Beranda / Romansa / Kekasih Gelap Ceo Arogan / Bab 109. Mengapa Aku Harus Memanggilmu Dengan Akrab?

Share

Bab 109. Mengapa Aku Harus Memanggilmu Dengan Akrab?

Penulis: Abigail Briel
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-13 23:50:31

Beberapa saat kemudian, di dalam room setelah Edward dan kedua pelayan yang mengantarkan pesanan Bill telah pergi meninggalkan room.

"Sekarang, hanya ada kita berdua di sini, Miss Marquise," celetuk Bill.

"Lean, panggil saja Lean!" Lean dengan cepat meralat ucapan Bill.

Mendengar ucapan wanita itu, Bill langsung menegakkan tubuhnya. Ia bahkan tersenyum tipis dan meletakkan gelas whisky yang sedang ia pegang ke atas meja.

"Mengapa kau ingin aku memanggilmu dengan akrab?" tanyanya pada Lean setelahnya, sambil menopang dagunya di atas kedua kepalan tangannya yang sikunya sengaja ia tekankan pada pahanya.

Di saat yang sama, tatapan Bill lurus ke arah Lean. Namun, cahaya lampu room yang terlalu temaram membuat matanya sedikit sakit saat ini. Dengan sebal, Bill lalu mengangkat salah satu tangannya ke hadapan Lean saat ia melihat wanita itu ingin menjawab pertanyaannya.

"Apa kau keberatan jika aku membuat lampunya sedikit lebih terang?" usulnya. Setelah itu, Bill mengangkat bahunya. "Sebab
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (7)
goodnovel comment avatar
Nurul Asila R
kirain si ernest yang dateng taunya si Rosi kayanya
goodnovel comment avatar
ida Sari
jd Lean mengira Bill sahabat Edward tp Bill membantah nya dia beranggapan Edward menjadikan dia sebagai baby sister ......,, bnr2 memang tuh Edward saat lagi ada masalah pasti dia akan lari menemui Bill,,rosi kah yg datang?
goodnovel comment avatar
Roshita Alazraff
siapa pasangan Sorang bill yg suka krna iseng si Edward itu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kekasih Gelap Ceo Arogan   Bab 110. Cemaskan Saja Dirimu!

    "Kau menemui Ernest tapi tidak menemuiku?" orang itu yang tak lain adalah Rosalia, mencembungkan pipinya dengan sebal seraya melangkah ke arah Lean. Setibanya tak jauh Lean, ia segera menurunkan tubuhnya dan duduk di atas sofa dua jengkal dari tempat Lean duduk. "Apa kau ... baik-baik saja?" Rosalia lalu mengamati wajah Lean, mengacuhkan Bill yang ingin berbicara padanya untuk sementara waktu. "Aku baik." Lean menganggukan kepalanya, "Terima kasih, Rosi," tambahnya.Rosalia tersenyum tipis, "Bagus kalau begitu. Oh ya, tentang masalah di lounge. Sekarang kau sudah tidak perlu lagi mengkhawatirkannya. Edward telah menjelaskannya pada Ernest bahwa dia lah yang bertanggung jawab atas masalah itu," terang Rosalia."Seperti dugaanku." Bill yang tidak tahan terus diacuhkan akhirnya menimpali. Membuat Rosalia dan Lean sontak melemparkan pandangan ke arahnya. Menerima tatapan dari dua wanita cantik yang ia kagumi, Bill pun menggedikkan pundaknya. Kemudian mengisi kembali gelas whiskynya yan

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-14
  • Kekasih Gelap Ceo Arogan   Bab 111. Apa Yang Terjadi, Lean?

    "Itu ...."Belum sempat Rosalia membuka mulutnya untuk menjawab pertanyaan Lean, pintu room tiba-tiba dibuka dari Luar. Eve yang sangat mencemaskan keadaan adiknya, menerobos masuk dan segera menghampiri Lean."Apa yang terjadi, Lean? Mr. Halbert White baru saja mendatangi Ayah dan mengatakan jika kau melakukan sesuatu pada Tuan Edward. Apa itu benar?" sejenak, Eve menjeda kalimatnya kala ia menyadari bahwa Rosalia tengah duduk di samping Lean saat ini. "Em, Nyonya Rosi. Maafkan aku. Aku tidak tahu kalau Nyonya ada di sini," ujarnya sungkan, sambil menundukkan kepalanya. Rosalia menanggapi ucapan Eve itu dengan tersenyum tipis, "Jangan khawatir, Eve," balasnya, lalu mengangguk pada Eve agar wanita itu tidak lagi merasa tak enak hati padanya. Namun, Eve tetap tersenyum kikuk. Takut jika apa yang ia lakukan tadi telah menyinggung Rosalia. Meskipun, sebenarnya bukan Rosalia yang ia takuti melainkan Ernest— tetapi Eve menaruh hormat pada wanita muda itu yang telah memperlakukan dirinya

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-15
  • Kekasih Gelap Ceo Arogan   Bab 112. Edward Pasti Akan Membunuh Si Brengsek Itu!

    Mendengar kabar yang dibawa oleh Eve, tanpa pikir panjang— Rosalia langsung mengajak Lean dan juga Eve untuk meninggalkan room. Baru beberapa langkah keluar dari room, mereka tanpa sengaja bertemu dengan Oliver."Aku baru saja akan menjemputmu," tukas Oliver pada Rosalia sambil menatap wanita itu dengan wajah cemas.Ekspresi yang tergambar di wajah Oliver saat ini, membuat Lean menjadi semakin takut, begitu juga Rosalia. Apalagi, di saat Lean dalam kondisi mabuk beberapa saat yang lalu, ia lah yang telah memberitahu Edward tentang video yang telah diperlihatkan Brad padanya.Tetapi, seingat Lean saat itu ia sama sekali tidak menyebutkan nama Brad. Ataukah ... ia tanpa sadar telah menyebutkannya pada Edward? Ia benar-benar merasa bimbang sekarang."Edward sedang mengurung Brad di dalam sebuah room kosong," lanjut Oliver. "Ada Anton dan Bill yang sedang bersamanya sekarang. Sedangkan aku ... aku tidak bisa menemaninya agar para tamu tidak curiga padanya," terangnya menjelaskan keadaan y

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-16
  • Kekasih Gelap Ceo Arogan   Bab 113. Berhentilah Mencampuri Urusan Keluarga Orang Lain.

    Bill memutar bola matanya, kemudian membalikkan tubuhnya. Sembari melangkah cepat ke arah Anton— ia pun berteriak, "Buka pintunya!" titahnya. Tak mengerti maksud dari ucapan Bill, Anton hanya mengerutkan keningnya."Apa kau tidak mendengar apa yang kukatakan tadi?!" tukas Bill gemas setibanya ia di samping Anton. Bahkan tanpa menunggu lagi, ia segera membuka pintu room.Lampu di dalam room menyala sangat terang, dan suara erangan segera menyambut Bill, Rosalia dan Lean yang mengikutinya, juga Anton yang berdiri di belakang para wanita itu."Mengapa kau membiarkan hal ini terjadi?!" hardik Bill pada Anton dari balik pundaknya.Dengan wajah datar, Anton pun menjawab. "Tuan Ernest yang memerintahkanku agar tidak mengganggu Tuan Edward. Menurut Tuan Ernest, masalah antar pria harus diselesaikan dengan cara pria," tukasnya santai.Bill mendengus sesaat, lalu melangkah cepat ke arah Edward dan satu pria yang berada di bawah keponakan sahabatnya itu. Pria tersebut tergeletak di lantai room

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-17
  • Kekasih Gelap Ceo Arogan   Bab 114. Saling Memaafkan.

    "Segera perintahkan seseorang untuk mengantarnya pulang, Bill!" titah Rosalia pada Bill sembari menggerakkan dagunya ke arah Brad. "Dan, usahakan agar dia dikeluarkan secara diam-diam dari tempat ini," tambahnya lagi. Bill menarik salah satu sudut bibirnya dengan sebal, namun ia tetap menganggukkan kepalanya kepada Rosalia. Tetapi sebelum ia melakukan permintaan Rosalia tadi, ia mengusir Edward terlebih dahulu seiring ia melepaskan lengan keponakan sahabatnya itu."Keluarlah sekarang!" ocehnya. Edward merapikan jasnya yang sedikit berantakan lalu membalikkan tubuhnya. Dan sebelum pergi, ia menelengkan kepalanya. "Aku berhutang banyak padamu malam ini," lontarnya pada Bill. Bill mengerucutkan bibirnya, "Kau berhutang banyak padaku di sepanjang hidupmu," sungutnya.Edward hanya terkekeh dan segera pergi meninggalkan Bill setelahnya, melangkah ke arah Lean yang tengah berdiri di ambang pintu. Tetapi tatapannya justru tertuju pada Anton yang berdiri tepat di samping kekasihnya itu."M

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-18
  • Kekasih Gelap Ceo Arogan   Bab 115. Aku Menerima Lamaran Dari Keluarga Gail.

    "Masalah malam ini tidak bisa ditolerir!" kemarahan Ernest merebak di dalam sebuah room Klub milik Bill setelah semua tamu undangan pergi dan Bill akan menutup Klubnya.Di sofa setengah lingkaran, duduk Edward, Lean, Rosalia, Rose, dan oliver.Tak jauh dari sofa, berdiri Luis, Anton, Leo, dan juga Ben. Semua menunduk menerima kemarahan Ernest, meski saat ini Pimpinan dari Gail Group itu sedang menatap ke arah Lean dan Edward secara bergantian."Aku ikut andil di dalamnya," celetuk Rosalia. Memberanikan diri untuk menatap sang suami yang terus menatap Lean dengan tajam."Kau juga akan menerima hukumanmu." Ernest mengalihkan pandangannya pada sang istri, memberi tatapan peringatan pada istrinya itu agar berhenti menantangnya. "Tidak selamanya kau bisa melindungi seseorang, Rosi." Ia akhirnya melembut ketika melihat Rosalia mencembungkan pipinya, bahkan Ernest memijat pelipisnya sambil menghela nafas lelah.Sejak ia membuat Rosalia hampir kehilangan bayi mereka, ia memang terlalu memanja

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-19
  • Kekasih Gelap Ceo Arogan   Bab 116. Kau Pasti Akan Kembali Padaku.

    Dalam mobil yang melaju kencang menuju ke apartemennya dan Lean, Edward terus menggenggam erat tangan kekasihnya sambil sesekali melirik ke arah Lean.Meskipun masih tampak keraguan di wajah kekasihnya itu saat ini, namun ia juga menemukan ada semangat baru di sana. Entah apa yang telah mengubah kekasihnya itu malam ini. Setidaknya Lean tidak menolaknya setelah wanita itu melihat betapa garang dirinya ketika memberi pelajaran pada Brad.Semula, beberapa jam yang lalu, ketika ia menghampiri Lean di ambang pintu room tempat di mana ia melampiaskan kekesalannya pada Brad— ia pikir Lean akan takut padanya. Sebab wajah Lean terlihat pucat pasi saat itu. Ternyata ia salah, kekasihnya itu justru lebih tangguh daripada yang ia bayangkan."Hari minggu ini aku mengundang ayahmu untuk bertemu dengan kedua orang tuaku, bagaimana jika kau juga pergi bersamaku untuk berkenalan dengan ayah dan ibuku?" celetuknya, seraya meremas jemari Lean, membuat wanita itu sontak menoleh padanya."Lalu kakekmu?"

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-20
  • Kekasih Gelap Ceo Arogan   Bab 117. Membuat Kesepakatan Dengan Brad.

    Hari ini penanda tanganan kontrak lelang akhirnya dilaksanakan, sebelum acara dimulai— Ernest tampak memanggil Brad ke sebuah ruangan kosong untuk berbicara berdua.Di hadapan Brad, ia memberikan sebuah map pada pria itu sambil menatap Brad dengan tajam."Kita telah menyetujui hal ini sebelumnya, kau akan menutup mulut atas apa yang telah dilakukan keponakanku padamu, dan aku akan menyerahkan kontrak lelang Gail Industries ke tanganmu. Tapi sebelum itu, tanda tangani dulu kesepakatan itu!" tunjuknya pada map yang telah Brad ambil dari tangannya dan sedang dibaca oleh pria itu. Beberapa lebam masih membekas di wajah Brad saat ini. Melihat hal itu, Ernest hanya bisa menghela nafas gusar atas keberingasan Edward. Namun ia masih bersyukur bahwa keponakan bungsunya itu tidak membuat Brad Maison harus berakhir di rumah sakit.Di sisi lain, Brad tampak mengernyitkan keningnya saat membaca kesepakatan yang telah ditawarkan Ernest padanya. Kesepakatan itu menguntungkannya di awal dan sedikit

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-21

Bab terbaru

  • Kekasih Gelap Ceo Arogan   Bab 204. Perpisahan. (The End)

    Sesaat berselang, kecemasan mulai mengisi ruang persalinan. Dokter Nora dan para perawat serta satu Dokter yang menemaninya— tampak sibuk berusaha mengembalikan tanda vital Lean. Tak jauh dari para medis itu, Edward hanya bisa termangu sembari mendekap putra mungilnya. Tatapan matanya yang berkabut terus memperhatikan wajah Lean yang terlihat semakin pucat."Oh, Sayang. Kumohon, jangan tinggalkan kami," bisiknya lirih. Kelopak matanya terasa semakin panas, dan Edward bisa merasakan kalau matanya perlahan-lahan telah mulai berair. Sebelumnya, ia pernah merasakan kehilangan seorang wanita, namun rasanya tidak sesakit apa yang Edward rasakan sekarang.Setelah puluhan menit berlalu dalam ketegangan, tiba-tiba Edward melihat Dokter Nora melemparkan pandangan ke arahnya. Raut wajah wanita itu tampak tegang dan ragu."Jangan katakan!" Edward menggeleng keras, sama sekali tidak ingin mendengar berita buruk yang ingin Dokter Nora sampaikan padanya. "Tuan Edward ... maaf, kami sudah berusaha

  • Kekasih Gelap Ceo Arogan   Bab 203. Harapan Dan Ketegangan.

    Sebelum ia pergi menemui Lean di ruang rawat inap, Edward menarik napas dalam-dalam terlebih dahulu. Baru kemudian memberanikan diri untuk menemui istrinya itu. Sementara Anton menunggunya di luar ruangan. Semula, Edward ingin membawa serta Dokter Nora bersamanya, tetapi menurut Eve— sebaiknya ia menemui Lean sendiri terlebih dahulu. Ketika Edward berada di dalam ruang rawat inap yang Lean tempati, aroma desinfektan yang bercampur pewangi ruangan langsung menyambutnya. Tetapi Edward mengacuhkannya dan justru menatap lurus ke arah sesosok tubuh ringkih yang sedang tertidur di atas ranjang. Edward mendekati ranjang tersebut sambil memberi isyarat pada perawat jaga yang ada di dalam ruangan itu agar tidak mengejutkan istrinya. Perawat itu mengangguk pada Edward dan segera pergi meninggalkan ruangan demi memberi waktu pada Edward. Ia telah melihat pria ini sebelumnya di luar saat Edward berbicara sangat serius pada Eve, karena itu ia membiarkan saja Edward yang kemungkinan adalah suam

  • Kekasih Gelap Ceo Arogan   Bab 202. Menyesal.

    Malam masih menyelimuti vilanya, dan suara ombak bergema di telinga Edward, membuat hatinya merasa sedikit lebih tenang. Namun, ketenangan itu segera pudar ketika pikirannya terfokus pada Lean. Rasa cemas terasa mengungkungnya juga tekad yang baru mulai tumbuh dalam dirinya. Tidak ingin terlarut dalam perasaan itu, Edward segera menghubungi Ben. Dan setelah beberapa saat ... “Selamat malam, Tuan Edward. Ben di sini.” Suara Ben yang datar mulai terdengar dari seberang panggilan.“Ben, ada yang ingin kukatakan padamu.” Sebelum melanjutkan kalimatnya, Edward membenarkan posisi duduknya terlebih dahulu. Samar-samar suara gemuruh ombak yang terdengar dari kejauhan, menyapa indera pendengarannya.“Ada apa, Tuan Edward? Apakah ada yang bisa kubantu?” tanya Ben, nada suaranya penuh perhatian.“Begini. Dalam dua hari ke depan, aku ingin pergi ke Zurich. Kau pasti sudah mendengar kalau istriku telah kembali ke kota kelahirannya, 'kan?”“Tuan Ernest baru saja menghubungiku tentang rencana An

  • Kekasih Gelap Ceo Arogan   Babb 201. Harapan Baru.

    Sore hari, pulang dari Gail Mart, Edward meminta pada Anton untuk pergi ke mansion milik kedua orang tuanya. Ada sesuatu yang ingin ia tanyakan pada ayahnya.Dalam perjalanan, dari kursi belakang sedan ia memperhatikan Anton dengan wajah serius. Membuat Anton yang tanpa sengaja melirik kaca spion mobil sontak terkejut."Ada apa, Tuan? Apakah ada sesuatu yang ingin Tuan katakan padaku?" celetuk Anton.Edward mengangguk pelan, "Apa Rosi sudah kembali ke mansion Paman?" tanyanya. "Sudah, Tuan Edward. Nyonya Rosi langsung pulang malam harinya ketika Tuan Ernest datang untuk menjemputnya. Oh ya, Tuan. Hari ini Tuan Ernest juga menghubungiku. Maaf aku lupa memberi tahu Anda. Kata Tuan Ernest, Tuan Ernest mengenal seorang Dokter yang hebat saat berada di Dubai. Dokter itu adalah Dokter keluarga milik Kolega Tuan. Tuan Ernest ada meninggalkan nomor teleponnya padaku, aku sudah menghubungi Dokter itu, Tuan. Dia memiliki cara untuk menyelamatkan Nyonya Lean dan juga bayinya, hanya saja ...." A

  • Kekasih Gelap Ceo Arogan   Bab 200. Ide Wilhelm.

    Senyum Brad sontak memudar, “Aku hanya ingin kau tahu kalau kau bisa mengandalkanku jika kau membutuhkan sesuatu, tidak lebih. Seperti yang kau katakan tadi, kita sudah berpisah, tetapi apakah aku tidak boleh peduli padamu?”Lean hampir membuka mulut untuk membalas ucapan Brad itu, namun dengan cepat Eve menyentuh tangan Lean lalu menggelengkan kepalanya pada adiknya itu. Setelah itu, ia menoleh pada Brad. “Kau lihat, bukan? Kau tidak seharusnya berada di sini, Brad. Lean sedang dalam keadaan yang sangat rentan. Keberadaanmu justru memperburuk situasi,” cetusnya emosi. Lean merasakan ketegangan yang terus meningkat antara kakaknya dan Brad. Naluri melindungi Eve membuatnya merasa sedikit tertekan, tetapi di sisi lain, ia juga merasa bahwa hanya dirinya yang dapat menentukan keputusan untuk dirinya sendiri.“Eve, tolong! Aku bisa mengurus diriku sendiri,” kata Lean dengan suara yang masih bergetar. Ia kemudian berpaling pada Brad. "Brad, aku menghargai niat baikmu. Tapi seperti yang

  • Kekasih Gelap Ceo Arogan   Bab 199. Masa Lalu Adalah Masa Lalu.

    Keberangkatan Lean ke Zurich mengubah banyak hal. Sejak Lean memutuskan pergi, rasa cemas dan gelisah tidak pernah lepas dari pikiran Edward. Meskipun ia berusaha untuk tetap fokus pada pekerjaannya, benak dan hatinya selalu terikat pada sang istri dan kesehatan istrinya itu. Di sisi lain, Lean kini berada di rumah sakit Zurich, berharap ia bisa menemukan cara untuk menjaga bayinya agar tetap aman sekaligus memikirkan dirinya sendiri.Di kota kelahirannya, hari-hari awal Lean dipenuhi dengan rangkaian perawatan medis yang melelahkan. Eve, yang kini telah bahagia dengan kehidupan barunya sebagai istri Luis, berusaha untuk mendampingi sang adik semaksimal mungkin. Ia sering merasa tidak nyaman kala menemukan Lean yang tampak stres dan juga ketakutan menghadapi hal yang tidak pasti. Setiap hari, Eve mencoba mengajak Lean untuk berbincang, berbagi cerita dan memperkuat semangat satu sama lain meski di tengah rasa cemas yang selalu hadir menemani mereka.“Aku tidak tahu bagaimana melakuk

  • Kekasih Gelap Ceo Arogan   Bab 198. Kemarahan Dan Mengikhlaskan.

    Lean kemudian diam dalam keheningan, mengabaikan tatapan cemas Edward dan juga Leon. Suara bising dari alat medis di ruangan itu seolah mengingatkannya bahwa waktu terus berjalan, sementara ketegangan di antara mereka semakin mencekam. Tangan Lean masih terjepit dalam genggaman Edward, dan rasanya seperti dunia di sekitarnya perlahan menghilang. "Sayang?" Edward mencoba lagi dengan lembut, tetapi Lean sudah menatap keluar jendela, menghindari tatapan matanya. Di dalam hatinya, Lean merasakan pertempuran yang tak berujung. Selama ini ia berusaha dengan sangat keras untuk selalu kuat menghadapi apapun, tetapi saat ini, Lean merasakan ada sesuatu yang menggerogoti keputusannya. Ia bukan hanya menghadapi penyakitnya sendiri, tetapi juga risiko yang bisa merenggut nyawa bayi yang ia cintai."Edward, aku perlu waktu." Akhirnya Lean angkat berbicara. Suaranya terdengar lemah, namun digerakan oleh tekad yang kuat."Sayang, aku hanya ingin kau baik-baik saja." Edward menjelaskan kembali, tet

  • Kekasih Gelap Ceo Arogan   Bab 197. Kekerasan hati Lean.

    "Maaf, Nak. Tidak ada yang bisa aku lakukan pada Ibunya ketika dia memaksa untuk melahirkan Lean hingga akhirnya kematian merenggutnya dari kehidupan kami," terang Leon dengan wajah lesu ketika satu jam kemudian ia datang ke rumah sakit setelah Edward menghubunginya tentang kondisi Lean. Edward memperhatikan wajah ayah mertuanya itu yang tampak murung. Sebelumnya, ia pernah berpikir bahwa Leon adalah seorang ayah yang sedikit egois dan pilih kasih terhadap Lean. Namun setelah Leon menjelaskan alasan dari sikapnya selama ini terhadap putrinya itu, Edward baru mengerti jika sebenarnya Leon sedang melindungi Lean dengan caranya sendiri. "Aku ingin dia memiliki seseorang yang sangat peduli padanya. Jadi ketika Tuan Besar meminta Lean untuk menjadi calon istrimu— aku langsung menyetujuinya. Eve pernah bertengkar denganku gara-gara keputusanku itu. Tapi mendengar gosip tentangmu yang beredar di Zurich bahwa kau hanya menyukai satu wanita sepanjang hidupmu, aku pikir kau bisa menyayangi Le

  • Kekasih Gelap Ceo Arogan   Bab 196. Harapan.

    Wilhelm kemudian menjauhi Edward, ia menghubungi seseorang dan berbicara dengan wajah serius. Dari tempatnya berdiri, Edward terus memperhatikan sahabatnya itu. Setelah 15 menit berlalu, Wilhelm tampak memutuskan panggilan telepon dan kembali menghampiri dirinya. "Aku sudah bertanya pada sahabatku yang berada di luar negeri, aku telah memintanya untuk memeriksa apakah keluarganya mengenal seorang Dokter yang sangat berpengalaman tentang masalah kehamilan?" terang Wilhelm. Edward hanya diam, berusaha menanggapi ucapan sahabatnya tadi dengan senyuman yang terasa getir. "Ini akan butuh waktu, sebaiknya aku menemani Lean terlebih dahulu sambil menunggu kabar darimu," ujarnya. Wilhelm mengangguk setuju. "Itu yang sedang kupikirkan. Temanilah dia! Aku tidak ingin lagi melihatnya tampak tertekan seperti beberapa jam yang lalu." Ia lagi-lagi menepuk pundak Edward untuk menunjukkan dukungannya terhadap sahabatnya itu. "Terima kasih, Will." Edward kemudian bergegas pergi usai ia berbicara

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status