"Maka dari itu, lakukan dengan sebaik mungkin, setelah itu, kita akan bersenang-senang kembali." Wanita itu mengelus rahang kedua pria tersebut dengan kedua tangannya. "Ah~ baiklah," jawab keduanya serempak. "Berangkat lah!" Reyna melambaikan tangannya pada Jez dan Bob yang mulai memasuki mobil dan melaju meninggalkan pekarangan rumah Gian."Silahkan, nikmati kebersamaan kalian dalam sehari ini. Setelah itu, kalian akan menjadi tulang belulang penghuni pantai terpencil itu! Hahaha!" Reyna tertawa terbahak-bahak. Entah terbuat dari apa hati wanita ini sehingga mempunyai kebencian yang amat mendalam pada sang Kakak. Raut wajah wanita itu berubah dalam satu detik menjadi tatapan sendu. "Ah~ Kakakku, jika saja Ayah dan Bunda lebih menyayangi ku sebagai anak terakhir, mungkin aku tidak akan di sekolahkan sampai ke negeri seberang. Dan mungkin, aku takkan merebut Kak Gian darimu. Memang ucapan Kakek waktu itu benar. Aku suka merebut milikmu dan kini, aku akan melakukannya. Lagi, lagi, d
Huling Na-update : 2024-06-26 Magbasa pa