Home / Romansa / Suamiku seorang Mata-Mata / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of Suamiku seorang Mata-Mata: Chapter 111 - Chapter 120

210 Chapters

Bab 111: Olivia dan Hartono bertengkar? Sudah biasa

Olivia murka.Hari ini, ia menjadi bahan olok-olokan di arisan keluarganya. Para saudara yang berkumpul menyebutnya sebagai istri yang malang. Bahkan beberapa di antaranya seolah mencaci keberadaan Olivia dan menyebutnya pantas mendapatkan semua ini karena perlakuannya pada mendiang istri pertama Hartono.Sampai malam, Olivia menunggu Hartono pulang. Suaminya itu sibuk seharian dan tidak bisa dihubungi sejak sore. Batang hidungnya juga tidak terlihat, padahal biasanya setiap sore Hartono sudah menampakkan diri di ruang kerja karena pria itu lebih senang berada di sana lebih dari sudut dunia manapun.Bahkan, makan malam pun, Olivia sendirian. Anya pergi bersama teman-temannya berpesta.“Kemana semua orang?” tanya wanita itu dengan nada tinggi.“Tuan Hartono masih ada jamuan makan malam di rumah walikota, Nyonya. Sedangkan Nona Anya pergi bersama teman-temannya menghadiri pesta ulang tahun.”Olivia menggebrak meja makan. Alat makan
last updateLast Updated : 2024-06-22
Read more

Bab 112: Lagi-lagi, Anya terkejut

Olivia duduk di pinggiran kasurnya sambil memeluk guling. Wajahnya menatap satu titik di dinding kamarnya, tanpa ekspresi.Dulu, yang Olivia tahu hanyalah ketidakadilan yang diberikan oleh kedua orang tuanya. Saat ini, yang membebani hidupnya adalah suaminya yang suka mabuk dan melakukan kekerasan. Dalam keheningan itu, ia bertanya-tanya. Apa yang membuatnya sulit mendapatkan kebahagiaan dari sebuah keluarga? Mengapa ia selalu terpuruk dan diperlakukan semena-mena?Air mata Olivia menetes di ujung matanya. Namun, ia tidak bersuara, seolah emosinya sudah terkuras habis atas apa yang baru saja dilakukan Hartono padanya. Sudah beberapa tahun ini ia tidak disentuh pria itu. Setiap kali Hartono minta dilayani, Olivia mengelak dan kabur dengan ribuan alasan. Alasan Olivia hanya satu. Ia tidak pernah mencintai Hartono.Awalnya pernikahan mereka memang manis. Hartono terlihat sangat mencintai Olivia lebih dari apapun karena berhasil membantunya mengembangkan tekno
last updateLast Updated : 2024-06-23
Read more

Bab 113: Waktunya main monopoli

Di pondok kayu Tiger, Bayu dan Sky menghabiskan waktu dengan bermain monopoli.Awalnya, Bayu meminta Sky untuk mengajarinya tentang macam-macam rakitan bom sederhana. Bayu tampaknya tertarik dengan hal itu sejak apa yang Sky lakukan untuk menjinakkan bom beberapa hari yang lalu.Namun, Sky menolak.“Kau ini masih sepuluh tahun,” kata ayahnya itu. “Ayolah kita bermain yang seru-seru.”Meskipun sedang tidak berkeinginan memainkan apapun, Bayu pun setuju. Ia membiarkan ayahnya mencari apa yang bisa ia temukan di gudang milik Tiger. Setelah beberapa saat Sky mencari, ketemulah sebuah kotak kayu berisi mainan monopoli usang yang masih lengkap.“Sepertinya ini boleh juga,” ucap Sky sumringah. Bayu tidak ingin menyakiti hati ayahnya yang tampak antusias. Ia pun membalas senyum ayahnya itu walau sedikit tidak enak hati.Mereka pun dengan asyik bermain. Saat itu, Nala tidak tampak di sana. Sudah sejak pagi Nala pergi bersama Rose membeli
last updateLast Updated : 2024-06-24
Read more

Bab 114: Retak

Nala memilah melon dan mengendusnya. Ia merabai kulit buah itu dengan seksama dan mengetuknya beberapa kali. Di balik maskernya, Nala menggumamkan sesuatu.“Apa kau bisa mendapatkan buah yang bagus dengan cara begitu?” Rose mengikuti caranya.Nala menatap Rose dengan tampang serius, namun ia malah menggeleng. “Aku juga tidak tahu. Blue dan Sky selalu bertingkah seperti itu saat memilih buah. Dan buah yang mereka pilih selalu yang lezat. Kupikir, aku bisa melakukannya. Rupanya susah.”Rose meletakkan melonnya kembali ke atas rak buah. “Ada hal yang tidak harus kita lakukan, Nala. Serahkan saja pada ahlinya.”Nala menggeleng sekuat tenaga. “Aku harus melakukan sesuatu, Rose. Setidaknya, mumpung kami sudah berada dalam pelarian, akan kugunakan waktuku untuk belajar memasak.”Rose takjub akan tekad bulat kawannya itu. “Baiklah. Aku juga akan membantu kalau berkunjung.”“Sekarang pun, kau sudah membantuku. Terima kasih, ya.”
last updateLast Updated : 2024-06-25
Read more

Bab 115: Kotak mulai terbuka

Tiger berjalan menyusuri hutan, hendak mengunjungi pondok kayunya. Dari perkataan Blue, sepertinya hari ini putri semata wayangnya sedang berkumpul bersama cucunya. Momen itu ingin dinikmati oleh Tiger, walaupun putrinya tidak tahu.“Aku memang bodoh, Sky,” terdengar suara sayup-sayup yang tertangkap di telinga Tiger. “Aku tidak sepintar kau dan Bayu, atau Blue atau Rose. Logika yang berjalan di otakku lebih lambat 10 kali dari yang bekerja di dalam otakmu yang jenius. Karena itu, bilang secara langsung kalau aku sudah melakukan kesalahan yang menyakitimu. Diam tanpa kata seperti ini justru membuatku frustasi dan menjauhkan kita.”Tiger mendekat pelan-pelan, mencoba untuk tidak menarik perhatian. Tampak Nala dan Sky sedang membawa kantong belanjaan sedang berhadapan. Suasana yang menyelimuti keduanya terasa tegang.“Dua kata lucu,” ujar Sky. “Frustasi dan jauh. Kau tidak mungkin sanggup membayangkan bagaimana rasa frustasi membayangiku saat ini, dan bagaim
last updateLast Updated : 2024-06-26
Read more

Bab 116: Pisah ranjang

“Biar aku saja,” Rose menawarkan diri membantu Nala. Ia pun mengangkat lengan bajunya dan mulai mencuci piring.Melihat salah satu pekerjaan diselesaikan, Nala mencari pekerjaan lain. Wanita itu membukai laci penyimpanan.“Aku pernah lihat Tiger punya botol besar di sini. Tapi di mana ya?”“Oh,” Rose tiba-tiba ingat sesuatu. “Kalau maksudmu teko kaca bertutup kayu, Tiger menyimpannya di laci bawah.”Nala pun menuruti perkataan Rose dan mencari botol itu di laci bawah. “Ah, ini dia.”Setelah menemukan benda yang dimaksud, tangan Nala dengan cekatan membuat minuman segar.Meskipun tampaknya Nala sedang sibuk meracik, otaknya berkelana. Ia memikirkan banyak hal sekaligus. Tingkah aneh suaminya yang tiba-tiba menjadi sensitif dan pemarah, dan foto misterius yang ia temukan di rumah Tiger. Apalagi Nala yakin kalau yang ada dalam foto itu adalah dirinya di masa lalu, di masa kecil. Tapi, sebanyak apapun Nala mencoba mengingatnya, ia ha
last updateLast Updated : 2024-06-27
Read more

Bab 117: Malam tenang Blue

“Hai,” Rose mengecup bibir Blue yang berbaring di sofa. “Kau pulang daritadi?”“Sudah dari dua jam yang lalu. Kupikir kau akan pulang malam.”Rose membuka jaket dan celananya, menyisakan kemeja dan celana dalam. Ia beranjak ke dalam kamar dan membanting dirinya di atas tempat tidur. Blue mengikuti pacarnya itu dan duduk di sampingnya.“Ada apa?” Blue membelai lembut rambut Rose yang menyentuh pipi. “Sepertinya suasana hatimu tidak enak.”“Bukan suasana hatiku,” Rose mengoreksi. “Aku merasa ada yang tidak beres dengan Nala dan Sky. Mereka sempat bertengkar tadi.”Blue mengernyitkan kening. “Masa’? Padahal akhir-akhir ini mereka seperti sepasang pengantin baru.”“Ya, kan?” Rose sepakat. “Baru pertama kali ini aku melihat pertengkaran di antara mereka. Makanya aku kaget.”“Bayu bagaimana?”Rose menghela napas panjang. “Seperti biasa, dari seorang bocah yang bernama Bayu.”Blue mengangguk pelan. “Tentu saja
last updateLast Updated : 2024-06-28
Read more

Bab 118: Keraguan yang terucap

Bayu bersin. Bocah itu tidak sedang flu. Ia hanya sedikit gugup dengan situasi yang kini menyelimuti kedua orang tuanya, Sky dan Nala. Mereka berdua memang sedang berada di depannya, menikmati makan siang di ruang tamu. Jendela yang terbuka membelai mereka dengan angin sepoi-sepoi hutan yang sejuk. Seharusnya, suasana yang nyaman dan tenang itu bisa membangkitkan kehangatan keluarga.Namun, yang terjadi justru sebaliknya.Bayu berusaha keras untuk tidak banyak tingkah. Meskipun ia masih bersikeras meminta bantuan Sky untuk mengajarinya merakit dan menjinakkan bom, Bayu memilih duduk diam, terpaku. Seolah setiap gerakan kecil dari tubuhnya mungkin bisa menyulut emosi yang meledak-ledak di dalam lingkaran kecil mereka.“Apa makanannya tidak enak?” Nala tersenyum pada Bayu, memecah keheningan.Bayu tersenyum kaku. “Tidak, kok,” ia menggelengkan kepalanya dengan cepat, kelewat semangat. “Rasanya enak. Ikannya dipanggang dulu ya?”Na
last updateLast Updated : 2024-06-29
Read more

Bab 119: Rahasia terkuak

“Ayah kemana, bu?” Desis Bayu, membuat hati Nala teriris.Malam itu, mereka berdua duduk di depan perapian. Sky tidak kunjung pulang, entah berada di mana. Nala terbiasa dengan datang dan pergi suaminya sejak sepuluh tahun mereka berpisah. Namun, hari ini terasa begitu berat karena mereka berpisah setelah bertengkar hebat.“Ada misi, sepertinya,” jawab Nala. Meskipun ia sendiri tidak yakin, namun wanita itu berusaha menenangkan anaknya.Bayu menguap. Ia khawatir kedua orang tuanya tidak akur lagi. Tapi, otaknya tidak bisa diajak kerja sama. Kantuk sudah menyerangnya.“Bayu mengantuk?”Bayu mengangguk. “Aku keasyikan main game tadi. Jadi tidak sempat tidur siang.”Nala mengecup kedua pipi Bayu sebelum anak itu pergi ke dalam kamarnya. Sendirian, wanita itu memperhatikan perapian yang berkobar, melumat kayu yang tergeletak. Asapnya membumbung tinggi ke ujung cerobong. Nala sempat mempertanyakan kemana asap itu pergi. Semi
last updateLast Updated : 2024-06-29
Read more

Bab 120: Hujan

Angin menampar pipi Sky. Meskipun hari ini cuaca sedang lembab dan berangin, ia nekat mengajak adiknya, Blue, bertemu dengannya di kafe terbuka langganan mereka. Karena berada di puncak hotel tertinggi, Sky bisa melihat dengan jelas petir menyambar dari kejauhan, menyeret awan mendung menuju ke tempatnya.“Wah..”Suara Blue yang baru datang memecahkan lamunannya. Blue mengenakan jaket tebal berwarna biru tua. Rambutnya tak perlu lagi dikeriting seperti yang biasa ia lakukan selama berakting menjadi Bram. Kini, Blue sudah percaya diri tampil dengan rambut lurus tebalnya.“Kau menunggu lama?” Ia bertanya. Kedua tangannya digosok-gosokkan. “Apa yang membuatmu ingin bertemu di tempat tinggi begini? Dasar gila! Sudah jelas kalau lima belas menit lagi hujan akan turun.”Sky tersenyum kecil. Benaknya berpikir kalau hubungan mereka harusnya baik-baik saja. Blue tetaplah adiknya yang manis. Namun, bayangannya menyetubuhi istrinya dalam keadaan mabuk, sudah
last updateLast Updated : 2024-06-30
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
21
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status