Share

Jalan-jalan ke Kebun Teh

Salah satu ART eyang putri mendorong kursi roda kakek. Kian lama kaki eyang makin ringkih. Aku sadar itu, kalau eyang putri mendorong kursi roda kakek itu akan membahayakan kakinya.

Kakek duduk di kursi roda. Ia mengenakan kaos lengan pendek. Tak lupa selimut kecil bermotif kotak-kotak berwarna hitam untuk menutup bagian kaki ke bawah. Eyang putri sendiri hari ini sudah tampil cantik. Aku ikut bahagia melihat senyum tipis tersungging menghiasi wajah cantiknya. Meskipun usianya sudah sepuh, tapi gurat-gurat keriput itu tak mengalahkan bekas kecantikannya di masa muda.

“Kinar. Kamu nggak usah banyak jalan, kaki kamu nanti sakit lagi.” Ucap Kakek. Ternyata meskipun lancar bicara, suara kakek masih saja berat. Ku pikir ada syaraf yang terganggu karena sakitnya kakekku.

Aku jadi mikir-mikir permintaan Mas Gavrielle, apa iya aku tega meninggalkan keluargaku kalau keadaan belum sehat semuanya. Meskipun semuanya nanti akan ada di bawah pengawasan Papa Syaron

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status