Semua Bab Kekasih Gelap Ceo Arogan: Bab 91 - Bab 100

204 Bab

Bab 91. Berbicara Dengan Kedua Orang Tua Edward.

"Baik, Tuan." Tergopoh-gopoh Adolf berjalan cepat memanggil para pelayan. Sementara Edward hanya memijat pelipisnya melihat tingkah kepala pelayannya itu. Sesaat kemudian, Edward melirik ke arah Lean dan mengulurkan tangannya. "Apa kau pusing?" tanyanya, mengingat bahwa beberapa saat yang lalu Lean telah minum wine bersamanya. Padahal, wanita ini tidak memiliki ketahanan terhadap alkohol. "Sedikit." Lean tersenyum pada Edward, kemudian menyambut uluran tangan kekasihnya itu. Edward menggenggam erat tangannya dan mengajak Lean untuk duduk di sofa. "Maafkan aku, seharusnya kita sudah berada di kamar sekarang," ucap Edward dengan wajah penuh penyesalan. Lean menggeleng pelan, "Jangan khawatir, aku bisa menunggu." Ia lalu menjatuhkan bokongnya di sofa panjang. Di sampingnya, Edward turut duduk bersamanya. Bahkan, tanpa Lean duga, pria itu menarik kepalanya dengan lembut dan membawa kepala Lean ke dadanya yang bidang. Ini pertama kalinya Lean merasa benar-benar memiliki seorang ke
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-30
Baca selengkapnya

Bab 92. Wanita-wanita Yang Pantas Untuk Dipertahankan.

"Nak, boleh aku berbicara kembali dengan putraku?" "Tapi aku masih ingin berbicara dengan menantuku, Carlisle!"Kelopak mata Lean melebar menyaksikan pertengkaran kecil yang dilakukan oleh kedua orang tua Edward. Mereka terlihat manis di matanya, lucu dan menggemaskan. Ia bahkan tidak menduga bahwa Edward yang dingin dan arogan telah dibesarkan oleh sepasang suami istri yang tampak hangat. "Berikan teleponnya!" Edward segera mengambil ponselnya dari tangan Lean. Tidak ingin kekasihnya itu melihat kekonyolan ayah dan ibunya lebih lama lagi. Ia juga beranjak dari sofa dan memberi isyarat pada Lean untuk tetap duduk tenang di sana. Sembari menjauhi sang kekasih, Edward menegur ayah dan ibunya. "Cukup! Hentikan, Bu!" bisiknya di balkon dengan tatapan lurus ke layar ponselnya. Tingkahnya itu sontak saja membuat Edward mendapatkan pelototan dari ayahnya. "Jaga sikapmu, Edward Gail!" tegur Carlisle, ayah Edward. Pada putra bungsunya. "Arrgh! Aku sedang berkencan sekarang, Yah. Tapi Ay
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-30
Baca selengkapnya

Bab 93. Sebagian Harapan Yang Menjadi Nyata.

"Kamar Tuan sudah siap, Tuan Edward," lapor Adolf, memecah kebisuan Lean dan mengejutkan Edward. Dan dengan dua gelas es jeruk di tangannya, ia pun menghampiri Lean. Memberikan salah satu gelas yang ia bawa pada wanita cantik itu, lalu gelas lainnya pada Edward. "Tadi Nona meminta minuman dingin padaku sewaktu aku ingin mengatakannya pada Tuan, jadi aku pergi untuk mengambil minum terlebih dahulu, Tuan," tambah Adolf, sembari menunduk di hadapan Edward. "Tidak masalah, Adolf. Terima kasih. Sekarang kau sudah bisa beristirahat. Untuk malam ini, aku sudah tidak lagi membutuhkan bantuanmu." Dengan isyarat matanya, Edward meminta Adolf agar segera meninggalkan ia dan Lean. Mengerti akan isyarat tersebut, Adolf langsung berpamitan pada Lean. Ia juga meminta semua pelayan yang masih terjaga agar bergegas masuk ke kamar mereka masing-masing. Karena sejak ia bertugas di villa Edward sebagai kepala pelayan, Adolf sudah mengerti bahwa Edward sama sekali tidak menyukai keributan di saat majik
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-01
Baca selengkapnya

Bab 94. Kedatangan Isla Meadow Ke Kota L.

Di sebuah Klub Malam, duduk di depan meja bar dengan mata memerah, Brad kembali memesan segelas whisky pada bartender. Sudah lima gelas whisky yang ia tenggak, namun panasnya cairan tersebut yang melewati batang tenggorokannya— masih tidak mampu mengalahkan rasa panas hatinya saat ini karena penolakan Lean dan ucapan Edward tadi sore padanya di hall."Whisky Anda, Tuan."Dengan cepat Brad mengambil segelas whisky yang disodorkan kepadanya dan melemparkan sejumlah tip kepada bartender yang telah melayaninya. Kemudian menenggak whisky dari gelasnya hingga setengahnya. Setelahnya, Brad meletakkan gelas yang ada di genggaman tangannya dalam gerakan kasar ke atas meja bar.Takk!Ia lalu mengusap bibirnya dengan punggung tangannya sambil mengingat ucapan Edward padanya."Lean Marquise adalah wanitaku!""Brengsek!" Brad meninju permukaan meja bar, membuat semua orang yang berada di sekitarnya sontak menatap ke arahnya dengan wajah bingung. Namun tampilan Brad yang tampak mabuk akhirnya membu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-01
Baca selengkapnya

Bab 95. Maukah Kau Menikah Denganku?

Di saat Brad mulai menjalankan sedannya, di tempat berbeda— di dalam kamar Edward, Lean kini telah berada di atas ranjang sang empunya kamar. Di bawah tubuh Edward yang masih mengenakan pakaian lengkap. Kekasihnya itu mengecup bibirnya dengan lembut, awalnya. Namun kecupan itu berubah liar di saat ia memberi ijin pada lidah Edward untuk mengeksplor ruang kecil yang ada di dalam mulutnya. Membuat ia terengah-engah dan hampir kesulitan untuk bernafas dengan baik. Sisi liar Edward terasa membakarnya, Lean bahkan bisa merasakan setiap aliran darahnya mendidih oleh hasrat yang butuh untuk dilepaskan. Sialnya, saat ini ia terlalu sadar. Jus jeruk yang diberikan oleh Adolf telah menghilangkan pengaruh wine yang telah ia minum sebelumnya. Hingga Lean bisa merasakan di saat telapak tangan Edward yang memiliki kapalan di beberapa bagian gara-gara kekasihnya ini senang mengendarai sepeda motor, di atas permukaan kulit pahanya saat Edward menyusupkan telapak tangannya itu ke balik dress yang ia
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-01
Baca selengkapnya

Bab 96. Aku Butuh Sedikit Waktu.

"Aku memberimu waktu dua minggu untuk membuktikan dirimu, dan setelahnya— aku akan membuat acara pernikahan kita dalam satu minggu ke depan."Lean sama sekali tidak bisa mengatakan apapun saat Edward berbicara padanya satu jam yang lalu. Bahkan hingga saat ini ia masih termangu menatap pria itu yang telah tertidur lelap di sampingnya.Edward benar-benar memenuhi janjinya. Selain mengecupnya cukup lama sebelum pria itu memeluk dirinya dan tertidur setelahnya, Edward sama sekali tidak menyentuhnya.Meski, ia melihat sesuatu tampak menggelembung di celana Edward. Sesuatu yang cukup untuk membuat ia yang melihatnya harus memaksakan untuk menelan salivanya. Pria tampan ini tetap mempertahankan harga dirinya dan memegang teguh janjinya.Lean tahu kalau hal itu sangat sulit, karena ia sendiri merasakan betapa sulitnya menahan gairah yang sudah menggumpal di otaknya lalu meredakannya dengan berusaha tidak memikirkannya. Mungkin, hal itulah yang telah membuat Edward bolak-balik dua hingga tig
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-02
Baca selengkapnya

Bab 97. Mulai Berani.

Pukul 7 pagi."Kau pasti sengaja melakukannya!" tuding Edward, pada Lean sambil melangkahkan kakinya bersama wanita itu memasuki bangunan hall yang megah, satu-satunya tempat lelang terbesar yang ada di Kota L. Bangunan tersebut telah lama berdiri, dibangun oleh para Raja terdahulu dan dibeli oleh Tuan Gail Tua. Salah satu bangunan lainnya yang berasal dari masa lalu selain Universitas LKG yang akan menjadi tempat Rosalia menimba ilmu nantinya setelah ia melahirkan anak yang ada di dalam kandungannya."Kau ingin membalasku, iya, 'kan?" sosor Edward lagi.Lean hanya mengulum senyum, namun ia menolak untuk menjawab pertanyaan itu."Bukankah aku sudah mengatakan apa alasanku menghentikannya semalam?" Lean sontak menghentikan langkahnya, lalu menoleh ke arah Edward."Bukankah kau yang telah mengatakan bahwa tidak ada sentuhan selama kita belum menikah?""Oh, c'mon. Aku hanya ingin menciummu," protes Edward. "Dan tolong jangan merebut hak itu dariku!" "Tapi kau ....""Lean!" Suara teri
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-02
Baca selengkapnya

Bab 98. Gugup.

Pukul 8 pagi. Di dalam sebuah ruangan kosong tempat di mana ia pernah mencium Edward kemarin— Lean kini tengah asik mempelajari susunan acara yang telah diberikan Edward padanya 40 menit yang lalu. Tidak banyak waktu yang tersisa baginya untuk mengingat semuanya dan agar ia tidak melakukan kesalahan di atas podium nanti.Tanpa Lean sadari, dari balik jendela kaca, Brad sedang memperhatikan dirinya. Pria itu tersenyum smirk kala mengetahui bahwa Lean hanya sendiri di dalam ruangan yang sedang ia tempati saat ini. Terlalu serius memperhatikan map tebal yang tengah berada di dalam genggaman tangannya.Sudah hampir 15 menit Brad memperhatikan Lean, menyaksikan apa yang Lean kerjakan di depan sana. Di saat yang sama, ia juga mengingat kembali apa yang telah ia lakukan semalam. Brad sudah menghubungi pria itu, pria yang namanya tertulis di kartu nama yang telah diberikan oleh bartender Klub yang ia datangi semalam. Namun, sebelum ia membayar uang muka pada pria itu yang ia tugaskan untuk
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-02
Baca selengkapnya

Bab 99. Lelang Yang Sengit.

"Kau hanya ingin membantu dirimu sendiri." sungut Lean, mengangkat keningnya, lalu menengadah menatap Edward yang sontak terkekeh setelah mendengar ucapannya itu. Mendengar tawa Edward, Lean pun mengerti kalau kekasihnya itu hanya ingin membantunya untuk melupakan rasa gugupnya. Well, setidaknya itu cukup berhasil. Sampai ... "Sudah waktunya, Lean!" tegur Rosalia. Entah sejak kapan wanita cantik itu telah berdiri di sampingnya, tapi kala Lean menoleh— Rosalia tampak mengulum senyum. "Setelah acara hari ini berakhir, sebaiknya kalian mencari kamar." Meski Rosalia berbicara dengan maksud bercanda, namun ucapan wanita itu membuat wajah Lean sontak merona. "Hmm, akan kupikirkan," tambah Edward.Dengan reflek Lean langsung memukul lengan kekasihnya itu. Mengerucutkan bibirnya, lalu melemparkan pandangannya pada Rosalia yang sedang memberi isyarat padanya agar segera naik ke atas podium. Lean bahkan baru menyadari jika Ernest dan Oliver sudah tidak lagi terlihat. Sepertinya mereka te
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-03
Baca selengkapnya

Bab 100. Brad Terlihat Aneh!

"Tuan Edward?" tegur Leon Marquess sambil mengulurkan tangannya pada Edward yang kini tepat berdiri di hadapannya.Edward menatap Leon dan menjabat erat tangan calon mertuanya itu seraya menyunggingkan senyum ramah di bibirnya. "Selamat, Anda telah berhasil memenangkan proyeknya, Mr. Leon," ucapnya. "Terima kasih," balas Leon dengan wajah canggung. "Dan, terima kasih juga telah memperkenalkan Lean pada semua Bisnisman yang hadir dalam acara lelang hari ini," tambahnya setengah berbisik, dengan memajukan tubuhnya ke depan sedikit, mendekati Edward.Masih tersenyum, Edward menganggukkan kepalanya. "Sudah menjadi tugasku. Oh ya, jika Anda tidak keberatan, hari minggu nanti aku ingin mengundang Anda ke mansion keluargaku. Apa tidak masalah?"Tanpa perlu berpikir, Leon langsung menganggukkan kepalanya. Lagipula hal inilah yang selalu ia tunggu sejak ia mengirim Lean ke Kota L. Undangan untuk bertemu dengan calon besannya."Umh, apakah Lean tidak merepotkan Anda, Tuan Edward?" tanyanya kem
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-04
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
89101112
...
21
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status