Semua Bab Diam-Diam Jatuh Cinta: Bab 101 - Bab 110

384 Bab

Yang Terjadi Pada Zoia

Javas membuang rokoknya sembarangan ketika mendengar suara pekikan keras yang berasal dari dalam rumah. Laki-laki itu mendatangi sumber suara secepat yang ia bisa.“Mas Javas, Mbak Zoia, Mas!” ucap Yuka dengan napas terengah-engah setelah menyusul Javas.“Zoia kenapa, Bi?” Raut panik Yuka menular pada Javas.“Mbak Zoia jatuh di kamar mandi.”Bagai tersambar halilintar Javas berlari menuju kamar mandi. Lalu apa yang dilihatnya setelah itu membuat sekujur tubuh Javas jadi lunglai.“Zoiaaang!!!” Suara Javas memecahkan kamar mandi saat melihat Zoia terduduk di lantai.“Jav, bawa aku ke rumah sakit …,” lirih suara Zoia sambil menunjukkan pada Javas gumpalan darah yang mengalir dari bagian kewanitaan sampai betisnya. Detik itu juga tanpa tunggu apa-apa lagi Javas mengangkat Zoia dari lantai dan melarikan sesegera mungkin ke rumah sakit terdekat.Selama dalam perjalanan ke tempat itu Zoia tidak berhenti merintih yang membuat Javas semakin panik. Mereka hanya bertiga dengan Yuka. Javas tidak
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-21
Baca selengkapnya

Dibayar Dengan Tunai

Zoia mengusap matanya yang basah dan bertanya dengan lirih, “Kamu mau ke mana, Jav?”Zoia merasa keberatan. Di saat-saat sulit seperti sekarang, di mana ia sangat membutuhkan keberadaan Javas untuk menemani dan memberinya kekuatan suaminya itu malah berniat ingin pergi.Javas tidak seketika memberi jawaban. Ia berpikir sesaat. Apa jika ia memberitahu pada Zoia jika Prillylah penyebab dari semua musibah ini akan aman bagi kesehatan dan mental Zoia? Istrinya itu pasti terpukul setelah mengetahuinya.Setelah mempertimbangkan berbagai hal Javas memutuskan untuk merahasiakannya dari Zoia. Menurutnya itu adalah tindakan yang paling tepat. Setidaknya untuk saat ini.“Aku mau ke luar sebentar buat nyelesaiin masalah pekerjaan. Aku usahain nggak bakal lama. Kamu ditemenin sama Bibi dulu ya.” Javas meninggalkan kecupan di kening Zoia sebelum pergi dari ruangan tersebut.Zoia memandangi punggung suaminya yang menjauh dari balik matanya yang berkabut. Perasaannya bertambah sedih. Apa urusan pek
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-21
Baca selengkapnya

Tamu Tak Diundang

Zoia masih berada di rumah sakit. Dokter mengatakan ia harus dirawat satu hari lagi sebelum diizinkan pulang ke rumah.Sejak kemarin atau lebih tepatnya setelah Javas minta izin pergi ke luar dan baru pulang larut malam, Zoia tidak banyak bicara. Selain karena sisa-sisa kesedihan yang menggayutinya Zoia juga merasa kesal karena Javas meninggalkannya dan baru pulang setelah larut.Zoia memalingkan wajah saat Javas yang baru selesai mandi menarik kursi lalu duduk di sebelahnya. Pria itu menatap sekilas ke arah meja tempat piring berisi nasi yang belum disentuh sejak tadi.Javas mengambil piring itu dan bicara pada Zoia. “Makan sekarang ya, aku suapin.”“Nanti aja,” jawab Zoia menolak sambil menepis tangan Javas yang menyodorkan sendok dari depan mulutnya.“Nanti kapan? Ayolah, Zoiang, aku juga sedih sama kayak kamu, tapi kalau kamu nggak makan nanti penyakit lain yang datang,” kata Javas membujuk.“Aku bilang nanti, seka
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-22
Baca selengkapnya

Hal Yang Diinginkan Venna

Sumpah demi apa pun Javas tidak berbohong jika ia sangat terkejut ketika tiba-tiba Venna muncul dan memeluknya tanpa aba-aba. Javas tidak tahu dari mana Venna mengetahui bahwa saat ini dirinya sedang berada di rumah sakit. Javas refleks mendorong Venna dari hadapannya.Meskipun agak terkejut atas reaksi yang diterimanya tapi Venna menetralisir rasa itu.“Jav, aku ikut sedih ya, aku baru tahu apa yang terjadi pada kamu dan langsung ke sini.”“Thanks, Ven, Tapi yang sakit bukan aku, tapi istriku," balas Javas sekenanya. Javas memikirkan perasaan Zoia yang pasti semakin sakit setelah melihat pelukan tanpa rencana barusan.Venna kemudian mengalihkan atensinya pada Zoia. Perempuan itu melangkah mendekat dan menunjukkan perhatiannya. “Zoia, aku baru tahu kalau kamu keguguran, aku ikut berduka ya, Zoi.”“Kamu tahu dari mana?” tanya Zoia dingin. Rasanya semesta benar-benar tidak ingin melihatnya hidup tenang. Hati Zoia mencelos saat melihat liontin kalung yang menggantung di leher Venna berg
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-22
Baca selengkapnya

Nggak Ada Masa Expired-nya

Zoia tidak butuh waktu lama untuk bersedih dan menikmati kesendiriannya. Tak lama setelah Javas dan Venna keluar dari ruangannya teman-temannya yang juga para pekerja WO miliknya datang berkunjung. Mereka bergantian memeluk Zoia satu demi satu.“Sorry, kita baru ke sini, hectic banget tadi.” Khanza yang pertama kali bicara. Seharian ini ia sibuk mengurus klien yang tumben-tumbenan pada hari ini lebih banyak dari biasanya. Apalagi Khanza merupakan asisten atau tangan kanan Zoia.“Iya nih, Mbak Zoia,” kata Yossie menimpali.“Lagi musim kawin apa ya?” Dina, staff Zoia yang mengspesifikasikan diri pada bagian catering ikut berkomentar.Zoia tidak tahan untuk tidak tersenyum mendengar celetukan ketiganya yang jujur saja walaupun garing tapi membuatnya merasa terhibur.“Lo nggak apa-apa kan, Zoi? Udah nggak berasa sakit kan?” Khanza mengkhawatirkan keadaan Zoia begitu melihat wajahnya yang pucat.“Tadi sih agak sakit, tapi udah minum obat, sakitnya jadi hilang.” “Tapi lo yang kuat ya, Zoi,
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-22
Baca selengkapnya

Berubah Pikiran

Suara alarm yang berisik memekakkan telinga mengusik Javas dari tidurnya. Dengan mata terpejam tangannya meraba-raba jam digital berbentuk persegi yang berada di atas nakas. Begitu jam tersebut terasa di tangannya Javas menggeser tombol ke arah off. Javas memang tidak membuka matanya, namun insting yang terlatih membuatnya tahu di mana letak tombol tersebut. Setelah masalah alarm aman Javas memindahkan tangan ke sebelah, mencari-cari tubuh istrinya yang biasanya berfungsi sebagai bantal guling.“Zoiang …,” Javas menggumamkan nama tersebut karena ia tidak menemukan Zoia di sebelahnya. Yang ia dapati adalah permukaan kasur yang kosong. Javas membuka mata dan membuktikan sendiri jika Zoia memang tidak ada di sebelahnya.Javas turun dari ranjang lalu memeriksa kamar mandi. Siapa tahu istrinya ada di sana. Tapi tempat itu ternyata kosong melompong. Javas kemudian mengambil celana pendek dan memakainya karena saat ini ia hanya mengenakan boxer brief. Java
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-23
Baca selengkapnya

Banyak Cara Untuk Bercinta

Javas terpaku di tempatnya setelah mendengar permintaan istrinya. Kepalanya membentuk gelengan. “Aku nggak setuju sama ide konyol kamu ini. Dan kenapa kamu tiba-tiba berubah pikiran?” kerutnya heran.“Awalnya aku memang minta kamu untuk menghindari dia, Jav. Tapi dia kayak nggak ada capeknya. Jadinya aku yang capek ngeliat kamu dikejar-kejar mulu sama dia. Jadi ya udahlah ladenin aja. Lo jual gue beli. Nih, jawab telfonnya.” Zoia menyodorkan ponsel Javas pada laki-laki itu agar segera menghentikan suara panggilan.“Tapi nggak kayak gini juga konsepnya,” jawab Javas menolak untuk menerima panggilan tersebut.“Ayolah, nggak apa-apa. Nggak usah sungkan sama aku.”“Aku nggak mau pokoknya.” Javas bersikukuh dengan pendiriannya.“Janji nggak nyesal? Janji nggak bakal terima telfonnya di belakang aku?” Zoia mengerling menggoda Javas.“Apa sih kamu? Cium nih?” Javas ikut tertawa menanggapi candaan Zoia.Langsung merealisasikan kata-katanya, Javas menyambar bibir Zoia dengan bibirnya dan se
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-23
Baca selengkapnya

Menjadi Istrimu Aku Harus Tangguh

Javas terpaksa membiarkan Venna duduk di sebelahnya karena setelah Zola masuk ke mobil perempuan itu juga masuk.“Kenapa harus kamu yang jemput, Jav? Zoia mana?” Venna membuka obrolan ketika Javas menyalakan mesin mobil.“Zoia di rumah, kalau bukan aku yang menjemput kamu nggak bakal ketemu sama aku sekarang,” jawab Javas dingin. Ia harap dengan suara dinginnya perempuan itu mengerti jika saat ini keberadaannya sama sekali tidak diharapkan.Alih-alih akan diam karena tersinggung Venna malah tertawa pelan menampakkan deretan gigi putih hasil veneer-nya. “Iya juga ya, Jav, kalau bukan kamu yang ngejemput kita nggak bakal ketemu di sini.“Kamu off-nya kok sering banget ya, Ven? Perasaan beberapa hari yang lalu saat datang ke rumah sakit kamu juga lagi off. Kerjanya kapan coba?”“Aku kan bukan pegawai kantoran, Jav. Dalam seminggu aku hanya empat kali terbang,” jawab Venna menjelaskan jadwal kerjanya.“Kenapa nggak tiap ha
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-24
Baca selengkapnya

Kamu Mengalihkan Duniaku

Zoia kembali ke kamar setelah bercerita banyak hal dengan adiknya. Termasuk mengenai suaminya. Tapi tentu saja Zoia menjaga nama baik Javas. Sebrengsek apapun tingkah Javas yang diketahui Zoia, tapi cukup untuk dirinya sendiri. Orang lain tidak boleh tahu. Biar tetap menjadi rahasianya. Membuka pintu kamar, Zoia menyaksikan pemandangan Javas yang sedang leyeh-leyeh di ranjang. Lelaki itu tampak kaget mengetahui kedatangan Zoia dan langsung duduk.Javas tersenyum sembari membaca air muka istrinya. Ia harap Zola tidak keceplosan menceritakan kejadian di mobil tadi.Zoia menarik langkah mendekat menghampiri tempat tidur lalu duduk di pinggirnya. Ditatapnya raut sang suami dengan begitu dalam dan penuh arti.“Kok gitu banget sih ngeliatin aku?” Perasaan Javas mulai tidak enak melihat gelagat yang ditunjukkan istrinya.Zoia menerbitkan senyum dengan sebelah tangan mengelus pipi Javas. Lelaki itu membalas dengan mengambil tangan Zoia lantas mengecup hangat.“I love you, Zoiang,” rapalnya m
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-24
Baca selengkapnya

Belajar Jadi Adik Ipar

“Zach …” Zach baru mengalihkan matanya dari Zola ketika mendengar suara Zoia menegurnya.“Eh, iya, Zoi?” balas Zach sedikit tergagap.“Itu Zola, adekku.” Zoia memberitahu karena menyadari arah pandang Zach sebelumnya. Zach cukup lama menatap Zola dan memakukan matanya di paras manis gadis itu.“Adek? Aku baru tahu,” jawab Zach mulai kembali normal setelah berhasil mengendalikan situasi.“Zola baru datang kemarin. Kenalan gih,” jawab Zoia, kemudian meminta agar Zola mendekat. "La, sini dulu!"Zola menghampiri Zoia. Setiap langkah kaki gadis itu tidak lepas dari pengamatan Zach.“La, kenalin ini Zach yang Mbak sebutin tadi.”Zach tidak tahu apa yang diperbincangkan kedua kakak beradik itu mengenai dirinya. Tapi ia cukup terkejut mengetahui kenyataan bahwa dirinya menjadi topik pembicaraan dua perempuan cantik.Zach kemudian mengulurkan tangan pada Zola untuk berjabatan. Zola tidak keberatan menyambutnya. Ia juga mengulurkan tangannya. Lalu secara bergantian mereka menyebutkan nama.“Za
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-24
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
910111213
...
39
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status