Beranda / Romansa / Gadis Pemuas Tuan Mahen / Dendam di balik api.

Share

Dendam di balik api.

Penulis: Kina nak kuningan
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Mahen duduk di sofa ruang tamunya yang sunyi, memandangi bekas jejak darah di lantai yang kini sudah dibersihkan oleh petugas. Suara jam dinding berdetak perlahan, seolah-olah menghitung setiap detik yang berlalu dalam beban batin yang semakin menumpuk. Malam itu seharusnya berakhir dengan keheningan yang damai.

Malam di mana dia dan Arleta bisa memulai hidup baru di rumah mereka yang indah. Tapi kenyataannya, hidup mereka baru saja berubah drastis dalam satu malam yang penuh ketegangan.

Aditya, pria yang pernah menjadi sahabat dan mitranya dalam bisnis, kini tergeletak dalam liang kubur, membawa dendam yang tidak pernah sempat mereka selesaikan. Polisi sudah menyelesaikan olah TKP, dan Mahen tahu bahwa Aditya telah menciptakan kehancuran ini untuk membalas luka lama yang pria itu pendam. Namun, dibalik semua tragedi ini, Mahen merasakan ada sesuatu yang lebih besar.

Sesuatu yang belum terungkap. Mengapa Aditya bertindak begitu nekat? Apakah semua ini hanyalah puncak gunung es dari d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Gadis Pemuas Tuan Mahen   Bayang di balik cermin.

    Mahen melangkah perlahan di koridor kantor polisi, pikirannya terombang-ambing antara fakta yang baru diketahuinya dan ketidakpastian yang menunggu di luar. Udara pagi yang sejuk sempat memberi ketenangan singkat, namun dalam dirinya badai terus mengamuk. Setiap detail percakapan dengan Raka terus mengisi pikirannya, memunculkan pertanyaan demi pertanyaan yang tak mudah dijawab.Ganesha Corporation. Nama itu terus berputar dalam benaknya seperti mantra kelam yang tak bisa dihindari. Perusahaan yang selama ini beroperasi di bawah radar, namun kini menjadi pusat dari kekacauan yang menimpa hidupnya. Mengapa Ganesha Corporation tertarik pada bisnis mereka? Mengapa mereka memilih Aditya sebagai pion dalam permainan ini? Apakah ini sekadar bisnis, atau ada sesuatu yang lebih pribadi?Langkah Mahen terhenti di depan rumahnya. Arleta sudah menunggu di ambang pintu, wajahnya yang biasanya teduh kini dihiasi kerutan halus yang tak bisa disembunyikan. Ada kecemasan yang tergantung di matanya, s

  • Gadis Pemuas Tuan Mahen   Jejak-jejak yang tersisa.

    Pagi datang dengan cahaya suram, seolah-olah langit turut merasakan beban yang menghantui Mahen. Kabut tipis menggantung di udara, memberi kesan bahwa dunia di sekitarnya terbungkus misteri yang siap meledak kapan saja. Setelah malam panjang yang nyaris tanpa tidur, Mahen memutuskan untuk melangkah lebih jauh dalam penyelidikannya. Hatinya sudah bulat, tak mungkin hanya mengandalkan polisi yang mungkin terhalang oleh birokrasi atau tekanan dari pihak-pihak yang lebih kuat. Semakin dalam dia terlibat, semakin dia sadar bahwa pertempuran ini bukan hanya tentang bisnis, melainkan tentang kehidupan dan prinsip yang dia pegang.Mahen berangkat menuju salah satu lokasi gudang yang masih selamat dari kebakaran, dengan harapan menemukan petunjuk baru. Gudang itu berada di pinggir kota, jauh dari hiruk-pikuk keramaian, sebuah tempat yang dulu memberikan kenyamanan bagi Mahen karena posisinya yang strategis namun tersembunyi. Namun kini, tempat itu justru memancarkan aura sunyi yang menakutkan,

  • Gadis Pemuas Tuan Mahen   Menguak gelap.

    Langit mendung masih menggantung ketika Mahen meninggalkan gudang, petunjuk yang dia dapatkan pagi itu terasa seperti pintu kecil yang terbuka ke dalam labirin yang jauh lebih besar dan gelap. Langkahnya cepat dan mantap. Namun, dibalik ketenangannya, pikirannya berputar seperti badai. Nota pembayaran misterius yang tercatat atas nama Aditya, tapi berhubungan dengan Ganesha Corporation, semakin mengukuhkan dugaannya bahwa kebakaran dan penghancuran bisnisnya bukan sekadar dendam pribadi. Ini adalah pertempuran dengan kekuatan yang jauh lebih besar dari Aditya sendiri.Mahen mengemudi menuju rumah dengan keheningan yang membebani, pandangannya lurus ke jalan yang berkelok. Sesekali tatapannya beralih ke cermin spion, mengamati jalanan di belakangnya dengan cemas, perasaan bahwa ia sedang diawasi semakin nyata. Namun, tidak ada mobil yang mencurigakan. Hanya ketenangan kota yang tampak sepi di pagi itu. Namun bagi Mahen, ketenangan itu penuh dengan ancaman yang tak terlihat.Sesampa

  • Gadis Pemuas Tuan Mahen   Di ambang kebenaran.

    Mahen meninggalkan kantor polisi dengan Bas di sisinya, langkah-langkah mereka bergema di koridor yang sepi. Pikirannya terpusat pada satu nama, Alexander. Setiap kali nama itu terlintas, perasaan marah dan dendam menggelegak di dadanya. Bukan hanya soal bisnis yang dihancurkan atau kebakaran yang direncanakan, tapi ini lebih dalam. Alexander tidak hanya mencoba menghancurkan Mahen secara finansial, dia ingin menghancurkan hidupnya, mengambil apa yang paling penting dalam hidup Mahen, keluarganya."Alexander adalah kuncinya," kata Bas, suara berat pria itu mengusik keheningan. “Kita sudah punya titik terang, Tuan Mahen. Tapi, langkah selanjutnya akan sangat berbahaya. Dia tahu kita sedang memburu jejaknya."Mahen mendesah pelan, memijit pelipisnya yang berdenyut. "Aku tahu, Bas. Dan itu yang membuatku semakin yakin. Kita sudah terlalu jauh untuk mundur. Kita tidak punya pilihan lain selain terus maju."Bas mengangguk, tak ada keraguan di wajahnya. Sejak awal, dia adalah orang yang

  • Gadis Pemuas Tuan Mahen   Bayang-bayang penghancuran.

    Malam di pelabuhan telah berlalu, tapi suasana tegang itu belum memudar dari benak Mahen. Perburuan mereka terhadap Alexander hanya memberikan sepotong kecil dari teka-teki besar yang belum terselesaikan. Meski pria itu telah ditangkap, perasaan bahwa ada kekuatan yang lebih besar masih bersembunyi di balik kegelapan terus menghantui Mahen. Ganesha Corporation masih di luar sana, merancang sesuatu yang lebih berbahaya.Pagi itu, Mahen duduk di ruang kerjanya, memandangi catatan yang berserakan di mejanya. Tumpukan dokumen, laporan, dan catatan dari polisi seolah menatapnya dengan ancaman yang tak tersuarakan. Di tengah lautan informasi itu, ada satu nama yang kini menghantui setiap langkah penyelidikannya, Indra Jaya Trading. Perusahaan cangkang itu mungkin tampak kecil, tapi dibalik dindingnya tersembunyi kekuatan yang lebih besar dari yang bisa dibayangkan.Mahen meraih secangkir kopi yang sudah mendingin di meja, menghela nafas panjang. Malam yang tidak tenang dan pikiran yang t

  • Gadis Pemuas Tuan Mahen   Diantara Kehidupan dn Ancaman.

    Mobil Mahen melaju kencang di bawah langit malam yang kelam, meninggalkan jejak di jalanan sepi. Di belakangnya, bahaya yang tak terlihat terus membayangi. Bas, yang duduk di kursi pengemudi, sesekali melirik spion, memantau jalan di belakang mereka dengan kecemasan yang tak tersuarakan. Arleta, yang duduk di kursi belakang, menggenggam erat tangannya di atas perutnya. Ada ketegangan di setiap sudut mobil itu. Namun dibalik ketakutan yang menyelimuti mereka, ada sesuatu yang lain yang mulai tumbuh dalam hati Arleta, sebuah kehidupan yang baru.Mahen tahu bahwa ini lebih dari sekadar melarikan diri. Di balik setiap rencana jahat Ganesha, ada sesuatu yang lebih besar yang harus Mahen lindungi sekarang, keluarganya. Ancaman yang tak pernah dia bayangkan sebelumnya kini tidak hanya menyasar dirinya atau bisnisnya, tapi orang-orang yang dia cintai.Bas menoleh ke arah Mahen, memecah keheningan yang menyesakkan. "Tuan, kita harus mencari tempat yang aman untuk sementara waktu. Ganesha m

  • Gadis Pemuas Tuan Mahen   Langkah di tengah ancaman.

    Matahari pagi menyembul di antara kabut tipis, menyinari rumah kecil yang kini menjadi tempat perlindungan Mahen dan keluarganya.Cahaya itu membawa sedikit kehangatan, namun ketegangan yang menggantung di udara masih belum hilang. Mahen duduk di meja kayu kecil di ruang tamu, matanya terfokus pada peta yang terbentang di depannya. Pria itu sedang mempelajari setiap sudut jalan, setiap celah yang mungkin bisa mereka manfaatkan untuk melarikan diri atau bersembunyi lebih baik. Namun di kepalanya, Mahen tahu bahwa lari bukanlah solusi selamanya.Bas muncul dari dapur, membawa dua cangkir kopi. "Saya sudah berbicara dengan kontak kita tadi malam," katanya sambil meletakkan cangkir di depan Mahen. "Mereka setuju untuk membantu kita, tapi kita harus bergerak cepat. Ganesha semakin kuat."Mahen mendengarkan dengan seksama, namun pikirannya terus berputar. Di satu sisi, Mahen tahu bahwa musuh mereka semakin mendekat. Di sisi lain, pikirannya kembali pada Arleta dan kabar kehamilan yang ba

  • Gadis Pemuas Tuan Mahen   Terjepit, antara dendam dan harapan.

    Malam itu, udara terasa lebih dingin dari biasanya. Mahen duduk di depan komputer, jari-jarinya mengetik dengan cepat, mencoba menggali informasi lebih dalam tentang Alexander dan koneksinya dengan Ganesha Corporation. Di layar, nama Alexander terus muncul, melibatkan pria itu dalam berbagai transaksi gelap yang melibatkan pengiriman barang ilegal, suap politikus, hingga proyek yang tampak bersih di permukaan namun penuh dengan korupsi di dalamnya.Bas berdiri di belakang Mahen, menatap layar dengan sorot mata tajam. "Ini lebih besar dari yang kita kira," katanya sambil melipat tangannya di dada. "Ganesha dan Alexander tidak hanya menyerang bisnis kita. Mereka menguasai segalanya, politik, hukum, bahkan aparat keamanan. Kalau kita salah langkah, kita bisa lenyap tanpa jejak."Mahen tidak menjawab, matanya masih tertuju pada layar, mencoba menemukan pola di balik semua transaksi ini. Satu hal yang jelas baginya adalah Alexander bukan sekadar musuh bisnis. Ini adalah serangan pribadi

Bab terbaru

  • Gadis Pemuas Tuan Mahen   Kebahagian sebagai orang tua baru

    Bab Selanjutnya: Kebahagiaan Sebagai Orang Tua BaruHari-hari awal bersama Mahesa dipenuhi dengan keajaiban dan kekacauan. Mahen dan Arleta, sebagai orang tua baru, merasakan cinta dan kebahagiaan yang tak terlukiskan saat mereka menyaksikan tumbuh kembang bayi mereka.Setiap pagi, suara tangisan Mahesa menjadi alarm alami yang menyentak mereka dari tidur. Meskipun terkadang membuat mereka kelelahan, suara itu selalu diiringi dengan senyuman dan rasa syukur. Mahen sering bangun lebih awal untuk menyiapkan sarapan bagi Arleta, sementara Arleta bersiap untuk menyusui Mahesa."Selamat pagi, bintang kecil kita," Mahen sering menyapa Mahesa dengan lembut saat mengganti popoknya. Mahesa, dengan matanya yang besar dan ceria, seolah memahami setiap kata yang diucapkan ayahnya.Arleta tidak pernah lelah mengagumi betapa cepatnya Mahesa tumbuh. "Lihat, Mahen! Dia sudah mulai tersenyum!" serunya suatu pagi saat Mahesa mengeluarkan senyum pertamanya."Mungkin dia merasakan cinta kita," jawab Mahe

  • Gadis Pemuas Tuan Mahen   Lahirnya Mahen junior.

    Matahari terbenam dengan indah di cakrawala, memberikan cahaya keemasan yang menyejukkan. Di tengah kota yang sebelumnya dilanda ketegangan, kini terhampar suasana harapan dan kebahagiaan. Mahen berdiri di balkon rumahnya, mengamati langit yang berubah warna, merasakan damai yang telah lama ditunggu. Setelah berbulan-bulan berjuang melawan Ganesha Corporation dan para anteknya, kini semua itu telah berakhir.Kabar penangkapan Alexander dan seluruh jaringan kejahatan Ganesha Corporation menyebar cepat. Media melaporkan detail demi detail tentang bagaimana bukti yang mereka kumpulkan akhirnya membawa keadilan bagi semua korban. Mahen dan Bas, bersama dengan Inspektur Raka, telah bekerja tanpa lelah untuk memastikan bahwa semua yang terlibat dibawa ke pengadilan.Kini, dengan kasus yang hampir sepenuhnya terpecahkan, Mahen merasakan beban yang selama ini menggelayuti pundaknya perlahan-lahan sirna. Dia tidak hanya merasa lega, tetapi juga bersyukur. Dalam kekacauan yang telah mengha

  • Gadis Pemuas Tuan Mahen   Akhir dari peperangan.

    Pagi itu, matahari bersinar terang, seakan memberi pertanda baik setelah malam penuh ketegangan yang Mahen dan Bas lalui. Di dalam kantor polisi, Mahen duduk bersama Inspektur Raka dan Bas, di depan mereka terbentang dokumen-dokumen penting.Bukti yang selama ini mereka kejar untuk menghancurkan Ganesha Corporation dan Alexander.Mahen menghela napas dalam, mengingat peristiwa di apartemen Sandi. Meskipun mereka lolos dari cengkeraman anak buah Alexander, rasa gentar tidak sepenuhnya hilang. Waktu semakin sempit, dan mereka harus bergerak cepat sebelum Ganesha melakukan langkah besar untuk menutup mulut mereka.“Kita punya semuanya di sini,” ujar Inspektur Raka, membuka pembicaraan dengan nada penuh keyakinan. “Bukti bahwa Ganesha Corporation tidak hanya terlibat dalam kebakaran bisnis kamu, Mahen, tapi juga dalam jaringan kejahatan terorganisir yang lebih luas. Uang gelap, penyuapan pejabat, dan perdagangan ilegal. Semuanya terhubung melalui berbagai perusahaan cangkang, dan Alexa

  • Gadis Pemuas Tuan Mahen   Bayangan di tengah bahaya.

    Ketika malam mulai menyelimuti kota, Mahen duduk di ruang kerjanya, memandangi berkas-berkas yang berserakan di atas meja. Di balik dokumen itu, ada kenyataan yang semakin terang, seiring dengan ancaman yang semakin membayang. Alexander, Ganesha Corporation, Aditya. Semuanya terhubung dalam jaringan yang rumit, dan Mahen tahu, langkah berikutnya akan menentukan segalanya. Di satu sisi, ada keluarganya, terutama Arleta, yang kini sedang mengandung. Di sisi lain, perang ini menuntut lebih banyak pengorbanan.Namun, di tengah ketegangan itu, kabar baik tetap datang. Arleta masuk ke ruang kerja, senyumnya yang menenangkan langsung membuat suasana berubah. Perutnya semakin membesar, tanda bahwa bayi mereka tumbuh sehat. Ada keajaiban dalam kehadirannya, meski bayang-bayang ketakutan terus mengepung mereka."Apa kamu baik-baik saja?" tanya Arleta sambil mendekat, merasakan kelelahan yang tak bisa disembunyikan dari wajah suaminya.Mahen tersenyum, meskipun lelah. "Ada banyak yang harus

  • Gadis Pemuas Tuan Mahen   Perang di balik bayang-bayang.

    Ketika Mahen keluar dari ruang pertemuan, udara terasa menyesakkan. Pembicaraan dengan Alexander tidak berjalan seperti yang dia harapkan. Pria itu bukan sekadar musuh, melainkan cerminan dari segala kekuasaan gelap yang siap menelan siapa pun yang berani menentangnya. Mahen tahu, semakin dia menggali lebih dalam, semakin berbahaya posisinya. Alexander bukan sekadar lawan yang bisa dia kalahkan dengan cara biasa, pria itu adalah monster yang siap melahap seluruh hidup Mahen dan keluarganya.Bas menunggu di dekat mobil, wajahnya menampakkan kekhawatiran. "Bagaimana, Tuan?" tanyanya pelan ketika Mahen mendekat.Mahen menarik napas panjang, membiarkan udara mengisi paru-parunya sebelum berbicara. "Alexander tidak akan menyerah begitu saja. Dia tahu apa yang kita lakukan. Tapi kita berhasil mengguncangnya. Dia tahu kita punya bukti."Bas mengangguk, meskipun matanya tetap waspada. "Itu kabar baik, tapi saya rasa kita harus lebih hati-hati sekarang. Alexander punya sumber daya yang sa

  • Gadis Pemuas Tuan Mahen   Terjepit, antara dendam dan harapan.

    Malam itu, udara terasa lebih dingin dari biasanya. Mahen duduk di depan komputer, jari-jarinya mengetik dengan cepat, mencoba menggali informasi lebih dalam tentang Alexander dan koneksinya dengan Ganesha Corporation. Di layar, nama Alexander terus muncul, melibatkan pria itu dalam berbagai transaksi gelap yang melibatkan pengiriman barang ilegal, suap politikus, hingga proyek yang tampak bersih di permukaan namun penuh dengan korupsi di dalamnya.Bas berdiri di belakang Mahen, menatap layar dengan sorot mata tajam. "Ini lebih besar dari yang kita kira," katanya sambil melipat tangannya di dada. "Ganesha dan Alexander tidak hanya menyerang bisnis kita. Mereka menguasai segalanya, politik, hukum, bahkan aparat keamanan. Kalau kita salah langkah, kita bisa lenyap tanpa jejak."Mahen tidak menjawab, matanya masih tertuju pada layar, mencoba menemukan pola di balik semua transaksi ini. Satu hal yang jelas baginya adalah Alexander bukan sekadar musuh bisnis. Ini adalah serangan pribadi

  • Gadis Pemuas Tuan Mahen   Langkah di tengah ancaman.

    Matahari pagi menyembul di antara kabut tipis, menyinari rumah kecil yang kini menjadi tempat perlindungan Mahen dan keluarganya.Cahaya itu membawa sedikit kehangatan, namun ketegangan yang menggantung di udara masih belum hilang. Mahen duduk di meja kayu kecil di ruang tamu, matanya terfokus pada peta yang terbentang di depannya. Pria itu sedang mempelajari setiap sudut jalan, setiap celah yang mungkin bisa mereka manfaatkan untuk melarikan diri atau bersembunyi lebih baik. Namun di kepalanya, Mahen tahu bahwa lari bukanlah solusi selamanya.Bas muncul dari dapur, membawa dua cangkir kopi. "Saya sudah berbicara dengan kontak kita tadi malam," katanya sambil meletakkan cangkir di depan Mahen. "Mereka setuju untuk membantu kita, tapi kita harus bergerak cepat. Ganesha semakin kuat."Mahen mendengarkan dengan seksama, namun pikirannya terus berputar. Di satu sisi, Mahen tahu bahwa musuh mereka semakin mendekat. Di sisi lain, pikirannya kembali pada Arleta dan kabar kehamilan yang ba

  • Gadis Pemuas Tuan Mahen   Diantara Kehidupan dn Ancaman.

    Mobil Mahen melaju kencang di bawah langit malam yang kelam, meninggalkan jejak di jalanan sepi. Di belakangnya, bahaya yang tak terlihat terus membayangi. Bas, yang duduk di kursi pengemudi, sesekali melirik spion, memantau jalan di belakang mereka dengan kecemasan yang tak tersuarakan. Arleta, yang duduk di kursi belakang, menggenggam erat tangannya di atas perutnya. Ada ketegangan di setiap sudut mobil itu. Namun dibalik ketakutan yang menyelimuti mereka, ada sesuatu yang lain yang mulai tumbuh dalam hati Arleta, sebuah kehidupan yang baru.Mahen tahu bahwa ini lebih dari sekadar melarikan diri. Di balik setiap rencana jahat Ganesha, ada sesuatu yang lebih besar yang harus Mahen lindungi sekarang, keluarganya. Ancaman yang tak pernah dia bayangkan sebelumnya kini tidak hanya menyasar dirinya atau bisnisnya, tapi orang-orang yang dia cintai.Bas menoleh ke arah Mahen, memecah keheningan yang menyesakkan. "Tuan, kita harus mencari tempat yang aman untuk sementara waktu. Ganesha m

  • Gadis Pemuas Tuan Mahen   Bayang-bayang penghancuran.

    Malam di pelabuhan telah berlalu, tapi suasana tegang itu belum memudar dari benak Mahen. Perburuan mereka terhadap Alexander hanya memberikan sepotong kecil dari teka-teki besar yang belum terselesaikan. Meski pria itu telah ditangkap, perasaan bahwa ada kekuatan yang lebih besar masih bersembunyi di balik kegelapan terus menghantui Mahen. Ganesha Corporation masih di luar sana, merancang sesuatu yang lebih berbahaya.Pagi itu, Mahen duduk di ruang kerjanya, memandangi catatan yang berserakan di mejanya. Tumpukan dokumen, laporan, dan catatan dari polisi seolah menatapnya dengan ancaman yang tak tersuarakan. Di tengah lautan informasi itu, ada satu nama yang kini menghantui setiap langkah penyelidikannya, Indra Jaya Trading. Perusahaan cangkang itu mungkin tampak kecil, tapi dibalik dindingnya tersembunyi kekuatan yang lebih besar dari yang bisa dibayangkan.Mahen meraih secangkir kopi yang sudah mendingin di meja, menghela nafas panjang. Malam yang tidak tenang dan pikiran yang t

DMCA.com Protection Status