Semua Bab Kekasih Rahasia Sang CEO : Bab 101 - Bab 110

156 Bab

Bab 101 Dua Pilihan

Jam sebelas malam, Anna masih terbaring di atas tempat tidur dengan posisi yang masih bolak-balik mengambil posisi yang nyaman agar bisa tidur. Namun nihil rasa mual yang semakin kuat merongrong dirinya seolah membuatnya malah kembali terbangun. "Ya ampun! kenapa aku mual sekali? apakah begini rasanya wanita hamil?" Anna bertanya-tanya dalam hati, sungguh dia begitu takut dan cemas. Apa lagi jika sampai ibunya tahu tentang kehamilannya. Dan entah apa yang harus di katakan oleh Anna. Bahkan Anna juga masih mengingat jelas saat Dirga menyatakan perasaanya, yang tetap keuekeuh ingin menjadi pacarnya. "Anna! aku tahu ini tidak mudah bagimu, tapi aku tidak memaksamu untuk menjawabnya hari ini, aku masih setia menunggu sampai kamu mau menerima ku," ungkap Dirga tadi, yang masih terngiang di telinga Anna. Bahkan Anna mulai berpikir bagaimana dia memberikan jawaban pada rekan kerjanya itu, tapi bagaimana pun juga dia harus mencari alasan yang tepat untuk menolak Dirga agar tidak memb
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-09
Baca selengkapnya

Bab 102 Ide Gila

"Kau benar Steven, tapi aku sudah mengambil keputusan jika aku ingin berpisah dengan Renata, tapi apa kau tahu ternyata dia tidak mau bercerai," Daren meluapkan kekesalan dalam dirinya. Netra hitam Steven membulat sempurna, saat mendengar penjelasan Daren walaupun dalam keadaan mabuk. Yang membuat dirinya juga sedikit bingung. "Ck, ck. kalau begini ceritanya runyam juga. Sepertinya istrimu sudah jatuh cinta padamu taun Daren. Sungguh pilihan yang sangat susah. Tapi aku punya jalan keluarnya," celetuk Steven. Daren yang berusaha untuk tetap bercerita, walaupun kepalanya terasa sangat berat dan pusing. "Kau punya cara apa? katakan padaku. Aku sangat penasaran?" perintah Daren yang kembali meneguk cairan merah yang memabukkan itu. "Oke, aku akan memberikan saranku. Tapi aku tidak yakin kamu akan menerimanya. Kenapa tidak kamu nikahi saja keduanya. Yang satu pilihan kedua orang tuamu dan yang satu itu kamu yang cinta. Bukankah hidupmu akan lebih sempurna?" jelas Steven sembari
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-10
Baca selengkapnya

Bab 103 Lelaki Idaman

Rudi memapah bosnya yang mabuk berat dengan langkah yang terhuyung, para pengawal di keluarga Wijaya segera menghampiri dan membantu rekannya. "Astaga! kenapa dengan tuan Daren?" tanya ketiga pelayan itu. "Tuan mabuk, cepat bantu buka pintunya," Perintah Rudi dengan penuh penekanan. Ketiga pengawal pun segera melakukan apa yang di perintahkan. Mereka membantu tuannya untuk masuk ke dalam rumah. Semua orang yang ada di ruangan tamu terkejut, terlebih lagi Renata. Wanita itu terlihat cemas dan panik saat melihat suaminya pulang dalam keadaan mabuk. "Ya ampun mas Daren!" pekik Renata segera menghampiri dan meraih lengan pria yang sudah lama sekali dia cintai. Tak hanya Renata saja yang kaget, tuan Wijaya dan istrinya beserta nyonya Hanum beranjak dari tempat duduknya kedua bola mata mereka terbelalak saat melihat Daren, yang sudah membuat mereka kecewa. "Maaf nyonya, tadi tuan dan temannya minum beberapa botol anggur dan saya tidak berani untuk mengingatkan beliau," Sesa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-12
Baca selengkapnya

Bab 104 Kita Sudah Melakukannya

Keesokan harinya, Cahaya matahari menyinari gordeng. Daren yang terbaring di atas ranjang dengan keadaan yang hanya memakai sebuah selimut perlahan mulai terbangun. Pandangannya yang buram perlahan mulai terlihat jelas. "Aaakkkh, kepalaku sakit dan sangat berat sekali," keluh Daren sembari memegang kepala dengan kedua tangannya, lalu perlahan dia menggeser dan menyandarkan tubuhnya. Hingga perlahan baru menyadari keadaannya, yang sangat membuatnya terkejut dan tak habis pikir. "Ini, tidak! apa yang sudah terjadi?" Daren bertanya-tanya. Renata yang masih terbaring tepat di samping, mulai terbangun saat mendengar suara suaminya. "Mas Daren, kamu sudah bangun?" sapa Renata seraya memancarkan senyum manis dan memeluk tubuh kekar pria idamannya. Daren yang belum sadar sepenuhnya terlihat sangat panik, apa lagi saat melihat keadaan mereka berdua yang sangat berantakan. Renata mulai menjelaskan tentang semalam tadi saat mereka berdua melewati malam panjang bersama. "Mas Daren!
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-13
Baca selengkapnya

Bab 105 Tolong Lepaskan Aku

Sesampainya di kantor, wajah cantik Anna terlihat sangat pucat tubuhnya terasa sangat lemas. Mengingat kondisi kehamilannya yang sudah mau tiga bulan. "Ya ampun, bagaimana ini sepertinya aku sudah tidak sanggup untuk bekerja lagi. Apa lagi cepat atau lambat perutku pasti sudah akan membesar," lirih Anna dalam hati, ketika wanita cantik itu tengah berjalan menuju ke ruang kerjanya tiba-tiba saja ia tak sengaja hampir terjatuh. Namun beruntung, Daren yang baru datang bersama asistennya dengan spontannya segera meraih dan memeluk pinggang ramping sekertarisnya itu. "Anna! kau tidak papa?" tanya Daren yang terlihat sangat cemas dan khawatir. Kedua bola mata Anna membulat, saat melihat bosnya yang tiba-tiba saja ada di depannya. Membuat Anna sangat terkejut. "Tu-tuan Daren!" pekik Anna yang segera bangun dan segera menjaga jarak dengan atasannya itu. Sekilas Daren teringat tentang tadi malam, di saat dirinya dan Renata yang tiba-tiba saja sudah ada dalam ranjang yang sama. M
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-14
Baca selengkapnya

Bab 106 Apa Kau Tidak Merindukan Aku?

Daren tersenyum getir, saat mendengar semua perkataan Anna yang membuat dirinya tak habis pikir karena bagaimana bisa wanita yang sudah membuat dirinya nyaman dengan entengnya ingin membatalkan kesepakatan yang sudah mereka buat. "Aku lihat akhir-akhir ini kamu sering pergi dengan Dirga, jangan bilang kamu dan dia memiliki hubungan khusus," sindir Daren tersenyum getir sembari menyangkup dada dagu lancip Anna, membuat wanita cantik itu sedikit takut dengan tempramen bosnya. "Tuan, aku mohon tenanglah. Jangan seperti ini dan sekarang waktunya jam kerja, aku harus kembali menyelesaikan semua kerjaan," Anna berusaha melepaskan diri, tapi Daren malah semakin mengeratkan pelukannya. Jantung Anna berdebar sangat kencang, saat merasakan tangan hangat sang bos yang semakin membuat dirinya dilema. "Ya ampun, aku harus bagaimana? tuan Daren memang sangat baik dan perhatian. Tapi statusnya sebagai suami orang lain. Membuat aku merasa rendah," batin Anna seraya memejamkan kedua pelupuk mat
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-15
Baca selengkapnya

Bab 107 Bersandiwara

Daren tercengang, saat mendengar perkataan yang terlontar di bibir Dirga. Sampai dia mendelik ke arah Anna untuk memastikan apa maksud dari perkataan adik sepupunya itu. "Anna! katakan padaku, apa Maksud Dirga kenapa dia memanggilmu sayang? jangan bilang kalian..." Belum tuntas Daren melontarkan6 sebuah pertanyaan, Dirga lebih dulu mengambil insiatif menjelaskan lebih dulu. "Ka Daren benar, "Aku dan Anna sekarang sudah jadi sepasang kekasih," celetuk Dirga. Kedua bola mata Daren terbeliak, bahkan jantungnya seolah berhenti berdetak saat mendengar hal yang sulit untuk dia percaya. "Kau! kau bercanda kan Anna? ini semua tidak lucu," Hardik Daren dengan nada yang tinggi dan darah yang mendidih. Anna terdiam dan tidak menyangka jika Dirga malah berbicara nekad di depan Daren. Sampai membuat Daren mendengus kesal dan menatap tajam pada Anna. Seperti hewan buas yang ingin menerkam mangsanya. Anna memalingkan pandangannya, dia terlihat gelisah dan bingung saat melihat ekspres
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-16
Baca selengkapnya

Bab 108 Tidak Terima

Setelah keluar dari ruangan Daren, Anna dan Dirga berjalan bersama menyusuri lobi dengan perasaan yang sangat canggung. Meskipun ragu Anna berusaha mengungkapkan rasa terima kasihnya. "Tuan Dirga, kenapa anda bicara jika kita pacaran pada tuan Daren?" tanya Anna yang sebenarnya merasa tidak enak hati. Mendengarkan perkataan Anna, Dirga melirik dan memancarkan senyum tipisnya. Lalu mulai menjelaskannya. "Aku tahu Anna selama ini kamu dan ka Daren begitu dekat bukan, untuk mengurangi kesalahan pahaman kamu antara kamu dan ka Renata, tidak papa kan aku membantumu agar terlepas dari masalah yang suatu saat pasti akan membuatmu terpojok," Kata Dirga mengingatkan. Tubuh Anna terlihat gemetar, Anna terdiam dan mencerna semua perkataan Dirga, yang memang ada benarnya membuat hatinya menciut. Dan merasa sangat dilema apakah keputusan yang dia ambil sudah benar atau tidak saat menerima bantuan Dirga. Bahkan Dirga tanpa sungkan mengungkapkan perasaan cintanya pada Anna, berharap A
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-18
Baca selengkapnya

Bab 109 Membuat Ibu Kecewa

Jam kantor akhirnya telah selesai, Anna seperti biasa pulang lebih dulu karena dia tidak mau jika sampai bertemu dengan Daren. Yang nantinya pasti akan menyuruhnya untuk pulang bersama. "Aku harus pergi sekarang sebelum dia melihatku," gumam Anna lalu segera menghentikan taxi. "Kenapa kamu tidak menungguku Anna, ada yang ingin aku bicarakan padamu." Ucap Daren dalam pesannya yang terkesan marah. Anna tidak ingin membalas pesan itu, karena dia sengaja ingin menjauh dari Daren yang selalu membuat dirinya dalam keadaan yang sulit. "Maafkan aku tuan Daren, tapi ini adalah yang terbaik untuk kita," lirih Anna dengan netra yang berkaca-kaca seraya menggenggam erat ponselnya. Daren yang masih berada di dalam ruangan kebesarannya, terlihat sangat kesal saat beberapa kali dia mencoba untuk menghubungi Anna yang dari tadi tidak di angkat dan sampai pesannya tidak di balas membuat lelaki tampan itu semakin murka. "Anna! kamu benar-benar keterlaluan, sepertinya kamu sengaja menguji
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-19
Baca selengkapnya

Bab 110 Merasa Bersalah

"Ibu benar-benar tidak menyangka, sejak kecil ibu mendidik mu dengan sudah payah, tapi kenapa hari ini kamu membuat ibu sangat kecewa dan merasa sudah sangat gagal sebagai orang tua!" Bu Ratih meluapkan semua kesedihan dalam hatinya. Anna yang tak henti-hentinya merasa bersalah, dia terus berlutut dan memohon agar ibunya mau memaafkan semua kesalahannya. Tapi bagi Bu Ratih semua itu sulit untuk dia terima. "Jika nyonya Renata tidak datang hari ini, dan menunjukan foto ini. Mungkin kamu tidak akan pernah berterus terang pada ibu, benar-benar putri yang tidak berbakti." Maki Bu Ratih dengan emosi yang meluap-luap dalam dirinya. "Maafkan Anna Bu, Anna tidak punya pilihan lain lagi dan karena Anna tidak ingin kehilangan ibu jadi Anna menerima tawaran tuan Daren," jelas Anna yang tidak ingin sang ibu lebih salah paham lagi kepadanya. Bu Ratih yang masih kesal, dia menepis tangan Anna lalu pergi ke dalam kamar dengan mengunci pintu. Untuk meredam semua emosi yang menyelimutinya
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-20
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
910111213
...
16
DMCA.com Protection Status