Home / Romansa / Suamiku seorang Mata-Mata / Chapter 171 - Chapter 180

All Chapters of Suamiku seorang Mata-Mata: Chapter 171 - Chapter 180

210 Chapters

Bab 171: Umpan

Nala dan Sky duduk di perapian, menonton berita di televisi dengan penuh perhatian. Layar televisi menampilkan seorang pembawa berita yang membahas keterkaitan Hartono yang menjadi investor dari puluhan klub besar yang di antaranya melegalkan narkoba dan prostitusi. Berita tersebut menjadi sorotan utama di berbagai stasiun televisi, dan malam itu, Nala dan Sky tidak ingin melewatkannya."Sungguh tak bisa dipercaya," gumam Nala, matanya terpaku pada layar. "Olivia luput mengambil langkah."Sky mengangguk setuju, wajahnya serius. "Ya, kita tidak mungkin berhasil melakukannya tanpa bantuan dari menteri pertahanan."Pembawa berita melanjutkan, "Menteri Pertahanan, Rudi, telah menyatakan dukungannya dalam penyelidikan ini. Beliau menegaskan komitmennya untuk bekerja sama dengan pihak berwenang guna menindak tegas semua pihak yang terlibat.""Rudi benar-benar bisa diandalkan," kata Sky dengan nada lega. "Siapa yang menyangka kalau dia rupanya berteman b
last updateLast Updated : 2024-08-14
Read more

Bab 172: Hartono mengamuk

Hartono berdiri di depan jendela besar ruang rapat Elang Group, menatap kosong ke luar gedung pencakar langit yang mengelilingi kantornya. Pikirannya kacau, perasaan marah dan frustrasi bergemuruh di dalam dadanya. Hari ini, dia dipanggil untuk menghadapi dewan direksi, yang menuntut pertanggungjawaban atas skandal yang mencemarkan nama baik perusahaan.Pintu ruang rapat terbuka, dan anggota dewan direksi mulai masuk satu per satu. Mereka mengambil tempat duduk, ekspresi wajah mereka serius dan tegang. Hartono berbalik, menyadari bahwa saat yang ditakutinya telah tiba. Dia menarik napas dalam-dalam, berusaha menenangkan diri."Selamat pagi, semuanya," sapanya, mencoba terdengar percaya diri meskipun hatinya berdebar kencang.Ketua dewan, Bapak Suryadi, membuka pertemuan dengan suara yang berat. "Hartono, kita semua tahu mengapa kita berkumpul di sini hari ini. Perilaku anda telah mencemarkan nama baik Elang Group. Skandal yang melibatkan anda sebagai inves
last updateLast Updated : 2024-08-15
Read more

Bab 173: Reputasi rusak

Video Hartono sedang mengacungkan pistol di ruang rapat Elang Group telah menjadi viral di internet. Dalam hitungan jam, rekaman tersebut menyebar luas di berbagai platform media sosial, memicu gelombang reaksi dari masyarakat. Orang-orang terkejut, marah, dan banyak yang merasa jijik dengan tindakan Hartono yang dianggap tidak pantas bagi seorang pemimpin perusahaan besar.Di apartemen Rose, Blue sedang menonton berita di televisi. Layar menampilkan cuplikan video Hartono dengan pistolnya, wajahnya memerah oleh amarah dan keputusasaan. Blue menatap layar dengan perasaan campur aduk. Di satu sisi, dia merasa senang karena rencananya mulai menunjukkan hasil. Di sisi lain, dia merasa cemas tentang apa yang mungkin terjadi selanjutnya.Rose masuk ke ruangan dengan secangkir teh di tangan, wajahnya penuh semangat. "Blue, kamu lihat ini?" tanyanya, menunjuk ke layar televisi. "Video Hartono sudah viral! Ini gila!"Blue mengangguk sambil mengambil remote dan mem
last updateLast Updated : 2024-08-16
Read more

Bab 174: Akankah mereka cerai?

Di dalam rumah megah mereka, Olivia dan Hartono sedang berada di ruang tamu yang biasanya menjadi tempat mereka bersantai. Namun, suasana di ruangan tersebut saat ini jauh dari santai. Olivia berdiri dengan wajah merah padam, sementara Hartono duduk di sofa dengan ekspresi marah yang sama."Bagaimana bisa kau melakukan itu, Hartono?!" Olivia memulai dengan suara penuh emosi. "Kau tahu betapa pentingnya rapat itu bagi kita. Kau sudah merusak semuanya dengan kelakuan gilamu!"Hartono mendengus, mencoba untuk tidak terlihat terpengaruh oleh kata-kata istrinya. "Aku tidak punya pilihan lain, Olivia. Mereka memaksaku ke sudut. Mereka ingin aku mundur dan kehilangan segalanya!"Olivia melangkah mendekat, jarinya menunjuk ke arah Hartono dengan penuh tuduhan. "Kau tidak bisa menyelesaikan masalah dengan cara seperti itu. Sekarang semua orang melihatmu sebagai orang gila yang tak bisa dikendalikan. Apa kau tahu seberapa besar dampaknya bagi reputasi kita? Bagi per
last updateLast Updated : 2024-08-17
Read more

Bab 175: Penyesalan Olivia

Olivia duduk di kursi teras balkon kamarnya, di hadapannya terdapat setumpuk dokumen dan laptop yang menampilkan beberapa situs asuransi. Wajahnya tampak tegang dan penuh dengan kebencian yang membara. Tatapan matanya kosong. Pak Was, berdiri di sebelahnya dengan raut wajah cemas."Kita harus lakukan ini, Was," Olivia berkata tegas, matanya tak berpaling dari layar laptop. "Hartono sudah menghancurkan segalanya. Tidak hanya reputasi kita, tetapi juga masa depan kita. Dia tidak layak hidup lebih lama lagi."Pak Was menghela napas panjang, merasa berat dengan pembicaraan ini. "Olivia, kita sudah berjanji pada Anya untuk tidak menyentuh Hartono. Dia tetap ayahnya, bagaimanapun juga."Olivia menatap Pak Was dengan tajam, kemarahan jelas terlihat di matanya. "Anya tidak tahu betapa besar ancaman Hartono bagi kita semua. Setiap hari dia semakin tidak terkendali. Jika kita tidak bertindak sekarang, kita semua bisa kehilangan segalanya. Lagipula, jika kita melakuk
last updateLast Updated : 2024-08-17
Read more

Bab 176: Dasar belut licin!

Keesokan paginya, Hartono dipanggil oleh pihak kepolisian karena kasus klub dan narkoba yang melibatkan namanya. Suasana di sekitar rumahnya begitu sunyi, hanya terdengar suara angin yang berhembus pelan. Polisi telah mengepung area, siap untuk melakukan penangkapan.Di antara para polisi yang bersiap, Rose dan Blue berdiri dengan seragam polisi lengkap, menyamar untuk mengintai dan memastikan bahwa rencana mereka berjalan lancar. Mereka sudah menghabiskan berminggu-minggu merencanakan operasi ini, berharap ini akan menjadi akhir dari kekuasaan Hartono yang licik dan penuh tipu daya.“Ini saatnya,” bisik Blue kepada Rose, matanya tidak lepas dari pintu depan rumah Hartono. “Kita harus memastikan dia tidak bisa kabur kali ini.”Rose mengangguk, merasakan ketegangan yang sama. “Jangan khawatir, Blue. Kita akan memastikan dia tidak bisa lolos. Semuanya sudah diatur.”Saat pintu rumah Hartono terbuka, para polisi segera masuk dan menangkap Hartono den
last updateLast Updated : 2024-08-18
Read more

Bab 177: Tetanggaku seorang mata-mata

Tiger memimpin seseorang masuk ke pondok kayu yang tersembunyi di tengah hutan. Malam itu gelap gulita, hanya diterangi cahaya bulan yang samar-samar. Angin malam yang dingin menyelinap di antara pepohonan, menambah kesan misterius tempat tersebut. Nala, Sky, Rose, dan Blue sudah menunggu di dalam pondok.Nala, dengan rambutnya yang panjang tergerai dan wajah yang menunjukkan keheranan, menatap sosok yang baru masuk bersama Tiger."Sarah?" tanyanya, suaranya mengandung nada tak percaya. "Kau Sarah? Mamanya Aldo?"Blue juga sama tak percayanya. Nala dan Blue sempat saling berpandangan.Sarah, dengan tatapan tenang dan penuh keyakinan, hanya tersenyum tipis. "Aku minta maaf karena telah mengejutkanmu, Nala. Secara khusus, Tiger menugaskanku melindungimu dan Blue.""Tapi, kau sudah tinggal lama di kompleks itu. Bukankah sebuah kebetulan kalau kita bertemu?" Nala masih mencoba berpikir keras."Bukan begitu cara kerjanya," tukas Sky.
last updateLast Updated : 2024-08-19
Read more

Bab 178: Gagal lagi!

Enam orang duduk di sekeliling meja kayu besar. Tiger, memimpin kelompok dengan hati-hati, berdiri di ujung meja dengan raut wajah serius. Di sampingnya, Sarah, agen rahasia yang baru saja bergabung dengan tim, tampak tenang dan fokus. Sky dan Nala duduk berdampingan, sementara Blue dan Rose, mendengarkan dengan seksama. "Baik, kita semua tahu mengapa kita di sini," Tiger memulai pertemuan dengan suara tegas. "Hartono harus ditangkap. Dia adalah kunci untuk mengungkap jaringan korupsi yang lebih besar. Kita sudah mengumpulkan banyak bukti, tapi langkah berikutnya adalah merencanakan penangkapan ini dengan cermat." Sarah menambahkan, "Kami perlu memastikan bahwa setiap detail diperhitungkan. Hartono tidak bisa lolos lagi kali ini." Sky, yang selalu memiliki sikap optimis, berusaha meringankan suasana. "Baiklah, kita harus membuat rencana yang begitu bagus hingga Hartono berpikir dia sedang mengikuti skrip film aksi." Nala te
last updateLast Updated : 2024-08-20
Read more

Bab 179: Hartono dibebaskan!

Tiger dan timnya duduk di sebuah ruang bawah tanah yang penuh dengan peta, dokumen, dan layar monitor yang berkedip-kedip menampilkan berbagai informasi. Mereka telah bekerja tanpa henti selama berhari-hari, mencari celah untuk menangkap Hartono dan mengungkap jaringan korupsi di sekitarnya. Setiap detil diperiksa dengan teliti, setiap kemungkinan diantisipasi, dan setiap langkah direncanakan dengan cermat.Di tengah keheningan yang tegang itu, Nala tiba-tiba mengalihkan pandangannya ke layar televisi yang terletak di sudut ruangan. Berita terbaru sedang disiarkan, dan wajahnya langsung memucat saat melihatnya."Berita baru saja masuk. Hartono telah dinyatakan tidak bersalah oleh pengadilan," kata pembawa berita dengan suara tenang namun tajam. "Menurut keputusan pengadilan, tidak ada cukup bukti untuk menahan Hartono atas tuduhan korupsi dan pelanggaran lainnya."Nala merasa darahnya mendidih. "Ini tidak mungkin! Kita sudah mengumpulkan begitu banyak bukt
last updateLast Updated : 2024-08-21
Read more

Bab 180: Nala dan keluarga kecilnya

Tiger menatap Nala dari balik meja dapur yang sederhana, tatapan serius terpancar dari matanya yang tajam. Mereka berdua sedang di dapur rumah aman mereka, di mana udara tenang seolah menjadi kontras dari kehidupan mereka yang penuh dengan tekanan dan misi berbahaya. Nala tengah sibuk memasak, tetapi matanya sesekali memandang ke arah Tiger dengan penuh perhatian."Dengar, Nala," ucap Tiger dengan suara yang tenang namun penuh keputusan, "Aku ingin membicarakan sesuatu denganmu."Nala mengangkat sebelah alisnya, menunjukkan ketertarikannya pada pembicaraan ini. Dia berhenti memotong sayuran sejenak dan memandang ayahnya dengan perhatian. "Ada apa, Tiger?"Tiger menarik napas dalam-dalam sebelum melanjutkan. "Aku sudah lama memperhatikan kinerjamu sebagai bagian dari tim ini. Kamu luar biasa, Nala. Cara kamu berpikir, ketenanganmu di bawah tekanan, semuanya sangat mengesankan."Nala mengangguk, menghargai pujian dari ayahnya. "Terima kasih, kalau t
last updateLast Updated : 2024-08-22
Read more
PREV
1
...
161718192021
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status