Pukul 7 malam, di dalam kamar apartemennya, Lean termangu sambil mematut dirinya di depan cermin. Sudah 10 menit ia berdiri di sana, gugup dan juga resah. Bingung bagaimana harus menghadapi Edward nanti.Padahal, semua telah kekasihnya itu persiapkan. Dari tempat yang akan mereka kunjungi untuk menghabiskan malam bersama serta reservasi untuk dinner di sebuah resto, semua sudah diselesaikan oleh Edward. Tugasnya hanyalah, ia hanya harus melayani kekasihnya itu nanti. Seharusnya, itu tidak sulit. Mengingat bagaimana selama ini Edward selalu bisa membuatnya luluh kepada pria itu hanya dengan sentuhannya saja. Namun, ia tetap merasa sangat gugup sekarang. Bahkan, suara bel apartemennya yang tiba-tiba berbunyi, berhasil membuat ia terlonjak. Sambil menggigit bibirnya, Lean menyambar tas tangannya. Kemudian pergi untuk membukakan pintu bagi Edward. Yah, kekasih plus atasannya itu telah menghubunginya beberapa menit yang lalu bahwa Edward akan menjemputnya. "Hmm." Suara deheman pelan l
Last Updated : 2024-06-29 Read more