All Chapters of Selingkuhan Nyonya Muda Bukan Bodyguard Biasa: Chapter 71 - Chapter 80

196 Chapters

Chapter 71

Giselle menggeleng. “Aku bertemu Mama. Aku—” Giselle mendongak. “Aku pergi ke makam Mama.”“Astaga.” Kevin menarik Giselle ke dalam pelukannya. Mengusap kepala Giselle dengan lembut. Menyisir rambut Giselle yang berantakan dengan jemarinya. Giselle memejamkan mata. membiarkan Kevin mengusap pipinya yang sekarant terasa mulai perih. “Aku akan mengompres pipimu.” Kevin menarik pelan pergelangan Giselle. mendudukkan wanita itu di tepi ranjang. Kevin segera pergi mengambil kotak p3k, tidak lupa membawa baskom yang berisi dengan ir. Dengan cekatan ia mengompres pipi Giselle. setelah itu mengusap pipi Giselle dengan pelan. “Jangan pergi menemui orang-orang itu sendirian. Panggil aku, aku akan menemanimu. Aku tidak akan membiarkanmu sendirian lagi.” Kevin menarik Giselle ke dalam pelukannya. Giselle mengangguk. Sungguh bahagia jika ada yang memperhatikannya. Giselle melingkarkan kedua tangannya di perut pria itu. ~~“Terbukanya kasus Jordan telah membuka kasus lainnya.” “Ada satu peluk
last updateLast Updated : 2024-04-06
Read more

Chapter 72

“Kamu jangan coba-coba melindunginya karena aku tidak akan membiarkannya.” Kevin menarik dagu Giselle. “Setuju?” Giselle menggeleng. “Tidak. Dia tetap sahabatku. Aku perlu tahu apa yang membuatnya seperti itu.” “Giselle..” Kevin mengusap pinggang Giselle pelan. “Jangan membuatku marah.” “Kemarin, Selena ditangkap karena kasus obat-obatan terlarang. Itu juga kamu bukan?” tanya Giselle. “Kenapa Kevin? Aku hanya ingin membongkar kejahatan Jordan. Kenapa kamu malah menyeret orang-orang disekitarku?” Kevin menjauh beberapa langkah dari Giselle. mengacak rambutnya frustasi. “Kamu harus ingat aku Polisi. Aku bertugas menangkap penjahat.” “TAPI KAMU TIDAK BERHAK MENANGKAP ORANG-ORANG TERDEKATKU. AKU SUDAH MEMBANTU KAMU TAPI INI BALASAN KAMU PADAKU!” teriak Giselle tidak tertahankan. Kevin mengernyit. “Kamu bilang apa?” mendekati Giselle yang spontan mundur ketika ia melangkah. “Ke-kevin..” lirih Giselle yang begitu gugup. “Jangan mendekat.” “Coba bilang lagi.” Kedua dahi Kevin mengeru
last updateLast Updated : 2024-04-06
Read more

Chapter 73

21 ++“Apa kamu bilang hm?” tanya Kevin. Menarik Giselle untuk bangun dan duduk di pangkuanya. “Bilang apa?” sembari menyelipkan helaian rambut Giselle ke belakang. “Maaf,” Giselle menunduk. “Maaf karena aku menuduh kamu.” “Aku sedikit sakit hati.” Kevin menarik dagu Giselle ke atas. “Aku harus menghukummu Giselle. Aku harus menghukum bibir ini agar tidak lagi mengeluarkan kata-kata buruk seperti tadi.” Giselle mengerucutkan bibirnya. Kevin menariknya—kembali menciumnya. Jemarinya menarik lepas sebuah pengait di belakang punggung Giselle. Membelai puncak dada Giselle pelan. Kevin menunduk. Mencium leher wanita itu—memberinya tanda kepemilikan. Sampai ciumannya turun. Mengulum dada Giselle dengan rakus. Salah satu tangan Kevin sengaja mencekal tangan Giselle ke belakang “Kevin..” Giselle frustasi. Ia tidak bisa melakukan apapun untuk melampiaskan apa yang dirasakannya. Tubuhnya bergerak gelisah—namun tangannya tidak bisa melakukan apa-apa. Giselle frustasi—ia mendongak secara alam
last updateLast Updated : 2024-04-07
Read more

Chapter 74

21++“Apa kau sekarang mengerti hukumanmu?” kevin meloloskan jemarinya ke bawah milik Giselle. “Ya.” Giselle memegang tangan Kevin yang masuk ke dalam miliknya. “Apa kau ingin mengulanginya lagi?” tanya Kevin. Giselle menggeleng. sungguh menyiksa. Hukuman Kevin lebih menyiksa daripada yang ia bayangkan. Sungguh melelahkan juga. “Tidak. Aku tidak akan mengulanginya. Aku mohon Kevin. Aahh! Sentuh aku!” Giselle menunduk. Mengecup leher Kevin pelan. “Baiklah.” Kevin mengangkat tubuh Giselle. Menaruhnya di atas wastafel—mengangkat salah satu kaki Giselle kemudian memasukkan miliknya di sana. Kevin bergerak dengan teratur—membuat Giselle memejamkan mata menikmati sentuhan itu. Kevin memompa miliknya semakin dalam. Sampai akhirnya gelora itu akan datang. Ia mempercepat ritmenya. Hingga milik Giselle benar-benar terasa mencengkram miliknya. kevin memasukkan lebih dalam miliknya dan mengeluarannya ke dalam milik Giselle. Tubuh Giselle menggelinjang. Akhirnya puncak kenikmatan ini datang
last updateLast Updated : 2024-04-07
Read more

Chapter 75

21++“Oh bukan—tapi polisi yang menyamar menjadi bodyguard. Tapi kalian malah menjalin hubunga terlarang. Ternyata kau begitu menjijikkan.” Melisa mengepalkan tangan. Lebih marah karena Giselle hanya diam saja. “Kau juga pernah menjalin hubungan dengan kakak iparmu sendiri. Seharusnya dari awal aku tidak berteman denganmu, kau memang menjijikkan seperti piala bergilir.” Giselle hanya terdiam. “Hina aku sepuasmu.” “Apa?” Melisa mengernyit. “Kau benar-benar tidak tahu malu ya? Kau menjatuhkan temanmu sendiri dan kau berlagak benar sendiri.” “Aku tidak tahu jika kau menjual lukisanmu pada Jordan.” Giselle menatap Melisa. “Aku juga tidak tahu jika kau seakrab itu dengan Jordan sampai-sampai lukisanmu dibeli dengan harga yang mahal. Yang aku tahu kau membenci Jordan dan mendukungku untuk segera berpisah dengannya.” “Jika tidak ketahuan sekarang, kau akan terus-terusan seperti itu?” tanya Giselle. Melisa berdiri. “Apapun itu aku tidak pernah merugikan orang lain. yang aku lakukan adal
last updateLast Updated : 2024-04-07
Read more

Chapter 76

21++“Apa hm?” Kevin tersenyum puas melihat wajah Giselle yang tersiksa. “Hukumanmuu karena kau membahas umur lagi.” Giselle mencengkram bahu Kevin. Menutup mata merasakan jemari pria itu yang bergerak dengan sengaja. Namun ia tidak bisa menyembunyikan senyumnya. “Memangnya kenapa? kamu memang lebih muda dariku…ahhh!” Giselle mengernyit. “Kevin…” lirihnya. Kevin tersenyum smirk. “Ulangi lagi.” menekan jemarinya di bawah sana. “Ulangi lagi dan aku akan…” Kevin mendekatkan bibirnya di samping telinga Giselle. “Aku akan menyiksamu malam ini.” Giselle membuka mata. Ia menarik tangan Kevin. Memasukkan jemari Kevin ke dalam bibirnya. menatap Kevin dengan tatapan yang menggoda. Ayolah—siapapun tidak akan sanggup melihat pesona Giselle sekarang. Termasuk Kevin yang sudah berusaha bertahan.“Benarkah?” Giselle mendongak. Kevin memejamkan mata. berusaha menahan senyumnya namun pada akhirnya gagal juga. Ia menangkup wajah Giselle dengan gemas. “Jangan menggodaku. Aku tidak bisa seperti ini.
last updateLast Updated : 2024-04-08
Read more

Chapter 77

21++“Kevin..” kepalanya bergerak ke kanan dan ke kiri. Miliknya terasa berdenyut—sampai akhirnya ujung kenikmatan itu datang. Tubuhnya melengkung dengan kedua tangannya yang menggenggam sprai dengan kuat. Belum sempat bernafas dengan tenang—sesuatu yang besar dan panjang melesak masuk ke dalam intinya. Kevin menerobosnya—menyentakkan sampai membuat kepala Giselle terbentur di sandaran kasur yang sialan kecil sekali. “Kevin—“ Giselle membuka mata. kevin berada di atasnya dengan milik mereka yang saling menyatu. Kedua tangan Kevin tidak membiarkan buah dada Giselle menganggur begitu saja. kedua tangannya menangkup dan mengusap puncak dada Giselel dengan gerakan abstrak. “Babe..” erang Kevin. “Berputar.” kevi membalikkan tubuh Giselle. Menarik sedikit pinggang Giselle ke atas. kemudian melakukan penyatuan kembali. Kevin bergerak maju mundur sesuai keinginannya. Sedangkan Giselle yang hanya pasrah, ia bertumpu pada lutut dan lengannya. Membiarkan Kevin memasukinya dari belakang. Ia m
last updateLast Updated : 2024-04-08
Read more

Chapter 78

Jujur Kevin kesal karena Giselle menggunakan pengaman. Ia kira wanita itu tidak menggunakan apapun. Kevin memasukkan miliknya lagi ke dalam milik Giselle. kali ini lebih kasar. Ia bergerak dengan kasar dan membuat Giselle mendesah dengan keras. “Ahh.. kau nikmat sayang!” Kevin memutarbalikkan tubuh Giselle hingga menungging. Kemudian memasukkan miliknya. Menusuk Giselle dari belakang. Sesekali menampar pantat Giselle hingga berwarna merah. “Kevin ahh..ahh!” Giselle menunduk—tubuhnya terasa lemas. Namun ia dipaksa untuk tetap bangun. “Ahh! Jangan kasar-kasar sayang ahh!” Giselle hanya bertumpu pada lutut dan kedua tangannya. tubuhnya bergerak maju mundur sesuai dengan gerakan yang Kevin ciptakan. “SAYANG AKUUHH!” Giselle mendongak akibat tarikan pada rambutnya. kevin menarik rambutnya dari belakang hingga memaksanya mendongak. tubuhnya terasa menikmati semua permainan kasar yang dibuat oleh Kevin. “Sayang aku ahh! Ahh!” Giselle bergerak gelisah seiring dengan miliknya yang berdenyu
last updateLast Updated : 2024-04-08
Read more

Chapter 79

Giselle termenung. Mendadak pikirannya kosong. demi kebebasannya dari Jordan, ia menghancurkan banyak orang. Tapi bagaimanapun mereka sendiri juga salah. lebih parahnya lagi, bukannya Giselle merasa lega tapi merasa bersalah. Apalagi orang-orang yang terkena dampaknya adalah orang-orang sekitarnya. “Giselle,” panggil Kevin. “Aku—” “Aku tidak tahu,” Giselle menggeleng. “Aku tidak tahu harus bagaimana. aku merasa bersalah pada orang-orang.” Giselle bangkit dari pangkuan Kevin. Ia memilih berbaring di tepi ranjang. Giselle menutup mata. membiaran air matanya mengalir keluar begitu saja. Giselle merasakan kasurnya bergerak. Tak lama ia merasakan pelukan hangat dari belakang. “Aku membenci ayahku. Tapi aku tidak tahu apakah aku tega melihatnya kesusahan. Bagaimanapun dia pernah menjadi cinta pertamaku, meskipun pada akhirnya aku dibuang. Dan dia lebih memilih anak orang lain.” Kevin menepuk pelan bahu Giselle. Ia sedikit bangkit dan melih wajah Giselle yang basah karena air mata. Gise
last updateLast Updated : 2024-04-09
Read more

Chapter 80

Pandu menggeleng. “Mereka membawa uang Papa, sekarang polisi sedang mengejar mereka.” Pandu mengusap puncak kepala anaknya. “Sudah Giselle, jangan pikirkan apapun. Kamu berhak bahagia. Maafkan Papa.” Giselle mengangguk. “Papa, ada satu laki-laki yang Giselle cintai. Laki-laki itu yang membuat Giselle bebas. Laki-laki itu yang mengungkap kejahatan Jordan.” Giselle menunjuk Kevin yang berada di luar ruangan. Kevin nampak berbincang dengan penjaga tahanan. “Giselle ingin memperkenalkannya pada Papa.”Setelah mendapat panggilan dari Giselle. akhirnya Kevin masuk ke dalam ruangan. ia menyalami tangan ayah Giselle. “Saya Kevin Pradana, Om. Saya kekasih Giselle sekaligus orang yang membongkar kejahatan Jordan,” ucap Kevin begitu tegas dan lugas. Tanpa ragu sedikitpun. Pandu mengangguk. “Jaga Giselle. dia tidak mempunyai siapapun. Om tidak punya kekuasaan untuk melindungi Giselle. jaga putri Om, Nak.” Pandu mendekat dan memeluk Kevin. Kevin mengangguk. “Saya akan menjaga Giselle. Saya be
last updateLast Updated : 2024-04-09
Read more
PREV
1
...
678910
...
20
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status