Home / Romansa / Kekasih Rahasia Sang CEO / Chapter 121 - Chapter 130

All Chapters of Kekasih Rahasia Sang CEO : Chapter 121 - Chapter 130

156 Chapters

Bab 121 Bayangan Annna

Tepat jam sembilan malam, Daren dan Renata akhirnya sampai di sebuah restoran yang berada di pusat kota. Renata terlihat begitu antusias dan senang saat berjalan berdua dengan pria idamannya. "Mas, aku sangat senang akhirnya kita memiliki waktu berdua." ungkap Renata tersenyum seraya menggerayangi dada bidang Daren. Daren yang merasa tidak nyaman, lelaki tampan itu pun berusaha untuk menghindar dan mengalihkan topik pembicaraan di antara mereka berdua. "Renata duduklah, sebentar lagi akan ada pelayan yang membawakan makanan ke sini jika ada yang kamu sukai minuman atau makanan nya pesan saja," Daren menawarkan. Renata duduk saling berhadapan, dia merasa sedikit kecewa karena melihat Daren yang malah fokus pada makanan. Padahal dia berharap lelaki yang ada di depannya itu peka dan mengatakan rasa cintanya. "Ck, mas Daren benar-benar keterlaluan dia membawakan apa benar hanya sekedar makan? ku kira ada yang istimewa sungguh menyebalkan," gerutu Renata sembari mengerucutka
last updateLast Updated : 2024-07-04
Read more

Bab 122 Telepon Misterius

Ketika Renata tengah menikmati kebersamaannya dengan Daren, tiba-tiba saja dia mendapatkan sebuah pesan chat dan beberapa panggilan telpon sampai makan bersama mereka terganggu oleh suara nada dering ponselnya. Drrrtttt... Seketika makan Daren terhenti, kedua alis tebalnya mengerut saat melihat ponsel Renata yang terus berdering, yang telah menggangu dirinya. "Renata, siapa sebenarnya yang menelpon, coba kamu angkat sebentar. Hanya membuat aku pusing saja," bentak Daren menatap tidak senang. Renata segera meraih benda pipih canggih itu, lalu ia sangat terkejut saat melihat ternyata yang menghubungi dirinya adalah tuan Andrew. "Sial, kenapa pria tua Bangka itu tidak menyerah untuk menghubungi lagi, padahal sudah lama aku menghindarinya," gerutu Renata dalam hati. "Kenapa malah bengong, memangnya siapa yang menelponmu?" Daren kembali bertanya dengan nada ketus. Renata pun beralasan jika itu bukanlah telpon penting yang harus dia jawab, namun jawaban Renata seolah membuat
last updateLast Updated : 2024-07-05
Read more

Bab 123 Rindu Tersembunyi

"Syukurlah kalau kamu tidak ada apa-apa, aku sangat menghawatirkan mu Anna." Dirga mengungkapkan perasaan dalam hatinya. Anna yang merasa sangat canggung ia berusaha mengalihkan topik pembicaraan di antara mereka berdua. "Tuan Dirga, aku masih harus membereskan beberapa pakaianku ke dalam lemari," kata Anna yang terlihat gugup. Dirga yang merasa tidak nyaman dengan panggilan Anna terhadapnya, membuat ia meminta agar memanggil dirinya nama saja. Tentu saja Anna sangat terkejut dan terkadang bingung apa yang salah dengan panggilan itu. "Aku ingin kamu memanggilku nama saja Anna, agar kita lebih akrab lagi. Sekarang kamu sudah tidak bekerja lagi di tempat ka Daren jadi tidak usah terlalu formal," Peringat Dirga sembari memancarkan senyum smrik-nya. "Tapi aku merasa tidak enak tuan Dirga, karena..." Ketika Anna dan Dirga sedang berbicara serius, Bu Ratih yang baru saja selesai memasak makanan. Membuat ia sengaja memanggil Anana dan Dirga. "Anna, nak Dirga. Ibu baru saja se
last updateLast Updated : 2024-07-07
Read more

Bab 124 Kecewa

Setelah Anna mengantar Dirga ke depan pintu, ia masih menatap bingung saat mengingat Dirga yang mengungkapkan perasaan padanya. "Maafkan aku tuan Dirga," Anna menghela nafas panjang, lalu ia kembali ke dalam rumah. Namun baru saja ia melangkah suara pria terdengar nyaring memanggilnya. "Anna tunggu!" Kedua bola mata Anna terbeliak, saat mendengar suara bariton yang terdengar tidak asing baginya. Sampai membuat ia menelan saliva beberapa kali. "Suara ini? tidak aku pasti sudah salah dengar. " Anna berusaha meyakinkan diri dalam hati. Namun semakin Anna mencoba untuk menepis pemikirannya, malah suara Daren terdengar jelas di kedua daun telinganya. "Ck, bagus sekali. Sudah membuat kesepakatan denganku. Kau sesuka hati pergi dan lari pada pria lain, sungguh wanita macam apa kau Anna," sindir Daren dengan nada yang meninggi. Perlahan Anna mulai memutar badan dan menatap kaget Daren, yang berada tepat di belakangnya. "Tu-tuan Daren," Pekik Anna yang mencoba untuk melarikan
last updateLast Updated : 2024-07-09
Read more

Bab 125 Pilih Salah Satu

Daren tercengang, saat mendengar perkataan Bu Ratih yang seolah sengaja menantang dirinya untuk memilih salah satu dari kedua pilihan yang di tujukan padanya. "Maksud ibu apa?" Daren tidak mengerti. Bu Ratih yang saat ini masih berdiri di depan keduanya, membuat wanita paruh baya itu berusaha untuk memberikan suatu arahan berharap agar Daren tidak egois dan semena-mena terhadap putrinya. "Tuan Daren, sebelumnya ibu ingin berterima kasih karena anda sudah membantu Anna. Tapi apakah putri ibu harus selalu menjadi wanita simpanan anda tuan? jika tuan benar-benar menginginkan Anna jadikanlah dia wanita yang berstatus terhormat, jangan membuat namanya buruk dan apakah tuan Daren tahu jika istri tuan mendatangi ibu bahkan dia mengintimidasi kami, agar menjauh dari anda," Celetuk Bu Ratih yang sengaja memberitahukan. Daren bahkan tidak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar, ketika Mengetahui Renata mengancam ibu Ratih dan Anna dia terlihat sangat marah dan kesal. "Jadi R
last updateLast Updated : 2024-07-10
Read more

Bab 126 Mengambil Hati

Setibanya Daren di rumah, Renata menyambut hangat kedatangan sang suami. Bahkan ia terlihat berdandan cantik dan Sexy dengan pakaian sedikit terbuka. "Mas akhirnya kamu pulang juga, kamu tahu aku tadi sudah di rumah ibuku. Karena kamu telpon jadi aku buru-buru, sini biar aku yang lepaskan dasinya," Renata menghampiri dan membantu Daren untuk melepaskan dasi dan juga jas. Namun Daren yang sudah memendam amarah, membuat dia seolah enggan untuk di sentuh oleh Renata. Apa lagi setelah mengingat sikap Renata yang begitu berani menindas dan mengintimidasi Bu Ratih dan Anna. "Cukup Renata! jangan pernah menyentuhku, aku sangat muak dengan sikap pura-pura mu itu," bentak Daren. Renata tertegun sungguh dia benar-benar tidak mengerti karena bagaimana bisa Daren tiba-tiba saja bersikap kasar padanya. "Mas! sebenarnya kamu ini kenapa? tadi di telpon bilang harus cepat pulang. Dan sekarang aku pulang kamu malah maki dan bentak aku. Sebenarnya ada apa?" Renata tak habis pikir dengan ken
last updateLast Updated : 2024-07-12
Read more

Bab 127 Siasat Dirga

Dirga terdiam, saat mendengar Bu Ratih yang mengatakan jika Daren dan Anna tadi bertemu sebentar. Namun Dirga yang memiliki sikap manipulatifnya membuat ia mengambil kesempatan untuk mengambil hati ibu Ratih. "Ibu tidak usah khawatir, aku akan melindungi Anna dari orang-orang yang mencoba untuk melukainya," Tegas Dirga. yang b Anna yang baru saja berjalan menuruni tangga, ia menghampiri Dirga dan ibunya dengan wajah cantik yang terlihat sangat pucat. Melihat wanita yang sangat dia cintai baru tiba, membuat Dirga begitu antusias dan senang sampai dia segera menyapa dan tak lupa memberikan makanan kesukaan Anna setelah mencampurkannya dengan pil penggugur kandungan. "Anna! lihatlah aku membawakan kue cake strawberry kesukaanmu," Dirga menyodorkan sebuah kotak pink yang berukuran sedang pada Anna. Berharap Anna tidak curiga dan mau memakan kue itu. "Apa ini? kue cake. Tuan Dirga kenapa harus repot membawakan aku makanan padahal aku merasa tidak enak karena terus merepotkan
last updateLast Updated : 2024-07-13
Read more

Bab 128 Sebuah Rahasia

Dirga menatap dalam saat Anna memakan cake yang dia bawakan, sebenarnya dia tak tega untuk melakukan hal keji itu tapi demi rasa cintanya yang dalam membuat nekad dalam hatinya semakin besar. "Maafkan aku Anna, aku memang menyukaimu, tapi aku juga ingin kau melahirkan anak itu, apa lagi itu benih dari orang yang sangat aku benci," geram Dirga dalam hati. Anna terlihat sangat lahap saat memakan kue cake strawberry kesukaannya. Bu Ratih hanya tersenyum seraya menahan rasa sedihnya. Seharusnya kehamilan Anna adalah sebuah kebahagiaan untuknya. Namun mengingat ayah dari calon bayi putri kesayangannya itu adalah seorang pria yang sudah memiliki seorang istri membuat dia tak bisa berbuat banyak. "Anna kenapa kamu harus mengalami ketidakadilan seperti ini padahal kamu adalah seorang putri yang baik dan penurut meskipun bukan putri kandung ibu," lirih Bu Ratih dalam hati yang merasa bersalah karena sudah menyimpan sebuah rahasia besar tenang identitas putri yang sudah dia anggap seper
last updateLast Updated : 2024-07-14
Read more

Bab 129 Sebagai Kelemahan Daren

Setelah Dirga sampai ke rumahnya, dia terkejut saat melihat Daren yang sudah ada menunggu dirinya di depan rumah bersama beberapa pengawal. "Daren!" Dirga terkejut, kedua bola matanya melotot saat melihat kakak sepupu yang sekaligus adalah bosnya sendiri. Daren menatap tajam pada Dirga, kedua sorot matanya memicing tepat ke arah Sepupunya itu dengan perasaan Amarah yang bergejolak dalam hati. "Bagaimana Dirga, apa kau senang terus bersama dengan wanita yang seharusnya tidak pernah kau dekati?" Daren mengeram. Dirga menyeringai, saat melihat raut wajah Daren yang muram seolah berusaha untuk menahan diri seperti ingin menghajarnya. Tentu saja hal itu di manfaatkan olehnya untuk memancing dan memprovokasi Daren. "Hm, Kaka sepupu bicara apa? aku sungguh tidak mengerti. Akhir-akhir ini aku memang suka mendekati Anna, oh iya mantan sekertaris mu yang cantik itu, aku pria single jadi tidak masalah mau mengejar dia juga, asalkan jangan ka Daren," bisik Dirga menyeringai penuh a
last updateLast Updated : 2024-07-16
Read more

Bab 130 Sesuai Rencana

Baru saja Anna beranjak dari tempat duduknya, tiba-tiba saja dia merasa sangat pusing dan perutnya terasa sakit. Hingga membuat tubuhnya kembali terduduk lemas. Bu Ratih terlihat sangat cemas dan khawatir, saat melihat wajah putrinya yang sangat pucat pasi, bahkan sampai pingsan. "Anna! kamu kenapa nak?" Bu Ratih menghampiri, karena sangat khawatir wanita paruh baya itu pun segera mengambil ponsel dan memanggil mobil ambulan. Beberapa kali Bu Ratih membangunkan Anna, tidak ada respon membuat ia semakin khawatir dengan kondisi putrinya. Karena semakin cemas Bu Ratih segera menekan nomor ponsel Dirga, untuk meminta bantuannya. Dirga yang Baru saja berdebat dengan Daren, mendengar suara ponsel berdering membuat dirinya segera mengangkat telpon. Dengan nada yang begitu panik Bu Ratih mulai memberitahukan jika terjadi sesuatu pada Anna. Dengan sikap manipulatifnya, Dirga meminta Bu Ratih agar tetap tenang dan menunggu dirinya di rumah karena akan segera menyusul. Setelah menutup
last updateLast Updated : 2024-07-17
Read more
PREV
1
...
111213141516
DMCA.com Protection Status