“Kek, yang penting Ata sudah ada di sini. Kakek harus sehat lagi ya.”Kakek menggenggam tanganku.”Maafin Kakek, Ata. Kakek tidak bisa melindungimu. Kakek masih ingin sehat lagi, semoga keluarga kita di lindungi Tuhan.”Setelah permintaan maaf kakekku beberapa tahun yang lalu. Dan satu persatu misteri di keluarga besar Matsuyama terkuak, baru aku sadar kalau kakekku juga sosok yang begitu kesepian juga tertekan. Meski ia memasang sejuta topeng kebengisan juga kekejaman. Ternyata jauh di dalam hatinya, ia begitu merindukan keluarganya.“A-ta keluar dulu. Istirahat lagi. Besok kalau keadaan kakek sudah membaik kita jalan-jalan bareng anak-anak.”Ku tinggalkan ruangan eyang putri. Mas Gavrielle dan eyang putri duduk di ruang keluarga sembari nonton televisi. Rupanya Arsen yang memutar Spong Bob. Ia terbahak-bahak sambil guling-guling. Betapa berharganya waktu kebersamaan itu. Demi hari ini selama lima tahun ini, mataku selalu saja bengkak setiap menjelang malam. Aku ingat anak-anakku. Kam
Read more