Semua Bab Diam-Diam Jatuh Cinta: Bab 131 - Bab 140

384 Bab

Ikhlas

Tanpa perlu dipanggil dua kali Venna muncul dari arah dalam. Begitu matanya bertemu dengan wajah Javas, senyum merekah sempurna dari bibir perempuan itu.Javas yang pada awalnya terkejut menyembunyikan perasaan itu dan bersikap sewajarnya menyikapi Venna yang tahu-tahu berada di rumah orang tuanya.“Ayo, Ven, duduk sini!” Rosella melambaikan tangannya agar Venna bergabung bersamanya dan Javas.Dengan senang hati Venna menarik langkah mendekat kemudian menempatkan diri dengan duduk di sofa panjang yang sama dengan Javas.“Udah lama, Ven?” tanya Javas sekadar berbasa-basi. Ia tidak tahu bagaimana kronologinya Venna bisa berada di rumah orang tuanya dan kenapa bisa kenal.“Paling udah satu jam-an.” Venna menjawab setelah memandang pada jam tangannya.“Jav, kamu tahu nggak, ternyata Mami kenal sama mamanya Venna,” beritahu Rosella memberi informasi.“Oh ya? Kok bisa, Mi?” tanggap Javas.“Kamu ingat waktu seminggu yang lalu Mami ikut reuni?”Javas memang sempat mendengar hal tersebut dari
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-31
Baca selengkapnya

Lelaki Yang Mencintai Zoia Sejak Lama

“Hai, Co, sorry lama.” Zoia menebar senyum manis saat menemui Zico di ruang tamu.Sang pengacara melempar senyum padanya. “Nggak juga. Baru bangun tidur?” tanyanya menyaksikan bareface Zoia.“Bukan tidur sih, cuma rebahan.” Zoia menjawab sambil mengambil tempat, duduk di sebelah Zico di sofa panjang yang sama.Zico kemudian menatap Zoia begitu intens dan dalam, yang membuat Zoia sedikit merasa salah tingkah.“Kamu sehat, Zoi?”“Sehat, kenapa? Mukaku kayak orang lagi sakit ya?” tanya Zoia sambil menangkup pipinya.“Bukan kayak orang sakit, tapi aneh aja,” jawab Zico mengoreksi.Zoia jadi berpikir sendiri apa suasana hatinya begitu kentara hingga terefleksi ke dalam wajahnya?“Anehnya gimana, Co?” tanya Zoia ingin diperjelas.“Hm, gimana ya? Anehnya mungkin nggak seceria biasa. Tapi tetap cantik kok.” Zico tersenyum memuji Zoia yang membuat Zoia juga melengkungkan bibirnya.“Aku ke sini mau kasih ini.” Zico mengatakan maksud kedatangannya dengan mengambil map yang berada di atas meja l
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-01
Baca selengkapnya

Rasa Yang Tersimpan

Perpisahan tidak hanya bisa terjadi karena ada orang ketiga, tapi juga karena adanya perbedaan visi dan misi sebagai pasangan. Itu adalah hal yang Zoia simpan di benaknya setelah tadi Zico mengucapkannya. Dan hal itu membuat Zoia merenung panjang. Zoia terkesiap ketika tangan Zico melambai-lambai di depannya. “Ngelamun, Zoi?”“Ah, ehm, ng, Co …” Zoia tergagap, tersadar dari renungan yang sudah cukup lama.“Kita udah nyampe,” beritahu Zico sambil mengulas senyum.Zoia memandang ke sekelilingnya. Ternyata saat ini mereka sudah berada di kawasan parkir sebuah pusat perbelanjaan.“Rara mana, Co?” Zoia menanyakannya ketika menolehkan kepala ke belakang dan tidak mendapati gadis kecil itu di sana.“Tuh, udah turun.” Zico menjawab sambil mengarahkan telunjuknya ke luar. Tampak sang putri sedang meloncat-loncat riang di sana, menandakan betapa bahagianya dia saat itu.Zoia juga tersenyum melihat kelakuan Rara. Dunia anak-anak memang indah. Andai saja bisa ingin rasanya Zoia kembali ke masa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-01
Baca selengkapnya

Mempertemukan Javas, Zach, Dan Venna

Sudah berjam-jam Javas berada di rumah ibunya. Dan yang dilakukannya adalah mendengar cerita Rosella yang tidak ada habisnya. Mulai dari kegiatannya sehari-hari, promosi anak para temannya, sampai pada jenis tanaman hias terbaru yang membuat Javas bosan.“Mi, aku pulang ya,” pamit Javas setelah melirik TAG Heuer-nya. Waktu saat itu menunjukkan pukul lima tiga puluh sore.“Ngapain buru-buru? Betah amat sendiri di rumah,” larang Rosella menahan Javas agar tidak pergi.“Bukan begitu, Mi, tapi aku masih ngantuk, mau lanjutin tidur yang tadi,” jawab Javas mencari alasan lalu pura-pura menguap agar maminya itu percaya.“Kamu kan bisa tidur di sini. Kadang Mami tuh sedih. Bi Yuka selalu bersiin kamar kamu tiap hari tapi kamunya nggak ada. Percuma rumah ini besar dan kamarnya banyak tapi nggak ada penghuninya."“Kok kayaknya Mami nyalahin aku? Cuma aku yang dituntut tinggal di sini tapi anak kesayangan Mami nggak tuh.”“Anak kesayangan mana maksud kamu?” Rosella mendelik memandang Javas.“Ana
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-01
Baca selengkapnya

Seperti Suami Istri

Malam mulai meraja. Lampu-lampu sebagai penerangan di rumah besar itu sudah mulai dinyalakan.Sementara di kamarnya Javas masih pulas dalam tidur. Semalam Javas memang kurang istirahat sehingga melampiaskan segalanya saat ini.“Ven, Javas masih belum bangun?” tanya Rosella saat melihat Venna muncul dari kamar tamu yang ditempatinya. Venna baru saja selesai mandi.“Kayaknya belum deh, Tante.” Venna menjawab sambil memandang ke arah pintu kamar sang mantan yang tertutup rapat.“Kamu bangunin gih, Tante juga mau mandi dulu, nanti kita makan malam bersama.”“Baik, Tante.” Venna merekahkan senyum. Tentu dengan senang hati ia akan melakukannya.Rosella juga tersenyum. Diusapnya pundak Venna sekilas sebelum masuk ke kamarnya.Sepeninggal Rosella, Venna menarik langkah menuju kamar Javas. Diketuknya pintu dengan buku jarinya begitu perlahan sambil memanggil nama Javas.“Jaaaav! Kamu masih tidur?”
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-02
Baca selengkapnya

Dia Sudah Bekas Gue

Sama halnya dengan Zach, Javas dan Venna juga tidak tahu bahwa mereka akan bertemu di tempat yang sama. Wajah Venna sontak memucat melihat kedatangan Zach, tapi perempuan itu terlalu pandai menyembunyikannya.Javas yang duduk di sebelah Venna memerhatikan reaksinya. Javas tidak tahu kenapa Zach putus dengan Venna. Ia juga tidak bisa menebak bagaimana perasaan Venna pada Zach setelah mereka tidak lagi bersama. Tapi saat melihat tatapan Venna yang tidak lepas dari laki-laki itu saat keluar dari mobil, membuat Javas tahu bahwa Zach begitu berkesan bagi Venna.“Mantannya datang tuh.” Javas menyikut lengan Venna yang membuat perempuan itu buru-buru memalingkan muka dan beralih menatap Javas.“Apa sih?" balas Venna sewot. "Dia kok ada di sini?”Javas mengedikkan bahu. Ia juga tidak tahu kenapa Zach datang. “Mungkin Mami yang ngundang.”Venna kemudian tersenyum canggung. Semua ini jauh di luar prediksi. Setelah cukup lama berpisah akhirnya ia dan Zach bertemu lagi pada tempat, waktu, dan kon
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-02
Baca selengkapnya

Lepas Perawan

Zach memeriksa arloji di pergelangan tangannya untuk kesekian kali. Lima menit lagi, pikirnya.Sudah lebih dari setengah jam Zach berada di tempat itu. Di bandara lebih tepatnya.Sore itu Zach sedang menanti kedatangan Zola. Hari ini Zola berangkat dari Semarang ke Jakarta spesial untuk menemui Zach. Zola mengabarinya tadi pagi dan mengatakan akan berangkat agak sore karena tidak mendapat penerbangan pagi.Zach tersenyum sendiri membayangkan gadis itu akhirnya bersedia memenuhi permintaannya. Seharusnya Zach yang mengejar Zola ke Semarang, tapi tidak akan sempat karena besok sore ia juga harus terbang.Yang dinanti akhirnya tiba. Pesawat yang ditumpangi Zola mendarat dengan selamat. Zach melihat Zola dari kejauhan. Mereka berjalan saling menyongsong.Begitu bertemu berhadapan muka, keduanya saling memandang penuh kerinduan. Banyak kata yang ingin terucap. Namun yang tersampaikan adalah sapaan klise dari mulut masing-masing.“Hai …,” sapa Zach duluan.“Hai …” Zola membalas dengan nada
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-03
Baca selengkapnya

The Next Jerk

Zola terbangun dengan kepala berat dan badan yang terasa remuk.Matanya kemudian mulai mengedar, mencari tahu di mana keberadaannya saat ini. Sebelum ia menemukan jawabannya, pemandangan yang tertangkap oleh lensa matanya memberinya kesadaran dan membuatnya terkejut setengah mati. Ada orang lain di sebelahnya. Dan kejutannya yang membuat Zola syok adalah karena Zola dan laki-laki itu sama-sama berada dalam keadaan tanpa busana. Selama hitungan menit yang mampu Zola lakukan adalah memerhatikan dengan tubuh beku rajahan simbol-simbol aneh yang berada di pinggang hingga perut laki-laki itu.Apa yang mereka lakukan semalam? Dan kenapa segampang itu Zola memberikannya pada Zach? Padahal Zach akan pergi jauh dan entah kapan akan kembali.Zola ingin berteriak menyesali kebodohannya. Namun yang keluar dari mulutnya adalah tangisan pilu. Segala bayangan buruk mulai berdatangan menghampiri Zola. Membuatnya ketakutan setengah mati. Bagaimana jika dirinya hamil sedang Zach sudah pergi jauh dan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-03
Baca selengkapnya

Terluka Dalam

Untuk apa Khanza datang ke sini? Zach merasa tidak ada janji apa pun dengan gadis itu.Zach kemudian memandang ke sekitarnya. Ada sneakers Zola yang berada di lantai. Khanza bisa curiga jika melihat sepatu milik Zola tersebut. Tanpa pikir panjang mengambil sneakers berwarna putih itu lalu membawanya ke kamar.“Siapa yang datang, Zach?” Zola sudah mengenakan pakaiannya.“Khanza.” Zach menjawab sambil meletakkan sepatu Zola.“Kak Aca?” ulang Zola terkejut. “Kak Aca ngapain ke sini? Ada Mbak Zoi juga?” “Nggak ada Mbak Zoi. Aku juga nggak tahu kenapa dia tiba-tiba datang. Kamu tunggu di sini ya, jangan ke luar.” Zach berbisik pelan.Zola mengangguk patuh. Bunuh diri namanya jika ia keluar dan menampakkan wujudnya pada Khanza.“Aku temui dia dulu.” Zach membelai kepala Zola sebelum keluar dari kamar.Kembali ke depan, Zach membukakan pintu untuk Khanza yang sudah menanti sejak tadi.“Hai, Ca.” Zach menyapa seadanya.Khanza tersenyum kikuk. Mendadak terserang gugup. Berdetik-detik ia han
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-03
Baca selengkapnya

Pesan Terakhir

Zach kembali ke kamar dua menit setelah Khanza pergi dari apartemennya. Zach mengingat-ingat lagi apa ada kata-katanya yang salah dan terkesan kasar saat berbicara dengan Khanza tadi dan memberikan penolakan.Seingat Zach tadi ia sudah berkata sehalus mungkin. Zach menolak tanpa membuat Khanza tersinggung. Hingga detik ini Zach masih sulit memercayai jika Khanza menaruh hati padanya. Namun yang membuatnya salut adalah kepiawaian gadis itu merahasiakan perasaannya. Atau Zach yang tidak peka sejak dulu?“Zach, Kak Aca udah pergi?" Zola langsung mengejar dengan pertanyaan saat Zach tiba di kamar.“Udah.” Zach menjawab singkat lalu duduk di dekat Zola. Diciumnya pipi gadis itu bolak-balik, seakan ingin mengganti waktu mereka yang hilang saat Khanza datang tadi.“Tapi Kak Aca nggak tahu aku ada di sini kan?” tanya Zola lagi. Hal itulah yang dicemaskannya sejak tadi.Ekspresi panik Zola membuat Zach menahan senyum. Besok, lusa dan s
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-04
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1213141516
...
39
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status