Home / Romansa / Kekasih Gelap Ceo Arogan / Bab 81. Wanita Mana Yang Tidak Beruntung Itu?

Share

Bab 81. Wanita Mana Yang Tidak Beruntung Itu?

Author: Abigail Briel
last update Last Updated: 2024-06-28 11:14:45

Sore hari, bunyi tanda sebuah email telah masuk ke dalam ponselnya mengejutkan Lean yang tengah sibuk merapikan beberapa brosur yang akan ia dan Rosalia edarkan di hari rabu nanti. Rose tidak ingin terlibat dalam hal itu, karena wanita itu lebih menyukai kerjanya yang tetap mengurus bagian catering. Tugas termudah yang tidak terlalu memakan banyak waktu sebanyak yang ia lakukan bersama Rosalia.

Lean melirik jam di layar ponselnya terlebih dahulu sebelum ia membuka email yang baru saja ia terima, waktu telah menunjukkan pukul 4.45 sore saat email tersebut masuk ke dalam ponselnya yang disusul oleh chat dari Edward setelahnya. Edward membatalkan janji mereka untuk berbicara malam ini di apartemennya. Pria itu juga mengirimkan kembali surat perjanjian mereka sebelumnya yang pernah ia kirim kepada Edward. Terdapat tulisan ditolak yang besar dan melintang di setiap halaman dari surat itu.

Edward, membatalkan perjanjian mereka. Perjanjian yang mengikat dirinya sebagai wanita simpanan pria i
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (22)
goodnovel comment avatar
Clarisa Satifa
edward sangat kesal karena permintaan lean
goodnovel comment avatar
Aqnes Safara
pasti pusing banget tuh si bill di gangguin Mulu sama Edward hwee
goodnovel comment avatar
Amanah Solihah
ngapain lagi sih Edward k bar, jangan marah dengan keputusan lean dong, maksud lean itu bagus
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kekasih Gelap Ceo Arogan   Bab 82. Rayu Dia.

    Waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam, namun Lean masih termangu di ruang tamu apartemennya. Sejak ia menyelesaikan makan malamnya ia terus memasang telinganya untuk mendengar suara dari apartemen Edward. Tapi hingga saat ini pria itu masih belum juga kembali ke apartemennya, membuat Lean mengingat lagi tentang chat yang telah Edward kirimkan padanya."Huft!" ia menghela nafas lelah, merasa bingung dengan situasi yang sedang ia hadapi saat ini.Sebenarnya, Lean bukan tidak ingin jika hubungannya dengan Edward diketahui oleh semua penduduk di Kota L. Hanya saja, ia memiliki terlalu banyak pertimbangan mengingat betapa banyaknya wanita yang tampak tertarik pada atasannya itu. Tidak hanya di Gail Mart, Lean juga mendapat cibiran dari para wanita yang melihatnya makan di restoran bersama Edward terakhir kali. Lean, merasa jengah menerima semua tatapan itu, tatapan yang seolah berkata. "Siapa wanita tidak tahu diri ini? Apakah dia menjual tubuhnya demi mendapatkan simpati dari seorang Ed

    Last Updated : 2024-06-28
  • Kekasih Gelap Ceo Arogan   Bab 83. Berikan Saja Satu Ciuman Padanya!

    Keesokan paginya, pukul 6 pagi. Kesibukan tampak di dalam apartemen Lean. Pagi ini Lean terlambat bangun karena ia tidur sedikit larut semalam. Bahkan, lingkaran hitam tampak di bawah matanya hingga Lean terpaksa menutupinya dengan make up.Di tengah kesibukannya mempersiapkan dirinya, tiba-tiba bel apartemennya berbunyi. Dengan tergesa-gesa Lean segera meraih tas kerjanya serta setumpuk brosur yang harus ia bawa ke hall hari ini. Kemudian bergegas meninggalkan kamarnya dan berlari kecil menuju pintu apartemennya. Ia, membuka pintu tersebut tanpa mengintip ke lubang pintu terlebih dahulu. Sebab ia yakin kalau orang yang berada di depan sana adalah Rosalia yang baru saja menghubunginya ke ponselnya.Namun, Lean sontak membeku kala pintunya telah terbuka lebar dan ia menemukan Edward sedang berdiri di hadapannya bersama Anton."Rosi baru saja menghubungiku, dia memintaku untuk pergi bersamamu ke hall karena pamanku ingin dia segera ke sana," cetus Edward. Ia, memperhatikan Lean. Wajah w

    Last Updated : 2024-06-28
  • Kekasih Gelap Ceo Arogan   Bab 84. Apa Hubungan Mereka?

    Pukul 9, dari sebuah ruangan di mana progres miniatur dari proyek yang tengah dikerjakan oleh Oliver tampak dipajang. Dengan suara lantang Leo terlihat sedang menjelaskan tentang perkembangan proyek tersebut sambil menunjuk pada gambar-gambar yang ditampilkan oleh sebuah proyektor ke dinding yang ada di hadapannya.Sementara sang empunya proyek saat ini tengah duduk berjejer dengan Ernest dan Edward. Di seberang mereka, para rekan bisnis dari Gail Group yang tertarik untuk mengambil alih pengerjaan proyek itu, mengamati penjelasan Leo dengan wajah serius.Semua yang berada di ruangan itu terlihat fokus, kecuali Brad yang sesekali mencuri pandang ke arah Edward. Dan juga Edward yang seluruh pikirannya tersita untuk menaklukan seorang Lean Marquise. Meski, tatapan matanya tertuju ke arah Leo, namun pikiran Edward saat ini berada di tempat lain. Apa yang terjadi pada sang adik, tak luput dari netra Oliver. Awalnya, ia sempat mengira bahwa Edward sudah mulai menyukai Lean Marquise. Sekar

    Last Updated : 2024-06-28
  • Kekasih Gelap Ceo Arogan   Bab 85. Kemarahan Brad.

    Pukul 12 siang, saat acara penjelasan tentang proyek Oliver berakhir, seperti kemarin— Brad kembali mencari Lean. Ia, ingin mendapatkan mantan tunangannya itu lagi bahkan bersedia mengakhiri kisah cintanya bersama Isla Meadow.Di tengah pencariannya … "Mengapa dia menyeret Edward Gail? Ke mana dia akan membawa pria itu?" gumam Brad ketika ia melihat Lean menyeret Edward. Entahlah, rasanya itu tidak mungkin jika seorang wanita sepolos Lean berani menyeret seorang pria. Ia pasti telah salah lihat. Itu pasti Edward! Edward lah yang telah menyeret mantan tunangannya itu ke sebuah ruangan kosong yang sedang tidak dipergunakan. Di dalam ruangan itu, Lean tampak berbicara serius dengan pria itu. Mungkinkah Edward telah mengancamnya? Mengapa raut wajah Lean terlihat cemas ketika mantan tunangannya itu berbicara dengan cucu bungsu dari Tuan Besar Gail itu.Dengan mengendap-endap, Brad berusaha mencari tempat terdekat agar ia bisa mendengar apa yang sedang Lean dan Edward bicarakan saat ini,

    Last Updated : 2024-06-28
  • Kekasih Gelap Ceo Arogan   Bab 86. Aku Hanya Ingin Menyapanya.

    "Lean!" panggil Brad setelah ia keluar dari ruangan yang telah membuatnya terasa sesak selama beberapa saat tadi. Ia, cukup beruntung ketika meninggalkan ruangan di mana Edward masih berada di sana dan sedang berbincang dengan para rekan bisnis Gail Group, ia justru bertemu Lean di luar. Saat ini, Lean tengah berdiri dengan dua orang wanita kembar. Ia mengenal mereka. Salah satu dari wanita itu adalah istri Oliver, pria itu memperkenalkan istrinya kemarin sebelum mereka makan siang bersama di aula. Dan wanita yang satu lagi, tentu saja Nyonya Gail. Tidak sulit untuk membedakan mereka meski wajah mereka sangat mirip. Karena Nyonya Gail selalu berpakaian layaknya seorang eksekutif muda. Sedangkan Mrs. Oliver, hampir setiap hari mengenakan dress mewah yang menunjukkan statusnya sebagai wanita bangsawan. Sedikit berlari kecil, Brad menghampiri Lean. Menunduk sesaat pada kedua wanita yang sedang berdiri bersama mantan tunangannya itu saat ia tiba di hadapan mereka. Rose tampak ramah pa

    Last Updated : 2024-06-28
  • Kekasih Gelap Ceo Arogan   Bab 87. Bagaimana Dengan Nanti Malam?

    "Ada apa?" tanya Edward, sambil memperhatikan wajah Lean di dalam mobil sedan yang sedang melaju kencang menuju apartemen mereka. Sejak ia berbicara pada Brad beberapa saat yang lalu, hingga ia menyeret Lean untuk meninggalkan pria itu yang tiba-tiba berubah menjadi patung batu setelah ia mengatakan pada Brad bahwa Lean adalah wanitanya— sejak itu pula Lean memasang wajah datar padanya. "Bukankah kau sudah berjanji bahwa kau akan merahasiakan hubungan kita dari semua orang jika aku bersedia melayani mu?" protes Lean. Edward berdehem singkat, "Aku sudah mematuhinya, kecuali terhadap keluarga juga para sahabat. Dan karena pria itu berkata kalau dia adalah sahabatmu, aku pikir Brad tentu saja harus tahu tentang hubungan kita," sahutnya, membela diri. "Tapi ....""Atau kau benar-benar tidak rela jika dia mengetahuinya? Apa kau masih menyukai pria itu, Lean Marquise?" sosor Edward cepat, menatap Lean ke iris mata wanita itu. Mencoba mencari kejujuran di sana tentang apa yang Lean rasak

    Last Updated : 2024-06-29
  • Kekasih Gelap Ceo Arogan   Bab 88. Hanya Rumor.

    Pukul 7 malam, di dalam kamar apartemennya, Lean termangu sambil mematut dirinya di depan cermin. Sudah 10 menit ia berdiri di sana, gugup dan juga resah. Bingung bagaimana harus menghadapi Edward nanti.Padahal, semua telah kekasihnya itu persiapkan. Dari tempat yang akan mereka kunjungi untuk menghabiskan malam bersama serta reservasi untuk dinner di sebuah resto, semua sudah diselesaikan oleh Edward. Tugasnya hanyalah, ia hanya harus melayani kekasihnya itu nanti. Seharusnya, itu tidak sulit. Mengingat bagaimana selama ini Edward selalu bisa membuatnya luluh kepada pria itu hanya dengan sentuhannya saja. Namun, ia tetap merasa sangat gugup sekarang. Bahkan, suara bel apartemennya yang tiba-tiba berbunyi, berhasil membuat ia terlonjak. Sambil menggigit bibirnya, Lean menyambar tas tangannya. Kemudian pergi untuk membukakan pintu bagi Edward. Yah, kekasih plus atasannya itu telah menghubunginya beberapa menit yang lalu bahwa Edward akan menjemputnya. "Hmm." Suara deheman pelan l

    Last Updated : 2024-06-29
  • Kekasih Gelap Ceo Arogan   Bab 89. Apa Kau Menginginkan Anak-anak Dariku?

    Seakan menyadari kesalahannya, Wilhelm pun mengulurkan tangannya pada Lean. "Senang bisa bertemu denganmu, Nona Marquise," ucapnya sopan. Sembari tersenyum kaku, Lean menyambut uluran tangan pria itu. "Senang mengenalmu juga, Mr. Wil," tukasnya. "Ah." Wilhelm terkekeh pelan, "Panggil saja aku, Wil! Jangan terlalu formal!" ia lalu mengajak Edward dan Lean untuk masuk ke dalam resto milik keluarganya. Aroma daging panggang yang lezat langsung menyapa indera penciuman Lean saat seorang pelayan resto lewat tak jauh darinya. Membuat ia hampir meneteskan liur. Reaksi Lean yang terus menatap ke arah seorang pelayan yang baru saja melewati mereka, membuat Edward menyunggingkan senyum tipis di sudut bibirnya. Tanpa wanita itu sadari, sebenarnya Edward terkadang memperhatikan apa yang Lean makan. Ada beberapa sayuran yang tidak wanita ini sukai, tapi daging panggang— Lean tampak sangat menyukainya. Dari Lean, Edward kemudian mengedarkan pandangannya ke seluruh area dalam restoran. Hampir

    Last Updated : 2024-06-29

Latest chapter

  • Kekasih Gelap Ceo Arogan   Bab 204. Perpisahan. (The End)

    Sesaat berselang, kecemasan mulai mengisi ruang persalinan. Dokter Nora dan para perawat serta satu Dokter yang menemaninya— tampak sibuk berusaha mengembalikan tanda vital Lean. Tak jauh dari para medis itu, Edward hanya bisa termangu sembari mendekap putra mungilnya. Tatapan matanya yang berkabut terus memperhatikan wajah Lean yang terlihat semakin pucat."Oh, Sayang. Kumohon, jangan tinggalkan kami," bisiknya lirih. Kelopak matanya terasa semakin panas, dan Edward bisa merasakan kalau matanya perlahan-lahan telah mulai berair. Sebelumnya, ia pernah merasakan kehilangan seorang wanita, namun rasanya tidak sesakit apa yang Edward rasakan sekarang.Setelah puluhan menit berlalu dalam ketegangan, tiba-tiba Edward melihat Dokter Nora melemparkan pandangan ke arahnya. Raut wajah wanita itu tampak tegang dan ragu."Jangan katakan!" Edward menggeleng keras, sama sekali tidak ingin mendengar berita buruk yang ingin Dokter Nora sampaikan padanya. "Tuan Edward ... maaf, kami sudah berusaha

  • Kekasih Gelap Ceo Arogan   Bab 203. Harapan Dan Ketegangan.

    Sebelum ia pergi menemui Lean di ruang rawat inap, Edward menarik napas dalam-dalam terlebih dahulu. Baru kemudian memberanikan diri untuk menemui istrinya itu. Sementara Anton menunggunya di luar ruangan. Semula, Edward ingin membawa serta Dokter Nora bersamanya, tetapi menurut Eve— sebaiknya ia menemui Lean sendiri terlebih dahulu. Ketika Edward berada di dalam ruang rawat inap yang Lean tempati, aroma desinfektan yang bercampur pewangi ruangan langsung menyambutnya. Tetapi Edward mengacuhkannya dan justru menatap lurus ke arah sesosok tubuh ringkih yang sedang tertidur di atas ranjang. Edward mendekati ranjang tersebut sambil memberi isyarat pada perawat jaga yang ada di dalam ruangan itu agar tidak mengejutkan istrinya. Perawat itu mengangguk pada Edward dan segera pergi meninggalkan ruangan demi memberi waktu pada Edward. Ia telah melihat pria ini sebelumnya di luar saat Edward berbicara sangat serius pada Eve, karena itu ia membiarkan saja Edward yang kemungkinan adalah suam

  • Kekasih Gelap Ceo Arogan   Bab 202. Menyesal.

    Malam masih menyelimuti vilanya, dan suara ombak bergema di telinga Edward, membuat hatinya merasa sedikit lebih tenang. Namun, ketenangan itu segera pudar ketika pikirannya terfokus pada Lean. Rasa cemas terasa mengungkungnya juga tekad yang baru mulai tumbuh dalam dirinya. Tidak ingin terlarut dalam perasaan itu, Edward segera menghubungi Ben. Dan setelah beberapa saat ... “Selamat malam, Tuan Edward. Ben di sini.” Suara Ben yang datar mulai terdengar dari seberang panggilan.“Ben, ada yang ingin kukatakan padamu.” Sebelum melanjutkan kalimatnya, Edward membenarkan posisi duduknya terlebih dahulu. Samar-samar suara gemuruh ombak yang terdengar dari kejauhan, menyapa indera pendengarannya.“Ada apa, Tuan Edward? Apakah ada yang bisa kubantu?” tanya Ben, nada suaranya penuh perhatian.“Begini. Dalam dua hari ke depan, aku ingin pergi ke Zurich. Kau pasti sudah mendengar kalau istriku telah kembali ke kota kelahirannya, 'kan?”“Tuan Ernest baru saja menghubungiku tentang rencana An

  • Kekasih Gelap Ceo Arogan   Babb 201. Harapan Baru.

    Sore hari, pulang dari Gail Mart, Edward meminta pada Anton untuk pergi ke mansion milik kedua orang tuanya. Ada sesuatu yang ingin ia tanyakan pada ayahnya.Dalam perjalanan, dari kursi belakang sedan ia memperhatikan Anton dengan wajah serius. Membuat Anton yang tanpa sengaja melirik kaca spion mobil sontak terkejut."Ada apa, Tuan? Apakah ada sesuatu yang ingin Tuan katakan padaku?" celetuk Anton.Edward mengangguk pelan, "Apa Rosi sudah kembali ke mansion Paman?" tanyanya. "Sudah, Tuan Edward. Nyonya Rosi langsung pulang malam harinya ketika Tuan Ernest datang untuk menjemputnya. Oh ya, Tuan. Hari ini Tuan Ernest juga menghubungiku. Maaf aku lupa memberi tahu Anda. Kata Tuan Ernest, Tuan Ernest mengenal seorang Dokter yang hebat saat berada di Dubai. Dokter itu adalah Dokter keluarga milik Kolega Tuan. Tuan Ernest ada meninggalkan nomor teleponnya padaku, aku sudah menghubungi Dokter itu, Tuan. Dia memiliki cara untuk menyelamatkan Nyonya Lean dan juga bayinya, hanya saja ...." A

  • Kekasih Gelap Ceo Arogan   Bab 200. Ide Wilhelm.

    Senyum Brad sontak memudar, “Aku hanya ingin kau tahu kalau kau bisa mengandalkanku jika kau membutuhkan sesuatu, tidak lebih. Seperti yang kau katakan tadi, kita sudah berpisah, tetapi apakah aku tidak boleh peduli padamu?”Lean hampir membuka mulut untuk membalas ucapan Brad itu, namun dengan cepat Eve menyentuh tangan Lean lalu menggelengkan kepalanya pada adiknya itu. Setelah itu, ia menoleh pada Brad. “Kau lihat, bukan? Kau tidak seharusnya berada di sini, Brad. Lean sedang dalam keadaan yang sangat rentan. Keberadaanmu justru memperburuk situasi,” cetusnya emosi. Lean merasakan ketegangan yang terus meningkat antara kakaknya dan Brad. Naluri melindungi Eve membuatnya merasa sedikit tertekan, tetapi di sisi lain, ia juga merasa bahwa hanya dirinya yang dapat menentukan keputusan untuk dirinya sendiri.“Eve, tolong! Aku bisa mengurus diriku sendiri,” kata Lean dengan suara yang masih bergetar. Ia kemudian berpaling pada Brad. "Brad, aku menghargai niat baikmu. Tapi seperti yang

  • Kekasih Gelap Ceo Arogan   Bab 199. Masa Lalu Adalah Masa Lalu.

    Keberangkatan Lean ke Zurich mengubah banyak hal. Sejak Lean memutuskan pergi, rasa cemas dan gelisah tidak pernah lepas dari pikiran Edward. Meskipun ia berusaha untuk tetap fokus pada pekerjaannya, benak dan hatinya selalu terikat pada sang istri dan kesehatan istrinya itu. Di sisi lain, Lean kini berada di rumah sakit Zurich, berharap ia bisa menemukan cara untuk menjaga bayinya agar tetap aman sekaligus memikirkan dirinya sendiri.Di kota kelahirannya, hari-hari awal Lean dipenuhi dengan rangkaian perawatan medis yang melelahkan. Eve, yang kini telah bahagia dengan kehidupan barunya sebagai istri Luis, berusaha untuk mendampingi sang adik semaksimal mungkin. Ia sering merasa tidak nyaman kala menemukan Lean yang tampak stres dan juga ketakutan menghadapi hal yang tidak pasti. Setiap hari, Eve mencoba mengajak Lean untuk berbincang, berbagi cerita dan memperkuat semangat satu sama lain meski di tengah rasa cemas yang selalu hadir menemani mereka.“Aku tidak tahu bagaimana melakuk

  • Kekasih Gelap Ceo Arogan   Bab 198. Kemarahan Dan Mengikhlaskan.

    Lean kemudian diam dalam keheningan, mengabaikan tatapan cemas Edward dan juga Leon. Suara bising dari alat medis di ruangan itu seolah mengingatkannya bahwa waktu terus berjalan, sementara ketegangan di antara mereka semakin mencekam. Tangan Lean masih terjepit dalam genggaman Edward, dan rasanya seperti dunia di sekitarnya perlahan menghilang. "Sayang?" Edward mencoba lagi dengan lembut, tetapi Lean sudah menatap keluar jendela, menghindari tatapan matanya. Di dalam hatinya, Lean merasakan pertempuran yang tak berujung. Selama ini ia berusaha dengan sangat keras untuk selalu kuat menghadapi apapun, tetapi saat ini, Lean merasakan ada sesuatu yang menggerogoti keputusannya. Ia bukan hanya menghadapi penyakitnya sendiri, tetapi juga risiko yang bisa merenggut nyawa bayi yang ia cintai."Edward, aku perlu waktu." Akhirnya Lean angkat berbicara. Suaranya terdengar lemah, namun digerakan oleh tekad yang kuat."Sayang, aku hanya ingin kau baik-baik saja." Edward menjelaskan kembali, tet

  • Kekasih Gelap Ceo Arogan   Bab 197. Kekerasan hati Lean.

    "Maaf, Nak. Tidak ada yang bisa aku lakukan pada Ibunya ketika dia memaksa untuk melahirkan Lean hingga akhirnya kematian merenggutnya dari kehidupan kami," terang Leon dengan wajah lesu ketika satu jam kemudian ia datang ke rumah sakit setelah Edward menghubunginya tentang kondisi Lean. Edward memperhatikan wajah ayah mertuanya itu yang tampak murung. Sebelumnya, ia pernah berpikir bahwa Leon adalah seorang ayah yang sedikit egois dan pilih kasih terhadap Lean. Namun setelah Leon menjelaskan alasan dari sikapnya selama ini terhadap putrinya itu, Edward baru mengerti jika sebenarnya Leon sedang melindungi Lean dengan caranya sendiri. "Aku ingin dia memiliki seseorang yang sangat peduli padanya. Jadi ketika Tuan Besar meminta Lean untuk menjadi calon istrimu— aku langsung menyetujuinya. Eve pernah bertengkar denganku gara-gara keputusanku itu. Tapi mendengar gosip tentangmu yang beredar di Zurich bahwa kau hanya menyukai satu wanita sepanjang hidupmu, aku pikir kau bisa menyayangi Le

  • Kekasih Gelap Ceo Arogan   Bab 196. Harapan.

    Wilhelm kemudian menjauhi Edward, ia menghubungi seseorang dan berbicara dengan wajah serius. Dari tempatnya berdiri, Edward terus memperhatikan sahabatnya itu. Setelah 15 menit berlalu, Wilhelm tampak memutuskan panggilan telepon dan kembali menghampiri dirinya. "Aku sudah bertanya pada sahabatku yang berada di luar negeri, aku telah memintanya untuk memeriksa apakah keluarganya mengenal seorang Dokter yang sangat berpengalaman tentang masalah kehamilan?" terang Wilhelm. Edward hanya diam, berusaha menanggapi ucapan sahabatnya tadi dengan senyuman yang terasa getir. "Ini akan butuh waktu, sebaiknya aku menemani Lean terlebih dahulu sambil menunggu kabar darimu," ujarnya. Wilhelm mengangguk setuju. "Itu yang sedang kupikirkan. Temanilah dia! Aku tidak ingin lagi melihatnya tampak tertekan seperti beberapa jam yang lalu." Ia lagi-lagi menepuk pundak Edward untuk menunjukkan dukungannya terhadap sahabatnya itu. "Terima kasih, Will." Edward kemudian bergegas pergi usai ia berbicara

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status