Share

Chapter 45

Penulis: Iamyourhappy
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-28 08:48:21

Lagi-lagi Giselle dibuat takjub dengan tingkah Jordan yang seakan berubah hanya dalan hitungan jam. Ia hanya mengikuti ke mana Jordan membawanya. Hingga akhirnya sampai di sebuah tenda sederhana yang menyajikan masakan laut.

“Jordan tempat ini sedikit…” Giselle tidak yakin memberitahukan Jordan, ia takut pria itu akan marah. “Terlihat sedikit tidak higienis.” Giselle menoleh. “Kau juga tidak terbiasa makan di tempat seperti ini.”

Jordan menggeleng. “Aku pernah. Dan rasanya lumayan. Coba dulu.” Memaksa Giselle untuk duduk di sampingnya. Hanya ada beberapa orang saja karena hari yang semakin malam.

Setelah memesan menu yang paling favorit. Giselle bertopang dagu. Menatap Jordan sekali lagi. “Sulit dipercaya.”

“Kau masih tidak percaya ini aku?” Jordan menghela nafas. “Apa aku perlu bersikap kejam lagi?” ucapnya dengan nada rendah.

Giselle mengerjap. “Tidak.”

Tidak lama makanan yang mereka pesan datang. Nasi, kepiting, udang, ikan dimasak dengan bumbu yang beraroma yang begitu khas.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Selingkuhan Nyonya Muda Bukan Bodyguard Biasa   Chapter 46

    “Yang kau lakukan tidak sebanding dengan yang aku lakukan. Aku membukan identitasku. Aku membuka aibku sendiri untuk menjatuhkan Jordan. Tapi tidak ada yang kau lakukan untuk menghancurkan Giselle!” Pria itu berdiri. “Apa perlu aku membunuhnya?” “LAKUKAN!” teriak Naomi. “Lakukan apapun untuk membunuhnya! Aku tidak mau melihatnya. Aku tidak mau melihatnya bahagia bersama Jordan!” “Jika itu maumu.” Pria itu mendekati Naomi. Menatap tubuh Naomi dari atas hingga bawah. “Membunuh orang adalah hal yang berat. Setidaknya aku harus mendapatkan balasan yang setimpal.” Naomi tertawa remeh. “Tidak perlu membunuhnya. Kau hanya perlu membuatnya terluka sampai cacat!” Pria itu menyentuh pipi Naomi. “Itu adalah hal yang mudah—” tangannya menyusuri leher Naomi sampai berhenti lekukan dada Naomi. “Jika kau mau tidur denganku malam ini.” Naomi menarik kerah pria tua itu tidak sabaran. “Lakukan asal kau membuat Giselle cacat!” “Sure.” Pria itu tersenyum miring. Merapikan kumisnya sebelum mencium

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-28
  • Selingkuhan Nyonya Muda Bukan Bodyguard Biasa   Chapter 47

    Sebuah truk melintas dengan begitu cepat sampai menabrak sebuah mobil berwarna hitam. Akibatnya, mobil terhempas ke kanan jalan. Terdengar bunyi tabrakan yang begitu keras. Mobil hampir terbalik dengan bagian depan rusak parah. Dua manusia yang di dalamnya dilarikan di rumah sakit terdekat. Giselle mengalami luka paling parah. Sedangkan Noah masih bisa berjalan meski mengalami luka di sekujur tubuhnya orang. “Anda juga harus dirawat, Sir.” Seorang perawat menghampiri Noah dan membawanya masuk ke sebuah ruang perawatan. Dengan berat hati Noah meninggalkan ruang di mana Giselle sedang ditangani. Melalui jendela kaca, ia bisa melihat dokter sedang berupaya keras menanangi Giselle. Noah mengusap wajahnya kasar. Seharusnya ia bisa lebih berhati-hati. Jika ia memeriksa keadaan mobil sebelum berangkat pulang, kejadian ini tidak akan terjadi. Tidak begitu lama. Gerombolan orang berpakain hitam datang. Satu di antara mereka yang paling menonjol menggunakan setelan santai. Jordan sampai di

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-28
  • Selingkuhan Nyonya Muda Bukan Bodyguard Biasa   Chapter 48

    Jordan mengernyit sebentar. Jujur saja ia tidak suka saat Giselle mencari Noah. “Dia baik-baik saja. Aku tahu kau menghawatirkan bodyguardmu, tapi dia sekarang baik-baik saja. lukanya tidak separah lukamu.” Giselle bangun dibantu oleh Jordan. Bersandar pada sandaran ranjang rumah sakit dengan nyaman. “Sudah berapa lama aku tertidur?” “Hampir 5 jam.” Jordan mengambil duduk di samping Giselle. “Aku sangat menghawatirkanmu.” “Benarkah?” tanya Giselle. Jordan mengangguk. Mengambil tangan kanan Giselle, digenggamnya dan diusapnya perlahan. “Jangan terluka.” Giselle menatap Jordan. “Aku tidak tahu apa yang membuatmu seperti ini…” Giselle dengan suaranya yang lemah. “Tapi jika sikapmu ini sebagai bentuk perubahan dirimu menjadi lebih baik. Aku akan mendukungmu.” “Apa aku terlalu jahat selama ini?” Giselle tertawa. Meski sembari menahan sakit di perutnya. “Kau tidak sadar? Saking jahatnya dirimu sampai membuatku ingin mengakhiri hidupku sendiri. kau tidak menyadari itu Jordan?” “Aku m

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-29
  • Selingkuhan Nyonya Muda Bukan Bodyguard Biasa   Chapter 49

    21++ Keadaan Giselle sudah sepenuhnya sembuh. Selama dirawat di rumah sakit, Jordan selalu di sampingnya. Bahkan sekarang dalam perjalanan pulang pun—Jordan meninggalkan Kantor hanya untuk mengantarnya. Giselle menatap Jordan sebentar. Pria itu sibuk dengan tablet di tangannya. Setelah itu kembali menatap luar jendela. Giselle sedikit terserentak saat tiba-tiba sebuah tangan menelusup ke pinggangnya. “Kau lelah?” tanya Jordan. Tangan pria itu mengusap pinggang Giselle pelan. “Ti-tidak.” Giselle seharusnya tidak gugup seperti ini. Namun apa yang dilakukan Jordan terlalu tiba-tiba dan membuat bingung. Giselle membiarkan tangan Jordan di pinggangnya sampai mereka tiba di Mansion. Jordan keluar dari mobil dan membukakan pintu untuk Giselle. Dia juga membantu Giselle keluar dari mobil. Kaki Giselle masih belum bisa berjalan dengan normal. Giselle membutuhkan tongkat untuk berjalan.“Tidak perlu menggunakannya. Aku akan menggendongmu.” Jordan menyingkirkan tongkat yang hendak digunaka

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-29
  • Selingkuhan Nyonya Muda Bukan Bodyguard Biasa   Chapter 50

    Jordan mengangguk. Dering ponselnya berbunyi dengan begitu keras. “Sial,” desis Jordan sambari menatap jam tangan mahalnya. Sudah waktunya rapat. “Aku harus pergi.” Jordan menatap Giselle. Kembali mencium Giselle dengan lembut. Lagi-lagi ia harus berperang dengan dirinya lagi. Bibir Giselle benar-benar memabukkan, ia enggan mengakhiri ciumannya. Giselle kuwalahan dengan ciuman Jordan. Ia bahkan harus mendorong dada pria itu menjauh. “Kau harus berangkat Jordan.” “Baiklah,” ucap Jordan seakan tidak rela meninggalkan Giselle. “Kau cantik,” ucap Jordan sebelum bangkit.Giselle segera merapikan kancing kemejanya. Ia masih berada di atas ranjang sambil menatap Jordan yang merapikan pakaian sendiri. Jordan mengusap puncak kepala Giselle. “Istirahat di rumah. Jangan melakukan apapun.” ~~Sudah beberapa jam lamanya tertidur, Giselle memutuskan untuk ke bawah. Meskipun dengan langkah kaki yang tertatih. Giselle berjalan ke arah dapur. Ia berhenti saat melihat salah satu pria yang selama i

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-29
  • Selingkuhan Nyonya Muda Bukan Bodyguard Biasa   Chapter 51

    “Benarkah?” Giselle mengerucutkan bibirnya. “Tapi aku sangat merindukanmu selama aku berada di rumah sakit. Sayang sekali Jordan selalu berada di sekitarku sekarang.” “Bahkan dia ingin kita satu kamar.” Giselle berdecak lelah. “Lalu?” “Aku bisa menolaknya.” Giselle mengerucutkan bibirnya. “Aku takut dengannya. Aku tidak punya perasaan sedikitpun dengannya….” Giselle berhenti sebentar. “Ada beberapa pengakuannya yang membuatku tersentuh.” “Apa?” “Dia minta maaf. Dia minta maaf karena bersikap seenaknya padaku. Dia bilang, dia melakukannya karena melihatku menjalin hubungan dengan kakaknya, Erland.” Giselle bergerak maju—memeluk tubuh Noah. Menyandarkan kepalanya di dada pria itu. “Tapi perbuatannya selama ini tidak bisa dimaafkan. Dia terlalu dalam menyakitimu dan membuatmu terluka.” Noah mengusap punggung Giselle. Giselle mendongak. “Aku ingin menyelesaikan hal ini dengan cepat. Aku ingin berpisah dengannya.” Giselle menyodorkan jari kelingkingnya. “Ayo akhiri semua ini dengan

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-30
  • Selingkuhan Nyonya Muda Bukan Bodyguard Biasa   Chapter 52

    Giselle berdecak pelan. Ia memutari tubuh Jordan untuk melepaskan jas pria itu. “Jangan berpura-pura tidak mengingatnya. Kau dulu juga lumayan cengeng. Terkena bola saja kau langsung menangis lalu tidak mau bermain denganku lagi.” Giselle menggeleng pelan. “Benarkah aku melakukannya?” Jordan menarik pinggang Giselle mendekat. “Kapan? Aku tidak mengingatnya. Atau jangan-jangan kau hanya mengarangnya?” Giselle berdecak pelan. Melepaskan diri dari Jordan dan memilih duduk. “Kau marah?” Jordan memeluk Giselle dari belakang. Mengecup pipi Giselle dari samping. “Kau semakin cantik.” Giselle menyipitkan mata. “Kau semakin pintar merayu.” Jordan menyentuh dagu Giselle ke atas dan mencium bibir wanita itu. Giselle tidak bisa menolak. Bagaimanapun, Jordan adalah suaminya. Ia juga harus berpura-pura agar rencananya berhasil. Giselle memejamkan mata—membiarkan Jordan mencium bibirnya. “Jor—dan…” Giselle kesusahan bernafas. “Kau lapar?” Jordan mengusap bibir bawah Giselle. “Ayo makan. Aku t

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-30
  • Selingkuhan Nyonya Muda Bukan Bodyguard Biasa   Chapter 53

    “Benarkah?” Jordan menuangkan cairan dari dalam botol ke sebuah gelas kecil. Saling berpandang sebelum meneguk minuman itu. Hingga gelas yang ke-5. Giselle berhenti—bukannya mabuk. Ia menatap Jordan yang setengah sadar. Pria itu ternyata juga sedang menatapnya. Ini adalah kesempatannya membuat Jordan mabuk dan menggeledah ruang rahasia yang disembunyikan oleh pria itu. “Aku akan menuangkannya untukmu.” Giselle menuangkan dan memberikan gelas itu pada Jordan. Sedangkan dirinya sendiri hanya berpura-pura meminum sampai habis padahal tidak. Samnpai gelas yang ke-10. Jordan hilang kendali. Ia menatap samar wajah Giselle sebelum menarik pinggang wanita itu. Setelah berhasil membuat Giselle berada di pangkuannya, Jordan mencium bibir Giselle dengan penuh gairah. Kedua tangannya sibuk meraba dada Giselle yang sangat pas di tangannya. membuka seluruh kancing piyama yang sedang digunakan oleh Giselle. Hingga ia bisa mengeksplor seluruh tubuh bagian atas milik Giselle. “Kau indah Giselle.”

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-30

Bab terbaru

  • Selingkuhan Nyonya Muda Bukan Bodyguard Biasa   Chapter 196

    Sial sekali, pagi ini Ana harus terlambat karena ayahnya, Royce kesiangan bangun setelah menonton bola dini hari. Royce dan Helena sama saja, suka menonton sampai larut. Sampai-sampai paginya terlambat bangun. “Maaf ya. Dad kesiangan bangun.” Royce memberhentikan mobilnya di depan sekolah. “Pasti kamu dihukum. Tapi gak papa.” Royce mengecup puncak kepala anaknya. “Semangat ya dihukumnya.” “DAD!” teriak Ana yang sungguh kesal. Ia turun tanpa menyalami tangan orang tuanya itu. kemudian berjalan dengan gontai masuk ke sekolah. Maka benar saja. Ia harus dihukum karena terlambat. Untuk siang hari setelah istirahat, ia harus membersihkan lapangan basket yang luasnya melebihi stadion. Ana berjalan ke arah gudang, di sanalah ia mengambil peralatan kebersihan. Namun sayup-sayup saat ia masuk ke dalam gudang. Telinganya harus ternodai oleh suara menjijikkan. Ana membeku di tempatnya berdiri. ~~ “Untuk yang terakhir kali kelas 12 diijinkan untuk mengikuti perlombaan. Karena setelah in

  • Selingkuhan Nyonya Muda Bukan Bodyguard Biasa   Chapter 195

    Extra capter Alvaro dewasa International Alexandra school adalah sekolah internasional yang terisi dengan anak-anak orang kaya. Orang tua murid yang berasal dari kaum berjois. Hingga terjadilah sistem kasta yang tidak terlihat namun bisa dirasakan. “Ana, kak Alvaro itu sangat tampan ya.” Raya menyenggol lengan Ana. Melihat seorang laki-laki yang menggunakan seragam basket itu memasuki koridor sekolah. Laki-laki yang menjadi incaran para perempuan. Alvaro Pradana, putra satu-satunya dan digadang-gadang menjadi penerus dari Devian group. Alvaro Pradana, pemuda yang saat ini menginjak kelas 12. Dengan pesonanya yang mampu meluluhkan seluruh hati perempuan yang ada di sekolah. Mendapat julukan si pemain. Pemain hati perempuan. Namun, ada satu perempuan yang ia hindari. Perempuan yang sedari dulu ia anggap sebagai adiknya. Alvaro bersikap baik dengan Ana. Ana tersenyum. Ia pun menyetujui jika Alvaro memang begitu tampan. “Iya aku setuju—" “Hai adik, minta permennya.” Alvaro

  • Selingkuhan Nyonya Muda Bukan Bodyguard Biasa   Chapter 194

    “Ana sangat lucu, Mom.” Alvaro memandang seorang balita yang sedang merangkak. Balita perempuan yang menggemaskan. “Nanti kamu pacaran sama Ana saja ya.” Helena mengusap puncak kepala Alvaro. “Heh!” Irene menyenggol bahu Helena. “Mana ada, masih anak kecil tidak usah berpikir pacar-pacaran.” Alvaro memandang kedua orang yang sedang bertengkar itu sebentar. kemudian mendekati Ana yang sedang bermain dengan sebuah boneka. Alvaro menunduk—mengusap pipi Ana pelan. “Kamu suka bermain boneka?” Alvaro tersenyum. “Lihat-lihat saja.” Helena memandang dua anak yang sedang bermain. Tepatnya, Alvaro yang menjaga Ana. “Alvaro memang menantu idaman.” “Aduh..” Irene menggeleng. “Masih kecil disebut menantu. Helena memang gila.” Irene berdecak pelan. Setelah bermain seharian di rumah Helena, akhirnya Irene pulang juga. Alvaro berada di samping Irene. Sepertinya bocah itu sudah mengantuk tapi ternyata masih berusaha membuka mata. “Tidur saja, Al. Mom akan membangunkan kamu nanti.” Al

  • Selingkuhan Nyonya Muda Bukan Bodyguard Biasa   Chapter 193

    Ia membawa barang-barang itu namun dari belakang ada beruang yang terus menempel di tubuhh kecilnya. Bahkan sampai masuk ke dalam kamar, Devain tidak melepaskan pelukannya pada istrinya. “Bagaimana dengan hot wife?” tanya Devian membalikkan tubuh Irene. “Aku tidak suka tubuh kamu dilihat orang lain.” “Tidak ada yang melihat.” Irene mendongak. “Lagipula malam-malam tidak akan ada yang melihat.” Devian berdecak. “Dress seperti ini hanya boleh digunakan di hadapanku. Tidak boleh digunakan di luar.” Mengangkat dagu Irene. Menatap kedua bola mata istrinya itu dengan bola matanya yang tajam. “Baiklah.” Irene mengangguk. “Besok aku akan ke rumah Helena, kamu..” Devian mengusap pinggang Irene. “Saat libur aku ikut. Lusa kan libur. Aku janji tidak akan mengurusi pekerjaan lagi.” “Tapi jika kamu masih mengurusi pekerjaan. Apa yang harus aku lakukan?” “Goda aku. Goda aku dengan tubuhmu yang seksi ini sayangku..” tangan Devian yang nakal sudah bergilya di belakang Dress Irene. “Be

  • Selingkuhan Nyonya Muda Bukan Bodyguard Biasa   Chapter 192

    “Bisa.” Devian mengambil satu balon dan melepasnya ke udara. “Waah..” kagum Alvaro melihat balon yang berwarna kuning menyala itu di udara. “Tapi—” Devian menunjuk beberapa anak-anak yang bermain di sekitar mereka. “Apa kamu tidak ingin memberikan balon-balon ini pada mereka? Mungkin saja mereka juga ingin.” Alvaro menatap gerombolan anak-anak yang sedang bermain tidak jauh dari tempatnya berdiri. Alvari memandang anak-anak itu lebih lama, karena menurutnya sedikit berbeda dengannya. “Kenapa?” tanya Devian. “Kamu tidak ingin memberikan balon ini pada mereka?” Alvaro menggeleng pelan. “Tapi, kenapa beberapa dari mereka membawa makanan? Mereka berjualan? Ada yang membawa karung besar juga.” Devian mengangguk. “Mereka sedang bekerja. Sebagian dari mereka membantu orang tua mereka mencari uang dengan berjualan. Kamu ingin membantu mereka?” “Bagaimana caranya Dad?” Devian mengeluarkan dompetnya. “Sebentar.” Mengambil uangnya yang berwarna merah sebanyak 20 puluhan. “Setiap

  • Selingkuhan Nyonya Muda Bukan Bodyguard Biasa   Chapter 191

    Beberapa bulan kemudian. “Akhh!!” Teriakan Irene yang terakhir kali. Disusul dengan tangisan seorang bayi. “Selamat bayinya berjenis kelamin laki-laki.” Dokter itu menggendong seorang bayi kecil yang baru saja keluar dari perut Irene. Devian menitikkan air mata. “Hai boy.” Menggendong bayinya dengan hati-hati. “Nama kamu Alvaro Pradana.” Devian tersenyum saling memandang dengan Irene. Tangan yang satunya lagi digunakan untuk mengusap puncak kepala istrinya. “Terima kasih sudah berjuang.” Alvaro Pradana, putra sulung dari pasangan Devian dan Irene. Seorang pengusaha yang sukses. Perusahaan yang memiliki beberapa cabang di luar negeri. Devian mengembangkan bisnisnya sampai ke luar negeri. 5 tahun berlalu, Alvaro tumbuh menjadi anak yang begitu cerdas. Setiap harinya selalu haus bertanya. Diusianya yang menginjak 4 tahun, bocah itu sudah memasuki sekolah. Berbaur dengan anak-anak lain tanpa kesulitan. Hal tersebut membuat Irene tidak berhentinya bangga. “MOM!” teriak Alvaro

  • Selingkuhan Nyonya Muda Bukan Bodyguard Biasa   Chapter 190

    “Seorang wanita mencoba melakukan pembunuhan di rumah sakit. Hal itu didasari oleh cinta. Cinta pada seorang pria yang sudah beristri. Cintanya ditolak dan berusaha membunuh istri si pria.” Di layar televisi itu. ditayangkan sebuah kos-kosan kecil. “Wanita itu mengalami stress berat bertahun-tahun. Bisa dilihat dari rumahnya yang begitu kotor dan berserakan sampah. Saat ini polisi masih menyelidiki lebih lanjut kasus ini. namun, sudah dipastikan wanita itu mendapat hukuman penjara.” Klik! Layar dimatikan. Devian masih setia berada di samping istrinya. “Aku gagal lagi. Aku terlambat. Jika aku datang lebih cepat, dia tidak akan menyakiti kamu.” Devian menatap leher Irene yang sudah di olesi salep. Beberapa kali Devian mencium punggung tangan Irene. “Bagaimana Irene?” tanya Helena yang baru saja datang. “Maaf, maaf aku tidak bisa datang lebih cepat.” Devian menghela nafas. “Jalang itu memiliki cara untuk menyakiti Irene.” Helena mengusap punggung tangan Irene. Kedua matanya

  • Selingkuhan Nyonya Muda Bukan Bodyguard Biasa   Chapter 189

    “Bye Mom Dad!” Irene menyalami Giselle. Membiarkan mertuanya itu pergi. Setelah kepergian mertuanya, Irene menjadi sendirian dan merasa kesepian. Ia mengambil bungkusan yang berada di atas nakas. katanya sebuah kue buatan Giselle. tapi Irene tidak langsung memakannya. Ia masih takut dan trauma dengan apa yang terjadi. Ia menghela nafas dan berjalan ke arah jendela. menatap pemandangan sebuah taman kecil yang terisi oleh anak kecil. Irene tersenyum. tangannya mengusap perutnya sendiri. “Nanti bermain di taman juga, bersama Mom dan Dad. Sehat-sehat di perut Mom ya.” Irene senang berbicara dengan anaknya. “Permisi, ibu Irene..” panggil seorang suster. Irene menoleh ke belakang. Ia langsung memutar badannya dan mendekat ke arah ranjang. namun ia sudah disuntik beberapa menit yang lalu. Ia mendongak. “Siapa kau?!” Suster itu tersenyum dan membuka maskernya. “Aku akan membunuhmu.” Tangannya mencengkram tangan Irene. Suntik yang hendak disuntikkan itu entah berisi apa. Irene me

  • Selingkuhan Nyonya Muda Bukan Bodyguard Biasa   Chapter 188

    “Sayang aku bekerja dulu. Oh ya Mom dan Dad akan ke sini. Aku juga sudah meminta Helena untuk ke sini menemani kamu saat Mom dan Dad pulang.” Devian mengecup dahi Irene pelan. “Oh ya untuk malam hari nanti, aku akan menyuruh beberapa bodyguard berjaga di luar ruangan.” “Tapi—” ucapan Irene terpotong karena Devian yang mengecup bibirnya. “Sudah tidak ada tapi-tapi. Ini demi keselamatan kamu, keselamatan bayi kita.” Devian menunduk. mengecup perut Irene. “Daddy berangkat dulu. Jaga Mommy ya.” Irene memandang kepergian Devian. Ia mengambil ponsel. Menghubungi temannya yang katanya akan menjenguknya [Sebentar ya Irene, aku akan ke sana siang saja. Aku masih bersama Royce. Nanti aku akan ke sana.] Irene melotot. [Pagi-pagi masih bersama Royce. Kalian sedang membuat bayi kan?] [Hehehe Iya!] Helena di kamarnya membalas pesan dari Irene. Ia tertawa pelan dengan pertanyaan Irene. Tapi tebakan temannya itu memang benar. Ia smpai tertawa sendiri. “Siap babe.” Royce memeluk Helena dar

DMCA.com Protection Status