All Chapters of Selingkuhan Nyonya Muda Bukan Bodyguard Biasa: Chapter 111 - Chapter 120

196 Chapters

Chapter 111

“Sekarang,” lirih Kevin. Itu adalah instruksinya pada anak buahnya yang lain untuk mengepung mereka. diam-diam anak buahnya membentuk formasi untuk mengelilingi tempat itu untuk menyerbu mereka. Satu persatu warga dilepaskan dan berjalan ke arah pasukan khusus berada. Namun saat detik terakhir di mana seharusnya Giselle menjadi yang terakhir yang berjalan, justru tubuhnya ditarik begitu kuat. “Kau pikir aku bodoh hah?” pria itu menyandera Giselle. Menodongkan pistolnya di kepala Giselle. “SURUH ANAK BUAHMU MUNDUR ATAU AKU BUNUH WANITA INI!” “Berhenti,” instruksi Kevin pada anak buahnya. Saat ini suasana menjadi begitu tegang. Semua orang mengangkat senjata api. Saling menodong dan siap menghabisi nyawa musuh. Pria itu membawa Giselle mundur. Ada sebuah mobil yang akan digunakan mereka untuk kabur. Mereka bergerak mundur perlahan. Satu persatu dari mereka masuk ke dalam mobil dengan senjata yang masih diarahkan pada pasukan khusus. “TURUNKAN SENJATA KALIAN!!!” teriak ketua mereka.
last updateLast Updated : 2024-04-19
Read more

Chapter 112

“Aku di mana?” Giselle menatap punggung tangannya yang terpasang infus. Tangannya hendak menyentuh lehernya sendiri namun dicegah oleh Kevin. “Jangan menyentuhnya.” Kevin menurunkan kembali tangan Giselle. Giselle menatap Kevin sebentar sebelum mengalihkan pandangannya. Padahal saat kejadian tadi, Giselle begitu merindukan pria itu. Namun sekarang malah berubah membenci pria itu. “Ini di Puskesmas,” balas Kevin. Giselle menghela nafas dan masih tidak mau menatap Kevin. Hal tersebut tentu saja disadari oleh Kevin. Ia mengambil tangan kanan Giselle, digenggamnya perlahan. “Aku akan menjelaskannya.” Tangan Kevin terulur mengusap pipi Giselle. “Baiklah jika kamu tidak mau melihatku.” “Aku dan Ariel datang ke pesta pernikahan sepupuku. Aku disuruh datang untuk mewakili Dad yang tidak bisa datang. Aku akui di sana, aku mabuk dan aku mengira Ariel itu kamu.” Giselle mengernyit. “Lalu karena kamu mabuk, kamu bisa tidur dengannya? kamu bisa tidur dengannya karena mengira itu aku?” “Aku
last updateLast Updated : 2024-04-20
Read more

Chapter 113

Giselle keluar dari kamar mandi dengan linglung. Kevin menunggu di ruangan. Membiarkan Giselle bersama perawat.“Saya tahu anda terkejut. Jika anda menggunakan pengaman, bisa dikatakan pengaman itu tidak bisa 100 % mencegah. Jadi selamat ya.” Perawat itu tersenyum. Kemudian membantu Giselle kembali duduk di ranjang. Jika tidak ingin terjadi, seharusnya Giselle bisa mencegah lebih ketat. Giselle mengusap perutnya perlahan. Tidak, jika ini sudah takdir, bagaimanapun ia tida bisa menolaknya. Giselle tersenyum tipis. “Terima kasih, Sus.” Kevin masuk ke dalam ruangan. “Bagaimana Sus?” tanyanya. “Selamat anda akan menjadi ayah,” balas perawat itu. “Tapi setelah ini, anda harus memeriksakan kandungan anda di dokter kandungan. Untuk mengetahui lebih jelas keadaan kandungan dan berapa lama kandungannya.” “Baik, Sus. Terima kasih.” “Kalau begitu saya pergi.” perawat itu meninggalkan ruangan. Kevin langsung memeluk Giselle dengan bahagia. “Kita akan segera menjadi orang tua.” Mengusap pun
last updateLast Updated : 2024-04-20
Read more

Chapter 114

“Jadi di sini kamu tinggal..” lirih Kevin. “Oh ya kemarin ada ibu-ibu yang mengadu padaku, dia bilang anak perempuannya hilang itu kamu?” tanyanya. “Di sana hanya ada satu perempuan yaitu kamu.”“Bagaimana fisik ibu itu?” “Giselle!” teriak seorang wanita. “Kamu baik-baik saja?” tanya ibu Asih yang berlari memeluk Giselle. “Seharusnya kamu tinggal bersama ibu saja agar lebih aman.” Ibu Asih terlihat kawatir dengan Giselle. “Oh—” menatap Kevin. “Terima kasih ya pak Polisi sudah menyelematkan anak saya.” Giselle tersenyum. “Giselle baik-baik saja bu.” Giselle menggandeng tangan Kevin. “Ini kekasih saya.” “Loh tapi bukannya ini pak polisi yang kemarin ya?” Kevin mengangguk. “Iya, bu. Saya polisi dari pasukan khusus kemarin. Saya kekasih Giselle. Saya tidak tahu kekasih saya kabur di sini dan berakhir diculik oleh para penjarah itu.” “Yaampun.” Bu Asih menepuk pelan bahu Giselle. “Kalau begitu ibu lega.” mengusap dadanya sendiri. “Ibu sangat takut kemarin kamu diculik. Untungnya ada
last updateLast Updated : 2024-04-20
Read more

Chapter 115

Di dalam pesawat Giselle menyandarkan kepalanya di bahu Kevin. Saat ini mereka dalam perjalanan kembali ke kota. Giselle berkali-kali menghela nafas. Mereka akan segera menikah namun entah bagaimana tanggapan orang tua Kevin. “Apa yang sedang kamu pikirkan?” tanya Kevin. Mengusap bahu Giselle pelan. “Hanya tidak.” Giselle menggeleng. “Apa yang kamu takutkan?” Kevin menarik dagu Giselle agar menatapnya. “Hanya takut orang tua kamu tidak merestui kita.” Giselle mengerucutkan bibirnya. Kevin tertawa pelan. “Kamu tidak perlu kawatir tentang hal itu. Aku tidak pernah melibatkan mereka dalam setiap keputusanku. Tidak ada dengan restu mereka, kita akan tetap menikah.” Giselle mendongak ia tersenyum. kemudian kembali memeluk Kevin dari samping. ~~Makan malam yang direncanakan Kevin. Bagaimanapun sebagai walinya, orang tuanya wajib mengetahui rencana pernikahannya dengan Giselle. Sebuah restoran yang memang disukai oleh orang tuanya. Kevin dan Giselle datang lebih dulu. Mereka duduk d
last updateLast Updated : 2024-04-21
Read more

Chapter 116

Giselle tidak peduli jika pandagan orang tua Kevin tentangnya akan buruk. “Saya memang janda. Saya memang menjalin hubungan dengan Kevin saat saya masih menjadi istri orang. Tapi—” Giselle menghela nafas. “Hubunganku dengan Jordan sudah lama memburuk. Sampai Kevin membantu saya untuk keluar dari hubungan itu. Saya bukan wanita jalang yang menjalin hubungan dengan dua pria sekaligus. Jadi saya minta untuk anda menjaga perkataan anda. Saya menghormati anda sebagai ibu tiri dari calon suami saya.” “Dan untuk uncle. Saya sangat mencintai Kevin. Saya sangat mencitai anak anda ini dengan segenap hati saya. Saya tidak akan melepaskan Kevin begitu saja.” Tidak ketakutan apalagi keraguan saat mengatakannya. “Saya tidak peduli pandangan anda terhadap saya.” Giselle menoleh pada Kevin. “Ayo kita pergi.” Kevin tersenyum tipis. Ia memeluk pinggang Giselle dari samping. “That’s my girl!” “Bilang apa?” Giselle mendongak. “Cantikku kamu sangat hebat dan pemberani.” Kevin menarik Giselle ke rese
last updateLast Updated : 2024-04-21
Read more

Chapter 117

Giselle memejamkan mata—membiarkan sang pujaan hati menjamah tubuhnya. Mengoyak kain yang menutupi tubuhnya. Giselle membiarkan bibir Kevin menyentuh setiap inci kulitnya. Kevin menunduk. Mengecup beberapa kali perut Giselle yang masih rata. Ia begitu senang, ya Kevin tidak sabar menunggu kehadiran buah hati mereka. “Aku mencintaimu, sayang.” Giselle bergerak gelisah saat jemari Kevin masuk ke dalam miliknya. bergerak dengan gerakan yang cepat membuatnya tidak bisa menahan desahannya. “Kevin aku..ahh!” gelombang kenikmatan itu datang dan selesai. Kevin menindih Giselle. melakukan penyatuan miliknya dengan milik Giselle. Kevin mendorong miliknya perlahan sampai miliknya benar-benar memenuhi Giselle. “Kamu cantik sayang..” erang Kevin menggerakkan pinggulnya. “Giselle..” erang Kevin lagi. Tidak bisa membiarkan buah dada Giselle menganggur. Giselle mengusap kepala Kevin yang beramain di dadanya. menghisap puncak dadanya dengan bawah yang bergerak semakin cepat. “Ah… kevin!” Giselle
last updateLast Updated : 2024-04-21
Read more

Chapter 118

“Jadi ini kekasihmu.” Aland menganggukkan kepalanya. Di hadapannya duduk pasangan yang sedang romantis-romantisnya. “Boleh juga,” sambil menatap Kevin. “Hei!” Giselle mengibaskan tangannya di hadapan Aland. Kevin mengernyit—lebih dari dugaannya, ternyata mereka lebih akrab. Kevin mengulurkan tangan. “Kevin.” “Aland.” Menjabat uluran tangan Kevin. “Kami akan menikah.” Giselle tersenyum sembari menggandeng lengan Kevin. Ia menyerahkan undangan pertamanya pada Aland. “Kau harus datang.” Aland mengambilnya. “Dua minggu lagi. Waah kalian memang—” Aland menggeleng pelan. “Sangat luar biasa.” Giselle tertawa kecil. Ia memegang perutnya—ia sedikit mual. “Aku akan ke kamar mandi sebentar.” Giselle hendak pergi—namun Kevin juga ikut berdiri. “Jangan kamu di sini saja. Kamu juga gak akan bisa masuk ke toilet wanita.” Giselle mencegah Kevin dan berjalan sendirian menuju toilet. Kevin duduk kembali berhadapan dengan Aland. Kevin berdehem pelan sebelum mengajukan pertanyaan lebih dulu. “Aku
last updateLast Updated : 2024-04-22
Read more

Chapter 119

“Aku?” tanya Giselle yang kebingungan. “Kapan? Aku bertemu dengannya satu tahun yang lalu.” “Dulu ketika dirinya baru memulai karirnya. Saat dia ditolak casting, kamu datang. Kamu memberinya kartu dari sebuah agensi aktor.” Giselle mencoba mengingatnya. “Oh—aku ingat!” Giselle menyipitkan mata. “Waktu itu aku datang untuk melakukan pemotretan sebuah produk di lantai atas. Tapi aku berhenti saat melihat laki-laki culun yang sepertinya tertolak audisi. Aku memberinya kartu agensi yang ingin aku buang.” Giselle menoleh pada Kevin. “Aku tidak menyangka itu Aland. Astaga..” Giselle tertawa pelan. “Pantas saja aku tidak mengingatnya, dulu itu Aland sangat lusuh. Tidak seperti sekarang.” “Berbeda?” tanya Kevin. Giselle menangangguk. “Hm. Dia sekarang sangat tampan. Dulu itu dia sangat jelek—” Giselle berhenti berbicara saat menatap Kevin yang tengah menyipitkan mata. “Tapi masih tampan kamu.” Jemarinya terangkat mengusap rahang Kevin. “Demi apapun, masih tampan kamu.” Kevin berdecih p
last updateLast Updated : 2024-04-22
Read more

Chapter 120

“Sayang,” panggil Kevin. Ia hendak masuk ke dalam kamar mandi untuk menyusul Giselle. Namun Giselle menolaknya mentah-mentah karena ingin membersihkan diri sendiri. Giselle juga beralasan tubuhnya terlalu bau sehingga tidak mau membuat Kevin mual. Padahal ia suka apapun tentang Giselle. Sekalipun itu keringat wanita itu. kevin sama sekali tidak mempermasalahkannya. Tapi Giselle meninggalkannya begitu saja. “Sayaaaang!” rengek Kevin di depan kamar mandi. Tak lama kamar mandi terbuka. Giselle sudah menggunakan piyaman lucu. Kevin yang tersenyum jahil menarik pergelangan Giselle. “Kevin jangan!” teriak Giselle. Ia segera mendorong tubuh Kevin ke dalam kamar mandi. Tidak lupa mengunci kamar mandi dari luar agar pria itu tidak bisa keluar. “SAYAAANG!” teriak Kevin seperti seorang burung yang kehilangan induknya. “Udah sana mandi jangan teriak-teriak. Nanti dikiranya aku ngapa-ngapain kamu lagi,” balas Giselle. setelah itu meninggalkan Kevin. Giselle berjalan ke arah lemari. Di sanal
last updateLast Updated : 2024-04-22
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
20
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status