“Berhenti dulu. Lihat tanganmu.” Giselle menyuruh Jordan berhenti. “Sebentar lagi sampai.” Kekeh Jordan. Darah itu semakin banyak. “Berhenti saja Jordan. Biar aku obati lukamu,” ucap Giselle lagi. Jordan menoleh sebentar. Lagi-lagi tidak mengindahkan ucapan Giselle. Mereka sudah sampai di sebuah pinggir laut. Hingga akhirnya Jordan menepikan mobilnya. “Biar aku lihat.” Giselle menyentuh tangan Jordan. Membalikkan dan memutar tangan Jordan untuk melihat seberapa dalam luka pria itu. “Kau memukul kaca?” tanya Giselle. Ia beralih membuka dashbord dan mengambil sebuah kotak p3k. Mengeluarkan barang-barang yang diperlukan untuk mengobati Jordan. Giselle memang membenci Jordan. Namun entah mengapa, sebagian hatinya tidak tega jika melihat pria itu terluka. “Memukul anak buahku,” balas Jordan sembari memandangi Giselle. Giselle mendongak. “Kau kira aku bodoh? Jika kau memukul anak buahmu, lukamu tidak akan seperti ini. Tanganmu lebam dan jika sobek, itupun tidak akan terlalu parah. S
Terakhir Diperbarui : 2024-03-27 Baca selengkapnya