tak lama kemudian, Olivia dan Pak Was tiba di kantornya, wajah mereka dipenuhi kekhawatiran. Mereka sudah mendengar berita tentang penggerebekan yang gagal dan tahu bahwa situasinya sangat genting."Apa? Apa yang ingin kau sampaikan pada kami setelah kekacauan ini?" tanya Olivia, suaranya bergetar sedikit.Hartono menatap mereka dengan mata yang penuh tekad. "Kita harus lari. Aku punya tempat untuk bersembunyi. Vila keluarga yang tidak terdaftar sebagai aset kita. Kita pergi sekarang juga."Pak
last updateLast Updated : 2024-08-28
Read more

Bab 188: Surat Olivia

Anya pulang ke rumah dengan langkah berat, kelelahan setelah hari yang panjang. Pikirannya dipenuhi berbagai kekhawatiran tentang skandal yang melibatkan ayahnya, Hartono. Saat ia memasuki rumah, suasana terasa aneh. Rumah yang biasanya ramai dan penuh dengan aktivitas sekarang sunyi senyap."Papa? Mama?" panggil Anya dengan suara pelan, berharap mendapat jawaban. Tidak ada suara yang terdengar selain gema langkah kakinya di lantai marmer.Ia mulai berjalan dari satu ruangan ke ruangan lainnya, memeriksa setiap sudut rumah. Di ruang tamu, tidak ada siapa-siapa. Di ruang makan, hanya meja dan kursi kosong. Di dapur, hanya ada piring kotor yang belum dicuci.Anya semakin cemas. "Papa? Mama?" panggilnya lagi, kali ini dengan suara lebih keras.Tidak ada jawaban. Dia bergegas naik ke lantai atas, memeriksa kamar tidur utama. Pintu terbuka, tetapi kamar itu kosong. Tempat tidur rapi, tidak ada tanda-tanda bahwa orang tuanya baru saja tidur di sana. Dia
last updateLast Updated : 2024-08-29
Read more

Bab 189: Konferensi pers

Keesokan paginya, Anya terbangun dengan perasaan gugup bercampur tekad. Hari ini adalah hari yang penting, dan dia tahu bahwa setiap langkah dan kata-katanya akan diawasi oleh banyak pihak. Dia harus menghadiri rapat pemegang saham dan seluruh anggota direksi serta pengawas Elang Group. Pers juga akan hadir untuk meliput pertemuan ini. Anya telah mempersiapkan pidato dengan matang sepanjang malam, dan dia siap untuk mengambil langkah besar dalam hidupnya.Sesampainya di kantor pusat Elang Group, suasana tegang sudah terasa. Para pemegang saham dan anggota direksi serta pengawas mulai berkumpul di ruang rapat besar yang biasanya digunakan untuk pertemuan penting. Kilatan kamera pers juga sudah mulai terlihat, menunggu momen yang akan menjadi berita besar hari ini. Gadis itu agak terkejut dengan bltz itu karena masih trauma. Tapi, ia menguatkan diri.Anya menarik napas dalam-dalam sebelum memasuki ruangan. Dia berjalan dengan kepala tegak, mencoba menunjukkan ketenan
last updateLast Updated : 2024-08-30
Read more

Bab 190: Nala benar-benar menganggap Anya adiknya

Di pondok kayu Tiger yang tersembunyi di tengah hutan, Nala duduk di depan perapian kecil sambil membaca berita terbaru dari layar tabletnya. Sky duduk di sampingnya, menatap kobaran api dengan ekspresi serius."Sky, lihat ini," ucap Nala sambil menunjukkan layar tabletnya pada suaminya. "Anya mengundurkan diri sebagai presiden direktur. Dia mengambil tanggung jawab atas skandal ayahnya."Sky menyipitkan mata saat membaca judul berita yang memenuhi layar. "Ini pasti akan menjadi perbincangan besar di seluruh negeri," kata Sky dengan suara pelan.Nala mengangguk, ekspresinya penuh kekhawatiran. "Aku merasa kasihan padanya. Pasti tidak mudah bagi Anya untuk menghadapi semua ini."Sky mengangguk setuju. "Dia adalah gadis yang kuat. Tidak banyak yang bisa menanggung beban seperti itu dengan begitu berani."Mereka berdua terdiam sejenak, membiarkan berita itu menyerap dalam pikiran mereka. Suasana di pondok kayu menjadi hening, hanya terdengar
last updateLast Updated : 2024-08-31
Read more
PREV
1
...
161718192021
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status