Share

Setelah Kepergian Neil

Tubuhku lemas, ku rebahkan tubuhku di atas ranjang. Ku tarik selimut lalu ku tutup tubuhku dengan selimut.

“Renata.” Panggil Mas Gavrielle dengan pelan. “Sudah ngambeknya udahan dong. Aku percaya kalau kamu nggak ada apa-apa lagi sama Neil.”

Mas Gavrielle menarik selimut yang menutupi kepalaku. Aku meringkuk memunggunginya. Biar saja. Jengkelku berlipat-lipat jadinya.

“Aku minta maaf Ren.” Kata Mas Gavrielle.

Ia memeluk tubuhku dari belakang. “Sekarang bilang padaku, sebagai gantinya kamu pengen apa pasti aku kabulkan.” Bujuk suamiku. Kalau dipikir-pikir aku sudah punya semuanya, rumah meski kecil aku punya. Perusahaan meskipun suamiku yang menjalankan tapi perusahaan kakek adalah milikku. Kedai teh yang ku bangun dan ku rintis hasil keuntungannya masuk ke rekeningku. Meskipun yang mengelola dan pusing mengurusnya adalah suamiku. Warung Kuliner di Pattaya juga masih jalan. Keuntungan bersihnya

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status