All Chapters of Selingkuhan Nyonya Muda Bukan Bodyguard Biasa: Chapter 91 - Chapter 100

196 Chapters

Chapter 91

“Warung bakso sekarang sangat banyak. Kau jangan terpaku dengan masa lalu.” “Tapi kau harus berjanji menemaniku makan.” Ariel menyipitkan mata. “Aku berani makan sendirian, tapi aku tidak suka makan sendirian.” “Ya,” jawab Kevin cuek. Brak!Suara gebrakan meja yang terdengar. Tidak begitu keras namun mampu membuat semua mata memandangnya. Demi apapun Giselle tidak tahan dengan situasi ini. Ia muak dengan mereka. muak dengan celotehan mereka yang tidak kunjung selesai dan berujung asik dengan dunia sendiri. “Giselle kenapa?” tanya Ariel. “Apa kau sakit?” Giselle menggeleng. “Sepertinya aku harus pergi. kalian tetaplah di sini.” Giselle beranjak dari kursinya. Namun saat akan pergi—tangannya dicekal oleh Kevin. “Ada apa?” tanya Kevin. Namun pria itu masih duduk manis di atas bangku. “Aku harus pergi.” Giselle melepaskan tangan Kevin yang mencekalnya. Ia segera berjalan keluar dari Restoran. Baru saja beberapa langkah hampir mencapai jalan raya. Langkah Giselle harus terhenti lag
last updateLast Updated : 2024-04-13
Read more

Chapter 92

Giselle menepis begitu saja tangan Kevin dan merubah posisinya menjadi membelakangi pria itu. Memeluk guling erat-erat dan kembali menutup mata. Kevin menyingkirkan selimut yang membungkus Giselle, perlahan ia ke atas dan memeluk tubuh Giselle. “Jangan marah.” “Kamu cemburu kan? Ariel itu seperti adikku. Kita memang sangat dekat. Aku mohon Giselle jangan marah.” Kevin mengecup tengkuk Giselle beberapa kali. “Tapi aku tidak suka,” ketusnya. “kalian terlalu dekat dan mengacuhkanku. Aku seperti sendirian, aku tidak suka. Apalagi Ariel terlihat menyukaimu.” “Apa?” Kevin memutar tubuh Giselle hingga berhadapan dengannya. “Tidak, dia tidak mungkin menyukaiku. dia itu temanku dari kecil, sayang. Kita tumbuh sama-sama.” Giselle mengernyit. “Tapi aku tidak suka dengannya. Aku tidak suka kalian berdekatan seperti itu.” Kevin menarik dagu Giselle. “Dia temanku, aku menganggapnya seperti adikku sendiri. Aku mohon jangan seperti ini.” Giselle mengernyit. Ia bangkit dari ranjang dan berdiri.
last updateLast Updated : 2024-04-13
Read more

Chapter 93

Jemarinya yang lentik sampai di bawah. Sengaja menggoda milik pria itu hingga terdengar suara erangan pelan. Giselle tersenyum tipis melihat Kevin yang mendongak ke atas dengan leher yang terlihat berurat. “Apa yang kau inginkan sayang?” bukan pertanyaan dari Kevin—melainkan dari Giselle. Giselle yang bertanya. “Hm bilang padaku.” Giselle membuka seluruh pakaiannya di hadapan Kevin tanpa ragu. ‘Akan aku buat kau tergila-gila padaku dan kau akan merasakan konsekuensi jika meninggalkanku,” batin Giselle. Tangan Kevin hendak meraih pinggang Giselle, namun dengan cepat Giselle berhasil menghindar. Giselle mundur beberapa langkah hingga menyisakan sedikit jarak di antara mereka. “Kau menginginkanku?” tanya Giselle. menarik lepas dalamannya dengan gerakan sangat pelan. Hal tersebut benar-benar menyiksa Kevin. Apalagi Kevin tidak bisa menyentuh tubuh Giselle. Giselle yang sengaja menjauh dan menarik ulur permainan merea. Kevin ingin sekali langsung merobek kain itu. “Giselle kemarilah,
last updateLast Updated : 2024-04-13
Read more

Chapter 94

Giselle meraih ponsel Kevin dan mematikannya. “Aku tidak tahan ahh!” erang Giselle sambil mematikan ponsel Kevin dengang sengaja. “Aku akan sampai!” Giselle memegang perut Kevin lebih erat. Di saat dirinya yang lelah setelah mendapatkan puncak kenikmatan ini. Justru Kevin baru saja akan mulai. “Giliranku.” Membalikkan posisi mereka. Giselle tersenyum miring—tangannya terangkat mengusap rahang Kevin dari bawah. ‘Ariel.’ Kontak yang jelas sekali menelepon Kevin malam-malam. ~~Acara keluarga. Ya, meskipun Kevin tidak menyebutnya seperti itu. Ia tidak pernah ikut, lebih tepatnya tidak pernah diundang. Sudah jelas dari awal Kevin bukan siapa-siapa. Valencia pun tidak pernah menganggapnya. Namun dengan tiba-tiba Kevin dan Giselle diundang untuk makan malam keluarga. “Bagaimana? Kamu ikut?” tanya Giselle. “Tidak.” Kevin menarik Giselle dan memeluknya. “Tidak ada gunanya juga ikut.” Giselle terdiam sesaat. Ia mengusap kepala Kevin yang berada di bahunya. “Baiklah. Tapi jika ikut tidak
last updateLast Updated : 2024-04-14
Read more

Chapter 95

Kevin menatap Ariel. “Ariel ingin waktu sendiri.” “Siapa yang bilang.” Ariel menatap Giselle dan Kevin. “Jika kalian mengajakku, aku pasti sangat senang. Tapi kalian tidak mengajakku.” Mengerecutkan bibirnya. “Kalian sungguh jahat. Sana pergi saja.” Giselle tidak suka! Giselle tidak suka dengan wanita jalang itu! diam-diam meremas tangan Kevin di bawah sana. “Ikutlah dengan mereka. Tante yang urus tiket kamu.” Valencia memandang Kevin dan Giselle bergantian. “Giselle, tante nitip Ariel ya. Di sini dia tidak punya teman. Mohon jaga dia. Jangan biarkan dia sendirian saat bersama kalian.” ‘WHAT THE FUCK! SIALAN ANJJ!’ umpat Giselle dengan begitu keras di dalam hati. ia benar-benar tidak suka ada orang lain yang mengganggunya dengan Kevin. Semua berjalan dengan begitu cepat. Giselle berada di pesawat bersama Kevin. Namun anehnya—ada satu wanita yang tiba-tiba sudah bersama mereka. Kevin duduk di tengah—di antara Giselle dan Ariel. Giselle yang berada di kiri, memeluk lengan Kevin.
last updateLast Updated : 2024-04-14
Read more

Chapter 96

Kevin melepaskan Giselle. Ia menatap Ariel yang tidak jauh dari tempat mereka. ia melihat Ariel yang sedang membawa koper. “Aku baru saja akan menghampirimu. Tapi sepertinya kau bisa membawa kopermu sendiri.” Kevin menunjukkan salah satu kamar yang masih kosong. “Itu kamarmu.” Setelah itu yang dilakukan Kevin bukannya membantu Ariel melainkan menggendong Giselle menuju ke kamar mereka. Giselle lagi-lagi tersenyum. sesampainya di kamar—tubuhnya diturunkan perlahan oleh Kevin di atas ranjang. Giselle tertawa pelan. “Kau ingin apa?” tanyanya. Kevin melepaskan kaos hitamnya. Tubuhnya yang kian atletis benar-benar membuat Giselle tergila-gila. pahatan sempurna yang berada di perut pria itu. Kulit Kevin yang cokelat keemasan adalah idaman para orang luar negeri. “Tubuhmu begitu—” Giselle tidak bisa meneruskan ucapannya karena Kevin yang menunduk dan mencium bibirnya dengan gairah.“Tubuhku kenapa?” tanya Kevin berbisik di samping telinga Giselle. mengecup leher jenjang Giselle. memberi
last updateLast Updated : 2024-04-14
Read more

Chapter 97

“Katakan,” ucap Giselle pada Ariel. Pagi ini tiba-tiba Ariel menariknya ke belakang dan katanya ingin mengatakan sesuatu.“Kau dingin sekali,” ucap Ariel. “Aku tahu aku sangat mengganggu—” “Memang,” sela Giselle. Ariel menghela nafas. “Tapi Giselle, Kevin adalah temanku satu-satunya. Aku tidak punya siapapun di sini. Aku tidak akan mengganggu hubungan kalian, tapi aku mohon jangan perlakukan aku seperti ini. Aku hanya ingin berteman dengan kalian.” “Kau bilang berteman? Kau mengganggu hubungan kami.” Giselle menatap Ariel tidak suka. “Akhirnya aku bisa berlibur dengan Kevin yang selalu bekerja. akhirnya kita bisa menikmati waktu berdua, tapi kau malah ikut—kau malah membuntuti kita.” “Giselle aku minta maaf.” Ariel mengambil tangan Giselle namun segera ditepis. “Aku sungguh tidak bermaksud menganggu kalian. Aku sudah lama tinggal di luar negeri sendiri. Aku begitu senang kembali ke sini dan bertemu teman lamaku. Aku merasa tidak sendirian lagi semenjak bertemu dengan Kevin.”“Dari
last updateLast Updated : 2024-04-15
Read more

Chapter 98

Giselle memukul Kevin untuk melepaskannya. Namun usahanya sia-sia, tenaganya kalah jauh dari pria itu. Giselle menangis—akhirnya menangis di pelukan Kevin. Giselle mengusap air matanya di kemeja putih yang digunakan Kevin. “Kenapa kamu selalu membelanya?” Giselle sesak dengan tangisnya sendiri. “Aku tidak suka. Aku benar-benar—” Giselle menghirup udara dengan susah payah. “Aku benar-benar tidak suka dengannya.” Kevin mengusap punggung Giselle tanpa menjawab ucapan wanita itu. “Aku bukan siapa-siapa. Aku hanya seorang janda yang tidak punya pekerjaan. Aku memang tidak pantas untukmu Kevin.” Kevin menggeleng. “Tidak. Jangan berpikir seperti itu. Kamu yang terbaik. Jangan berpikir seperti itu lagi.” Kevin menangkup wajah Giselle. Mengusap derai air mata Giselle yang berjatuhan karena menangis. “Giselle, dengarkan aku.” Kevin mengambil tangan Giselle. “Aku mencintaimu, aku tidak akan menyukai apalagi mencintai wanita lain. Ariel hanyalah temanku. Dia bersikap seperti itu karena dia t
last updateLast Updated : 2024-04-15
Read more

Chapter 99

Ariel memandang langit. “Aku temannya. kita berteman sejak kecil. Tapi perasaan lain tumbuh ketika kita beranjak semakin dewasa. Kevin dan aku adalah sepasang remaja yang saling menyukai namun terjebak dalam kata sahabat.” “Aku dan dia saling mendukun satu sama lain. Aku selalu mendukungnya—bahkan aku selalu menemaninya latihan untuk masuk ke akademi kepolisian. Aku selalu datang saat dia masih pendidikan. Aku satu-satunya orang yang datang saat masa kunjungan. Aku yang mendukungnya, membawa bunga sebagai ucapan selamat. Di saat siswa lain didatangi oleh orang tua. Kevin tidak, tidak ada orang tuanya yang datang. Ayahnya hanya datang sekali saat dia diresmikan menjadi polisi.” “Saat dia menjadi polisi, aku bersiap akan keluar negeri untuk meneruskan pendidikanku menjadi dokter. Sebelum itu—” Ariel menjeda ucapannya. “Kevin menyatakan perasaannya. Dia bilang, dia mencintaiku.” Giselle terdiam. Jadi, pertemanan antara wanita dan laki-laki itu kebanyakan memang tidak berhasil. “Aku
last updateLast Updated : 2024-04-15
Read more

Chapter 100

21++Kevin mendorong tubuh Giselle sampai membentur sebuah meja. dalam sekali tarikan, semua kain yang membalut tubuh Giselle telah sirna. Giselle pasrah—kemarahan Kevin yang harus ia terima. Namun semuanya terasa menyakitkan. “Kevin pelan-pelan..” Giselle memejamkan mata saat jemari pria itu masuk ke dalam miliknya. jika saja Kevin tidak menahan tubuh Giselle, sudah pasti Giselle sudah terjatuh. Kakinya begitu lemas. Apalagi jemari Kevin yang bergerak dengan kasar di bawah sana. “Kevin aku ahh!” Giselle hampir sampai. Namun Kevin mencabut jemarinya dari milik Gielle. Giselle menggeleng—namun tubuhnya sudah diputar hingga ia hanya berpegang pada sebuah meja. jemari Kevin mencengkram buah dadanya dari belakang. Memainkannya sesuka hati dengan bibir pria itu menyusuri punggungnya. “Akh!” jerit tertahan Giselle. “Its hurt.” Giselle yang harus menahan sakit saat puncak dadanya dimainkan sesuka hati oleh kekasihnya. “Terima hukumanmu.” Kevin menarik dagu Giselle ke belakang. Kemudian
last updateLast Updated : 2024-04-16
Read more
PREV
1
...
89101112
...
20
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status