Nala dan Rose melangkah pelan-pelan menuju gerbang panti asuhan, tempat Bayu dititipkan. Udara pagi itu sejuk, dan suara tawa anak-anak terdengar dari kejauhan. Rose, dengan senyum ceria di wajahnya, merangkul lengan Nala. "Hari ini pasti seru, ya? Aku sudah tidak sabar melihat Bayu."Nala tersenyum, meskipun ada sedikit kekhawatiran yang melintas di matanya. "Iya, aku juga. Semoga dia baik-baik saja di sini."Mereka melangkah masuk ke area panti asuhan, dan pemandangan di depan mereka langsung membuat hati mereka hangat. Anak-anak berlarian, bermain, dan tertawa bersama. Namun, di tengah keramaian itu, Bayu tampak mencolok. Dia duduk di sebuah bangku di taman, dikelilingi oleh beberapa anak yang tampak serius mendengarkan."Apakah itu Bayu?" Rose bertanya, meskipun dia sudah tahu jawabannya. "Dia sedang... mengajar?"Nala mengangguk, bangga sekaligus khawatir. "Iya, itu Bayu. Dia mengajar kalkulus kepada anak-anak di sini."
Last Updated : 2024-08-11 Read more