All Chapters of Selingkuhan Nyonya Muda Bukan Bodyguard Biasa: Chapter 61 - Chapter 70

196 Chapters

Chapter 61

21++“Kau tidak suka aku menggodamu?” Giselle berhenti. Namun kedua tangannya masih mengalun di leher Kevin. Kevin menggeleng pelan. “Tentu saja aku suka.”Kevin menatap Giselle lebih lekat. Wanita ini benar-benar menggoda. Giselle hanya menggunakan kaos hitam miliknya. kaos itu hanya mampu menutupi pangkal paha. Sehingga kaki Giselle yang mulus nan jenjang begitu terekspos. “Aku takut melukaimu.” Jemari Kevin bergerak mengusap bibir bawah Giselle. “Kau begitu menggoda dan aku sulit menahan diri untuk tidak menyentuhmu. Maka dari itu—aku menahan diri agar tidak melukaimu.” Giselle tersenyum. “Benarkah? Jadi kau bisa menahan diri tidak menyentuhku?” “Aku akan berusaha.” Kevin tersenyum tipis. “Baiklah kalau begitu. Ayo kita makan.” Giselle bergerak ingin turun dari pangkuan Kevin namun, pria itu lebih dulu mencegahnya. Kevin memasukkan tangannya ke dalam kaos yang digunakan Giselle. Mengusap kulit pinggang Giselle secara langsung. “Kau lebih dulu menggodaku. Maka kau harus bertan
last updateLast Updated : 2024-04-02
Read more

Chapter 62

21++Mengendalikan kecepatan sesuai keinginannya. kepala Giselle bergerak maju mundur sesuai kecepatan yang diinginkan oleh Kevin. Sampai akhirnya—puncak itu datang. Noah semakin dalam mendorong milik Giselle. Hingga seluruh cairannya masuk ke bibir wanita itu. “Sayang..” Kevin mengusap bibir Giselle yang basah dengan jemarinya. “Terima kasih.” Kevin mengangkat tubuh Giselle ke atas sofa. Membuka lebar paha kekasihnya dan mulai menyatukan miliknya. Kevin bergerak lembut sembari menatap wajah Giselle yang senantiasa cantik. “Kevin aahh…” desahan Giselle yang terdengar begitu merdu di telinga Kevin. “Kevin pelan-pelan.” kepala Giselle bergerak ke sana ke mari akibat kecepatan yang semakin berubah. Kevin mendorong miliknya semakin dalam dan semakin dalam. Mempercepat kecepatannya—kedua tangannya menyatukan tangan Giselle di atas kepala. Giselle tidak bisa menampik jika perbuatan mereka adalah salah namun nikmat. Ia tidak berhenti menyebut nama Kevin saat miliknya terasa berkedut. Mi
last updateLast Updated : 2024-04-03
Read more

Chapter 63

Radit terkekeh. “Tidak, Pak.” Eko pergi ke bangkunya sendiri. Radit menunduk. “Dia iri sekali dengan kita. Dia mendadak tidak ingat saat menolak misi itu dan melemparnya pada anak buahnya seperti kita.” Benar. Seharusnya misi itu tidak berada di tangan Kevin yang hitungannya masih terbilang baru. Seharusnya misi yang begitu berbahaya diambil alih oleh senior yang sudah berpengalaman. Namun, senior seperti Eko itu melempar misi itu pada Kevin. “Biarkan saja.” Kevin menatap ponselnya. Sebuah notifikasi yang masuk adalah pesan dari Giselle. [Pulang jam berapa?]Sekarang sudah pukul 20.00, seharusnya memang ia sudah pulang. namun ia harus segera menyelesaikan laporannya agar bisa menghabiskan waktu lebih lama dengan kekasihnya. “Bos itu—” Radit menunduk. “Itu nona Giselle—maksudku, Giselle istri Jordan?” hampir satu tahun menjadi bodyguard, Radit masih terbawa membawa Giselle dengan sebutan nona. “Iya.” “Bos kau masih ingat resikonya?” “hm.” Kevin mengangguk. “Tenang saja. Hubungan
last updateLast Updated : 2024-04-03
Read more

Chapter 64

Giselle mengangguk. “Ya. Saya memang membantu mereka. karena saya juga ingin lepas dari Jordan. Dia tidak akan melepaskan saya sampai kapanpun. Saya hanya ingin semuanya berakhir dan saya bisa hidup diluar dengan bebas.” Setelahnya Polisi terus menanyai Giselle dengan pertanyaan lain. Pertanyaan yang sama akan diajukan beberapa kali. Untuk memastikan apakah pernyataannya bisa dipercaya. Penyelidikan ini berlangsung selama 6 jam. Giselle benar-benar lelah. Begitu keluar—masih harus disambut dengan cecaran pertanyaan Wartawan lagi. “Untuk selanjutnya saya akan menghubungi anda,” ucap Pengacara yang bernama Joseph itu. “Saya akan memberi pernyataan sedikit kepada mereka.” “Beritahu sedikit saja,” balas Giselle. “Giselle beri pernyataan sebentar!” “Bagaimana dengan penyelidikannya?!” “Penyelidikan berjalan dengan lancar,” ucap Joseph. “Nyonya Giselle telah menjalankan Penyelidikan sesuai dengan aturan. Selama ini Nyonya Giselle tidak tahu perbuatan suaminya. Hubungan merea tidak te
last updateLast Updated : 2024-04-03
Read more

Chapter 65

Kevin tersenyum. Jemarinya mengusap bibir Giselle yang basah akibat ulahnya. “Aku—kekasihmu.” Giselle memukul pelan dada Kevin. “Aku tidak bercanda.” Kevin menarik Giselle ke dalam pelukannya. “Aku Kevin. Aku—” Giselle mencium pipi kanan Kevin. “Semua orang pun tahu kau Kevin. Ayo pergi, aku ingin istirahat.” Kevin tersenyum tipis sebelum keluar dari mobil. Ia menarik pinggang Giselle, melingkarkan tangannya di pinggang ramping wanita itu. “Kau yakin bisa istirahat malam ini?” Giselle mengangguk. “Hm. Aku akan langsung tidur saat bersentuhan dengan kasur.” Mereka memasuki lift. “Kau pikir aku akan membiarkanmu begitu saja?” bisik Kevin tepat di samping telinga Giselle. Kevin memeluk tubuh mungil Giselle dari belakang. Mengecup tengkuk wanita itu beberapa kali. “Kalau begitu kau jahat.” Giselle menguap lebar. Ia sungguh mengantuk. Jemarinya mengusap tangan Kevin yang memeluk perutnya. Giselle membuka matanya lebar ketika jemari Kevin menangkup salah satu dadanya. “KEVIN!” Gisel
last updateLast Updated : 2024-04-04
Read more

Chapter 66

“Dia memang mengganggapku, tapi watak beliau memang begitu keras. Kita sangat jarang berkomunikasi. Tapi sebenarnya dia juga memperhatikanku—” Kevin tersenyum tipis. “Saat pertama kali aku menjadi polisi, dia mengirimkan kopi untuk semua orang yang di kantor. Saat aku memutuskan untuk pergi dari rumah dan tinggal di sini, dia membeli Penthouse ini atas namaku.” Giselle tersenyum. Jemarinya mengusap rahang Kevin pelan. “Ayahmu menyayangimu, Kevin.” “Mungkin.” Kevin mengangguk pelan. “Dia tidak pernah menunjukkannya secara langsung.” Giselle mengangguk. “Bagaimana dengan kakakmu? Apa kalian berhubungan baik?” Kevin menggeleng. “Tidak. Dia menganggapku saingan. Padahal dari dulu aku tidak pernah berusaha merebut apa yang sudah menjadi miliknya. Selama 20 tahun aku tinggal di sana, aku merasa sendirian. Tidak ada yang namanya keluarga, mereka tidak pernah menganggapku ada.” Giselle menjadi ingin menangis sendiri. Membayangkan selama 20 tahun hidup bersama orang yang tidak pernah meng
last updateLast Updated : 2024-04-04
Read more

Chapter 67

21 ++Giselle melakukan tugasnya. Sesekali mendongak untuk melihat kekasihnya. Kepala Kevin mendongak—jakun pria itu naik turun. Otot leher pria itu terlihat menggoda. Apalagi keringat yang membanji tubuh kekar Kevin. Giselle semakin bersemangat memuaskan sang kekasih. Sampai Kevin menarik tubuh Giselle paksa. Kemudian menyatukan miliknya ke dalam milik Giselle. Kevin menarik salah satu kaki Giselle. Memasukkan miliknya ke dalam milik sang kekasih. Semakin dalam. Giselle mencengkram lengan Kevin. Tubuhnya bergerak seiring dengan kecepatan Kevin. “Kevin aah..” Giselle memejamkan mata dan sesekali membuka mata. “Kevin sayaang aah..aah.. pelan-pelan sayaanghh.” “Tidak bisa sayang.” Kevin membalikkan tubuh Giselle. Menangkup duah buah dada Giselle yang menganggur. Giselle berpegang pada tembok. Tubuhnya bergerak terombang-ambing. Rambutnya yang panjang berantakan. Keringat membanjiri seluruh tubuhnya. Sampai akhirnya ombak itu datang—kenikmatannya sampai di puncak. “Kevin aku..aah..”
last updateLast Updated : 2024-04-04
Read more

Chapter 68

“Bagaimana kabarmu?” tanya Giselle pada seorang pria yang berada di hadapannya. Giselle menatap Jordan yang terlihat berantakan. Jordan menggunakan pakaian tahanan berwarna orange. Rambut pria itu nampak berantakan dengan wajah yang begitu kusam.“Kau yang membantunya?” tanya Jordan to the point. Tidak ada yang bisa masuk ke dalam ruangannya selain dirinya sendiri. namun beberapa hari setelah berbaikan dengan Giselle, ia memperbolehkan wanita itu masuk ke dalam kamarnya dengan bebas. Giselle mengangguk. “Ya.” BRAAAK! Meja dipukul dengan begitu keras membuat Giselle terlonjak terkejut. Polisi hendak mendekat namun Giselle menghentikannya. Memberikan kode bahwa akan baik-baik saja. “Kenapa? Aku mencintaimu Giselle. Aku mempercayaimu tapi kau malah menghianatiku. Kau membantu mereka dan membuatku masuk ke dalam tempat sialan ini.” Giselle menghela nafas. “Cintamu tidak cukup untuk mengobati lukaku selama 2 tahun ini. Selama aku menikah denganmu, duniaku seperti berada di dalam nera
last updateLast Updated : 2024-04-05
Read more

Chapter 69

Radit menunduk pelan memberikan hormat pada Giselle. Giselle sendiri bingung. Memang setiap bodyguard yang berada di mansion akan melakukan hal yang sama seperti yang Radit lakukan. Tapi, mereka bukan lagi atasan dan bawahan. Aneh sekali jika polisi memberikan hormat padanya. “Kau—“ Giselle dan Kevin saling berpandang. “Oh maaf saya masih terbawa. Tapi anda memang punya aura ratu yang harus dihormati.” Ucapan Radit membuat Giselle tertawa. “Ratu?” “Terlebih anda kekasih dari senior saya.” Radit menyenggol lengan Kevin. Kevin membeirkan tatapan mematikan pada Radit. “Jaga perkataanmu.” Kevin mengapit kepala Radit dengan lengannya. Giselle tertawa melihat tingkah laku mereka. Ia berdiri—“Aku pergi dulu.” “Tidak ada kiss bye?” tanya Radit heboh. Kevin menginjak kaki Radit. “Kau semakin kurang ajar.” Giselle tertawa pelan. “Nanti di rumah.” sembari mengedipkan mata pada Kevin. “Waaaaah!!!” teriak Radit heboh. Ia bahkan menepuk pelan bahu Kevin. “Tersenyum saja bos. Jangan ditah
last updateLast Updated : 2024-04-05
Read more

Chapter 70

“Tolog panggilkan saya taksi.” Giselle tidak berpikir apa-apa. Ia hanya ingin menangis namun bukan di sini tempatnya. Giselle menatap sinis pada Ibu Jordan yang masuk ke dalam mobil Alpard berwarna putih itu. Tidak lama setelah taksi datang. Giselle langsung masuk. Sesampainya di tempat yang ia tuju, ia langsung melangkah menuju tempat seseorang yang paling ia sayangi. Giselle duduk di tepi sebuah gundukan tanah.Mencabuti rumput yang berada di sekitar makam itu. Giselle mengusap batu nisan ibunya. “Mama Giselle lelah. Mama Giselle kangen, Mama…” Giselle tidak bisa mencegah air matanya yang keluar. “Giselle berhasil berpisah dengan Jordan. Tapi pernderitaan Giselle belum usai juga. Giselle benar-benar lelah, Ma.” Menunduk dan memeluk gundukan tanah itu. “Giselle benar-benar lelah Ma.” “Giselle benci hidup, Giselle.” Giselle menangis sesenggukan di atas makam ibunya. Beberapa jam di sana sampai tidak menyadari jika hari mulai gelap dan petang. Giselle mengusap air matanya. “Ma, Gi
last updateLast Updated : 2024-04-06
Read more
PREV
1
...
56789
...
20
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status