Home / Pendekar / Geger Pendekar Naga / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Geger Pendekar Naga: Chapter 41 - Chapter 50

81 Chapters

41. Bertemu Adipati Ranagiri

41. Bertemu Adipati Ranagiri Pasca kedatangan rombongan prajurit dari Kota Raja, para telik sandi yang di tugaskan berjaga di wilayah gerbang masuk kadipaten bergegas kembali ke kediaman Adipati, melaporkan tentang kedatangan prajurit dari Kota Raja yang berjumlah besar."Lapor, Adipati. 200 lebih pasukan dari Kota Raja sudah tiba di wilayah Kadipaten Wono Agung," ucap prajurit itu.Adipati menghela nafasnya dengan berat, dia jelas tidak terlalu terkejut dengan kedatangan pasukan dari Kota Raja, akan tetapi mendengar jumlah mereka, membuat tubuhnya tergetar."Mereka benar-benar datang dengan niat menghancurkanku dan Kadipaten Wono Agung ini," Ranagiri sekali lagi menyesali keputusan beberapa waktu silam. Namun, apa mau di kata semua sudah terjadi. Sekarang Ranagiri harus segera bersiap, tidak ada gunanya terus meratapi nasibnya."Ranta, aku tugaskan kau untuk mengumpulkan semua pasukan yang kita miliki ... " Perintah Ranagiri.Raut wajah prajurit bernama Ranta itu berubah seketika.
last updateLast Updated : 2024-10-20
Read more

42. Kesepakatan

42. Kesepakatan Raut wajah Adipati Ranagiri berubah-ubah mendengar perkataan dari Banyu Aji, apalagi perkataan dari Banyu Aji menjelaskan tentang jumlah dari keseluruhan pasukan yang baru tiba dan berkemungkinan akan terus bertambah. Presentase untuk Ranagiri menang melawan mereka tentu sangat kecil sekali. Mengingat jumlah prajurit yang di milikinya tidak sebanding."Gusti Adipati, sebenernya apa yang telah terjadi? Mengapa ada prajurit kerajaan yang hendak menyerang Kadipaten Wono Agung?" Tanya Arya Geni.Ranagiri tampak ragu dan bimbang, dia tampak kesulitan dalam merangkai kata-kata agar tidak salah dalam berucap. Ranagiri membisu rentan waktu yang cukup lama."Kadipaten Wono Agung ... " Ranagiri menjelaskan jika Kadipaten Wono Agung sedang musim penceklik dan gagal panen, akan tetapi mereka tetap di tuntut untuk membayar upeti yang sama seperti tahun-tahun sebelumnya, tanpa mempedulikan keadaan dan kondisi yang sedang mendera Kadipaten Wono Agung. Lebih parah lagi mereka harus m
last updateLast Updated : 2024-10-20
Read more

43. Istana Kadipaten Wono Agung

43. Istana Kadipaten Wono Agung "Sekarang yang menjadi tugas utama kita adalah membangun jebakan untuk menyambut para prajurit itu." Perintah Banyu Aji kepada para prajurit itu.Para prajurit itu tanpa banyak bertanya bergegas mengerjakan apa yang di perintahkan oleh Banyu Aji. Mereka mulai menggali parit-parit dalam dan tidak lupa menyiapkan ranjau di dalam parit itu yang langsung akan merenggut nyawa siapapun yang terjebak di dalamnya.Selain itu, Banyu Aji juga membuat peta tempat para pemanah itu berdiri, guna memastikan mereka dalam posisi aman dari serangan dan incaran musuh nantinya.Dalam waktu singkat, parit besar dan puluhan pemanah sudah siap. Mereka sudah di posisi masing-masing, bersiap menyambut kedatangan dari prajurit utusan Keraton Sungaisari.Banyu Aji dan Arya Geni berdiri di samping Ranagiri di atas menara pengintai, guna memastikan pasukan musuh sudah di dalam jarak pantau.Ketika hari mulai berganti, salah satu prajurit berlari masuk ke dalam dan mengabarkan jik
last updateLast Updated : 2024-10-21
Read more

44. Istana Kadipaten Wono Agung II

44. Istana Kadipaten Wono Agung IIPedang milik Gadam itu sudah menghancurkan banyak bangunan, akan tetapi tidak sekalipun tebasan yang di buat oleh Gadam mengenai Banyu Aji.Gadam semakin di buat frustasi, nafasnya mulai memburu, akan tetapi semua yang sudah dilakukannya tidak menghasilkan apapun."Apakah kau sudah selesai?" Ucap Banyu Aji yang masih terlihat santai dengan kuda-kuda tarungnya itu."Kurang ajar, kau benar-benar harus di beri pelajaran!!!" Gadam kembali menderu tubuhnya ke depan. Sekilas mata, Gadam sudah melakukan serangan tebasan yang mencercar Banyu Aji.Berbeda dari sebelumnya, Banyu Aji kali ini tidak hanya menghindar, akan tetapi juga melakukan serangan balasan.Matanya yang tajam dan jeli mampu membaca arah pergerakan yang di lakukan oleh Gadam."Tendangan Air Mengalir"BughhhTendangannya keras itu kembali menghantam tepat di bagian ulu hati dan membuat Gadam menjerit kesakitan.Tidak berhenti di satu serangan, Banyu Aji kembali menggunakan jurus yang sama, aka
last updateLast Updated : 2024-10-21
Read more

45. Istana Kadipaten Wono Agung III

45. Istana Kadipaten Wono Agung IIIJauh sebelum menjadi seorang Adipati Kadipaten Wono Agung, Ranagiri adalah seorang pendekar pengelana dan memiliki kemampuan bertarung yang cukup baik. Dia bahkan dahulu cukup di segani oleh para pendekar di generasi yang sama.Berbekal kemampuannya, Ranagiri akhirnya mendapatkan kesempatan menjadi salah satu Senopati Anom di Kerajaan Sungaisari di bawah pimpinan Barmu Panuraga, ayah dari Galih Panuraga.Ranagiri menghabiskan waktu yang tidak sebentar menjadi Senopati Anom, barulah setelah peperangan besar kala itu, dia dia anugerahi sebuah kadipaten untuk dia pimpin. Penyesalan terbesar di dalam diri Ranagiri adalah diam dan memilih tidak terlibat dalam konflik yang terjadi di Kota Raja, sampai menewaskan Galih Panuraga dan naik tahtanya Jaka Waruga.Ranagiri kala itu merasa dia tidak memiliki hak untuk ikut campur dengan konflik yang terjadi di keraton, apalagi melibatkan keluarga raja itu sendiri. Namun, jika dia tahu pemerintahan yang di pimpin
last updateLast Updated : 2024-10-22
Read more

46. Kuil Cahaya Kebenaran

46. Kuil Cahaya Kebenaran Kekalahan yang di alami oleh Sauda tentu sudah menjadi awal dari kekalahan para pasukan Keraton Sungaisari dari pasukan kadipaten Wono Agung.Dua orang panglima yang di bawah oleh Sauda pun ikut menyusul takluk dan dalam keadaan yang mengenaskan, sama halnya dengan Sauda.Ketiga orang yang menjadi pemimpin pasukan itu langsung di ringkus dan di bawah menuju penjara bawah tanah. Tentu, sebelum itu, Banyu Aji sudah melenyapkan urat-urat nadi yang menjadi penghubung tenaga dalam dan menghancurkan pusaran energi yang berpusat di bawah pusat itu. Artinya tiga orang itu saat ini tidak lebih dari manusia pada umum.Selain ketiga pemimpin tersebut, sisa prajurit yang masih bernyawa juga ikut di jebloskan ke dalam penjara. Mereka yang gugur dalam pertempuran di kumpulkan untuk kemudian akan di bakar secara masal sebagai bentuk simbol perlawanan dari Kadipaten Wono Agung terhadap keraton yang sudah semena-mena.Proses pembakaran berjalan dengan cepat, 100 orang lebih
last updateLast Updated : 2024-10-22
Read more

47. Kekuatan Lain Pedang Naga Iblis

47. Kekuatan Lain Pedang Naga IblisNama Sarwana Geni begitu di segani di dunia persilatan, apalagi sepak terjangnya semakin di kenal ketika dia melakukan pengembaraan membasmi Angkara Murka di tanah Java Dwipa.Tidak sedikit yang menyandingkan dirinya dengan para jagoan-jagoan nomor satu perguruan-perguruan silat saat ini, bahkan kabar burung mengatakan jika hanya Sayuri Geni yang memiliki kekuatan untuk membuatnya tunduk.Sarwana Geni juga di sebutkan akan menjadi pewaris kekuatan utama Sayuri Geni, bahkan dia di yakini akan menjadi pendekar pengganti setelah Sayuri Geni menarik diri."Hal penting apa yang hendak kau sampaikan Arya?" Tanya Sarwana."Guru ... " Arya Geni menjelaskan semuanya secara detail. Mulai dari pertemuannya secara tidak sengaja dengan Banyu Aji, sekaligus sosok itu pula yang sudah menyelamatkan nyawanya dari kematian. Arya Geni pula menceritakan tentang kejadian di Kadipaten Wono Agung dan tentang dia yang mengatakan jika Kadipaten Wono Agung sudah berada di ba
last updateLast Updated : 2024-10-23
Read more

48. Kuil Cahaya Kebenaran II

48. Kuil Cahaya Kebenaran IISarwana Geni menghabiskan waktu yang tidak sebentar berbincang bersama dengan Banyu Aji dan Arya Geni. Mata Sarwana Geni semakin terbuka, dia merasa jika Banyu Aji akan menjadi sosok besar di masa yang akan datang. Dia juga melihat sosok Banyu Aji memiliki pembawaan dan wibawa yang membuat setiap yang berbicara denganku menaruh rasa segan dan hormat, aura seorang raja."Mungkin lain waktu kita akan berbincang lagi, Aji. Sekarang istirahatlah, aku yakin kau kelelahan setelah menempuh perjalanan yang jauh," ucap Sarwana Geni.Bersama dengan itu pula, Sarwana Geni pamit untuk undur diri dan kembali ke anjungan pribadi miliknya. Banyu Aji tidak langsung istirahat, dia kembali melalui meditasi untuk meningkatkan kemampuannya setiap saat, dia tidak bisa bersantai-santai dan membuang waktu sia-sia.Udara di sekitar tempat duduk Banyu Aji menjadi padat seketika, membuat siapapun yang berada di dekatnya akan merasa terintimidasi dan tidak nyaman. Hal itu di rasak
last updateLast Updated : 2024-10-23
Read more

49. Kuil Cahaya Kebenaran III

49. Kuil Cahaya Kebenaran IIIBanyu Aji menghabiskan beberapa purnama di Kuil Cahaya Kebenaran. Bahkan hari ini, sebelum dia akan melanjutkan perjalanan dan meninggalkan Kuil Cahaya Kebenaran, dia memiliki kesempatan untuk bertemu dengan Sayuri Geni, jagoan nomor satu dunia persilatan."Mahaguru," Banyu Aji memberi hormat kepada Sayuri Geni.Sayuri Geni tersenyum dan memberikan isyarat untuk Banyu Aji duduk kembali.Banyu Aji tidak datang seorang diri, dia datang bersama dengan Arya Geni dan Sarwana Geni. Tentu, itu atas permintaan Banyu Aji, karena dia merasa tidak pantas jika bertemu empat mata saja dengan Sayuri Geni."Banyu Aji, setelah mendengar tentangmu dari Sarwana, aku sangat penasaran denganmu. Apalagi setelah ku lihat kau membawa pedang yang sangat menarik di punggungmu itu," ucap Sayuri Geni.Banyu Aji membulatkan matanya, dia tidak menduga jika Sayuri Geni mengetahui tentang kualitas pedangnya, bahkan sebelum dia memperlihatkan mata pedang itu, tanpa sarungnya."Tidak per
last updateLast Updated : 2024-10-24
Read more

50. Tujuh Perampok

50. Tujuh Perampok Setelah menghabiskan beberapa hari di wilayah Kuil Cahaya Kebenaran, Banyu Aji akhirnya memilih untuk kembali melanjutkan pengembaraannya di dunia persilatan. "Aku pikir kau bisa menghabiskan beberapa hari lagi di sini, saudaraku," ucap Arya Geni yang masih terlihat berat melepas Banyu Aji untuk kembali melanjutkan perjalanannya yang sempat tertunda beberapa hari ini."Aku harus melanjutkan perjalananku, tapi yakinlah kita akan sering bertemu di masa depan karena aku yakin kau akan menjadi salah satu kekuatan yang akan sangat di perhitungkan nantinya," ujar Banyu Aji.Keduanya saling berpelukan untuk beberapa saat, sebelum Banyu Aji melangkahkan kakinya meninggalkan Kuil Cahaya Kebenaran. Dia tidak memiliki arah tujuan yang pasti, hanya mengikuti instingnya saja dan membantu kekuatan yang besar untuk kembali merebut tahta Sungaisari dari tangan Jaka Waruga yang menggunakan kekuasaannya untuk menindas kaum yang lemah dan memperkaya diri sendiri di atas penderitaan
last updateLast Updated : 2024-10-24
Read more
PREV
1
...
34567
...
9
DMCA.com Protection Status