Semua Bab Kekasih Gelap Ceo Arogan: Bab 101 - Bab 110

204 Bab

Bab 101. Keraguan Lean.

"Jika Anda belum memiliki seorang kekasih, bagaimana jika aku memperkenalkan Anda pada putriku?" usul Bisnisman pertama, "Kebetulan putriku hari ini baru saja datang dari Paris, dia sengaja menyusulku ke sini," tambahnya. "Ah, tentang itu ... aku pikir itu tidak perlu, Mr. White." Edward mengangkat tangannya, dan agar pria yang bernama Halbert White itu tidak tersinggung atas penolakannya— ia lalu menambahkan. "Aku percaya putri Anda pasti sangat cantik, mungkin juga telah memiliki seorang kekasih di Paris. Jadi, bukanlah sesuatu yang baik jika Anda menjodohkannya secara sepihak denganku, 'kan? Dan juga, sebenarnya aku sudah memiliki seorang wanita yang sangat kucintai. Nanti akan kucoba untuk membujuknya agar dia mau menemaniku ke acara nanti malam," ucap Edward sambil tersenyum kaku. "Putriku belum memiliki kekasih, Tuan Edward" Halbert masih bersikeras. Lagipula, sejak pertemuan pertamanya dengan Edward— ia sudah menginginkan pria muda berparas rupawan ini untuk menjadi menantuny
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-05
Baca selengkapnya

Bab 102. Kau Tidak Akan Pergi Bersama Lean?!

"Ed?" tegur Rosalia pada Edward yang baru saja keluar dari dalam toilet pria. Edward menghela nafas sejenak saat ia melihat kehadiran Rosalia, lalu melangkahkan kakinya ke arah wanita cantik itu. Ia pikir, Lean akan mengejar dirinya kemudian mengatakan padanya bahwa kekasihnya itu bersedia untuk menemaninya nanti malam. Namun tampaknya Lean masih belum bisa memastikan apa yang harus dilakukan oleh wanita itu. "Selalu kau yang paling mengerti aku," sungut Edward sambil mengulurkan kedua tangannya ke arah Rosalia. "Tolong, aku membutuhkan sedikit pelukan sekarang," tambahnya lagi. Bahkan tanpa meminta ijin pada Rosalia, ia langsung meraih kedua pundak wanita itu dan membawa Rosalia ke dalam pelukannya. "Dengar! Aku tidak bisa melakukan hal ini terus-menerus, Ed," protes Rosalia sambil menyandarkan kepalanya di dada bidang Edward. Membiarkan sahabat baiknya itu untuk menenangkan emosinya selama beberapa saat. "Apalagi jika pamanmu sampai melihatnya. Kau tahu, 'kan sebesar apa kecembur
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-06
Baca selengkapnya

Bab 103. Bertemu Mia.

"Kalau begitu, bagaimana jika kita ke sana untuk menyapanya?" usul Halbert pada putrinya. Mia mengangguk pelan, "Baik, Ayah," sahutnya. Di tempat berbeda, Lean dan Anton baru saja meninggalkan parkiran apartemen. Wajah Lean tampak muram sejak ia mengetahui bahwa Edward telah pergi terlebih dahulu ke Klub Malam. Tidak hanya itu, sore hari sebelum ia meninggalkan hall— Brad tiba-tiba memintanya untuk berbicara berdua sebentar. Setelah mendapatkan ijin dari Anton yang hanya memberinya waktu lima menit untuk berbicara dengan Brad, Lean pun mengikuti Brad. Pada jarak belasan langkah dari Anton namun masih bisa terlihat oleh rekannya itu, tanpa Lean duga, Brad justru memperlihatkan sebuah video singkat tentang Edward yang sedang memeluk Rosalia. Kekasihnya itu juga mencium kepala istri pamannya. Melihat video itu, tubuh Lean seketika bergetar karena cemburu. "Aku baru ingat siapa Tuan Edward Gail. Bukankah dia adalah pria yang pernah menciummu di wallmart sebelumnya? Pria yang selalu m
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-07
Baca selengkapnya

Bab 104. Di Mana Lean?

Dari kejauhan, sembari menemani Ernest, Rosalia tanpa sengaja melihat Mia yang tengah berbicara dengan Edward. Raut wajah Edward tidak terlihat baik-baik saja baginya, jadi ia pun mengedarkan pandangannya untuk mencari sosok Lean. "Ada apa, Baby?" tegur Ernest yang merasakan kegusaran sang istri. Ia bahkan ikut mengedarkan pandangannya. Saat Ernest menyaksikan apa yang terjadi pada Edward, akhirnya ia baru mengerti mengapa Rosalia terlihat sangat gelisah. "Biarkan saja dia menghadapi masalahnya sendiri!" tukasnya pada Rosalia. Lalu melanjutkan dengan, "Edward adalah pria dewasa, kau tidak bisa terus-menerus menjaganya hingga dia menikah. Selain itu, kau belum lupa, 'kan dengan apa yang telah ku tunjukkan padamu sebelum kita berangkat dari mansion satu jam yang lalu?" lontarnya, mencoba mengingatkan Rosalia tentang video yang telah ia terima dari Brad.Meski cemburu melihat video itu, namun Ernest tahu bahwa Rosalia hanya ingin membujuk keponakan bungsunya yang mana tugas tersebut s
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-08
Baca selengkapnya

Bab 105. Lean Mabuk?

Sudah lebih 10 menit Edward berusaha membebaskan dirinya dari Mia dan Halbert, namun ayah dan putri tersebut terus saja mengajaknya berbicara hingga minum bersama. Karena, malam ini adalah perayaan untuk kesuksesan acara lelang— tentu saja sulit baginya untuk mengecewakan Halbert yang selama ini telah menjadi rekan bisnis yang sangat baik untuk pamannya. "Apakah kekasih Anda tidak datang, Tuan Edward?" celetuk Mia, ketika ia melihat Edward tampak diam-diam mencoba mencari seseorang di tengah keramaian. Edward tersentak mendengar pertanyaan itu dan sontak menatap Mia. Sudah lima menit wanita cantik itu terus saja mengajaknya untuk minum bersama dengan cara yang menurutnya masih bisa dikatakan sangat sopan. Namun pertanyaan yang baru saja Mia lontarkan padanya, membuat Edward merasa sedikit tersinggung. Meski ia tahu mungkin Mia bertanya karena wanita ini merasa sedikit penasaran apakah ia benar-benar telah memiliki seorang kekasih? "Aku pikir dia sedikit terlambat malam ini, tapi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-09
Baca selengkapnya

Bab 106. Apa Kau Mencintaiku?

"T-Tuan Edward, menurutku Nona Marquise benar-benar sangat mabuk," celetuk Mia, ia bahkan terkekeh pelan setelah ia mampu menguasai rasa terkejutnya.Edward memperhatikan wanita itu dengan wajahnya yang datar. Hampir saja membuka mulutnya, namun apa yang ingin ia ucapkan segera tertelan kembali ketika ia mendengar suara Lean."Tapi itu benar! Hikk."Edward menepuk jidat mulusnya mendengar bantahan Lean yang disusul dengan suara cegukan setelahnya. Dengan gusar, ia menarik lengan Lean dan membuat wanita itu agar menatap wajahnya."Apa kau sengaja, Lean Marquise?!" rutuknya setengah berbisik, "Apa kau tidak akan menyesali ucapanmu ini setelah mabukmu menghilang?" tambahnya lagi.Sekali lagi Lean membasahi bibirnya yang terasa semakin kering, ia juga mengerjapkan matanya berkali-kali di hadapan Edward. Apa yang Lean lakukan itu sontak membuat Edward menggeram pelan. Oh, God. Seharusnya ia marah sekarang, tetapi mengapa ia justru tergoda? Sial!"Aku tidak akan menyesal!" tegas Lean.Edwa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-10
Baca selengkapnya

Bab 107. Mabuk Dan Polos.

Brakk!"Mengapa kau memanggilku, Berandal! Apa kau tahu kalau Ernest baru saja mengatakan sesuatu padaku tentang ulahmu di luar sana?" Bill tiba-tiba membuka pintu room, membuat Lean dan Edward sontak menoleh ke arahnya. Ia bahkan seketika membeku ketika menyadari bahwa Edward saat ini tidak sendiri di dalam room, dan kini— dua pasang mata yang merasa terganggu akan ulahnya sekarang sedang menatap lurus padanya. Menyaksikan posisi Edward dan sekretarisnya yang sedikit aneh, Bill pun memicingkan matanya di dalam ruangan yang minus akan cahaya tersebut. Meski sedikit gelap, Bill tentu saja mengenal siapa yang bersama Edward saat ini. Sebab, di awal pertemuannya dengan Lean, saat itu ia juga sedang berada di dalam room yang minus akan cahaya. Sementara Bill adalah seorang pria yang bisa mengenali seseorang dengan cepat walau ia baru bertemu sekali dengan orang itu. Terlebih lagi Lean yang wajahnya mengingatkan Bill pada Rosalia."Bukankah dia ...." Bill melangkah menghampiri Edward sa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-11
Baca selengkapnya

Bab 108. Kau Pria Brengsek!

"Kau beruntung, Ed!" sungut Bill. Edward mengangkat bahu, kemudian melirik ke arah Lean. "Tetapi sayang, dia menolak lamaranku," ujarnya berpura-pura terluka demi melihat reaksi sang kekasih. "Aku tidak pernah berkata kalau aku menolaknya!" Lean dengan cepat menyanggah sembari mengayunkan kedua tangannya di depan wajahnya. Membuat Edward dan Bill yang melihat tingkahnya itu sontak tertawa bersama. Sadar jika ia sedang dipermainkan, Lean pun menarik kedua tangannya dan melipatnya di depan dada. Ia juga memicingkan matanya, menatap Bill dan Edward secara bergantian. "Haha ... sangat lucu!" sungutnya. Edward terkekeh pelan. Well, ia sejujurnya sangat bahagia malam ini setelah sore harinya dibuat pusing oleh aksi bungkam Lean di hall. Karena malam ini, meski tidak pergi bersamanya— Lean telah melakukan apa yang ia inginkan. Setidaknya pada Mia hingga ia tidak perlu lagi mencari-cari alasan untuk menghindari wanita itu. "Kau sangat luar biasa malam ini," pujinya, sambil menatap Lean d
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-12
Baca selengkapnya

Bab 109. Mengapa Aku Harus Memanggilmu Dengan Akrab?

Beberapa saat kemudian, di dalam room setelah Edward dan kedua pelayan yang mengantarkan pesanan Bill telah pergi meninggalkan room."Sekarang, hanya ada kita berdua di sini, Miss Marquise," celetuk Bill. "Lean, panggil saja Lean!" Lean dengan cepat meralat ucapan Bill.Mendengar ucapan wanita itu, Bill langsung menegakkan tubuhnya. Ia bahkan tersenyum tipis dan meletakkan gelas whisky yang sedang ia pegang ke atas meja."Mengapa kau ingin aku memanggilmu dengan akrab?" tanyanya pada Lean setelahnya, sambil menopang dagunya di atas kedua kepalan tangannya yang sikunya sengaja ia tekankan pada pahanya. Di saat yang sama, tatapan Bill lurus ke arah Lean. Namun, cahaya lampu room yang terlalu temaram membuat matanya sedikit sakit saat ini. Dengan sebal, Bill lalu mengangkat salah satu tangannya ke hadapan Lean saat ia melihat wanita itu ingin menjawab pertanyaannya."Apa kau keberatan jika aku membuat lampunya sedikit lebih terang?" usulnya. Setelah itu, Bill mengangkat bahunya. "Sebab
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-13
Baca selengkapnya

Bab 110. Cemaskan Saja Dirimu!

"Kau menemui Ernest tapi tidak menemuiku?" orang itu yang tak lain adalah Rosalia, mencembungkan pipinya dengan sebal seraya melangkah ke arah Lean. Setibanya tak jauh Lean, ia segera menurunkan tubuhnya dan duduk di atas sofa dua jengkal dari tempat Lean duduk. "Apa kau ... baik-baik saja?" Rosalia lalu mengamati wajah Lean, mengacuhkan Bill yang ingin berbicara padanya untuk sementara waktu. "Aku baik." Lean menganggukan kepalanya, "Terima kasih, Rosi," tambahnya.Rosalia tersenyum tipis, "Bagus kalau begitu. Oh ya, tentang masalah di lounge. Sekarang kau sudah tidak perlu lagi mengkhawatirkannya. Edward telah menjelaskannya pada Ernest bahwa dia lah yang bertanggung jawab atas masalah itu," terang Rosalia."Seperti dugaanku." Bill yang tidak tahan terus diacuhkan akhirnya menimpali. Membuat Rosalia dan Lean sontak melemparkan pandangan ke arahnya. Menerima tatapan dari dua wanita cantik yang ia kagumi, Bill pun menggedikkan pundaknya. Kemudian mengisi kembali gelas whiskynya yan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-14
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
910111213
...
21
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status