Home / Romansa / Suamiku seorang Mata-Mata / Chapter 121 - Chapter 130

All Chapters of Suamiku seorang Mata-Mata: Chapter 121 - Chapter 130

210 Chapters

Bab 121: Kawan masa kecil

Olivia menaikturunkan kakinya sambil sesekali melihat ke sekeliling. Ia berada di restoran mewah, di salah satu hotel milik ayahnya yang diakuisisi oleh Hartono. Berbagai macam hidangan mewah sudah tersaji di atas meja, namun tak ada satupun yang ia cicipi. Dengan gugup, wanita itu meminum anggur putih sambil memperhatikan ke luar jendela, berharap pemandangan sibuk lalu lintas bisa mengalihkan pikirannya.Jam makan siang membuat suasana restoran cukup ramai. Olivia sengaja memilih waktu ini guna menutupi ketidaknyamannya atas pertemuan yang ia rencanakan sendiri.Pertemuan dengan Anggi, sahabat kecilnya.Setelah beberapa saat menunggu, munculah kepala sekolah SD Matahari yang baru saja kembali dari liburannya di luar negeri. Senyumnya yang kapitalis, digantikan dengan senyum puas, seolah yang ia temui adalah orang brengsek yang pernah membuangnya dan kini mengemis belas kasih setelah tahu dirinya menjadi orang sukses.Anggi duduk di depan Olivia
last updateLast Updated : 2024-07-01
Read more

Bab 122: Kemelut

Hari ini Bayu berangkat ke panti asuhan Besari. Meskipun Nala dan Sky sedang bertengkar, mereka masih bisa sempat berdiskusi dan memutuskan langkah yang tepat dalam mengamankan anak mereka. Bayu masih belum dewasa, ia tetaplah seorang anak. Tentu saja berada di lingkungan yang menegangkan tidak baik untuk tumbuh kembangnya.“Hati-hati di jalan, ya..” Nala berlutut memeluk anaknya dengan erat. Rose berada di belakang mereka, membantu Sky membawakan barang-barang yang dibutuhkan. Tentu saja kebanyakan dari barang bawaan itu buku-buku kuantum dan anatomi.“Ibu,” Bayu menarik diri. Anak itu membelai lembut rambut ibunya dengan lembut. Matanya yang berbinar meluluhkan segala waswas yang sempat menyelimuti Nala. “Aku pasti baik-baik saja.”“Ibu tahu.”“Jangan bertengkar lagi ya sama ayah.”Nala tersenyum, membalas senyuman polos anak yang berada di hadapannya. Setelah mereka berpelukan sekali lagi, Bayu berangkat bersama Rose. Mereka menghilang
last updateLast Updated : 2024-07-02
Read more

Bab 123: Keteguhan Blue

Rose sampai apartemen nyaris tengah malam. Sebenarnya, ia ditawari menginap oleh Kak Joe di panti. Namun, mengingat dia belum mengambil cuti sebagai guru di SD Matahari, tawaran itu ditolaknya dengan halus. Meskipun sosok guru hanyalah sebuah samaran baginya, Rose cukup totalitas.“Aku pulang!” Seru Rose begitu menginjakkan kaki di apartemen.Tak ada jawaban. Biasanya, Blue sudah pulang sebelum pukul sebelas meskipun lampu apartemen dibiarkan mati.Rose bermaksud membereskan diri, namun ia dikejutkan oleh kehadiran Blue yang meringkuk di atas kasur.“Sayang,” sapa Rose. Ia pun duduk di tepi tempat tidur dan membelai lembut rambut Blue.Blue menoleh, baru menyadari kehadiran Rose di sisinya.“Kau sudah pulang?” Tanya pria itu dengan suara serak.“Kau sakit?” Rose memeriksa kening Blue. “Tapi kau tidak demam. Aku baru saja datang. Tadi aku berteriak tapi kau tidak menjawab.”Blue mengangguk tak bersemangat. Ia mel
last updateLast Updated : 2024-07-03
Read more

Bab 124: Setidaknya, Nala sekarang punya ayah

“Semua sudah berkumpul?” Tiger memeriksa setiap orang yang kini berada di dalam pondok. Mereka semua berkumpul di depan perapian. Blue dan Sky masih canggung dan berjarak. Sedangkan Rose berada di sisi lain, mencoba menguatkan Nala. Nala memperhatikan Tiger yang menjadi satu-satunya orang yang berdiri di antara mereka berlima. Saat mata mereka saling beradu, Tiger dan Nala menjadi agak salah tingkah dan kikuk. “Ehem, semuanya,” Tiger mencari perhatian. “Kita mendapatkan informasi baru.” “Kau bisa mengirimi telegram atau sinyal radio pada kami tanpa harus berkumpul di sini,” Rose merasa jengah. Matanya memberi isyarat pada Tiger untuk memperhatikan ketegangan yang muncul di antara Blue dan Sky. Tiger mengikuti arah pandangan Rose, lalu mendesah pelan. “Kita tidak bisa mencampuri urusan keluarga dengan pekerjaan, Rose. Sayang sekali.” Mendengar kalimat yang keluar d
last updateLast Updated : 2024-07-04
Read more

Bab 125: Rencana menjadi nomer satu

Aroma kopi memenuhi paru-paru Hartono pagi itu. Ia masih dalam kebimbangan yang carut marut. Videonya masih diperbincangkan, bahkan rencananya dengan pembukaan mall yang sudah direncanakan dengan matang, tidak berjalan sempurna. Semuanya gagal, seolah seseorang sudah tahu pion apa yang akan ia mainkan.“Tuan..” Pak Was datang, sesuai arahan Hartono.Hartono memutar kursi kerjanya, menyambut kedatangan sekretaris setianya itu.“Bagaimana citraku hari ini?” Hartono bertanya dengan rahang yang mengeras.“Masih belum ada tanda-tanda yang positif, Tuan.”Hartono menggebrak meja. Wajahnya merah padam. “Sial. Sudah kuduga.”“Bagaimana kalau kita membuat pernyataan kalau semua itu fitnah?” Pak Was mengusulkan. “Video itu disunting seolah-olah anda adalah yang ada di dalam video.”Hartono menanggapi ide itu dengan kepala berdenyut. “Tidak perlu begitu. Lagipula, apakah ada orang yang akan percaya? Aku dikenal sebagai malaikat tak
last updateLast Updated : 2024-07-05
Read more

Bab 126: Janji Sky

“Direktur utama sekaligus pemilik saham terbesar Elang Group, Hartono Triadmodjo, secara resmi mencalonkan diri sebagai calon presiden periode 202X-203X. Hal ini disampaikan langsung oleh kepala divisi humas, yang mengadakan konferensi pers pada sore hari ini.”Suara berita memenuhi seluruh pondok. Nala diam terpaku. Ia saat itu sedang sibuk membersihkan lantai dengan penyedot debu. Kini, wanita itu hanya bisa termenung, meratapi pekerjaan mereka. Dia bahkan rela memakai baju bewarna merah muda yang mencolok demi menjatuhkan reputasi Hartono.“Sialan!” Sky menggerutu. Ia keluar dari kamar Bayu. Lalu, matanya tak sengaja bertemu mata dengan Nala.“Dia mencalonkan diri, Sky,” desis Nala, seolah Sky belum tahu.Pria itu mengangguk. Pintu kamar Bayu setengah terbuka. Suara televisi di dekat perapian bisa masuk lewat celah-celah yang terbuka.“Apa yang dipikirkan orang itu sebenarnya?”“Aku juga tidak tahu,” Sky tampak putus asa. “Ras
last updateLast Updated : 2024-07-06
Read more

Bab 127: Halo, yah! Berusaha keraslah membunuhku

“Sial!” Sky meninju gagang setir. Matanya yang fokus ke arah jalan, tampak merah menahan kesal. Semua orang yang melihat tampang pria itu pasti sadar kalau Sky sedang ingin menghabisi seseorang. Pria itu dengan kecepatan yang agak tinggi, membawa mobilnya melaju di tengah gelapnya malam. Sambil beberapa kali mengumpat, ia berteriak, seolah sedang membangunkan seseorang. Sky memang ingin menuntut keadilan bagi dunia yang tampaknya diam saja melihat sosok yang begitu jahat dan tak memikirkan orang lain menginjak-injak kehidupan tanpa rasa takut. Ia sempat mempertanyakan diri, apakah sudah melakukan semuanya dengan benar. Apakah semua yang ia lakukan pada akhirnya akan tetap tak berhasil? Jauh dalam lubuk hati Sky, ia merasa bersalah pada ibunya yang meninggal sendirian dalam kesepian menyesakkan. Rasa sakit menggerogoti tubuh kurus itu selama bertahun-tahun sambil tersenyum tanpa beban di depan anak-anaknya. Hartono pernah
last updateLast Updated : 2024-07-06
Read more

Bab 128: Anya dan kakaknya

“Hoahmm..”Anya meregangkan tubuhnya. Pasien hari ini lumayan banyak. Ia bahkan pulang lebih sore dari biasanya.Gadis itu sudah hendak menarik selimut sambil menyalasakan ponsel. Namun, tiba-tiba perutnya berbunyi. Dia melewatkan jam makan malam. Tentu saja Anya kelaparan.Meskipun enggan, dengan sebal Anya berdiri dari kasur dan mulai berjalan mencari makanan di lemari pendingin. Gadis itu tidak pernah bisa tidur dalam keadaan lapar. Sialnya, nafsu makannya cukup besar.“Asyik. Roti isi,” Anya menemukan roti yang ia beli semalam. Karena makan malamnya cukup enak, ia jadi tidak bisa menghabiskan roti isi itu. Gadis itu pun melahap roti dalam gigitan besar sambil menuangkan jus ke dalam gelas.Setelah kenyang, Anya bergegas ke kamarnya lagi. Perutnya lumayan terisi hanya dengan sepotong roti. Meskipun gadis itu bisa menambah porsi makannya, namun karena ini sudah terlalu malam, desakan itu ia tepis jauh-jauh. Makan camilan sebelum tidur t
last updateLast Updated : 2024-07-07
Read more

Bab 129: Dua pria dalam hidup Nala

“Seperti yang diketahui publik, video asusila yang diduga adalah direktur utama Elang Group sudah menyebar luas dan menjadi perbincangan di mana-mana.” Suara berita memenuhi ruangan. Nala mendengarkannya dengan seksama sambil mengunyah biskuit.“Namun, setelah pemberitaan pencalonan presiden itu muncul, diketahui bahwa partai oposisi diduga melakukan manipulasi video dan menyebarkan berita palsu. Video asusila tersebut dikonfirmasi sebagai informasi palsu yang tidak berdasar. Dengan munculnya verifikasi ini, nama Hartono Triadmodjo kembali bersih dan mendapatkan skor unggul dalam survei sementara.”“Sialan!” Nala mengumpat. Kepalan tangannya meninju lantai. Matanya merah menahan emosi. Buku-buku tangannya memutih. “Sialan! Dasar pak tua sialan! Sudah bau tanah masih saja berbuat ulah. Dasar brengsek! Keparat! Mati saja sana gantikan Keep! Sialan!”“Ehem,” Tiger memecah keheningan. Kupingnya terasa gatal mendengar putrinya mengumpat langsung di depannya. Se
last updateLast Updated : 2024-07-08
Read more

Bab 130: Siapa yang bisa mencegah Rose?

Blue saat itu sedang mencumbui Rose, ketika tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu apartemen. Tok! Tok! Tok! Namun, ketukan itu terdengar tidak biasa. Sebuah ketukan berpola. “Jangan bilang Tiger memberi perintah di saat-saat seperti ini,” Blue mendengus. Pria itu bergegas memakai celananya dan buru-buru pergi. Rose yang ada di atas sofa pun cekikikan. Saat mengintip dari celah pintu, Blue tampak terkejut. Dia tidak pernah menduga bahwa sosok yang menghampirinya tengah malam begini adalah kakaknya. “Hai,” Sky hanya menyapanya dengan nada yang datar. Dengan gugup, Blue membimbing kakaknya masuk ke dalam. “Oh, lihat siapa yang datang,” Rose menyambut Sky dalam keadaan hanya mengenakan celana dalam tanpa bra. Sky terlonjak. Pria itu segera memalingkan mukanya. “Sepertinya aku mengganggu sesuatu.” “Ya, betul. Kau sejak dulu adalah biang rusuh,” Rose sep
last updateLast Updated : 2024-07-09
Read more
PREV
1
...
1112131415
...
21
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status