All Chapters of Perjalanan Dimensi Waktu Istri Mafia : Chapter 51 - Chapter 60

105 Chapters

Bab 51

"Pasti kalian sudah tahu apa yang akan di lakukan selanjutnya," balas Nora yang masih duduk di atas pangkuan Kenzo dengan tersenyum penuh arti.Mereka semua saling pandang, lalu tersenyum miring dan melangkahkan kakinya mendekati para pengkhianat. "Jangan tuan ...""Tuan, saya mohon ...""Ampunilah saya ..." Lirihan mereka terdengar mengiringi langkah ke lima anak buah Kenzo yang sama sekali tak menggubris semua permohonan mereka. Byur! "Akh!"Byur! Byur! "Akh!"Bayangkan saja, punggung berlubang akibat tusukan dari Kenzo di tambah luka sayatan yang di buat oleh Nora di guyur dengan air perasan lemon. Sangat gurih bukan? Mereka menggeliat seperti cacing kepanasan hingga benar-benar tak sadarkan diri tetapi belum kehilangan nyawa. "Seru kan?" tanya Nora pada Kenzo saat melihat pemandangan di depannya. Para anak buah Kenzo bergidik ngeri melihat tatapan membunuh dari mata Nyonya mereka ini. Kenzo tersenyum miring. Memang benar ucapan orang tuanya yang mengatakan cepat atau lam
last updateLast Updated : 2024-05-27
Read more

Bab 52

"Ada apa?" Tanya pria itu lagi. Tangannya bergerak untuk bersandar di daun pintu hingga menyebabkan tubuhnya kini menghimpit tubuh sang istri. Nora menelan ludahnya kasar dan memejamkan matanya sesaat. Aroma maskulin yang menyegarkan lagi lembut langsung memanjakan hidungnya. Saat membuka matanya, pandangannya langsung tertuju pada jakun milik sang suami yang naik turun karena menelan ludah. Di matanya itu sangatlah seksi. "Em, Ken," Nora merasa bingung akan menjawab seperti apa. Karena tak mungkin ia langsung menceritakan hal yang ia dengar barusan jika tak memiliki bukti. Kenzo adalah seseorang yang menilai berdasarkan sebuah bukti. Jika tidak, ia harus benar-benar telah mempercayai orang tersebut sehingga takkan meragukan ucapannya. 'Masalahnya, aku tak tahu dia telah mempercayai ku sepenuhnya atau belum," ucap Nora dalam hati. "Ada apa? Hm?" tanya Kenzo lagi. Wajahnya kian mendekat pada wajah Nora. Gadis itu tersenyum kikuk. "Tak ada apa-apa," jawabnya. Kenzo menatap penuh
last updateLast Updated : 2024-05-27
Read more

Bab 53

"Tenang saja, setelah ini, kita buat strategi untuk menyingkirkan sepasang suami istri itu," "Uhm, baiklah, aku sudah tak bisa menahannya sayang ... cepat lakukanlah," Reyna mendesah dengan suara lirihnya, yang membuat pria di atasnya itu semakin bergairah. "Rasakan ini!" "Ah!" Keduanya mendesah dengan saling bersahut-sahutan saat merasakan rasa yang tiada duanya. Bahkan mereka melakukannya hingga beberapa jam lamanya. Di luar ruangan, saat Gian telah pulang dari kantornya, ia merasa heran karena suasana rumah di lantai bawah sangat sepi. "Kemana dia?" tanyanya. Kaki Gian melangkah menuju kamarnya namun lagi-lagi alisnya bertaut saat melihat pintunya tertutup. "Aneh, tak biasanya pintu ini tertutup, apa mungkin Reyna sedang tidur?" Tangannya memutar gagang pintu dan terkunci. "Sepertinya terkunci dari dalam." Dor! Dor! Dor! "Reyna! Aku pulang!" Teriaknya dengan tangan mengepal untuk menggedor pintu. Tubuhnya sangat lelah saat ini, ia tak peduli jika Reyna tengah tertidur di
last updateLast Updated : 2024-05-28
Read more

Bab 54

"Apakah Kak Gian merasa curiga? Jika Kak Gian tahu tentang hal ini bagaimana?" Wanita itu mengigit bibirnya merasa khawatir. Namun tetap berusaha agar terlihat tak mencurigakan. Ceklek! Gian keluar dari dalam kamar mandi saat telah selesai membersihkan tubuhnya. Reyna menoleh dan tak berani menatap mata sang suami secara langsung. "Reyna mandi dulu Kak," Tanpa menunggu jawaban dari sang suami, Reyna langsung memasuki kamar mandi dengan kepala tertunduk. Pria itu tak menghiraukan dan langsung berjalan menuju lemari untuk memakai baju. Keesokan harinya, di dalam kamar Nora dan Kenzo, kini hanya terdapat Nora yang masih bergelung nyaman di atas ranjang. Sedangkan sang suami tengah membersihkan diri di dalam kamar mandi karena akan pergi ke kantor. Saat pintu terbuka, pandangan Kenzo tertuju kepada istrinya yang masih memejamkan mata. "Ck!" Kenzo hanya berdecak saat melihat posisi tidur Nora yang sudah tak karuan. "Hoaamm!" Nora menguap dengan lebar saat telah membuka matanya. D
last updateLast Updated : 2024-05-29
Read more

Bab 55

"Apa ini?" Nora dan Kenzo saling berpandangan melihat sesuatu di tangan gadis tersebut. "Darah?" tanya Kenzo. Istri dari Kenzo itu masih terdiam dengan menatap telapak tangannya. Mula-mula, ia merasa ada yang basah dari bagian belakangnya. Ternyata memang benar darahnya telah tembus hingga ke celana yang ia pakai saat ini. "Aku datang bulan?" ucap Nora. Gadis itu menatap telapak tangannya dengan mata berkaca-kaca siap untuk menumpahkan air matanya. "Rupanya," ujar Kenzo yang kini telah paham apa yang membuat keanehan pada sikap istrinya ini. "Apa!?" tanya Nora dengan nada sedikit tinggi. Matanya menatap tajam kepada sang suami. Kenzo menggelengkan kepalanya. "Tidak," Nora mendengus. "Tapi Ken," Suara Nora kembung melemah dengan air mata yang mulai menetes pada pipinya kembali. "Kenapa?" tanya Kenzo lembut. Tangannya terangkat untuk mengelus pundak sang istri dengan pelan. "Aku ingin ikut ke kantor, dan aku ingin ..." Nora menggantung ucapannya membuat Kenzo menaikkan sebela
last updateLast Updated : 2024-05-30
Read more

Bab 56

"Apakah semua perempuan jika sedang datang bulan akan menjadi ganas?" "Siapa yang kau sebut ganas!?" Seruan dari arah belakang membuat perhatian ketiga orang itu tertuju pada sumber suara. Dari pintu masuk ruang makan, muncul Nora dengan memakai dress hitam selutut lengan pendek yang terlihat simple namun elegan tengah berjalan mendekati meja makan berada. "Menurut mu aku ganas?" tanya Nora ketika telah sampai dan berdiri di samping tempat Kenzo duduk. Adenna dan Radhika saling lirik dengan sama-sama menahan senyuman mereka. Sedangkan Kenzo hanya berwajah datar seperti biasa. "Menurut mu?" tanya Kenzo balik dengan alis terangkat satu sembari menatap istrinya. "Ck! Kau memang menyebalkan! Aku tidak ganas! Aku hanya sedang, ck! Entah apa yang aku rasakan sekarang," Nora mendesah penuh frustasi lalu duduk di kursi tepat di samping Kenzo berada sembari memegangi kepalanya. "Lucunya, pagi kita di sambut pertengkaran pengantin baru," celetuk Adenna dengan tatapan meledek pada sepasa
last updateLast Updated : 2024-05-31
Read more

Bab 57

"Tentang apa memangnya?" Nora masih berusaha menggali informasi dari sang suami ini. "Tentang para pengkhianat dan Anggota lain," Mendengar itu, tiba-tiba jantung Nora berdetak lebih cepat. Entah penyebabnya apa, dirinya pun tak tahu. "Hm, baiklah," ucap Nora berpasrah diri. Gadis itu mengedepankan pandangannya menatap ke arah jalanan sambil mencari toko es cream. "Ken! Toko ice cream!" seru Nora dengan jari teracung saat matanya menangkap sebuah toko berwarna pink yang cukup besar di samping jalanan. Toko itu cukup ramai. Kenzo melihat toko yang du tunjuk oleh sang istri. Namun, bukanya berhenti, pria itu justru hanya menoleh sekilas dan tidak menghentikan mobilnya. Mereka melewat toko ice cream itu begitu saja. Hal itu sontak membuat tatapan tidak percaya dari Nora. "Apa yang ..." Tatapan Nora masih tertuju pada toko tersebut hingga kepalanya bergerak tertoleh ke belakang. "Ken!" serunya. Matanya melotot dengan kesal. "Hm?" Nora menarik nafasnya dalam-dalam dan menghembuska
last updateLast Updated : 2024-06-01
Read more

Bab 58

"Hallo?" "Tuan, telah terjadi sedikit kekacauan," ucap Theo dari seberang sana diiringi dengan berbagai suara yang terdengar ramai. Alis Kenzo langsung menyatu. "Ada apa?" Terdengar Theo menghela nafas panjang. "Para pengkhianat itu mengigit lidah dan sekarang telah tewas. Bukan hanya satu, tetapi semuanya. Sepertinya ini memang telah di rencanakan. Karena itu, kami tidak bisa menggali informasi lebih lanjut," terangnya dengan nada setenang mungkin. "Baik, aku akan segera ke sana, setelah urusan kantor selesai," balas Kenzo tanpa berkomentar apapun lagi. "Baik tuan," "Hm," Tut! Kenzo mematikan sambungan teleponnya. Ia langsung menoleh menatap sang istri yang masih asyik memilih jenis ice cream yang akan ia pilih. "Yang mana?" tanyanya sembari ikut melihat daftar menu. Nora menoleh sekilas dan kembali melihat-lihat. "Sepertinya ini enak, tetapi ini juga terlihat menggoda," jawabnya dengan melihat menu ice cream rasa coklat vanilla. "Ini, ini, dan ini saja," Nora menunjuk beb
last updateLast Updated : 2024-06-02
Read more

Bab 59

Kenzo menaikkan sebelah alisnya saat wajah Nora hanya berjarak beberapa centi saja dari wajahnya. Cups! "Emhh!" Nora mencium dengan ganas bibir sang suami hingga saling berbagi ice cream manis di dalam mulut Nora. Kenzo tak mau kalah, tangan pria itu bergerak meraih pinggang sang istri untuk merapatkan tubuh mereka sampai tak ada ada jarak. "Sudah," Nora melepaskan ciumannya dan menjauhkan wajahnya dari wajah Kenzo. Ia menarik nafasnya dalam-dalam dengan perlahan. Tatapannya tertuju pada sekitar mulut Kenzo yang belepotan terkena ice cream. "Gadis nakal," desis Kenzo dengan jempol mengusap bibirnya sendiri. Tatapan tajamnya mengarah pada istrinya yang telah menampilkan raut tidak bersalah. Dengan tidak bersalahnya, Nora justru cekikikan setelah melakukan hal ini. "Bukankah rasanya manis?" tanyanya dengan raut menggoda. "Sudah jelas," jawab Kenzo. "Sudah, jangan nakal, habiskan ice cream mu," suruhnya pada sang istri yang masih berada di atas pangkuannya. "Apa dirimu tak mau?"
last updateLast Updated : 2024-06-03
Read more

Bab 60

Pemberontakan masih akan terus di lakukan sampai pada suatu saat nanti aku yang akan mengambil alih semuanya," ujarnya dengan sebuah seringaian. Reyna memandang pria di hadapannya ini dengan tatapan rumit. 'Ya suatu saat nanti, aku yang akan menjadi istrinya,' ucapnya dalam hati. "Benar, dan aku pasti bisa menyingkirkan Kakakku itu," balas Reyna dengan senyum miring. Untung saja tidak ada yang mengenalinya di sini. "Aku tak bisa lebih lama," ujar pria tersebut yang telah bersiap untuk berdiri sebelum Reyna menahan tangannya. "Tunggu," Reyna menggenggam tangan pria tersebut dengan erat. "Kenapa sayang?" Pria itu kembali mendudukkan dirinya dengan tatapan tertuju pada sang kekasih. "Apakah benar-benar harus pergi sekarang? Padahal aku telah memesankan makanan untukmu," jawab Reyna dengan nada sedih serta matanya menatap berbagai hidangan yang telah ia pesan. 'Seharusnya aku pesan nanti saja jika tahu begini! Membuang uang ku saja!' ucap Reyna dalam hati dengan kesal di sertai ger
last updateLast Updated : 2024-06-05
Read more
PREV
1
...
45678
...
11
DMCA.com Protection Status