All Chapters of Perjalanan Dimensi Waktu Istri Mafia : Chapter 71 - Chapter 80

105 Chapters

Bab 71

"Ken," lirihnya. Nora merasakan tubuhnya lemas seketika saat melihat sebuah video yang memperlihatkan aktifitas panas dua orang berbeda jenis kelamin. Kenzo mendekati sang istri dan ikut melihat apa yang menjadikan Nora terlihat sangat terkejut. "Ken, jadi ...." Nora menutup mulutnya tak percaya. Ia saling berpandangan dengan Kenzo. Lain dengan Nora yang terlihat terkejut, Kenzo justru menyeringai melihatnya. "Wanita murahan," desisnya. "Benar-benar tak tahu malu. Setelah mengkhianati kakaknya sendiri kini dia mengkhianati suaminya. Sungguh aku sangat malu lahir dari satu rahim yang sama dengannya," ucap Nora merasa tak habis pikir. "Siapa yang mengirim?" tanya Kenzo. Nora memperlihatkan nomor tak di kenal yang mengirimnya. Ia menyentuh ikon foto dan memperbesarnya. Pupil matanya kembali melebar saat melihat foto profil nomor tersebut. "Gian!?" Kenzo meraih ponsel Nora dan melihatnya dengan seksama. "Benar. Ini memang Gian," ucapnya. "Aku yakin, pasti ada maksud tertentu meng
last updateLast Updated : 2024-06-16
Read more

Bab 72

"Rasakan ini, Nyonya galak sekaligus cantik." Hercules menyeringai. Pria itu mulai melangkahkan kakinya menuju ke kamar Kenzo. Saat sedang berjalan, banyak anggota lain yang berpapasan dengannya dan tentu ia balas dengan senyum sombong. Begitu sampai, ia menolehkan kepalanya untuk memastikan keadaan aman karena tak menyadari bahwa dirinya saat ini tengah di awasi. "Setelah ini, aku kan mengabari Reyna ku sayang jika aku telah memberikan racun yang dia curi dari suaminya." Hercules mengetuk pintu kamar tersebut berharap Kenzo atau Nora membuka pintunya. "Apakah mereka di dalam?" tanyanya dengan kepala menoleh kesana kemari. Tok! Tok! Tok! Ia kembali mengetuk pintu di hadapannya hingga beberapa kali namun nihil, tak ada respon dari dalam menandakan sang pemilik kamar sedang tidak ada. "Biasanya mereka berada di dalam. Jika tidak, lalu dimana? Apakah mereka telah pergi dari markas?" tanyanya menerka-nerka. Tangan pria itu bergerak mengambil ponselnya di dalam saku celana. Ia bern
last updateLast Updated : 2024-06-17
Read more

Bab 73

"Ayo, Ken." Nora menarik tangan Kenzo dan berjalan menuju pintu keluar. Sebelum membuka pin, ia menoleh ke belakang melihat para anggota inti. "Kalian ingin membusuk di sini?" tanyanya datar namun mampu membuat merinding. Zi dan Niel spontan menghentikan tawa mereka dan langsung berdiri diikuti Sam dan Theo. Mereka berjalan menuju pintu karena takut benar-benar akan dikurung karena ucapan Tuannya tak pernah main-main. Lagipula, yang bisa mengakses ruang rahasia ini hanyalah Kenzo seorang. "Maafkan kami, Tuan," ucap empat pria di belakang Nora dengan kepala tertunduk. Kenzo tak membalas dan memasukkan beberapa angka pin untuk membuka pintu. Setelah pintu terbuka, pria itu meraih telapak tangan sang istri dan menggandengnya berjalan keluar diikuti yang lain. Ruang rahasia ini terletak di dalam ruang laboratorium yang cukup besar. Laboratorium ini digunakan untuk membuat berbagi obat-obatan serta racun sebagai salah satu aset milik mafia yang dipimpin oleh Kenzo. Jadi, tak perlu d
last updateLast Updated : 2024-06-17
Read more

Bab 74

"Ayo, minumlah," ucap Nora menyeringai. Hercules menatap Nora dan Kenzo dengan tatapan rumit namun tetap mempertahankan senyumnya. "Ah, saya sudah meminum kopi tadi pagi, tidak baik terlalu sering meminum kopi karena akan mengganggu lambung," tolak Hercules dengan logis disertai senyum kemenangan. "Itu dia, aku juga sedang tidak boleh meminum kopi untuk kesehatan lambung. Daripada kopi spesial ini dibuang, lebih baik kau minum saja," saran Nora dengan menekan kata 'spesial'. 'Sial! Wanita ini tak mudah untuk di bodohi!' rutuk Hercules dalam hati. "Minum saja," ucap Kenzo dengan mengangkat cangkirnya. Ia menatap tajam Hercules. Hercules yang ditatap seperti itu merasa khawatir jika Kenzo akan mencurigainya jika ia menolak. Dengan enggan, ia mengambil secangkir kopi yang ia siapkan untuk sang Nyonya dan kini ia yang harus meminumnya. Tatapan Kenzo masih tertuju pada Hercules yang mulai mengangkat cangkir di tangannya lalu mengarahkan ke mulut pria itu. Kenzo melakukan hal yang s
last updateLast Updated : 2024-06-18
Read more

Bab 75

"Justru aku yang merasa takut,"ungkap pria itu dengan tatapan teduh. Nora dapat merasakan ketulusan pria di hadapannya ini. "Sejak kapan pemimpin mafia paling kejam dan sadis memiliki rasa takut? Hm?" kelakar Nora dengan tawa kecilnya. Ia menatap sang suami dengan tatapan jahil. Kenzo mendekatkan wajah mereka. "Dengar," ujarnya membuat Nora menghentikan tawa dan menatap Kenzo serius. Tak ada raut jahil lagi di wajahnya. "Aku tak takut akan apapun termasuk kematianku. Aku hanya takut, jika belum membahagiakanmu dan aku telah pergi terlebih dahulu."Ungkapan Kenzo membuat hati Nora terasa berdenyut sedih. Apakah benar sosok di hadapannya ini adalah seorang pemimpin mafia paling ditakuti? Pikirnya. "Padahal, aku sudah tahu saat memutuskan hidup bersamamu berarti aku akan membawamu dalam kehidupan ku yang mengerikan dan penuh akan mara bahaya." Kenzo mengelus pipi Nora yang terasa halus. Alih-alih menunjukkan kesedihannya, Nora kini justru tersenyum. "Tak perlu menghawatirkan itu. A
last updateLast Updated : 2024-06-18
Read more

Bab 76

"Aku, aku yang meminum racun itu," jawab Hercules. "Apa!?" pekik Reyna histeris. "Bagaimana bisa!? Ini bahaya! Kau harus ke rumah sakit sekarang sayang! Jika tidak maka tubuhmu akan lumpuh!" Reyna berdiri dengan cepat. Ia kini berada di dalam kamarnya sendirian. "Ce-ceritanya panjang. Tubuhku rasanya mati rasa sekarang," tutur Hercules dengan napas berat. Ia bahkan mengerahkan seluruh tenaganya hanya untuk mengangkat ponsel agar tetap menempel di telinganya. "Bagaimana ini!? Tak ada yang bisa di mintai bantuan! Tak mungkin aku meminta tolong pada Kak Nora," ucap Reyna.Wanita itu berjalan mondar-mandir memikirkan bagaimana caranya agar sang kekasih segera di bawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan. "Tak mungkin juga aku meminta bantuan pada anak buah Kak Gian." Reyna menghela napasnya yang mulai tak beraturan karena merasa cemas. "Sayang, tenang saja oke? Aku akan mencari pertolongan secepatnya. Tetapi sebentar, adakah jendela di dalam kamarmu?" tanya Reyna memastikan.
last updateLast Updated : 2024-06-20
Read more

Bab 77

"Jangan sampai Hercules mati sebelum aku berhasil mendapatkan pria itu dan menyingkirkan Kak Nora." Reyna kemudian berjalan dengan hati yang terasa lebih baik. Ia tak menampik hasratnya yang yang menginginkan kedua pria itu menggagahinya. "Aku tek pernah memerhatikan mereka. Ternyata mereka mempunyai tubuh yang menggoda. Ah, apakah anak buah Kak Gian yang lain juga seperti itu?" Wanita itu tersenyum membayangkan hal yang akan ia lakukan di saat sang suami sedang tak ada di dalam rumah hingga sampai di kamarnya. Di saat kedua pria suruhan Reyna melaksanakan tugas, Nora dan Kenzo kini tengah menonton sebuah drama di laptop milik pria itu. Nora duduk bersandar di dada sang suami dengan Kenzo yang bersandar di sandaran ranjang. Gadis itu meletakkan Laptop di atas pangkuannya agar ia dan sang suami bisa dengan leluasa menontonnya. "Film ini membosankan," celetuk Kenzo. Pria itu menatap malas pada layar di hadapannya yang menunjukkan film kartun Disney. "Ini seru Ken, aku dapat memba
last updateLast Updated : 2024-06-20
Read more

Bab 78

"Hiakk!" Bruk!Kenzo jatuh dari atas ranjang dengan posisi tengkurap. Wajahnya mencium lantai dengan keras. Nora terperangah melihatnya. Ia mengigit bibirnya menahan sesuatu yang terasa geli di perutnya saat merasa posisi jatuh Kenzo sangatlah tidak elit. "Pfff! Hahaha!" Tawa Nora langsung meledak hingga matanya menyipit. Ia melongokan kepalanya melihat sang suami yang masih berada di atas lantai. "Bangun, Ken. Kenapa dirimu bisa jatuh?" tanyanya mengejek. Kenzo menarik napasnya dalam-dalam dan menghembuskannya dengan perlahan lalu bangkit seraya mengusap-usap wajahnya yang terasa kebas karena membentur lantai. "Itu, Sam menelepon." Jari telunjuk Nora mengancung pada Ponsel milik Kenzo yang masih bergetar menunjukkan ada sebuah panggilan yang masuk. Tanpa mengatakan apapun, Kenzo mengambilnya ponselnya dan menerima panggilan dadi anak buahnya itu. "Ada apa?" tanyanya datar dengan kaki melangkah menuju sofa. "Gawat Tuan. Ada penyusup!" seru Sam dari seberang sana. Langkah k
last updateLast Updated : 2024-06-21
Read more

Bab 79

"Aku ...." ucap Nora menggantung. "Hm?" Rasa bersalah Nora kian bertambah. Ia bergerak gelisah dalam rengkuhan Kenzo. Pria itu mengangkat wajahnya lalu meletakkan dagunya pada pundak Nora masih dengan mata terpejam. "Tak apa, aku takkan memaksa. Aku juga tahu bagaimana kondisi kita saat ini," ujarnya dengan suara berat namun lembut. "Sekali lagi maafkan aku, aku belum bisa memenuhi tugasku sebagai seorang istri. Padahal itu tanggung jawabku." Nora bangkit berdiri lalu menangkup wajah Kenzo dengan kedua telapak tangannya. "Tetapi, membayar wanita sampah hanya untuk membuang benih mu bukalah suatu hal yang bisa aku maafkan Ken. Aku hanya meminta pengertian mu, sebentar lagi saja. Jangan pernah melakukan hal itu," kata Nora tegas. Kenzo melingkarkan tangannya pada pinggang sang istri dengan menatapnya dalam. "Aku bukan pria bodoh. Aku tak sebejat itu," balasnya. Senyum manis Nora mengembang saat mendengar ucapan Kenzo. Lagi-lagi di dalam hati ia merasa bersyukur atas kehidupan ke
last updateLast Updated : 2024-06-22
Read more

Bab 80

"Ah, itu mereka," gumam Reyna lalu kembali meneguk anggur di dalam gelas. Kakinya ia silangkan dengan gaya seksi. Terdengar suara pintu di ketuk dari luar. Reyna jelas saja mendengarnya dan beranjak berdiri lalu berjalan menuju pintu kamar. Klek! "Selesai?" tanyanya dengan gestur tubuh menggoda. Reyna mengenakan lingerie berwarna hitam renda-renda serta belahan dada rendah yang memperlihatkan sedikit isi di dalam sana. Sontak saja Jez dan Bob melebarkan matanya dengan jakun naik turun menelan ludah melihat sosok wanita di hadapan mereka. "Sudah kamu lakukan," jawab Bob yang telah menetralkan perasaannya. "Bagus, apakah dia begitu parah?" Reyna menyandarkan tubuhnya pada pintu. "Lumayan, tetapi masih tertolong." Jez melangkah maju mendekati Reyna. "Ow~ baiklah, ayo masuk," ajak Reyna membuat kedua pria dewasa di hadapannya merasa senang lalu mengikuti langkah Reyna. "Jangan lupa kunci pintunya." Reyna memerintah pada Bob sedangkan tubuhnya ia dekatkan pada Jez. Wanita itu men
last updateLast Updated : 2024-06-23
Read more
PREV
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status