“Masuk,” sahut Mahen menoleh pada pintu. Tidak lama pintu terbuka, Bas melangkah masuk dengan membawa beberapa berkas. “Selamat pagi tuan, maaf saya sedikit terlambat,” ucapnya sambil menundukan sedikit badan sebagai tanda hormat. “Tidak masalah. Duduklah,” titah Mahen. Bas mengangguk patuh, lalu duduk di kursi yang berhadapan. Bas meletakan berkas di atas meja “Ini ada beberapa berkas yang harus ditandatangani tuan,” ucapnya. Mahen mengambil berkas tersebut lalu membukanya membacanya sebentar kemudian menutupnya kembali. “Apa hari ini ada meeting?” tanya Mahen dengan nada serius. “Tidak ada tuan,” “Setelah makan siang, kita keluar. Aku ingin mencari rumah hadiah untuk istriku. Kau tolong carikan rekomendasi tempat yang cocok untuknya.” titah Mahen. Bas mengangguk mengerti,”Baik tuan, aku akan mencari beberapa rekomendasi nanti.” “Apa ada yang lain lagi tuan?”tanya Bas. “Tidak. Cukup itu saja.” “Kalau begitu aku kembali ke ruangan ku dulu,” pamitnya. “Pergi
Read more