All Chapters of Perjalanan Dimensi Waktu Istri Mafia : Chapter 1 - Chapter 10

105 Chapters

Bab 1

"Reyna sedang apa?" suara Reyna, adik kandungnya membuat langkah Nora terhenti. "Ahh ... Kakak, pelan-pelan." "Ssttt, jangan terlalu keras, nanti kakakmu mendengar suara percintaan kita," Deg! Jantung Nora berdetak kencang dan hatinya berdenyut ngilu saat mendengar suara suaminya, Gian, berada di dalam sana. "Kakak nakal, sih." Suara Reyna terdengar manja, lalu terdengar pula suara cekikikan disertai dengan desahan dan erangan yang tak pantas dilakukan antara seorang kakak adik ipar. "Kamu ini begitu cantik, Baby ... yahh ... seperti itu." Tak tahan, Nora mendekatkan diri ke arah pintu dan menarik nafas berusaha mengontrol emosi yang akan meluap. Dia tahu betul apa yang sedang terjadi diantara mereka. Brak!! Kaki Nora yang tengah terasa sakit menendang pintu dengan sekuat tenaga sehingga menyebabkan pintu itu terbuka lebar, menampakkan Gian dan Reyna sedang melakukan penyatuan tanpa busana di atas ranjang. "Apa yang kalian lakukan?!" teriaknya nyalang dengan suara yang terden
last updateLast Updated : 2024-02-26
Read more

Bab 2

"ini gila!" kata Nora. Dirinya belum sepenuhnya percaya pada apa yang ia alami. mengulang waktu? "Aku takkan mengulangi kebodohanku dimasa lalu! Sampai kapanpun aku takkan memaafkan perbuatan mereka!" Pungkasnya seraya menggenggam selimut. Tapi dirinya bersyukur. Mungkin saja dirinya diberikan kehidupan kedua ini agar dia tak merasakan sakit lagi. Dirinya juga akhirnya mengetahui jika Gian bukanlah sosok pria yang pantas ia hargai dan pertahankanJika ia kembali di waktu saat ia wisuda, maka artinya Reyna masih berada di Negeri seberang. Ia akan pulang saat aku menikah dan bertepatan dengan kelulusan sekolahnya. "Nora! Bangun!" sebuah teriakan kembali terdengar dari luar kamar. "Iya, Bunda! Nora sudah bangun!" jawabnya berteriak. "Aku akan segera memutuskan hubungan dengan pria bajingan itu! Jangan sampai aku kembali menjadi istrinya!" putusnya. Kemudian Nora bergegas untuk bersiap-siap menghadiri prosesi wisudanya yang diadakan di kampusnya. Beberapa saat setelah berbagai pros
last updateLast Updated : 2024-02-26
Read more

Bab 3

BRAK! Tubuh Nora ambruk sesaat setelah ia ditabrak oleh sebuah mobil yang melaju. Tubuhnya terguling-guling di atas aspal. Sungguh, tubuhnya terasa remuk redam. Jantungnya berdetak tak karuan. Sebelum ia memejamkan matanya, ia melihat sesosok pria tak asing yang turun dari mobil dan mengangkat tubuhnya. Pria itu menatap tajam pada sosok dalam gendongannya. Sedikit merasa kesal karena ia sudah memberikan peringatan kepada seorang gadis yang ia tabrak ini. Namun saat ia melihat dari belakang gadis ini terdapat sebuah mobil yang mengejarnya, ia akhirnya tahu sebab gadis ini berlari dengan tergesa-gesa. Tanpa pikir panjang, pria itu memasukkan tubuh Nora kedalam mobilnya. Membawa Nora bersamanya. Setelah mobilnya melaju, pandangan pria itu bertambah tajam setelah melihat banyak mobil berwarna hitam mengejarnya dari belakang. "Sial!" umpatnya. Pria itu mengendarai mobilnya dengan cepat seiring dengan bertambahnya jumlah mobil yang mengejarnya. Sesekali matanya melirik Nora untuk meli
last updateLast Updated : 2024-02-26
Read more

Bab 4

"Apa yang sedang kalian lakukan!?" teriak sebuah suara dari pintu utama. Membuat kedua manusia berbeda jenis itu saling menjauhkan diri. Nora menoleh ke arah pintu. Di sana, terdapat seorang pria paruh baya dengan setelan jaz kantornya sedang berjalan menuju ke arahnya. Setelah sampai, pria itu duduk di sofa seberang. Menatap mereka berdua dengan tatapan mengintimidasi. Lain dengan Nora yang merasa sedikit terintimidasi dengan pria di depannya ini, pria yang duduk di sampingnya justru terlihat jengah. "Dia kekasihmu?" tanya pria tersebut dengan pandangan menelisik saat sudah duduk dengan tegap. "Buk-" "Benar Daddy! Jadi, putra kita tak menyukai sesama jenis!" omongan pria yang bernama Kenzo itu terpotong oleh sang Mommy. "Benarkah? Itu sebuah kabar yang bagus!" Ejek pria paruh baya itu seraya menyilangkan satu kakinya. "Ah, gadis manis, perkenalkan. Aku Adenna Antarez. Mommy dari Kenzo." ucap wanita itu. Kemudian ia menghampiri suaminya dengan membawa sebuah stelan baju simple
last updateLast Updated : 2024-02-26
Read more

Bab 5

"Aku sudah menjadi istri seorang Kenzo Albar Antarez?" gumam Nora. Kini, di sebuah ballroom hotel yang disewa oleh keluarga Nora dan Kenzo, tengah diadakan sebuah pesta besar-besaran setelah berlangsungnya prosesi pernikahan antara Kenzo dan Nora. Seminggu setelah kejadian di mana Nora melarikan diri, keduanya sepakat untuk menikah secepatnya. Dan tepat di hari ini, mereka berusaha telah resmi menjadi sepasang suami istri.Kenzo, pria itu tengah dikerumuni oleh para partner bisnisnya yang hadir. Begitu juga dengan Nora yang sedang asyik bercerita dengan teman-temannya. Suasana meriah sangat terasa saat diiringi oleh musik dari penyanyi ternama yang turut diundang hadir untuk memeriahkan pesta pernikahan ini. "Kau mengatakan tak ingin cepat menikah! Tapi lihat sekarang, kau justru mendahuluiku. Saat kau tinggal bersama suamimu, aku akan sendirian nanti. Hm, Tapi, apakah kau benar-benar yakin?" tanya Angel. Ia adalah teman dekat Nora semenjak masa SMA. "Tidak apa-apa, kurasa pilihan
last updateLast Updated : 2024-02-26
Read more

Bab 6

"Kenapa kau begitu cantik baby?" tanya Gian, sebelah alisnya terangkat. Sementara tangan pria itu berangsur mengelus pipi mulus Nora. Nora memalingkan wajahnya hanya untuk menghindari sentuhan Gian. "Lepaskan aku, berengsek!" Nora berusaha melepas ikatan tambang tebal yang melilit tubuhnya. Nahas, sekuat apa pun gerakannya tak mampu melepas jeratan. Gian tertawa mengejek seraya berjalan ke arah sofa di hadapan Nora. Lalu, ia duduk di sana dengan menyilangkan kakinya. "Berusahalah sekuat tenaga baby, paling tidak pergelangan tanganmu yang akan putus nanti," kelakarnya. Gian menatap Nora yang terduduk di atas ranjang king size miliknya. "Salahmu sendiri meninggalkanku begitu saja!" Gian mulai murka. Melihatnya Nora hanya mampu menatap pria itu penuh rasa benci. Bagaimana bisa di masa lalu dirinya begitu mencintai pria gila penuh obsesi ini? Ia tak habis pikir. "Kenapa kau membawaku kemari sialan?!" tanya Nora, emosinya memuncak. "Kenapa kata-katamu itu kasar sekali baby? S
last updateLast Updated : 2024-04-20
Read more

Bab 7

"Mau pergi ke mana, baby?" Nora tersentak saat mendengar suara Gian berbisik di telinganya. Nora membalikkan badannya, menemukan sang mantan kekasihnya menatap tajam. "Pintar juga kau bisa terlepas." Gian terkekeh. Perlahan pria itu berjalan mendekati Nora. Jantung Nora berdegup kencang. Ia menggigit bibir bawahnya sembari memejamkan mata yang malah di mata Gian nampak menggoda. "Dan kunci itu, kau begitu hati-hati saat mengambilnya baby," ujar Gian. Nora mengernyit. Bagaimana Gian bisa tahu? Atau jangan-jangan pria itu telah terbangun saat ia mencoba mengambil kunci tadi? Seakan mendengar racauan Nora, Gian bersuara, "Saat aku tertidur, aku kira mendengar suara seekor tikus. Ternyata memang terdapat seekor tikus kecil sedang menyelinap untuk mencuri kunci." Setelahnya Gian terkekeh. Nora mencebik, dia tak suka disamakan dengan tikus. Sementara itu, Gian kembali melangkahkan kaki mendekatinya. "Jangan mendekat!" perintah Nora. Gian tertawa. "Apakah kau t
last updateLast Updated : 2024-04-21
Read more

Bab 8

"Sudah kukatakan kau takkan bisa terlepas dariku, baby." Gian bersuara tepat di telinga Nora, membuat tubuh Gadis itu langsung menegang. Bulu-bulu kuduknya serasa berdiri semua. Perlahan tangan Gian mulai mendekap tubuh Nora dari belakang. Lalu dengan cepat ia mengeluarkan sebuah suntikan berisi sebuah cairan bius. Jlep! Jarum suntikan itu menancap di tengkuk Nora. Nora bisa merasakan sesuatu mulai mengalir dalam tubuhnya. Dalam hitungan detik tubuhnya ambruk tak sadarkan diri. Selepasnya, Gian langsung membawa Nora dalam gendongannya. "Kau hanya milikku baby," gumam Gian. Pria itu menatap wajah cantik Nora dengan jarak yang sangat dekat. "Pergi ke markas sekarang!" titahnya pada seluruh anak buah yang ada dan. Mereka mengangguk serempak dan segera menjalankan tugas. Menyiapkan mobil sedan hitam dan mengendarainya menuju markas. Begitu pula dengan Gian, ia memasukkan Nora ke dalam mobilnya dan mendudukkan tubuhnya di kursi samping kemudi. Kala Gian memasangkan sabuk p
last updateLast Updated : 2024-04-22
Read more

Bab 9

"Awss, di mana aku?" Nora meringis. Ia baru saja terbangun dan mendapati kaki serta tangan yang telah terikat sebuah rantai. Sementara posisi tubuhnya terlentang membentuk huruf X. Pandangannya menjelajah ke sekeliling ruangan, nampak desain serba coklat keemasan. Kamarnya terlihat nyaman untuk dihuni. Namun, tidak untuk Nora. "Kenapa aku bisa berada disini?" lirih Nora, "diikat lagi?" lanjutnya setelah menyadari bahwa kini ia disandera kembali oleh Gian. "Dasar obsesi gila!" maki Nora. Dia mencoba menggerak-gerakkan kedua tangan dan kakinya. Nahas, percuma. Tidak ada yang berubah kecuali kulitnya terasa panas dan perih akibat tergesek rantai besi. Nora tak menyerah. Ia terus berusaha menggerakkan tangan dan kakinya berharap setidaknya rantai yang mengikatnya akan terputus. Gerakan itu menimbulkan suara gemerincing dan mengakibatkan pergelangannya semakin terluka. Nora menghela napas kasar. Dia menengadahkan kepalanya ke arah langit-langit kamar. Usahanya gagal dan sia-s
last updateLast Updated : 2024-04-23
Read more

Bab 10

"Apa katamu!?" Deg. Nora tersentak. Tubuhnya menegang kaku. Dengan cepat ia menoleh ke arah pintu. Saat telah melihat siapa yang berada di dekat pintu, matanya membulat ketika melihat orang yang ia kenali tengah berdiri di sana. Perlahan Nora menetralkan napasnya. Lalu, berjalan pelan menuju ke arah pintu. "Apa yang kalian lakukan?" tanyanya. Saat mendengar suara Nora, sontak saja dua orang yang tengah asyik berdebat seketika terhenti. Mereka dengan serempak melihat pada Nora. "Nyonya!" seru mereka berdua. "Sstt!" Nora menempelkan jari telunjuknya di bibir. Ia memberi kode agar mereka berdua masuk ke dalam kamar. Setelah menengok ke sekeliling memastikan keadaan telah aman, mereka segera mengikuti perintah Nora. Klek! Nora menutup pintu dan menguntungkan. Setelah memasuki kamar, dua orang yang ikut masuk menghela napas lega. Mereka juga melepaskan masker yang menutupi wajah. "Syukurlah kami tak ketahuan Nyonya," ucap salah satu dari dua orang berjenis kelamin la
last updateLast Updated : 2024-04-24
Read more
PREV
123456
...
11
DMCA.com Protection Status