Home / Rumah Tangga / Diam-Diam Jatuh Cinta / Banyak Cara Untuk Bercinta

Share

Banyak Cara Untuk Bercinta

last update Last Updated: 2024-03-23 20:00:14

Javas terpaku di tempatnya setelah mendengar permintaan istrinya. Kepalanya membentuk gelengan.

“Aku nggak setuju sama ide konyol kamu ini. Dan kenapa kamu tiba-tiba berubah pikiran?” kerutnya heran.

“Awalnya aku memang minta kamu untuk menghindari dia, Jav. Tapi dia kayak nggak ada capeknya. Jadinya aku yang capek ngeliat kamu dikejar-kejar mulu sama dia. Jadi ya udahlah ladenin aja. Lo jual gue beli. Nih, jawab telfonnya.” Zoia menyodorkan ponsel Javas pada laki-laki itu agar segera menghentikan suara panggilan.

“Tapi nggak kayak gini juga konsepnya,” jawab Javas menolak untuk menerima panggilan tersebut.

“Ayolah, nggak apa-apa. Nggak usah sungkan sama aku.”

“Aku nggak mau pokoknya.” Javas bersikukuh dengan pendiriannya.

“Janji nggak nyesal? Janji nggak bakal terima telfonnya di belakang aku?” Zoia mengerling menggoda Javas.

“Apa sih kamu? Cium nih?” Javas ikut tertawa menanggapi candaan Zoia.

Langsung merealisasikan kata-katanya, Javas menyambar bibir Zoia dengan bibirnya dan se
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Diam-Diam Jatuh Cinta   Menjadi Istrimu Aku Harus Tangguh

    Javas terpaksa membiarkan Venna duduk di sebelahnya karena setelah Zola masuk ke mobil perempuan itu juga masuk.“Kenapa harus kamu yang jemput, Jav? Zoia mana?” Venna membuka obrolan ketika Javas menyalakan mesin mobil.“Zoia di rumah, kalau bukan aku yang menjemput kamu nggak bakal ketemu sama aku sekarang,” jawab Javas dingin. Ia harap dengan suara dinginnya perempuan itu mengerti jika saat ini keberadaannya sama sekali tidak diharapkan.Alih-alih akan diam karena tersinggung Venna malah tertawa pelan menampakkan deretan gigi putih hasil veneer-nya. “Iya juga ya, Jav, kalau bukan kamu yang ngejemput kita nggak bakal ketemu di sini.“Kamu off-nya kok sering banget ya, Ven? Perasaan beberapa hari yang lalu saat datang ke rumah sakit kamu juga lagi off. Kerjanya kapan coba?”“Aku kan bukan pegawai kantoran, Jav. Dalam seminggu aku hanya empat kali terbang,” jawab Venna menjelaskan jadwal kerjanya.“Kenapa nggak tiap ha

    Last Updated : 2024-03-24
  • Diam-Diam Jatuh Cinta   Kamu Mengalihkan Duniaku

    Zoia kembali ke kamar setelah bercerita banyak hal dengan adiknya. Termasuk mengenai suaminya. Tapi tentu saja Zoia menjaga nama baik Javas. Sebrengsek apapun tingkah Javas yang diketahui Zoia, tapi cukup untuk dirinya sendiri. Orang lain tidak boleh tahu. Biar tetap menjadi rahasianya. Membuka pintu kamar, Zoia menyaksikan pemandangan Javas yang sedang leyeh-leyeh di ranjang. Lelaki itu tampak kaget mengetahui kedatangan Zoia dan langsung duduk.Javas tersenyum sembari membaca air muka istrinya. Ia harap Zola tidak keceplosan menceritakan kejadian di mobil tadi.Zoia menarik langkah mendekat menghampiri tempat tidur lalu duduk di pinggirnya. Ditatapnya raut sang suami dengan begitu dalam dan penuh arti.“Kok gitu banget sih ngeliatin aku?” Perasaan Javas mulai tidak enak melihat gelagat yang ditunjukkan istrinya.Zoia menerbitkan senyum dengan sebelah tangan mengelus pipi Javas. Lelaki itu membalas dengan mengambil tangan Zoia lantas mengecup hangat.“I love you, Zoiang,” rapalnya m

    Last Updated : 2024-03-24
  • Diam-Diam Jatuh Cinta   Belajar Jadi Adik Ipar

    “Zach …” Zach baru mengalihkan matanya dari Zola ketika mendengar suara Zoia menegurnya.“Eh, iya, Zoi?” balas Zach sedikit tergagap.“Itu Zola, adekku.” Zoia memberitahu karena menyadari arah pandang Zach sebelumnya. Zach cukup lama menatap Zola dan memakukan matanya di paras manis gadis itu.“Adek? Aku baru tahu,” jawab Zach mulai kembali normal setelah berhasil mengendalikan situasi.“Zola baru datang kemarin. Kenalan gih,” jawab Zoia, kemudian meminta agar Zola mendekat. "La, sini dulu!"Zola menghampiri Zoia. Setiap langkah kaki gadis itu tidak lepas dari pengamatan Zach.“La, kenalin ini Zach yang Mbak sebutin tadi.”Zach tidak tahu apa yang diperbincangkan kedua kakak beradik itu mengenai dirinya. Tapi ia cukup terkejut mengetahui kenyataan bahwa dirinya menjadi topik pembicaraan dua perempuan cantik.Zach kemudian mengulurkan tangan pada Zola untuk berjabatan. Zola tidak keberatan menyambutnya. Ia juga mengulurkan tangannya. Lalu secara bergantian mereka menyebutkan nama.“Za

    Last Updated : 2024-03-24
  • Diam-Diam Jatuh Cinta   Gulanya Ada Di Sini

    Zola menatap Zoia sesaat, sulit untuk percaya jika kakaknya itu mengizinkannya pergi dengan Zach. Pasalnya, Zach adalah orang baru bagi Zola. Dan berdasarkan kebiasaan yang sudah-sudah, anggota keluarganya paling susah memberi kepercayaan pada Zola untuk jalan dengan orang baru.“Kok malah bengong? Tunggu apa lagi?” tegur Zoia karena Zola masih berdiri menatapya. “Nanti keburu antrinya panjang atau malah tutup bengkelnya.”“Kalau gitu aku pergi ya, Mbak Zoi, Kak Aca.” Zola meminta izin dan memandang keduanya secara bergantian.”Khanza tersenyum pada Zola, “Hati-hati, La,” jawabnya kaku dengan lidah kelu.Entah kenapa Khanza merasa tidak suka Zola dekat-dekat dengan Zach. Dan Zach juga tampaknya dengan begitu mudah akrab dengan Zola, sedangkan ini baru hari pertama. Apa kabar kalau Zola lama di sini? Apa yang akan terjadi?“Zoi, Zach bukannya lagi ada job ya? Kok lo suruh ke bengkel?”“Habisnya mau suruh siapa lagi? Ka

    Last Updated : 2024-03-25
  • Diam-Diam Jatuh Cinta   Udah Nggak Sabar Pengen Make Kamu

    Javas sengaja cabut lebih awal dari kantor sore ini. Dari sana ia langsung meluncur ke kantor Zoia. Sebelumnya Zoia menelepon bahwa ia akan pulang pakai taksi karena mobilnya masih di bengkel. Javas melarang Zoia dan mengatakan akan langsung menjemput dan mereka pulang dari sana. Javas tidak masuk ke kantor Zoia, ia menunggu di mobil. Hanya menanti lebih kurang lebih lima menit istrinya itu pun muncul. Zoia berjalan dengan langkah biasa tapi sepasang mata yang dimiliki Javas bisa menembus apa saja. Bahkan dalam pandangannya Zoia terlihat seperti tidak menggunakan pakaian. Otaknya memang sekotor itu. Tapi tidak ada salahnya kan? Zoia kan istrinya sendiri. Apa salahnya berfantasi dengan istri sendiri?Javas tersenyum sendiri membayangkannya. Sampai ia tersentak saat mendengar pintu dibuka lalu ditutup. Zoia sudah masuk ke mobil.“Zola mana, Yang? Nggak ikut sekalian?” tanyanya karena Zoia hanya sendiri. Javas tidak tahu bahwa Zola juga ikut ke bengkel. Pikirnya mobil itu ditinggal di b

    Last Updated : 2024-03-25
  • Diam-Diam Jatuh Cinta   Modus

    “Kamu mau ke mana, Jav?” panggil Zoia saat Javas bergerak akan keluar dari kamar.“Mau ke depan dulu, Zoiang.”“Ke depannya kayak gitu?” ujar Zoia kaget sambil menunjuk perut Javas dengan dagunya.“Shit!” Umpatan meluncur lancar dari mulut lelaki itu ketika menyadari saat ini ia hanya menggunakan pakaian dalam.Zoia tertawa dan tidak bisa membayangkan betapa malunya jika Javas sampai keluar hanya dengan segitiga navy-nya.Javas mengambil celana pendek sepaha beserta baju kaos Pull&Bear dari dalam lemari lalu memakainya.“Nggak sabaran amat mau ketemu sama Zola, kenapa sih?”“Penasaran aja sama mobil kamu. Aku mau ngetes setirnya masih berat apa nggak." Javas menyebut alasannya.Zoia membiarkan Javas keluar dari kamar. Ia memilih mengistirahatkan diri. Punggungnya terasa sakit, mungkin karena hari ini kebanyakan duduk dan kurang bergerak.Sementara itu di halaman rumah Zach dan Zola baru saja tiba. Tadi mereka antri lama di bengkel dan sempat ada drama dengan salah satu mekanik. Mekani

    Last Updated : 2024-03-25
  • Diam-Diam Jatuh Cinta   Hidup Itu Pahit, Yang Manis Hanya Javas

    Javas masuk ke kamar membawa muka kesal. Ia langsung menghempaskan tubuhnya ke ranjang tepat di sebelah Zoia.“Gerah, Jav,” kata Zoia memprotes saat Javas mengunci dengan lingkaran tangan dan kakinya.“Cuma mau peluk masa nggak boleh.” “Ntar keenakan peluk-peluk kamu jadi pengen lagi kayak kemarin.” Zoia menepis tangan Javas dari badannya. Namun usahanya sia-sia karena baru lepas dua detik Javas kembali mengaitkan lengannya. “Aku nggak mau ya disuruh hisap-hisap lagi,” berengut Zoia.“Emang kenapa nggak mau hisap-hisap?”“Soalnya kamu lama banget, mulut aku sampai kram.” Tanpa sadar Zoia memuji Javas yang tahan lama saat bercinta dengan cara apa pun.Javas tertawa narsis. "Ya mau gimana lagi kalau faktanya aku memang se-wow itu. Lagian jalan satu-satunya kan cuma begitu. Kan kamunya belum bisa dipake.” Javas mengerling nakal yang seketika langsung mendapat serangan cubitan. “Duh … duh … duh … sakit. Punya istri cuma

    Last Updated : 2024-03-26
  • Diam-Diam Jatuh Cinta   Aku Ke Rumah Sekarang

    Hari ini adalah hari kelima Zola berada di Jakarta dan hingga kemarin kegiatan Zola adalah mengikuti Zoia setiap hari ke kantornya. Biasanya jauh sebelum Zoia dan Javas bangun Zola sudah lebih dulu membuka mata. Gadis itu membantu membersihkan rumah, menyiapkan sarapan atau mencuci piring. Atau jika sudah kedahuluan Orin Zola akan membersihkan kamarnya sendiri.Tapi pagi ini berbeda. Di saat Zoia sudah siap-siap berangkat Zola masih belum keluar dari kamar.“Yang, Zola hari ini nggak ikut ngantor?” tanya Javas di ruang makan. Pagi itu mereka hanya sarapan berdua. “Nggak tahu, dari tadi aku belum ngeliat dia.” Zoia mengangkat bahu sambil menyuap overnight oatmeal-nya.“Lihat ke kamar gih,” suruh Javas. Javas tahu kebiasaan adik iparnya yang selalu bangun lebih pagi darinya dan Zoia. Jadi wajar jika ia merasa penasaran.Menuruti perintah suaminya, Zoia meninggalkan ruang makan kemudian melangkah ke kamar adiknya.“La, kamu udah bangun, Dek?” Zoia mengetuk pintu dengan buku jarinya.Tid

    Last Updated : 2024-03-26

Latest chapter

  • Diam-Diam Jatuh Cinta   TAMAT (True Love never Dies)

    True Love Never DiesZELINESudah beberapa hari ini aku meninggalkan apartemen. Jevin menitipkanku di rumah Mbak Zola karena harus mengikuti event surfing kelas dunia di California.Sebenarnya Jevin tidak tega meninggalkanku apalagi saat ini kandunganku sudah tua. Hanya tinggal hitungan hari maka si kembar akan launching ke dunia. Hanya saja Jevin wajib pergi karena karena mengikuti acara itu adalah impiannya sejak lama.“Masih sakit?” tanya Mbak Zola melihatku meringis ketika masuk ke kamar.Tadi aku mengeluhkan punggung yang terasa ditusuk-tusuk serta pinggang yang pegal. Rasanya ingin menangis saking tidak kuat menahan sakit. Biasanya kalau ada Jevin dia akan mengusap-usap punggung maupun pinggangku. Walau tidak meredakan sakit itu tapi setidaknya kehadiran Jevin membuatku merasa tenang. Ada dia yang melindungiku. Menyatakan bahwa aku tidak sendiri sehingga aku kuat menghadapinya.“Masih, Mbak, sakit banget …” Aku merintih perih. Pinggangku rasanya mau patah. Sementara anak dalam ka

  • Diam-Diam Jatuh Cinta   Husband Goals

    JEVINHari-hariku berubah setelah Zeline dinyatakan hamil. Aku lebih protektif padanya (tapi bukan posesif), karena kami begitu sulit untuk berada di titik ini. Sedangkan Zeline tampak sangat bahagia, walau kadang uring-uringan dikarenakan hormon kehamilan yang mulai memengaruhinya.Saat ini aku dan Zeline sedang berada di rumah sakit untuk memeriksakan kandungan Zeline. By the way, ini adalah rumah sakit ketiga yang kami kunjungi saking excited, syok, bahagia, kolokan, whatever you name it. Aku dan Zeline khawatir kalau ternyata Zeline tidak benar-benar hamil dan hasil test pack itu salah. Untuk itulah kami mencari second hingga third opinion.Rumah sakit ketiga yang kami kunjungi merupakan milik orang Indonesia yang sudah menetap bertahun-tahun dan berganti kewarganegaraan menjadi warga Amerika. Oleh sebab itulah dia lancar berbahasa Indonesia. Bahkan tadi saat tahu kami orang Indonesia dia sangat excited.“Langsung kita periksa saja ya, Zel, silakan berbaring di sana,” suruh dokter

  • Diam-Diam Jatuh Cinta   Yang Dinanti Sejak Lama

    JEVIN“Om Jep, Kaka udah sekolah sekalang …” Kaka tersenyum bangga menceritakan aktivitasnya. Masih dengan mengenakan seragam putih biru dia memamerkan tubuhnya dengan bergerak-gerak mengayunkan kaki serta merentangkan tangannya di hadapanku. Aku tertawa geli melihat Kaka yang begitu menggemaskan. Andai saja saat ini aku dan dia berhadapan langsung maka aku akan menggendong dan menciumnya bertubi-tubi. Sayangnya jarak yang memisahkan membuatku dan Kaka hanya bisa saling menatap melalui layar gawai.“Wah, berarti Kaka udah gede dong, kan udah sekolah. Tadi belajar apa di sekolah?”“Banyak, Om.”“Salah satunya?”“Menggambal, mewalnai, sama lipat keltas.”“Origami maksudnya?”“Apa, Jev? Siapa yang poligami?” Suara lain penuh antusias tiba-tiba terdengar menyela. Zeline muncul dari belakangku lalu duduk di sebelahku dan menatapku dengan mata melebar.“Nggak ada yang poligami, tadi aku bilang origami bukan poligami. Tanya deh sama Kaka.”“Ontiii … Kaka lindu sama Ontiiii …” Kaka berteria

  • Diam-Diam Jatuh Cinta   Jalan Terakhir

    JEVINZeline memucat di hadapanku. Bibirnya bergetar. Sementara aku memandanginya dengan tidak mengerti.“Menggugurkan anak kita?” Aku mengulangi ucapannya tadi.Bagaimana mungkin dia menggugurkan anak kami sedangkan dia belum pernah hamil?“Aku beneran nggak ngerti kamu lagi ngomong apa. Bisa jelasin ke aku?”Zeline tidak menjawabku. Aku melihat mata indahnya berkaca-kaca yang membuatku semakin bingung.Aku memegang tangannya, meminta padanya sekali lagi untuk menjelaskan padaku. Tapi yang terjadi adalah dia berurai air mata.“Ayang, please, ini ada apa? Kamu kok nangis gini?” Aku memeluknya. Bukan diam, isaknya semakin keras.Aku benar-benar tidak habis pikir apa yang sesungguhnya terjadi.“Kita pulang dulu yuk.” Aku mengajaknya kembali ke hotel yang berada tidak jauh dari rumah sakit. Selama di dalam perjalanan Zeline tidak bersuara. Aku tidak memaksanya bicara. Aku memberinya waktu sampai dia siap untuk memberitahu.Setiba di hotel aku memberinya air minum. Lalu menanti beberapa

  • Diam-Diam Jatuh Cinta   Rahasia Yang Tersimpan

    ZELINE“Gimana, Yang? Kamu suka?”Aku memandang Jevin lalu menganggukkan kepala setelah puas melihat-lihat. Saat ini kami sedang berada di sebuah apartemen yang terletak di Downtown. Kami memutuskan untuk membeli apartemen karena nggak mungkin tinggal selamanya di rumah Mbak Zola.“Jadi fix kita ambil yang ini?” tanya Jevin lagi, padahal kami sudah resmi membelinya.“Fix, Jev,” jawabku memutuskan yang membuat broker properti yang mendampingi kami mengembangkan senyum lebar.Lalu Jevin bicara dengannya sedangkan aku berjalan ke tepi jendela lalu mengamati lalu lintas yang terhampar di luar sana. Dari ketinggian lantai delapan belas mobil-mobil yang melintas tampak seperti kotak-kotak kecil dalam temaram cahaya malam.Aku mengembuskan napas lega. Ini adalah bulan keempat kami di USA. Dan syukurnya kehidupanku berjalan dengan baik di sini.Setelah interview waktu itu aku diterima bekerja di sebuah perusahaan teknologi dan informasi. Sejauh ini aku enjoy kerja di sana. Selain sesuai den

  • Diam-Diam Jatuh Cinta   Hanya Masalah Waktu

    ZELINE“Kebetulan banget kamu ke sini, jadi aku nggak perlu cari orang lagi buat benerin laptop.”Aku mendelik mendengar ucapan Zach sedangkan dia terkekeh geli.“Jauh-jauh ke sini cuma buat benerin laptop.” Aku pura-pura merajuk namun tak urung menerima MacBook yang diberikan Zach.Meski Zach tahu betul apa spesialisasiku, tapi orang-orang sering salah kaprah. Mereka menganggap anak IT hanya tukang memperbaiki komputer rusak. Padahal lebih dari itu. Teknologi informasi bukan perkara hardware, tapi lebih ke software, seperti bidang yang kutekuni.Aku menyalakan MacBook milik Zach yang katanya rusak. Sambil menunggu booting aku mendengar obrolan Zach dan Jevin.“Hari ini Zeline bakal nyoba apply beberapa job vacancy. Tapi di kantor lo kira-kira lagi butuh programmer nggak?” tanya Jevin pada adiknya.Zach tidak langsung menjawab. Dia tampak berpikir sesaat. “Seingat gue belum. Paling kalo ada bakal diumumin di official website. Tapi nanti deh gue tanya HR buat lebih jelasnya,” kata Zach

  • Diam-Diam Jatuh Cinta   Memulai Hidup Baru

    ZELINE“Auntyyyy ...”Suara halus anak kecil laki-laki mengisi pendengaranku. Fai berlari kecil lalu menghambur memelukku saat aku tiba.“How are you, Boy?”“I’m fine, and you?” Bibir mungilnya bergerak-gerak lucu menanyakan kabarku. Tanpa sengaja aku jadi ingat Kaka.Tatapan Fai lantas pindah pada Jevin. Anak itu mengerutkan dahi mencoba mencari tahu siapa laki-laki bertubuh atletis di sebelahku.“Hai, Fai, ini Om Jevin, masih ingat nggak?” Jevin menanyakannya saat menemukan tatapan heran anak itu.Fai terlihat bingung. Mungkin karena jarang bertemu dengan Jevin sehingga ia harus memulihkan lagi ingatannya.“Mamaaaa!” Fai berlari menuju Mbak Zola yang baru muncul dari arah dalam rumah. Lalu Mbak Zola berbicara menerangkan sesuatu pada anaknya.Aku dan Jevin datang berdua dan memang sengaja meminta tidak dijemput ke bandara.“Fai nanya katanya itu siapa. Dia agak lupa itu Om Jevin yang mana.” Mbak Zola menerangkan pada kami.Jevin tertawa pelan. Jevin memang lebih dekat dengan Kaka ke

  • Diam-Diam Jatuh Cinta   Gembok Cinta

    JEVINSudah sejak tadi aku berorasi membujuk Zeline, meyakinkan padanya bahwa hanya dialah yang aku cintai. Apapun yang terjadi di masa lalu, sebanyak apapun perempuan yang pernah singgah di kehidupanku (jika memang benar), tapi hanya dialah satu-satunya wanita yang kujadikan pendamping hidup sampai akhir usia.Berjam-jam aku membujuknya. Mulai dari bandara tadi sampai pesawat mengudara. Zeline tidak merespon satu kali pun kata-kataku. Kendati begitu aku yakin dia mendengar apa yang aku sampaikan. Hanya saja dia masih dikuasai emosinya, egonya, rasa cemburunya.“Dia bukan tipeku, lihat aja bibirnya tipis,” ucapku di ujung keputus asaan.Aku pikir Zeline masih tidak merespon. Siapa sangka dia bereaksi dengan cepat.“Maksud kamu?” terjangnya. Dan itu membuatku bersemangat.“Aku nggak suka cewek berbibir tipis.”Dia menantangku dengan matanya.“Kamu mau tahu nggak, Yang? Kenapa?”Tatapannya semakin lekat di wajahku. Aku tahu dia butuh jawabanku tapi gengsi untuk bertanya. Dia sangat pena

  • Diam-Diam Jatuh Cinta   Bed Friend

    ZELINEWhat does she say? Pacarnya Jevin?Aku menatap Jevin lekat dengan sorot meminta konfirmasi mengenai apa yang baru saja kami dengar.Jevin balas menatapku dengan kebingungan yang semakin menjadi. Dia menggelengkan kepalanya kuat-kuat.“Aku nggak kenal dia,” bantahnya tegas.“Tapi dia bilang pacar kamu, Jev.”“Pacar gimana? Aku udah punya kamu begini. Udahlah, Yang, nggak usah pedulikan gangguan dari luar yang akan bikin hubungan kita jadi rusak. Aku kan udah bilang itu sebelumnya.”“Apa, Jev? Jadi karena kamu udah punya yang baru makanya mengingkari hubungan kita dulu?” sela Calista tidak terima.Jevin mengalihkan pandangan ke arah Calista. “Sorry, tapi aku nggak pernah kenal sama kamu apalagi menjalin hubungan seperti yang kamu sebutkan.”“Kamu bisa bilang begitu sekarang karena kamu udah punya yang lain. Tapi buat aku, hubungan kita dulu adalah segalanya. Kita udah sejauh itu. Apa kamu lupa, Jev?”“Sejauh apa?” tanyaku cepat. Mulutku tidak bisa direm mendengar pengakuannya.

DMCA.com Protection Status