Semua Bab Gadis Pemuas Tuan Mahen: Bab 81 - Bab 90

111 Bab

Tewasnya Aditya.

Pintu depan terbuka dengan suara yang memecah keheningan, membuat jantung Mahen berdegup kencang. Dia berusaha merasakan tubuhnya menegang, Mahen mencoba mengendalikan rasa takut yang mulai menyergap. Mahen memutar otak, mencari cara terbaik untuk melindungi Arleta. Sementara langkah kaki di luar semakin mendekat, detik-detik itu terasa memanjang tanpa akhir. Mahen menarik nafas dalam, matanya tidak lepas dari pintu yang kini terbuka lebar. Dari kegelapan di luar, muncul siluet seseorang. Sosok itu berjalan masuk kedalam rumah, langkah kakinya terdengar jelas di setiap langkahnya. Di bawah redup cahaya ruang tamu, Mahen akhirnya dapat melihat wajah pria yang berdiri di ambang pintu. “Aditya.” Mahen setengah berbisik, setengah berteriak. Rasa keterkejutannya bercampur dengan kemarahan yang selama ini terpendam. Pria itu tersenyum miring, ekspresinya tenang. Namun, penuh sinisme. “Mahen lama tidak bertemu, ku pikiran sudah waktunya kita selesaikan yang tertunda.” Mahen berdiri d
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-15
Baca selengkapnya

Dendam di balik api.

Mahen duduk di sofa ruang tamunya yang sunyi, memandangi bekas jejak darah di lantai yang kini sudah dibersihkan oleh petugas. Suara jam dinding berdetak perlahan, seolah-olah menghitung setiap detik yang berlalu dalam beban batin yang semakin menumpuk. Malam itu seharusnya berakhir dengan keheningan yang damai. Malam di mana dia dan Arleta bisa memulai hidup baru di rumah mereka yang indah. Tapi kenyataannya, hidup mereka baru saja berubah drastis dalam satu malam yang penuh ketegangan.Aditya, pria yang pernah menjadi sahabat dan mitranya dalam bisnis, kini tergeletak dalam liang kubur, membawa dendam yang tidak pernah sempat mereka selesaikan. Polisi sudah menyelesaikan olah TKP, dan Mahen tahu bahwa Aditya telah menciptakan kehancuran ini untuk membalas luka lama yang pria itu pendam. Namun, dibalik semua tragedi ini, Mahen merasakan ada sesuatu yang lebih besar.Sesuatu yang belum terungkap. Mengapa Aditya bertindak begitu nekat? Apakah semua ini hanyalah puncak gunung es dari d
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-16
Baca selengkapnya

Bayang di balik cermin.

Mahen melangkah perlahan di koridor kantor polisi, pikirannya terombang-ambing antara fakta yang baru diketahuinya dan ketidakpastian yang menunggu di luar. Udara pagi yang sejuk sempat memberi ketenangan singkat, namun dalam dirinya badai terus mengamuk. Setiap detail percakapan dengan Raka terus mengisi pikirannya, memunculkan pertanyaan demi pertanyaan yang tak mudah dijawab.Ganesha Corporation. Nama itu terus berputar dalam benaknya seperti mantra kelam yang tak bisa dihindari. Perusahaan yang selama ini beroperasi di bawah radar, namun kini menjadi pusat dari kekacauan yang menimpa hidupnya. Mengapa Ganesha Corporation tertarik pada bisnis mereka? Mengapa mereka memilih Aditya sebagai pion dalam permainan ini? Apakah ini sekadar bisnis, atau ada sesuatu yang lebih pribadi?Langkah Mahen terhenti di depan rumahnya. Arleta sudah menunggu di ambang pintu, wajahnya yang biasanya teduh kini dihiasi kerutan halus yang tak bisa disembunyikan. Ada kecemasan yang tergantung di matanya, s
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-18
Baca selengkapnya

Jejak-jejak yang tersisa.

Pagi datang dengan cahaya suram, seolah-olah langit turut merasakan beban yang menghantui Mahen. Kabut tipis menggantung di udara, memberi kesan bahwa dunia di sekitarnya terbungkus misteri yang siap meledak kapan saja. Setelah malam panjang yang nyaris tanpa tidur, Mahen memutuskan untuk melangkah lebih jauh dalam penyelidikannya. Hatinya sudah bulat, tak mungkin hanya mengandalkan polisi yang mungkin terhalang oleh birokrasi atau tekanan dari pihak-pihak yang lebih kuat. Semakin dalam dia terlibat, semakin dia sadar bahwa pertempuran ini bukan hanya tentang bisnis, melainkan tentang kehidupan dan prinsip yang dia pegang.Mahen berangkat menuju salah satu lokasi gudang yang masih selamat dari kebakaran, dengan harapan menemukan petunjuk baru. Gudang itu berada di pinggir kota, jauh dari hiruk-pikuk keramaian, sebuah tempat yang dulu memberikan kenyamanan bagi Mahen karena posisinya yang strategis namun tersembunyi. Namun kini, tempat itu justru memancarkan aura sunyi yang menakutkan,
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-18
Baca selengkapnya

Menguak gelap.

Langit mendung masih menggantung ketika Mahen meninggalkan gudang, petunjuk yang dia dapatkan pagi itu terasa seperti pintu kecil yang terbuka ke dalam labirin yang jauh lebih besar dan gelap. Langkahnya cepat dan mantap. Namun, dibalik ketenangannya, pikirannya berputar seperti badai. Nota pembayaran misterius yang tercatat atas nama Aditya, tapi berhubungan dengan Ganesha Corporation, semakin mengukuhkan dugaannya bahwa kebakaran dan penghancuran bisnisnya bukan sekadar dendam pribadi. Ini adalah pertempuran dengan kekuatan yang jauh lebih besar dari Aditya sendiri.Mahen mengemudi menuju rumah dengan keheningan yang membebani, pandangannya lurus ke jalan yang berkelok. Sesekali tatapannya beralih ke cermin spion, mengamati jalanan di belakangnya dengan cemas, perasaan bahwa ia sedang diawasi semakin nyata. Namun, tidak ada mobil yang mencurigakan. Hanya ketenangan kota yang tampak sepi di pagi itu. Namun bagi Mahen, ketenangan itu penuh dengan ancaman yang tak terlihat.Sesampa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-19
Baca selengkapnya

Di ambang kebenaran.

Mahen meninggalkan kantor polisi dengan Bas di sisinya, langkah-langkah mereka bergema di koridor yang sepi. Pikirannya terpusat pada satu nama, Alexander. Setiap kali nama itu terlintas, perasaan marah dan dendam menggelegak di dadanya. Bukan hanya soal bisnis yang dihancurkan atau kebakaran yang direncanakan, tapi ini lebih dalam. Alexander tidak hanya mencoba menghancurkan Mahen secara finansial, dia ingin menghancurkan hidupnya, mengambil apa yang paling penting dalam hidup Mahen, keluarganya."Alexander adalah kuncinya," kata Bas, suara berat pria itu mengusik keheningan. “Kita sudah punya titik terang, Tuan Mahen. Tapi, langkah selanjutnya akan sangat berbahaya. Dia tahu kita sedang memburu jejaknya."Mahen mendesah pelan, memijit pelipisnya yang berdenyut. "Aku tahu, Bas. Dan itu yang membuatku semakin yakin. Kita sudah terlalu jauh untuk mundur. Kita tidak punya pilihan lain selain terus maju."Bas mengangguk, tak ada keraguan di wajahnya. Sejak awal, dia adalah orang yang
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-19
Baca selengkapnya

Bayang-bayang penghancuran.

Malam di pelabuhan telah berlalu, tapi suasana tegang itu belum memudar dari benak Mahen. Perburuan mereka terhadap Alexander hanya memberikan sepotong kecil dari teka-teki besar yang belum terselesaikan. Meski pria itu telah ditangkap, perasaan bahwa ada kekuatan yang lebih besar masih bersembunyi di balik kegelapan terus menghantui Mahen. Ganesha Corporation masih di luar sana, merancang sesuatu yang lebih berbahaya.Pagi itu, Mahen duduk di ruang kerjanya, memandangi catatan yang berserakan di mejanya. Tumpukan dokumen, laporan, dan catatan dari polisi seolah menatapnya dengan ancaman yang tak tersuarakan. Di tengah lautan informasi itu, ada satu nama yang kini menghantui setiap langkah penyelidikannya, Indra Jaya Trading. Perusahaan cangkang itu mungkin tampak kecil, tapi dibalik dindingnya tersembunyi kekuatan yang lebih besar dari yang bisa dibayangkan.Mahen meraih secangkir kopi yang sudah mendingin di meja, menghela nafas panjang. Malam yang tidak tenang dan pikiran yang t
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-21
Baca selengkapnya

Diantara Kehidupan dn Ancaman.

Mobil Mahen melaju kencang di bawah langit malam yang kelam, meninggalkan jejak di jalanan sepi. Di belakangnya, bahaya yang tak terlihat terus membayangi. Bas, yang duduk di kursi pengemudi, sesekali melirik spion, memantau jalan di belakang mereka dengan kecemasan yang tak tersuarakan. Arleta, yang duduk di kursi belakang, menggenggam erat tangannya di atas perutnya. Ada ketegangan di setiap sudut mobil itu. Namun dibalik ketakutan yang menyelimuti mereka, ada sesuatu yang lain yang mulai tumbuh dalam hati Arleta, sebuah kehidupan yang baru.Mahen tahu bahwa ini lebih dari sekadar melarikan diri. Di balik setiap rencana jahat Ganesha, ada sesuatu yang lebih besar yang harus Mahen lindungi sekarang, keluarganya. Ancaman yang tak pernah dia bayangkan sebelumnya kini tidak hanya menyasar dirinya atau bisnisnya, tapi orang-orang yang dia cintai.Bas menoleh ke arah Mahen, memecah keheningan yang menyesakkan. "Tuan, kita harus mencari tempat yang aman untuk sementara waktu. Ganesha m
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-21
Baca selengkapnya

Langkah di tengah ancaman.

Matahari pagi menyembul di antara kabut tipis, menyinari rumah kecil yang kini menjadi tempat perlindungan Mahen dan keluarganya.Cahaya itu membawa sedikit kehangatan, namun ketegangan yang menggantung di udara masih belum hilang. Mahen duduk di meja kayu kecil di ruang tamu, matanya terfokus pada peta yang terbentang di depannya. Pria itu sedang mempelajari setiap sudut jalan, setiap celah yang mungkin bisa mereka manfaatkan untuk melarikan diri atau bersembunyi lebih baik. Namun di kepalanya, Mahen tahu bahwa lari bukanlah solusi selamanya.Bas muncul dari dapur, membawa dua cangkir kopi. "Saya sudah berbicara dengan kontak kita tadi malam," katanya sambil meletakkan cangkir di depan Mahen. "Mereka setuju untuk membantu kita, tapi kita harus bergerak cepat. Ganesha semakin kuat."Mahen mendengarkan dengan seksama, namun pikirannya terus berputar. Di satu sisi, Mahen tahu bahwa musuh mereka semakin mendekat. Di sisi lain, pikirannya kembali pada Arleta dan kabar kehamilan yang ba
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-22
Baca selengkapnya

Terjepit, antara dendam dan harapan.

Malam itu, udara terasa lebih dingin dari biasanya. Mahen duduk di depan komputer, jari-jarinya mengetik dengan cepat, mencoba menggali informasi lebih dalam tentang Alexander dan koneksinya dengan Ganesha Corporation. Di layar, nama Alexander terus muncul, melibatkan pria itu dalam berbagai transaksi gelap yang melibatkan pengiriman barang ilegal, suap politikus, hingga proyek yang tampak bersih di permukaan namun penuh dengan korupsi di dalamnya.Bas berdiri di belakang Mahen, menatap layar dengan sorot mata tajam. "Ini lebih besar dari yang kita kira," katanya sambil melipat tangannya di dada. "Ganesha dan Alexander tidak hanya menyerang bisnis kita. Mereka menguasai segalanya, politik, hukum, bahkan aparat keamanan. Kalau kita salah langkah, kita bisa lenyap tanpa jejak."Mahen tidak menjawab, matanya masih tertuju pada layar, mencoba menemukan pola di balik semua transaksi ini. Satu hal yang jelas baginya adalah Alexander bukan sekadar musuh bisnis. Ini adalah serangan pribadi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-22
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status