Home / Romansa / Kekasih Rahasia Sang CEO / Chapter 131 - Chapter 140

All Chapters of Kekasih Rahasia Sang CEO : Chapter 131 - Chapter 140

156 Chapters

Bab 131 Berpura-pura Tak Bersalah

Beberapa jam kemudian, setelah Bu Ratih berjalan mondar-mandiri di depan ruangan UGD, akhirnya Dokter keluar dari ruangan itu. Membuatnya segera menghampiri pria berjas putih itu. "Dokter! Bagaimana kondisi putri saya?" cecar Bu Ratih dengan tubuh gemetar dan perasaan yang cemas dan panik. Berharap jika tidak terjadi apa-apa pada putrinya. Pria berjas putih itu pun menghela nafas panjang, sembari melepaskan kacamata putihnya. Lalu mulai menjawab. "Pasien masih belum melewati masa kritisnya, beruntung janin yang ada di dalam kandungan kandungannya masih bisa di selamatkan setelah pil penggugur kandungan nyaris saja menyebar ke dalam kandungan pasien," imbuh sang Dokter. Kedua bola mata Bu Ratih terbelalak, bahkan jantungnya seolah seperti berhenti berdetak saat mendengar perkataan sang Dokter yang membuatnya tak habis pikir. "Maksud Dokter apa! obat penggugur kandungan? bagaimana bisa semua itu bisa terjadi?" Bu Ratih memastikan. Rasanya ia sungguh tak pernah menyangka k
last updateLast Updated : 2024-07-18
Read more

Bab 132 Aku Lebih Baik Dari Dia

Bu Ratih yang terlihat sangat sedih dan tak terima ketika ada seseorang yang begitu tega hampir saja melenyapkan nyawa putri dan calon cucunya. "Ini tidak bisa di biarkan begitu saja, orang jahat itu harus menerima hukumannya," tegas Bu Ratih yang baru saja akan menelpon kepolisian untuk melaporkan semua yang terjadi pada Anna. Dirga mengerutkan kedua alis tebalnya, lalu ia mencoba untuk menghentikan Bu Ratih karena tidak ingin jika sampai perbuatannya ketahuan. "Tunggu Bu, ibu mau apa?" tanya Dirga. "Nak Dirga, ibu sudah tidak bisa menahan lagi ibu akan melaporkan pada polisi jika ada seseorang yang ingin mencelakai Anna,"' jawab Bu Ratih dengan tegas. Dirga berusaha untuk membujuk agar Bu Ratih tidak melakukan hal itu. Dengan alibi jangan terlalu gegabah dalam bertindak. karena dia bilang takutnya orang itu malah akan membahayakan nyawa Anna, malah Dirga meminta Bu Ratih untuk mempercayakan semua yang telah terjadi ini padanya. Tak lupa juga Dirga bertanya tentang kon
last updateLast Updated : 2024-07-20
Read more

Bab 133 Keyakinan Daren

Daren mendengus kesal, saat mendengar Renata yang membentak dirinya tanpa Sedikit pun keraguan. "Cukup Renata! kamu ini berani sekali membentak ku, aku tidak suka kau suka berbicara seperti itu." Tegur Daren dengan nada yang meninggi dan kedua sorot mata elangnya. "Aku gak bisa diam selama dia masih menganggu mas. Aku istrimu dan aku tidak akan membiarkan wanita lain merebutnya dariku," teriak Renata yang sangat histeris. Daren yang tidak ingin banyak berdebat lagi, tanpa membuang waktu lagi dia pergi dari kamar dan segera ke rumah sakit untuk memastikan keberadaan Anna. Karena ia begitu yakin jika janin yang ada di dalam kandungannya adalah darah dagingnya. Renata sudah benar-benar kehilangan kesabaran, dia kembali menelpon orang bayarannya agar segera melakukan misinya melenyapkan Anna dan calon bayinya. "Anna! kau harus mati, bagaimana pun caranya karena aku tidak rela jika kamu merebut mas Daren dariku," Renata mengeram. Tiba-tiba saja pelayan pribadinya datang mengha
last updateLast Updated : 2024-07-22
Read more

Bab 134 Merindukan Kehangatanmu

Suasana rumah sakit terlihat hening, terlebih lagi Bu Ratih yang tampak kelelahan tanpa sengaja tertidur di kursi tunggu. Tanpa membuang waktu lagi dua pria suruan Renata mulai beraksi menjalankan rencananya. "Cepat bawa dia pergi, sebelum ada orang yang datang," perintah salah satu dari pria itu dengan menyamar sebagai tenaga medis. "Kau benar, ayo cepat. Setelah kita membereskan tugas ini nona Renata akan memberikan kita banyak uang," timpal pelayan lainnya. Mereka berdua melirik ke semua penjuru rumah sakit. Kebetulan di jam sore di sana suasana mulai sepi pengunjung, bahkan beberapa tenaga medis lainnya sudah mulai harus berganti sip. Sampai suasana lobi di gedung berbau obat-obatan itu hening. Kedua pria itu mendorong brankar yang terlihat Anna masih terbaring lemas, setelah berjalan beberapa menit akhirnya mereka sampai di pintu belakang rumah sakit. Tanpa Membuang waktu lagi mereka membagi tugas untuk membukanya pintu mobil serta mulai membopong Anna ke dalam mobil.
last updateLast Updated : 2024-07-25
Read more

Bab 135 Apa Yang Kalian Inginkan?

Keesokan harinya, di sebuah gedung kosong Anna yang masih terbaring lemah perlahan mulai membuka kedua pelupuk mata. . pandangannya yang buram perlahan menjadi jelas. Daren tertegun, sungguh dia benar-benar marah dan penasaran siapa orang yang berani memancing kemarahan dirinya. Tanpa membuang waktu lagi Daren menyuruh asisten kepercayaannya untuk segera mencari dan melacak mobil yang di tumpangi "A-ku ada di mana?"Anna bertanya-tanya perlahan ia menggeser tubuhnya. Namun dia terkejut Saat melihat dua pria asing yang sama sekali tidak pernah dia kenal. Kedua pria itu menyeringai, bukannya menjawab malah mereka menatap tajam yang tertuju ke arah Anna. "Nona kau bertanya kami siapa? itu tidak penting yang jelas sekarang lebih baik kau diam dan patuh dengan kata-kata kami, jangan berani berpikir untuk kabur, karena kau adalah sumber uang kami," celoteh kedua pria itu tertawa besar dengan penuh obsesi. Kedua netra coklat Anna berkaca-kaca saat mendengar perkataan mengerikan
last updateLast Updated : 2024-07-26
Read more

Bab 136 Kau Yang Telah menggoda

Waktu terus berlalu Anna masih gemetar ketakutan saat di kurung di sebuah kamar dalam kondisi temaram. Beberapa kali dia berharap ada orang yang akan menyelematkan dirinya. Apa lagi saat ini dia dalam keadaan hamil muda, yang tidak mudah untuk menjalaninya. Tak ingin menyerah Anna mencoba untuk melepaskan diri di saat kedua pria tadi sedang pergi. "Aku harus segera pergi dari sini, sebelum mereka kembali," Anna berusaha membuka tali untuk melepaskan diri dari penculik itu. Sampai akhirnya dia berhasil membuka tali yang mengikat kedua tangannya, namun baru saja ia beranjak dari atas tempat tidur dalam kondisi yang terlihat masih lemas dan langkah terhuyung. Anna yang baru saja meraih gagang pintu, tiba-tiba saja seorang wanita datang lebih dulu sampai Anna ketahuan dan membuat dia kesal. "Kau! mau kemana?" geram Renata yang memakai masker, setelah sengaja pergi meninggalkan Andre. Anna tercengang saat melihat kedua pria yang menyekap dia telah kembali lagi bersama seora
last updateLast Updated : 2024-07-27
Read more

Bab 137 Wanita Yang Tak Punya Hati

Netra Anna berkaca-kaca saat melihat dan mendengar kata-kata pedas Renata, yang membuat diri sampai bingung harus menjelaskan apa lagi tentang dirinya dan Daren. "Ku mohon tolong lepaskan aku, aku sungguh buka apa-apa dengan tuan Daren. Di antara kami dulu hanya sebatas transaksi saja," Jelas Anna berharap Renata luluh. Semakin melihat Anna, rasa benci Renata semakin membesar lagi. Terlebih saat melihat perut Anna yang sudah mulai terlihat jelas. "Cih! kau pikir aku akan percaya dan akan mengabulkan permintaanmu? jangan bermimpi kau adalah wanita penggoda, dengan trik mengandung anak mas Daren, kau ingin menggantikan posisiku kan?" bentak Renata menatap nyalang Anna sembari menjambak rambutnya. Sampai membuat Anna merintih kesakitan. "Aku mohon lepaskan aku nyonya Renata, aku sudah berusaha menjauh dari kehidupan kalian sekarang apa lagi yang tidak membuatmu yakin," Anna bertanya dengan nada menantang. Meskipun dia tahu jika Renata memiliki sikap yang kejam, tapi sebisa
last updateLast Updated : 2024-07-28
Read more

Bab 138 Datang Di waktu Yang Tepat

"Berteriaklah sampai tenggorokanmu kering Anna, tidak akan ada seorang pun yang mendengar atau pun menyelamatkanmu," Renata tertawa sinis. Di saat Anna memohon, hati Renata sebagai seorang wanita sama sekali tidak tergugah atau pun berempati. Yang ada di dalam pikirannya dia hanya ingin memilki Daren dengan cara apa pun juga, meskipun harus memakai cara yang kejam untuk menyingkirkan Anna dalam hidup Daren. "Nyonya Renata, kenapa anda begitu kejam. ku mohon lepaskan aku. Aku berani jamin jika aku tidak akan pernah mau bertemu lagi dengan tuan Daren, tentang apa pun itu." Anna berusaha meyakinkan. Tapi Renata yang sudah sangat benci, membuat dia sama sekali tidak tersentuh dengan apa pun yang di katakan Anna. "Aku tidak butuh janjimu Anna, bersiaplah karena sebentar lagi calon bayi yang ada di dalam kandunganmu kan segera lenyap," seru Renata yang penuh keyakinan. Mendengar kata-kata Renata, Anna bergidik ngeri sampai membuat seluruh bulu di seluruh tubuhnya meremang. Tak b
last updateLast Updated : 2024-07-29
Read more

Bab 139 Merindukan Putri kandung ku

"Tidak! aku tidak ingin berpisah denganmu mas, apa kamu lupa keluargamu berhutang budi banyak kepada keluarga. Apa kau ingin melanggar janjimu pada mendiang ayahku?" Renata mengingatkan Daren, bahkan wanita itu tersenyum getir tak terima. Daren terdiam sejenak, memang benar jika keluarganya sudah mempunyai kesepakatan bersama untuk menikahkan mereka. Tapi sebagai seorang pria, tentu saja dia memiliki hak untuk menentukan dan mengejar kebahagiaan dirinya sendiri. "Aku masih ingat Renata, berapa kali kau akan mengingatkan hal itu. Berapa pun harga yang kamu mau untuk aku mengganti rugi pada keluargamu katakan saja, aku akan memberikan sebuah kompensasi dalam perceraian kita,' Tegas Daren dengan penuh keyakinan. Semakin Daren menginginkan perceraian, membuat Renata malah semakin enggan untuk mengabulkannya. "Jangan bermimpi kamu mas, aku tidak akan bercerai denganmu," Renata mengeram dengan raut wajah yang muram, seraya menggertakkan gigi. Daren yang begitu mencemaskan Anna, t
last updateLast Updated : 2024-07-30
Read more

Bab 140 Tak Bisa Jauh

Beberapa hari kemudian, di sebuah rumah sakit. Anna yang masih terbaring lemah di atas brankar perlahan mulai membuka kedua pelupuk matanya. "Aku ada di mana?" Daren yang dari kemarin menunggu Anna dengan setia, membuat lelaki tampan itu terbangun dari tidurnya saat mendengar suara lembut wanita yang sangat dia cintai. "Anna! kamu sudah sadar syukurlah," Daren merasa lega. Karena untung saja kemarin dia datang tidak terlambat dan segera menghentikan aksi gila Renata. Melihat Daren yang ada di depannya, Anna tercengang karena bagaimana bisa pria yang sengaja dia hindari malah sekarang ada di depan mata. "Tuan Daren! kau kenapa ada di sini? aku mohon jangan pernah ganggu hidupku lagi karena bagaimana pun juga anda sudah punya istri, dan tolong jaga perasaannya." Anna mengingatkan Daren, bahkan dia juga meminta agar tidak menganggu dirinya lagi. Tentu saja Daren yang sudah tidak bisa lagi membohongi perasaannya, lelaki itu memberanikan diri untuk bertanya tentang janin yang a
last updateLast Updated : 2024-07-31
Read more
PREV
1
...
111213141516
DMCA.com Protection Status