Semua Bab Cinta yang Tertukar: Bab 451 - Bab 460

579 Bab

Bab 0451

Felix dan Gio kaget saat melihat orang yang datang untuk membebaskan Nando. Sungguh tidak menyangka itu adalah Melanie."Sepertinya sudah jelas siapa yang ingin membunuh Rara." Gio menggelengkan kepalanya. "Wanita ini benar-benar gila.""Setan gentayangan." Felix mengeluarkan ponselnya dan diam-diam mengambil foto pertemuan Nando dan Melanie, lalu mengirimkannya ke Yara.Gio menertawakannya. "Bukannya kamu sedang pura-pura nggak di Meria?"Felix terdiam. "Melanie ada di sini. Rara dalam bahaya. Apa lagi yang perlu dipedulikan.""Aku nggak nyangka ternyata Kapten yang tangguh bisa jadi budak cinta juga." Gio menggelengkan kepalanya.Felix terlalu malas untuk menanggapinya. Dia mengetik sebuah pesan untuk Yara: "Namanya Nando Gunawan, dia pecandu narkoba. Kata Gio dia tinggal di lantai bawah apartemenmu? Apa kamu pernah kenal dia sebelumnya? Dia sepertinya kenal baik dengan Melanie."Yara sedang sarapan saat melihat pesan itu. Dia sangat terkejut sampai rotinya terjatuh dari pegangan tan
Baca selengkapnya

Bab 0452

Dalam sekejap, perasaan yang tak bisa dijelaskan menyebar ke seluruh dada Yara. Seperti sesuatu yang membuatnya merasa teguh dan aman.Balasan Felix pun tidak lama: "Maafkan aku, Rara, aku terlalu cemas. Tapi aku nggak bohong, aku memang ada misi di sini. Nando inilah salah satu orang yang kutangkap."Felix seperti sangat hati-hati, membuat Yara ingin tertawa sekaligus tersentuh.Dia tersenyum dan menjawab: "Oke, aku tunggu kalian di apartemen."Setelah kembali ke kamar, Yara menelepon Siska dengan penuh semangat dan menceritakan kabar tadi."Tunggu, tunggu. Biarkan aku berpikir dulu. Ayah tunggal nggak becus yang tinggal di lantai bawah apartemenmu itu bintang di sekolah kita dulu, Nando Gunawan?""Iya." Melalui panggilan video, Yara mengangguk."Lalu, anak perempuan yang mencari ibunya setiap hari itu, anak Melanie?""Kemungkinan besar begitu."Mata Siska membelalak. "Jadi, waktu dia tiba-tiba pergi ke luar negeri itu bukan karena insiden kamu dengan Yudha. Tapi karena dia harus perg
Baca selengkapnya

Bab 0453

Menutup panggilan video, Yara masih terkulai di atas meja dengan hati yang berat.Dia tidak sesemangat Siska, dan dia tidak ingin melihat Yudha menangis. Dia hanya merasa hatinya sangat berat.Sangat, sangat berat sampai napasnya terasa sulit.Seandainya semua itu tidak pernah terjadi dan Melanie tidak ikut campur. Apakah dia akan memiliki akhir yang berbeda dengan Yudha?Begitu pikiran itu muncul, Yara langsung berkeringat dingin. Mungkinkah ... dia masih mencintai Yudha?Dia mengepalkan tangannya dan diam-diam menatap perutnya yang sudah mulai terlihat.Haruskah dia mencoba lagi, meluruskan semua salah paham, dan memulai semuanya dari awal lagi?Saat memikirkan hal itu, Yara tiba-tiba melihat sekilas boneka beruang yang ada di atas meja. Setelah ragu-ragu sejenak, dia mengambilnya dan mengendus aromanya.Dia menyadari ada yang janggal dengan aroma boneka beruang itu. Setelah menghirupnya, perasaannya jadi mulai tidak nyaman.Memikirkan sesuatu, dia segera menyingkirkan beruang itu da
Baca selengkapnya

Bab 0454

"Melanie, suatu hari nanti, kamu akan tahu seperti apa rasanya."Entah kenapa, Melanie bergidik setelah mendengar ini. Dia mengumpat dengan ekspresi tidak menyenangkan di wajahnya, "Jangan kutuk aku."Nando mendengus. Itu bukan kutukan."Paling nggak, aku bisa bagi keuntungan denganmu kalau aku berhasil menikah dengan Yudha," kata Melanie lagi, berlagak baik. "Sebaiknya kamu doakan yang baik-baik untukku."Ada sesuatu yang Melanie tidak mengerti. "Nando, bukannya kamu baru pakai kemarin? Kenapa kamu ditangkap?""Aku ..." Nando menyentuh hidungnya dengan canggung. "Aku mau beli.""Maksudmu?" Melanie menatapnya, membelalak. "Apa maksudmu mau beli?""Kamu baru kirim uang kemarin 'kan? Aku ambil 8 miliar, rencananya mau beli untuk kupakai sendiri, sekalian jual lagi cari untung." Nando lalu menceletuk, "Kalau bisa berlanjut nanti, aku bisa menjamin hidup yang nyaman untukmu dan Amel.""Gila." Melanie sekarang benar-benar yakin bahwa narkoba dapat mengikis otak dan membuat orang menjadi bod
Baca selengkapnya

Bab 0455

Telepon dari Melanie datang tak lama kemudian."Nando, apa maksud pesanmu tadi? Apa maksudmu Yara sepertinya mengenalimu?"Nando tertawa mengejek. "Melanie, apa yang kamu takutkan? Takut Yara tahu kamu punya anak, lalu bilang ke Yudha?"Melanie menahan umpatannya. "Nando, aku sedang nggak punya waktu bertengkar denganmu. Apa yang terjadi?""Nggak terjadi apa-apa, cuma perasaan saja." Nando tertawa lagi. "Melanie, kamu memang terlalu konyol. Sepintar-pintarnya menyembunyikan bangkai, pasti baunya akan tercium juga. Apalagi menyembunyikan dari keluarga Lastana. Cepat atau lambat Yudha pasti tahu.""Nando!" teriak Melanie, agak marah. "Jangan lupa, kita ada di kapal yang sama sekarang. Kalau aku tenggelam, kamu juga ikut tenggelam."Nando mengangkat bahu, wajahnya masih terlihat tidak peduli. "Ya, ya, aku akan mendoakanmu. Aku doakan Yudha buta dan tuli, dan terus berada dalam kegelapan seumur hidupnya."Kemarahan Melanie sudah menggebu-gebu, tetapi dia tidak berani adu mulut dengan Nando
Baca selengkapnya

Bab 0456

Yara agak kesal dan membuka pintu untuk mempersilakan tamu pergi. "Kak Felix, kamu nggak mau aku tahu soal urusanmu, jadi menurutku, kamu juga nggak perlu memikirkan soal urusanku."Gio tertawa seketika dan mengacungkan jempol kepada Yara."Jangan bikin ribut!" tegur Felix, lalu dia menjelaskan kepada Yara sambil mendesah, "Rara, tanganku nggak apa-apa."Yara mengabaikannya dan menatap Gio. "Dok, jelaskan."Gio memberi Felix tatapan bangga dan menceritakan sejujurnya, "Cederanya karena tusukan pisau di otot lengan. Kejadiannya saat aku bilang ada dua orang berbaju hitam di depan apartemenmu. Sebenarnya, Felix juga ikut membekuk mereka."Dia menekankan, "Dua orang itu dilatih organisasi pembunuh. Keterampilan mereka nggak bisa diremehkan."Tusukan di otot lengan? Mendengarkannya saja membuat lengan Yara serasa mati rasa.Gio masih ingin melanjutkan. "Bahunya juga, waktu misi kemarin, dia ....""Gio!" Felix menyela Gio, tidak senang. "Misi kemarin nggak ada hubungannya dengan Rara. Perha
Baca selengkapnya

Bab 0457

Dalam perjalanan pulang, Felix tampak selalu melamun sambil melihat ke luar jendela.Gio tidak tahan lagi dan akhirnya bertanya, "Kamu mikirin apa? Kamu takut Yara cerita semua ini ke Yudha?"Felix tidak menjawab.Gio bertanya lagi, "Kamu takut Yara cerita sendiri ke Yudha, atau kamu takut Yudha tahu?"Felix masih memandang ke luar jendela. "Aku memikirkan, kalau bukan karena Melanie, Yudha dan Rara mungkin akan sangat bahagia.""Apa gunanya berandai-andai yang seperti itu?" ujar Gio kecewa. "Kenapa kamu nggak mikir, andai kamu nggak ke luar negeri. Kamu bisa ketemu Yara lebih dulu, lalu akhirnya kalian menikah."Tatapan Felix sesaat kosong, karena dia benar-benar berpikir, apa ini mungkin?Jika Yara bertemu dengannya dahulu, mungkinkah Yara akan jatuh cinta padanya?Dia benar-benar tidak punya jawaban untuk itu.Namun, dia yakin. Jika bukan karena Melanie, Rara dan Yudha pasti bahagia.Dia berkata dengan nada mengejek, "Sebenarnya, walaupun Rara nggak mau bilang sendiri, aku tetap har
Baca selengkapnya

Bab 0458

Amel jelas ketakutan. Dia menunduk dalam dan matanya sedikit memerah."Percuma saja menangis. Bibi tanya lagi, kamu dapat boneka beruang itu dari siapa?" Yara mengancam dengan serius, "Kalau Amel berani bohong, Bibi mau nggak akan memperhatikan Amel lagi.""Huhu ...." Tangis Amel pecah. Dia tidak tahu apa yang sedang terjadi. Dia tidak tahu mengapa Bibi Rara begitu marah.Ibunya jelas-jelas mengatakan bahwa Bibi Rara akan lebih senang jika tahu beruang itu dari Amel sendiri. Namun, sepertinya tidak demikian.Tangisan Amel menarik perhatian Nando.Dia membuka pintu dan memeluk Amel, menatap Yara dengan tidak senang. "Ada apa? Kenapa dia menangis?""Kamu yang mengajari dia berbohong?" Wajah Yara masih tetap keras. "Kamu ingin mengubahnya jadi pembohong? Jadi seperti kamu, sampah masyarakat yang nggak berani keluar?"Nando tertegun. Dia tidak menyangka Yara tiba-tiba marah.Dia agak kesal menerima hinaan itu. Tangannya memeluk Amel semakin erat."Jangan bertengkar, jangan bertengkar." Ame
Baca selengkapnya

Bab 0459

Keduanya memasuki rumah beriringan. Nando merapikan baju-baju di sofa dan mempersilakan Yara, "Duduklah."Yara mengangguk dan duduk.Beberapa saat, keduanya masih tanpa kata.Nando mengawali terlebih dahulu. "Siapa sangka kita ketemu lagi dalam keadaan seperti ini. Sebagai kakak kelas ... aku pasti membuatmu kecewa."Nando di depannya telah menanggalkan penampilan acak-acakan beberapa waktu yang lalu. Jadi lebih mirip dengan bintang sekolah di masa lalu."Apa yang sebenarnya terjadi saat itu?" Yara benar-benar penasaran. "Kenapa ... Melanie tiba-tiba ikut bersamamu? Bahkan punya anak di luar negeri?"Dia benar-benar tidak mengerti semua ini."Aku juga nggak tahu persisnya." Nando menggeleng. "Aku pernah mendekatinya di sekolah, tapi dia sudah punya Yudha. Mana mungkin dia melirikku?"Pria itu tertawa getir. "Tapi suatu hari, dia tiba-tiba mengajakku ke hotel dan mengatakan ingin menyerahkan dirinya kepadaku."Kerutan di keningnya semakin dalam. "Aku sudah menyadari ada yang janggal pad
Baca selengkapnya

Bab 0460

"Eh?" Yara tidak begitu mengerti.Nando tiba-tiba menatapnya dalam-dalam, tapi tidak menjelaskan. Dia hanya berdiri membelakangi Yara dan berkata, "Semua orang bisa melihat bahwa hidupku sudah berakhir."Dia mengambil beberapa langkah ke jendela, menatap kesibukan dan keindahan di luar. Namun, dalam hatinya, dia menyadari bahwa semua itu tidak ada hubungannya dengan dia lagi."Kak Nando, jangan putus asa." Yara bangkit dan mengikutinya. "Kamu masih muda. Amel juga masih sangat muda. Semuanya masih mungkin."Nando masih memunggungi Yara. "Nggak, semuanya sudah berakhir. Sudah berakhir sejak lama.""Kak Nando ...." Yara sedikit cemas."Yara." Nando tiba-tiba berbalik. "Kamu belum tahu? Aku sudah kecanduan barang itu. Masih ada harapan katamu? Harapan apa? Di mana harapan itu?"Matanya membelalak, sangat menakutkan.Yara refleks mundur selangkah, tetapi masih bersikeras. "Kamu bisa pergi ke tempat rehabilitasi. Berhenti. Mulai kehidupan yang lebih baik.""Mustahil." Ekspresi Nando seperti
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
4445464748
...
58
DMCA.com Protection Status