Home / Rumah Tangga / Diam-Diam Jatuh Cinta / Chapter 121 - Chapter 130

All Chapters of Diam-Diam Jatuh Cinta: Chapter 121 - Chapter 130

384 Chapters

Cerai

Cahaya matahari di Sunset Road begitu terik saat Javas dan Zoia berjalan bergandengan di tempat itu dengan sebelah tangan masing-masing membawa kantong belanjaan. Mereka hanya berdua. Zola dan Khanza memberikan waktu pada pasangan muda itu untuk quality time berdua.“Berat?” tanya Javas saat menyaksikan Zoia mengernyit membawa kantong belanjaannya.“Sedikit sih."“Sini, Zoiang, biar aku yang bawa.”Tanpa menunggu jawaban istrinya Javas langsung saja mengambil alih kantong belanjaan dari tangan Zoia.“Ke mobil dulu kali ya, baru jalan lagi,” pikir laki-laki itu setelah ia juga merasa kewalahan oleh kantong-kantong tersebut.“Boleh deh,” jawab Zoia memutuskan.Hari itu mereka menyewa mobil agar lebih leluasa. Sejak tadi pagi mereka menghabiskan waktu untuk jalan berdua mengeksplorasi tempat wisata, tempat belanja dan pusat oleh-oleh. Tanpa terasa saat ini hari sudah sore. Beberapa jam lagi matahari akan kembali ke peraduannya.“Mau ke mana lagi?” tanya Javas setelah meletakkan barang-ba
last updateLast Updated : 2024-03-28
Read more

Bastard Gonna Be Bastard

Semua tampak buram. Segalanya kusut dan kacau. Baru kemarin malam mereka bercinta dan mengukir kisah indah bersama, namun hancur seketika gara-gara orang ketiga.Setelah kejadian di Double Six Zoia langsung pulang ke penginapan diikuti oleh Zola dan Khanza. Sedangkan Javas masih mengurusi Venna.Membayangkan adegan saat Javas dengan refleksnya berenang untuk menyelamatkan perempuan itu lalu memberinya pertolongan pertama, membuat hati Zoia kembali sakit. Kenapa harus Javas yang melakukannya di antara puluhan atau mungkin ratusan orang di sana?Memangnya kenapa kalau Venna tenggelam? Apa Javas takut perempuan itu meninggal? Kenapa? Apa karena Javas masih menaruh hati pada Venna?“Zoi …”Zoia yang berbaring menghadap dinding buru-buru mengusap matanya yang basah ketika merasakan sentuhan Khanza di pundaknya. Tadi setibanya di penginapan Zoia langsung memindahkan barang-barang ke kamar Zola dan Khanza. Zoia juga bersikeras ingin pulang malam ini, tapi Khanza mencegahnya.“Makan dulu yuk
last updateLast Updated : 2024-03-28
Read more

In The End

Maksud hati ingin menghindar dari Javas siapa yang menyangka jika akhirnya justru Zoia memiliki penerbangan yang sama dengan lelaki itu. Tahu akan begini lebih baik Zoia berangkat menurut jadwal semestinya menggunakan pesawat gratis dari kliennya.Zoia akan bersikap pura-pura tidak tahu dan bermaksud menutupi kepalanya dengan jaket ketika tiba-tiba Venna menyadari keberadaannya. Perempuan itu menyapanya.“Zoia, kamu di sini juga?” ucapnya begitu ramah dengan senyum hangat seakan tidak terjadi apa-apa.Belum Zoia menjawab, Venna sudah kembali bersuara memberitahu pada Javas mengenai kehadiran istrinya.“Jav, ada Zoia tuh.”Javas melongokkan kepalanya meski sejak sebelumnya perasaannya ketar-ketir begitu mendengar Venna menyapa Zoia.Keduanya bertemu muka. Hanya sesaat saja karena Zoia langsung memalingkan wajah. Sedangkan Javas … Situasi ini benar-benar menempatkan Javas pada posisi yang sulit. Ia merasa ser
last updateLast Updated : 2024-03-29
Read more

Tamparan Untuk Javas

Zoia kembali ke beranda menemui Zico untuk memberikan persyaratan yang dibutuhkan.Zico menekurinya dengan seksama. Lelaki itu memastikan kelengkapannya apa sudah sesuai dengan yang tadi dimintanya pada Zoia. Setelah memeriksa satu demi satu dan menyatakan dokumennya lengkap, Zico mengangkat muka, memindahkan atensinya pada Zoia.“Gimana? Ada yang kurang?” Zoia lebih dulu menanyakannya sebelum Zico sempat berkata.Lelaki itu menganggukkan kepala. “Udah lengkap, nanti bakal aku proses. Tapi sebelumnya boleh aku ngomong sebentar sama Javas?”Zoia menggeleng kilat. Ia tidak akan mengizinkan sahabatnya berbicara dengan lelaki yang sebentar lagi akan menjadi mantan suaminya. “Jangan coba-coba buat nyatuin aku lagi sama dia,” berengutnya.Zico terkekeh melihat bibir sensual Zoia yang meruncing. “Nggak mau nyatuin sih, cuma mau ngomong bentar. Segala sesuatunya kan harus dilihat dari dua sisi.”“Dan dari sisi dia bakalan beda versi karena udah direvisi berkali-kali. Kalau kamu nggak mau bant
last updateLast Updated : 2024-03-29
Read more

Mendamaikan Para Kakak

Zach yang menjemput Zola dan Khanza ke bandara sore itu. Pada mulanya Zola tidak tahu kalau lelaki itu menjemputnya. Tiba-tiba saja Zach sudah berdiri di hadapannya.“Zz—Zach …” Zola tergagap menyebut nama lelaki itu.Zach mengulum senyum membalas sapaan Zola.“Kok ngejemput nggak bilang-bilang?”“Memangnya wajib pemberitahuan dulu?”“Ya nggak gitu juga. Tapi gimana kalau misalnya kita nggak ketemu di sini?” Zola mengemukakan kemungkinan itu.“Nggak mungkin, pasti ketemu kok,” jawab Zach yakin.Zach kemudian menyapa Khanza yang sejak tadi hanya diam mematung di sebelah Zola.“Hai, Ca, gimana Bali?”“Seru banget,” jawab Khanza pelan. Ia tidak menyukai kejutan ini. Kejutan di mana Zach datang tanpa memberi kabar terlebih dahulu untuk menjemput mereka di bandara.Zach baru menyadari satu hal. Tidak adanya Javas dan Zoia di tengah-tengah kedua perempuan itu.“Mbak Zoi dan Mas Javas mana? Kok aku nggak ngeliat?”Pertanyaan Zach membuat ekspresi wajah Zola menjadi berubah dalam hitungan de
last updateLast Updated : 2024-03-29
Read more

Bertemu Di Pengadilan

Bagai dikomando Zach dan Zola serempak mengunci mulut mereka saat mobil yang dikendarai Zach memasuki halaman rumah Javas.Mobil Javas tampak terparkir rapi di halaman rumah. Tidak jauh di sebelahnya ada city car Zoia yang bagasinya sedang terbuka. Bagasi tersebut dipenuhi oleh barang-barang.“Zach, lihat tuh mobilnya Mbak Zoi udah penuh. Mbak Zoi pasti mau kabur,” kata Zola cemas. "Please, kita harus cegah mereka bercerai.”Bukannya Zach tidak mau membantu. Tapi ia hanya tidak ingin ikut campur pada urusan Javas apalagi yang bersangkutan dengan Venna. Zach berani menjamin kakaknya itu pasti akan meradang. “Zach, ayolah, jangan cuma diam!” Zola mengguncang-guncang tangan Zach, mendesak lelaki itu.“Sorry, La, bukannya aku diam, tapi sebaiknya kita nggak usah ikut campur masalah mereka. Mas Javas dan Mbak Zoi pasti sudah tahu apa yang terbaik untuk mereka berdua. Lagian sekuat apapun keinginan kita untuk menyatukan mereka kalau
last updateLast Updated : 2024-03-30
Read more

Resmi Bercerai

Zoia keluar dari ruang sidang setelah beberapa jam di dalamnya. Pada sidang pertama tadi hakim berusaha mendamaikannya dan Javas. Tapi keduanya tetap bersikukuh untuk berpisah. Javas menepati janjinya tidak akan mempersulit perpisahan mereka. Tadi saat hakim bertanya apakah perpisahan tersebut diinginkan oleh satu pihak saja, Javas menjawab bahwa itu adalah keinginan mereka berdua. Meski begitu mereka tetap harus menjalani sidang mediasi.Zoia berdiri di dekat mobil Zico menanti lelaki itu yang sedang berbicara dengan pengacara Javas. Zoia baru tahu jika ternyata Zico mengenal pengacara Javas.Tiba-tiba Javas melangkah mendekatinya. Wajah lelaki itu terlihat kuyu. Sejujurnya Zoia paling tidak tahan menyaksikan muka sendu Javas.“Zoiang, ada baju kamu yang ketinggalan di rumah. Mau aku antar ke kantor atau kamu jemput sendiri ke rumah?”“Baju yang mana?” tanya Zoia sembari mengingat-ingat. Sepanjang ingatannya Zoia sudah membawa seluruh pakaiannya dari rumah itu tanpa ada yang tersisa
last updateLast Updated : 2024-03-30
Read more

Pasca Bercerai

“Zoi! Zoia!!!”Sayup-sayup suara itu membelai telinga Zoia yang memaksanya untuk membuka mata. Zoia tidak langsung bangkit dari tempat tidur. Matanya berotasi mengamati sekeliling sembari pikirannya mencoba mengingat. Ternyata setelah dari pengadilan tadi ia langsung tidur.“Zoia! Lo udah pulang kan, Zoi?” Suara tersebut yang merupakan suara Khanza kembali bergaung.“Sebentar!” Zoia menyahut sembari memandang ke arah pintu. Dengan perlahan Zoia bangkit dari tempat tidur kemudian berjalan perlahan untuk membuka pintu.“Hp lo mati? Tante Ruri nelfon gue dari tadi,” lapor Khanza ketika pintu terbuka.Zoia mengangguk perlahan. “Tadi gue tidur dan sengaja matiin hp,” ucapnya jujur.“Terus gimana hasil sidang? Tadi jadi kan ada putusannya?"“Udah,” jawab Zoia pelan.“Apanya yang udah?”“Udah ada putusannya. Gue sama Javas resmi bercerai,” jawab Zoia lirih.“Yeaayyy!!! Finally!” Khanza bersorak kegirangan. Khanza ikut senang mendengarnya karena ia tahu sendiri betapa tersiksa Zoia dengan per
last updateLast Updated : 2024-03-30
Read more

Memberitahu Javas

Suara alarm mengejutkan Zoia. Ia tersentak dan buru-buru bangun. Zoia memang sengaja menyetelnya lebih awal untuk bangun pagi ini. Ada hal super penting yang harus Zoia lakukan.Zoia mengambil test pack yang dibelinya kemarin lalu buru-buru ke kamar mandi. Seharusnya Zoia bisa mengujinya kemarin. Tapi ia sengaja menunggu melakukannya pagi ini karena katanya jika dilakukan pada pagi hari maka hasilnya akan jauh lebih akurat.Dengan tangan gemetar Zoia memegang strip pendeteksi kehamilan yang dibelinya. Bersama dengan itu keringat dingin mulai menyembul di pelipisnya.Zoia memejamkan mata saat mencelupkan alat itu pada sloki berisi sampel urinnya. Zoia menahan napas dan berdoa di dalam hati. Semoga dip stick tidak berubah warna. Semoga tidak ada hormon HCG yang terdeteksi di sana.Zoia menunggu selama beberapa saat sebelum membuka mata.Dan begitu mata ia buka seketika badannya terasa lemas. Zoia merasa tidak lagi berpijak di bumi. Kakin
last updateLast Updated : 2024-03-31
Read more

Good Bye, Zoiang

Sudah bisa ditebak bagaimana reaksi Javas dan Venna yang tidak menyangka akan kedatangan Zoia. Terutama Javas.Belum sempat Javas berkata apa-apa, Venna sudah lebih dulu berbicara.“Hai, Zoi, kebetulan banget kita ketemu di sini,” sapanya dengan senyum terbaik yang dimilikinya.Detik itu juga Zoia menyesali keputusannya untuk datang ke kantor Javas jika ternyata pemandangan seperti inilah yang harus diterimanya. Zoia tidak tahu untuk apa dan sudah berapa lama Venna berada di kantor Javas. Yang ia tahu adalah bahwa keputusannya untuk berpisah dengan Javas merupakan keputusan paling tepat. Zoia tidak akan pernah menyesalinya.Sungguh, entah kenapa Javas merasa kesialan selalu saja menimpanya. Javas tahu pasti Zoia akan menyalah artikan keberadaan Venna di kantornya. Terlebih karena perpisahan mereka dipicu oleh kesalahpahaman.Javas menarik langkah mendekati Zoia yang berdiri mematung.“Zoiang, ayo duduk dulu, aku nggak tahu kamu bakal ke sini,” kata Javas mencoba untuk bersikap biasa
last updateLast Updated : 2024-03-31
Read more
PREV
1
...
1112131415
...
39
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status