Beranda / Romansa / Suamiku seorang Mata-Mata / Bab 173: Reputasi rusak

Share

Bab 173: Reputasi rusak

Penulis: sweetchocosin
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-16 18:46:38

Video Hartono sedang mengacungkan pistol di ruang rapat Elang Group telah menjadi viral di internet. Dalam hitungan jam, rekaman tersebut menyebar luas di berbagai platform media sosial, memicu gelombang reaksi dari masyarakat. Orang-orang terkejut, marah, dan banyak yang merasa jijik dengan tindakan Hartono yang dianggap tidak pantas bagi seorang pemimpin perusahaan besar.

Di apartemen Rose, Blue sedang menonton berita di televisi. Layar menampilkan cuplikan video Hartono dengan pistolnya, wajahnya memerah oleh amarah dan keputusasaan. Blue menatap layar dengan perasaan campur aduk. Di satu sisi, dia merasa senang karena rencananya mulai menunjukkan hasil. Di sisi lain, dia merasa cemas tentang apa yang mungkin terjadi selanjutnya.

Rose masuk ke ruangan dengan secangkir teh di tangan, wajahnya penuh semangat. "Blue, kamu lihat ini?" tanyanya, menunjuk ke layar televisi. "Video Hartono sudah viral! Ini gila!"

Blue mengangguk sambil mengambil remote dan mem
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Suamiku seorang Mata-Mata   Bab 174: Akankah mereka cerai?

    Di dalam rumah megah mereka, Olivia dan Hartono sedang berada di ruang tamu yang biasanya menjadi tempat mereka bersantai. Namun, suasana di ruangan tersebut saat ini jauh dari santai. Olivia berdiri dengan wajah merah padam, sementara Hartono duduk di sofa dengan ekspresi marah yang sama."Bagaimana bisa kau melakukan itu, Hartono?!" Olivia memulai dengan suara penuh emosi. "Kau tahu betapa pentingnya rapat itu bagi kita. Kau sudah merusak semuanya dengan kelakuan gilamu!"Hartono mendengus, mencoba untuk tidak terlihat terpengaruh oleh kata-kata istrinya. "Aku tidak punya pilihan lain, Olivia. Mereka memaksaku ke sudut. Mereka ingin aku mundur dan kehilangan segalanya!"Olivia melangkah mendekat, jarinya menunjuk ke arah Hartono dengan penuh tuduhan. "Kau tidak bisa menyelesaikan masalah dengan cara seperti itu. Sekarang semua orang melihatmu sebagai orang gila yang tak bisa dikendalikan. Apa kau tahu seberapa besar dampaknya bagi reputasi kita? Bagi per

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-17
  • Suamiku seorang Mata-Mata   Bab 175: Penyesalan Olivia

    Olivia duduk di kursi teras balkon kamarnya, di hadapannya terdapat setumpuk dokumen dan laptop yang menampilkan beberapa situs asuransi. Wajahnya tampak tegang dan penuh dengan kebencian yang membara. Tatapan matanya kosong. Pak Was, berdiri di sebelahnya dengan raut wajah cemas."Kita harus lakukan ini, Was," Olivia berkata tegas, matanya tak berpaling dari layar laptop. "Hartono sudah menghancurkan segalanya. Tidak hanya reputasi kita, tetapi juga masa depan kita. Dia tidak layak hidup lebih lama lagi."Pak Was menghela napas panjang, merasa berat dengan pembicaraan ini. "Olivia, kita sudah berjanji pada Anya untuk tidak menyentuh Hartono. Dia tetap ayahnya, bagaimanapun juga."Olivia menatap Pak Was dengan tajam, kemarahan jelas terlihat di matanya. "Anya tidak tahu betapa besar ancaman Hartono bagi kita semua. Setiap hari dia semakin tidak terkendali. Jika kita tidak bertindak sekarang, kita semua bisa kehilangan segalanya. Lagipula, jika kita melakuk

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-17
  • Suamiku seorang Mata-Mata   Bab 176: Dasar belut licin!

    Keesokan paginya, Hartono dipanggil oleh pihak kepolisian karena kasus klub dan narkoba yang melibatkan namanya. Suasana di sekitar rumahnya begitu sunyi, hanya terdengar suara angin yang berhembus pelan. Polisi telah mengepung area, siap untuk melakukan penangkapan.Di antara para polisi yang bersiap, Rose dan Blue berdiri dengan seragam polisi lengkap, menyamar untuk mengintai dan memastikan bahwa rencana mereka berjalan lancar. Mereka sudah menghabiskan berminggu-minggu merencanakan operasi ini, berharap ini akan menjadi akhir dari kekuasaan Hartono yang licik dan penuh tipu daya.“Ini saatnya,” bisik Blue kepada Rose, matanya tidak lepas dari pintu depan rumah Hartono. “Kita harus memastikan dia tidak bisa kabur kali ini.”Rose mengangguk, merasakan ketegangan yang sama. “Jangan khawatir, Blue. Kita akan memastikan dia tidak bisa lolos. Semuanya sudah diatur.”Saat pintu rumah Hartono terbuka, para polisi segera masuk dan menangkap Hartono den

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-18
  • Suamiku seorang Mata-Mata   Bab 177: Tetanggaku seorang mata-mata

    Tiger memimpin seseorang masuk ke pondok kayu yang tersembunyi di tengah hutan. Malam itu gelap gulita, hanya diterangi cahaya bulan yang samar-samar. Angin malam yang dingin menyelinap di antara pepohonan, menambah kesan misterius tempat tersebut. Nala, Sky, Rose, dan Blue sudah menunggu di dalam pondok.Nala, dengan rambutnya yang panjang tergerai dan wajah yang menunjukkan keheranan, menatap sosok yang baru masuk bersama Tiger."Sarah?" tanyanya, suaranya mengandung nada tak percaya. "Kau Sarah? Mamanya Aldo?"Blue juga sama tak percayanya. Nala dan Blue sempat saling berpandangan.Sarah, dengan tatapan tenang dan penuh keyakinan, hanya tersenyum tipis. "Aku minta maaf karena telah mengejutkanmu, Nala. Secara khusus, Tiger menugaskanku melindungimu dan Blue.""Tapi, kau sudah tinggal lama di kompleks itu. Bukankah sebuah kebetulan kalau kita bertemu?" Nala masih mencoba berpikir keras."Bukan begitu cara kerjanya," tukas Sky.

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-19
  • Suamiku seorang Mata-Mata   Bab 178: Gagal lagi!

    Enam orang duduk di sekeliling meja kayu besar. Tiger, memimpin kelompok dengan hati-hati, berdiri di ujung meja dengan raut wajah serius. Di sampingnya, Sarah, agen rahasia yang baru saja bergabung dengan tim, tampak tenang dan fokus. Sky dan Nala duduk berdampingan, sementara Blue dan Rose, mendengarkan dengan seksama. "Baik, kita semua tahu mengapa kita di sini," Tiger memulai pertemuan dengan suara tegas. "Hartono harus ditangkap. Dia adalah kunci untuk mengungkap jaringan korupsi yang lebih besar. Kita sudah mengumpulkan banyak bukti, tapi langkah berikutnya adalah merencanakan penangkapan ini dengan cermat." Sarah menambahkan, "Kami perlu memastikan bahwa setiap detail diperhitungkan. Hartono tidak bisa lolos lagi kali ini." Sky, yang selalu memiliki sikap optimis, berusaha meringankan suasana. "Baiklah, kita harus membuat rencana yang begitu bagus hingga Hartono berpikir dia sedang mengikuti skrip film aksi." Nala te

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-20
  • Suamiku seorang Mata-Mata   Bab 179: Hartono dibebaskan!

    Tiger dan timnya duduk di sebuah ruang bawah tanah yang penuh dengan peta, dokumen, dan layar monitor yang berkedip-kedip menampilkan berbagai informasi. Mereka telah bekerja tanpa henti selama berhari-hari, mencari celah untuk menangkap Hartono dan mengungkap jaringan korupsi di sekitarnya. Setiap detil diperiksa dengan teliti, setiap kemungkinan diantisipasi, dan setiap langkah direncanakan dengan cermat.Di tengah keheningan yang tegang itu, Nala tiba-tiba mengalihkan pandangannya ke layar televisi yang terletak di sudut ruangan. Berita terbaru sedang disiarkan, dan wajahnya langsung memucat saat melihatnya."Berita baru saja masuk. Hartono telah dinyatakan tidak bersalah oleh pengadilan," kata pembawa berita dengan suara tenang namun tajam. "Menurut keputusan pengadilan, tidak ada cukup bukti untuk menahan Hartono atas tuduhan korupsi dan pelanggaran lainnya."Nala merasa darahnya mendidih. "Ini tidak mungkin! Kita sudah mengumpulkan begitu banyak bukt

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-21
  • Suamiku seorang Mata-Mata   Bab 180: Nala dan keluarga kecilnya

    Tiger menatap Nala dari balik meja dapur yang sederhana, tatapan serius terpancar dari matanya yang tajam. Mereka berdua sedang di dapur rumah aman mereka, di mana udara tenang seolah menjadi kontras dari kehidupan mereka yang penuh dengan tekanan dan misi berbahaya. Nala tengah sibuk memasak, tetapi matanya sesekali memandang ke arah Tiger dengan penuh perhatian."Dengar, Nala," ucap Tiger dengan suara yang tenang namun penuh keputusan, "Aku ingin membicarakan sesuatu denganmu."Nala mengangkat sebelah alisnya, menunjukkan ketertarikannya pada pembicaraan ini. Dia berhenti memotong sayuran sejenak dan memandang ayahnya dengan perhatian. "Ada apa, Tiger?"Tiger menarik napas dalam-dalam sebelum melanjutkan. "Aku sudah lama memperhatikan kinerjamu sebagai bagian dari tim ini. Kamu luar biasa, Nala. Cara kamu berpikir, ketenanganmu di bawah tekanan, semuanya sangat mengesankan."Nala mengangguk, menghargai pujian dari ayahnya. "Terima kasih, kalau t

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-22
  • Suamiku seorang Mata-Mata   Bab 181: Pengintaian

    Pagi itu, Rose dan Blue duduk di dalam mobil hitam yang diparkir agak jauh dari gedung Kementerian Hukum dan Keamanan. Mereka telah bersiap sejak subuh, dengan perlengkapan pengintaian tersembunyi dan kamera canggih yang siap digunakan. Misi mereka hari ini adalah mengamati Menteri Hukum dan Keamanan, seorang pria berpengaruh yang diduga memiliki hubungan gelap dengan jaringan korupsi yang tengah mereka selidiki.“Jadi, bagaimana rencananya?” tanya Blue sambil mengecek kamera di tangannya. “Kita mengikuti dia sepanjang hari?”Rose mengangguk sambil memandang keluar jendela. “Ya. Kita harus mencari tahu aktivitasnya dan siapa saja yang dia temui. Semakin banyak bukti yang kita dapatkan, semakin kuat kasus kita.”Mereka berdua duduk dalam keheningan sejenak, menunggu menteri tersebut keluar dari gedung. Tidak lama kemudian, pria paruh baya dengan setelan rapi keluar dan masuk ke dalam mobil dinasnya. Rose dan Blue langsung bersiap, mengikuti mobil tersebut d

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-23

Bab terbaru

  • Suamiku seorang Mata-Mata   Bab 210: Epilog

    Setahun kemudian.. Sky, Nala, dan Bayu, sedang menikmati sore di taman kota. Setelah sekian lama berjuang melawan berbagai tantangan dalam hidup, mereka akhirnya menemukan kedamaian dan kebahagiaan di kehidupan mereka saat ini. Bayu baru saja mulai bersekolah lagi di SD Matahari bersama teman-temannya, Joana dan Aldo. Mereka tinggal di kompleks yang sama dengan Joana dan Aldo, sehingga setelah berjalan-jalan santai, mereka kembali ke rumah mereka. Anya telah meniti karier yang sukses sebagai direktur Rumah Sakit Besari, mendedikasikan dirinya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di komunitas mereka. Elang Group, perusahaan yang dipimpin oleh Blue, atau yang sekarang dikenal sebagai Langit, terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar. Sementara itu, Rose berhasil mendapatkan naturalisasi dan membuka toko bunga yang indah di dekat kompleks tempat tinggal Nala. Tokonya menjadi tempat favorit bagi penduduk setempat yang mengagumi keahli

  • Suamiku seorang Mata-Mata   Bab 209: Hutang yang terbayar

    Tiger, Nala dan Rose tiba di tepi pantai dengan napas terengah-engah, terdengar gemuruh ombak di kejauhan. Mereka menghentikan langkah mereka mendadak ketika mendengar suara letusan yang mengejutkan dari arah dermaga.Dor!Hati Nala berdebar kencang, naluri mereka langsung mengarahkan pandangan ke arah Sky dan Blue yang terendam di dalam air.Nala, dengan mata berkaca-kaca, berlari mendekati Sky yang terdampar di tepi pantai. Dengan gemetar, dia jatuh berlutut di pasir pantai. Riak air tiba-tiba berhenti, menandakan mereka berdua sudah jauh tenggelam.Nala dan Rose mencoba mendekati tempat kejadian, namun para polisi mencegahnya. Beberapa petugas ada yang menyelam, mencari mereka. Namun, nihil. Tak ada tanda-tanda tubuh mereka ditemukan."Sepertinya mereka terbawa arus," ucap salah satu di antara mereka. "Kami tidak menemukan apapun."Rose dan Nala menjerit tak karuan. Setelah beberapa saat, mereka mencoba menenangkan diri di pin

  • Suamiku seorang Mata-Mata   Bab 208: Pengejaran

    Sky dan Blue memacu mobil mereka dengan cepat mengejar Hartono yang melarikan diri. Lampu-lampu kota yang masih hidup, berkedip-kedip di sekitar mereka saat mereka melaju melewati jalan-jalan yang ramai. Mereka mengejar mobil Hartono yang berbelok-belok di antara lalu lintas, mencoba untuk tidak kehilangan jejak."Kita hampir mendapatkannya!" seru Sky, matanya tetap fokus pada mobil di depan mereka.Blue, yang duduk di kursi penumpang dengan tegang, mengangguk setuju. "Tetap fokus, Sky. Kita harus menangkapnya sebelum dia bisa kabur lebih jauh."Mereka terus memacu mobil mereka, mengikuti dengan cermat setiap gerakan mobil Hartono. Jalanan mulai sepi ketika mereka mendekati dermaga yang terletak di pinggiran kota. Lampu-lampu jalan redup di belakang mereka, memantulkan kekhawatiran yang mereka rasakan.Hartono, yang terus melaju dengan cepat, akhirnya memarkir mobilnya di ujung dermaga yang sepi. Dia keluar dengan cepat, menghadapi Sky dan Blue ya

  • Suamiku seorang Mata-Mata   Bab 207: Sedikit lagi!

    Suara letusan senjata menggelegar di dalam vila yang sunyi, menyela hening pagi yang mulai terang. Tiger, yang menunggu di mobil dengan tegang, mendongak mendengar itu. Dia menatap Nala dengan mata penuh kekhawatiran."Kau merasa gugup?" Tiger bertanya dengan lembut. "Setelah ini, semuanya akan berakhir."Nala, yang duduk di sampingnya dengan wajah tegang, menggeleng pelan. Dia mencoba untuk menenangkan dirinya sendiri meskipun jantungnya berdegup kencang."Ya, sedikit," jawab Nala akhirnya, suaranya bergetar sedikit. "Ini semua terasa seperti mimpi buruk. Kuharap tidak ada yang terluka dari letusan itu."Tiger meraih tangan Nala dengan penuh dukungan. "Kita akan melalui ini bersama-sama, Nala. Kami sudah mendekati akhir dari semua ini."Mereka berdua duduk dalam hening sejenak, mengumpulkan keberanian dan fokus untuk apa yang akan mereka hadapi selanjutnya.Lalu, tiba-tiba suara radio mengejutkan mereka."Lapor, Tiger.

  • Suamiku seorang Mata-Mata   Bab 206: Anya berduka

    "Ahhhh!!!" Olivia, dengan hati yang penuh kegelisahan, melihat Pak Was jatuh dari balkon dengan terkejut yang mendalam. "Tidak, tidak. Was!! Was, jangan tinggalkan aku, Was. Jangan pergi! Was! Kau sudah berjanji padaku, Was. Kau harus hidup, jangan tinggalkan aku! Jangan tinggalkan akuu!!!"Olivia berteriak histeris, mencoba menjangkau pak Was yang terbaring tak bergerak di tanah. Anya, putrinya yang ketakutan, berlari mendekat untuk menahan ibunya. Namun, dalam kepanikan yang melanda, Olivia terlalu kuat untuk ditahan."Mama, sudah. Jangan seperti ini, atau mama akan jatuh. Ma, tolong. Ayo, ma kita turun. Ma,"Anya bisa melihat dari kejauhan kalau rumahnya sudah dikepung. Ia tahu sebentar lagi akan menjadi akhir dari perjalanan orang tuanya dalam melakukan kejahatan. Tapi, ia sendiri tidak menyangka akan menyaksikan peristiwa jatuhnya Pak Was. Dari tampilannya, tampaknya tubuh Pak Was sudah tak lagi bernyawa. Pria itu sudah tak lagi bisa diselam

  • Suamiku seorang Mata-Mata   Bab 205: Selamat tinggal, Pak Was

    Di luar jendela, matahari mulai terbit, menyisakan langit senja yang memancarkan cahaya oranye dan merah muda yang lembut. Suasana itu memberikan kontras dengan keheningan yang menyelimuti ruangan Hartono yang sepi.Pikirannya melayang ke masa lalu, saat semuanya masih normal. Pak Was, yang selalu setia dan dedikatif dalam pekerjaannya, kini telah mengkhianatinya. Dia merasa kehilangan sosok yang telah menjadi bagian dari kehidupannya selama bertahun-tahun.Hartono menatap foto keluarganya, foto Liliana dan kedua anak kembarnya, di meja kerjanya, sorot matanya tampak penuh penyesalan. Dia berdoa dalam hati, berharap agar Liliana tenang di tempat yang lebih baik.Suasana pagi itu di ruang kerja Hartono memantulkan perasaannya yang campur aduk: kesedihan, penyesalan, dan tekad balas dendam yang membara. Langit fajar yang merona menjadi saksi dari perubahan yang mendalam dalam hidupnya, suatu perubahan yang tidak pernah dia rencanakan atau bayangkan sebelumny

  • Suamiku seorang Mata-Mata   Bab 204: Meluncur!

    Setelah perjalanan yang tegang dan cepat dari kota menuju vila terpencil di pinggiran hutan, Blue, Nala, Sky, dan Rose tiba di tempat tujuan mereka. Hutan di sekeliling vila memberikan kesan sunyi namun tegang, dengan sinar fajar yang mulai membuat bayangan di balik pohon-pohon rimbun. Mereka turun dari mobil dengan hati-hati, siap untuk bertindak cepat dan efisien, menunggu pasukan lain dan Tiger tiba.Setelah beberapa saat, belasan mobil polisi dan dua mobil yang mengangkut pasukan khusus, mulai berdatangan. Tiger muncul di antara mereka dengan membawa senapan laras panjang dan senyum di wajahnya."Bagaimana? Siap?" pria itu bertanya. "Helikopter sudah dalam perjalanan. Kali ini, Hartono tidak akan kabur.""Bukankah jumlah ini terlalu berlebihan?" Rose tampak melongo dengan sejumlah pasukan yang mengitari mereka. "Memangnya kita menangkap gerombolan orang jahat ya?""Ya, Hartono setara dengan ratusan penjahat, sih. Jadi ini sepadan, hehe."

  • Suamiku seorang Mata-Mata   Bab 203: Suara letusan

    Anya melangkah dengan cepat di koridor vila, menuju kamar Olivia. Setiap langkah yang ia ambil, membuat ingatannya memainkan gambaran masa lalu yang penuh cahaya, berbeda dengan suasana saat ini yang dipenuhi dengan ketegangan dan kekhawatiran. Dia berusaha menenangkan dirinya sendiri sambil mencari-cari ibunya, Olivia, yang mungkin masih terlelap dan tidak tahu atas apa yang akan terjadi.Sebagai anak dari Olivia dan Hartono, Anya tumbuh di lingkungan yang sering kali menawarkan lebih banyak teka-teki daripada jawaban. Ayahnya, Hartono, adalah seorang pria yang selalu tampak gelap dan misterius yang dibalut dengan senyum hangatnya, sementara ibunya, Olivia, adalah sosok yang mencoba sekuat tenaga untuk menjaga ketenangan dan keseimbangan dalam kehidupan keluarga mereka, tentu saja dengan cara-cara licik yang belakangan Anya ketahui. Namun, situasi yang sering kali tegang dan penuh tekanan telah membuat Anya belajar untuk memilih langkah-langkahnya denga

  • Suamiku seorang Mata-Mata   Bab 202: Mari tangkap Hartono!

    Suasana malam yang dingin dan tenang menyelimuti kota saat Sky, Nala, Blue, dan Rose menerima telepon darurat dari Anya. Mereka duduk bersama di ruang tengah pondok kayu, tempat mereka kini berkumpul, atmosfer yang sebelumnya santai berubah menjadi tegang seketika. Anya, dengan suara gemetar, memberitahukan bahwa Hartono memergoki istrinya, Olivia, sedang bermesraan dengan Pak Was. Entah bermesraan yang seperti apa, yang pasti Anya tampak takut akan terjadi sesuatu yang buruk.Sky, yang duduk di sofa dengan laptopnya, segera menutup layar dan menatap serius ke arah Blue dan Nala. "Kita harus segera ke sana. Anya bilang dia sudah mengirimkan alamatnya padamu, kan?"Blue, yang biasanya santai, kini tampak tegang. Dia mengangguk cepat. "Aku ambil kunci mobil."Nala, yang sedang mengaduk secangkir teh, menaruh sendoknya perlahan. "Aku ambil kit medis dari lemari."Rose, yang duduk di pojok ruangan dengan buku di tangannya, mengangguk setuju. "Aku ambi

DMCA.com Protection Status