Semua Bab Diam-Diam Jatuh Cinta: Bab 91 - Bab 100

384 Bab

Hanya Pecundang Yang Akan Menyelingkuhi Istrinya

Hari ini Javas sengaja tidak datang ke kantor demi bisa berada di rumah menghabiskan waktu bersama mertuanya. Tadi Javas sudah mendelegasikan segala pekerjaan pada Kinar dan memberi instruksi apa saja yang harus dilakukan perempuan itu.Ini memang di luar kebiasaan Javas. Ia mengabaikan hal-hal penting yang biasanya selalu diprioritaskannya dan memilih menemani mertuanya bermain catur. Tentu saja mertua laki-lakinya senang begitu mendapat lawan. Dan yang membuatnya tersenyum lebar adalah ketika berhasil mengalahkan Javas.“Selama ini hanya Zoia yang bisa mengalahkan Papa,” ujar Dion memberitahu rahasianya.“Zoia bisa main catur juga, Pa?” Javas menatap lekat wajah mertuanya. Terkaget-kaget mengetahui fakta tersebut.“Bukan hanya bisa, tapi putri Papa yang satu itu berkali-kali mengalahkan Papa.” Dion menuturkan dengan bangga. Sedang Javas termangu memandanginya. Ternyata sangat banyak hal yang tidak diketahuinya tentang Zoia, is
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-18
Baca selengkapnya

Tidak Bisa Hidup Tanpa Dia

Zico tersenyum mendengar kata-kata Javas. Kemudian memintanya untuk menceritakan secara detail mengenai masalah yang menjadi pemicu rusaknya hubungan dengan Zoia. “Ini semua cuma salah paham. Iya, aku akui memang salah karena pergi ke tempat yang nggak seharusnya didatangi saat ada masalah. Tapi yang namanya laki-laki pelariannya ke mana lagi kalau bukan ke sana.” “Nggak semua laki-laki pelariannya ke klub malam lalu mabuk-mabukkan saat ada masalah.” Zico menyanggah kata-kata Javas. “Nggak semua bisa digeneralisir, Jav,” sambungnya tidak setuju. ‘Jadi nih orang mau bilang kalau dia anak baik-baik,’ batin Javas. “Ya, tapi kita kan lagi bahas masalahku,” tukas Javas. “Aku nggak tahu setelah mabuk apa yang terjadi. Tahu-tahu aku nerima foto ini dari Prilly.” Javas menunjukkan lembaran foto awal dari segala masalah itu pada Zico. Lelaki berkulit eksotis itu kemudian menekuri lembaran foto tersebut. Bagaimana mungkin Zoia tidak meradang? Hanya perempuan abnormal yang akan menerima deng
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-18
Baca selengkapnya

Ditampar

Zoia menepis tangan Javas yang melingkarinya. Namun hanya lepas beberapa detik Javas kembali memeluknya. Zoia berdecak kesal karena Javas memperlakukannya seperti biasa. Seakan tidak ada yang terjadi di antara mereka. “Awasin tangan kamu, Jav!” Zoia menepis tangan nakal Javas yang tidak tahu malu itu. “Aku cuma mau meluk kamu masa nggak boleh.” Dengan ringannya lelaki itu menjawab. Menyadari Javas tidak akan bisa dilarang begitu saja, Zoia bangun dari tidurnya, turun dari ranjang dan langsung menuju sofa yang berjarak hanya beberapa meter dari tempat tidur mereka. Zoia membaringkan badannya di sana. Javas ikut bangun dari berbaring lalu terduduk memandang Zoia dari tempatnya. Lelaki itu menghela napas panjang melihat istrinya. Mungkin taktiknya salah. Bukan begitu caranya menghadapi Zoia. Kali ini hubungan mereka berada dalam keadaan darurat. Dan penyelesaiannya tidak hanya dengan mengumbar gombalan receh seperti biasa. Sentuhannya yang selama ini terbukti ampuh meluluhkan Zoia jug
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-18
Baca selengkapnya

As Long As I'm With You

Zoia memutar knop pintu dengan perlahan kemudian melangkahkan kakinya pelan. Atmosfir sepi langsung menyeruak detik itu juga. Biasanya ada kedua orang tuanya yang duduk mengobrol berdua di beranda saat Zoia pulang ke rumah. Tapi kini hanya hampa yang didapatinya.“Eh, Ibu Zoia sudah pulang?”Zoia tersenyum tipis pada Orin yang muncul dari arah belakang. “Mau saya ambilin air minum dingin, Bu?”“Nggak usah, Bi, nanti kalau saya mau biar saya ambil sendiri,” jawab Zoia menolak. Asisten rumah tangganya mulai hafal satu per satu kebiasaan Zoia, termasuk minum air dingin setelah pulang kerja.Orin berlalu dari hadapan Zoia setelah minta izin dengan sopan. Zoia juga masuk ke kamarnya dan tidak menemukan apa-apa kecuali ruangan kosong. Zoia menyapukan mata ke setiap sudut kamar sebelum memutuskan untuk merebahkan diri di pembaringan.Sambil tangannya memeluk guling pikirannya mulai mengembara, memulai dengan rinci percakapannya de
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-19
Baca selengkapnya

Hobi Aku Hanya Satu: Nidurin Kamu

Zoia memukul ringan lengan Javas yang masih saja mengajaknya bercanda. Padahal Zoia begitu khawatir saat ini.“Duh … duh … masa ditambahin lagi sakitnya.” Javas meringis pura-pura kesakitan.Zoia mengamati wajah Javas lebih lekat dan meneliti satu demi satu jejak memar yang ada di sana. “Kamu kelahi sama siapa, Jav?” tatapnya curiga.Javas menjawab dengan meraih tangan Zoia dan mengecupnya sekali lagi. Segala rasa sakitnya sirna karena malam ini ia menemukan ada Zoia begitu pulang ke rumah.“Jawab aku, Jav! Kamu kelahi sama siapa?” Javas menggelengkan kepala, menolak untuk mengatakannya. “Aku tadi jatuh kebentur tiang.”“Dan kamu pikir aku percaya?” balas Zoia. Alasan Javas terlalu mengada-ngada. “Ternyata selain mabuk kamu juga hobi berantem,” gumamnya kesal. Dan Javas menyadari ekspresi Zoia saat ini. Ingin rasanya mengecup bibir mengerucut yang sedang mengomel itu. Tapi Javas tahu persis jika saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk melakukannya. Bukannya akan mendapat sambutan d
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-19
Baca selengkapnya

69

Zoia terbangun lebih dulu pagi itu karena suara ponsel yang lupa dimatikannya semalam. Awalnya Zoia membiarkan karena matanya yang begitu berat untuk dibuka. Namun bukan berarti setelahnya Zoia bisa tenang. Benda itu terus berdering menimbulkan suara bising yang membuatnya mau tidak mau harus membuka mata. Ia yakin ponselnya tidak akan diam dengan sendirinya sebelum Zoia menjawab panggilan tersebut, siapa pun penelepon di seberang sana.Menyingkirkan kantuk dan rasa enggan, Zoia mengulurkan tangan menjangkau ponselnya itu yang berada di atas nakas. Namun Zoia agak kesulitan lantaran Javas yang mengunci Zoia dengan belitan tangannya.Zoia memandang ke sebelah dan mendapati Javas masih pulas dalam tidurnya. Ia menepis tangan Javas dengan begitu perlahan agar tidak membuat kenyamanan tidur suaminya itu terganggu. Seulas senyum turut terselip di bibirnya menyadari saat ini hubungan mereka telah membaik. Kemarin malam mereka sudah bicara secara terbuka dari hati ke hati. Yang membuat Zoia
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-19
Baca selengkapnya

Aku Yang Hamil, Kamu Yang Mual

Zoia sedang duduk manis di kursi tepat di depan meja rias. Sedangkan Javas berdiri di belakangnya membantu Zoia mengeringkan rambut menggunakan hair dryer. Mereka baru selesai mandi beberapa menit yang lalu setelah menghabiskan pagi dengan percintaan yang panas.“Nanti sore aku ke kantor kamu. Dari sana kita langsung ke dokter, nggak usah pulang ke rumah dulu,” ucap Javas menggaungkan rencana yang tadi mereka bicarakan di kamar mandi.Zoia menatap Javas melalui cermin meja rias di hadapannya. Bibirnya menyunggingkan senyum menyaksikan Javas yang begitu telaten mengeringkan rambutnya. Zoia tidak menyangka jika Javas, seorang laki-laki yang sibuk, pemimpin perusahaan yang disegani para bawahannya ternyata mampu nge-treat seorang wanita dengan sebaik ini.“Nanti aku akan bawa kamu ke dokter terbaik di kota ini.” Javas melanjutkan kalimatnya yang ternyata belum selesai. “Untuk anak aku wajib yang terbaik.”Mengetahui Javas yang begitu antusias
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-20
Baca selengkapnya

Sesusah Itu Jadi Istri Kamu

Zoia berdiri dari kursi sambil menggamit tangan Javas yang masih bertahan duduk di sana agar ikut dengannya menuju ranjang periksa meski sesungguhnya Javas bisa tahu hasilnya melalui layar besar yang ada di ruangan itu. Zoia hanya ingin menikmati masa-masa indah kehamilan bersama Javas.“Temenin aku, Jav.” Javas bangkit dari kursi mengikuti Zoia yang menggiringnya. Ini adalah pengalaman pertamanya. Dan Javas tidak mampu membendung rasa antusiasnya pada apa pun yang bersifat pertama kali. Ini adalah untuk pertama ia merasakan bagaimana rasanya menjadi calon ayah. Dan Javas sangat menikmati euforia itu.Berbaring di bed periksa, Zoia membiarkan perawat membalurkan gel ke atas perutnya, sedangkan dokter Gatra tampak bersiap-siap dengan alat USG.Saat itu Zoia pernah menginginkan mendatangi tempat ini berdua dengan Javas untuk memeriksakan kehamilannya. Dan sekarang semua itu terwujud. Javas ada di sebelahnya, menggenggam erat tangan Zoia dan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-20
Baca selengkapnya

Kamu Yakin Dia Hamil Anak Kamu?

Zoia hanya mengesah ketika Javas memintanya untuk bersabar. Kurang sabar apa lagi coba?Javas mungkin sudah berubah dan menunjukkan iktikad baik untuk meninggalkan para wanitanya, namun justru para wanita itulah yang enggan pergi darinya.“Zoiang …”Zoia mendengar dengan jelas suara Javas memanggil namanya, namun Zoia diam saja. Hingga saat ini Zoia masih kesal. Bukan pada Javas melainkan pada perempuan bernama Venna yang tidak tahu malu. Zoia jadi heran. Dari cerita Javas, dulu hanya suaminya itu yang tergila-gila. Venna sama sekali tidak tertarik padanya. Namun kenapa sekarang malah perempuan tersebut yang terkesan mengejar-ngejar Javas? Memangnya apa yang diinginkannya?“Kita ke rumah Mami ya?” Javas mengulurkan tangan lalu menempelkannya di paha istrinya itu lantaran tidak meresponnya.Pancingan Javas berhasil membuat Zoia menolehkan kepala ke arahnya."Ngapain?”“Aku mau kasih tahu ke Mami kalau sebentar lagi dia bakalan punya cucu. Mami pasti senang banget.” Javas menjawab samb
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-20
Baca selengkapnya

Pengusiran Prilly

“Mau ke mana kamu, Jav? Mami belum selesai bicara sama kamu.” Perempuan yang sedang dilanda kesal itu menahan langkah anaknya dengan kata-kata.“Mau bicara apa lagi, Mi? Mau bilang kalau Mami nggak percaya kalau itu anak aku?” ucap Javas tak kalah jengkel. Javas bisa melihat mendung kesedihan di wajah Zoia yang berusaha disembunyikannya.“Mami mau bicara penting tapi hanya berdua sama kamu.” Rosella menjawab sambil melirik ke arah Zoia dengan tatapan tidak suka yang konsisten.Zoia tahu diri. Ia tidak perlu diusir untuk pergi. “Mami dan Javas ngomong aja dulu. Aku mau ke toilet sebentar.” Zoia lalu berdiri tanpa memberi waktu pada Javas untuk mencegahnya.Zoia tidak tahu apa yang akan diperbincangkan oleh ibu dan anak itu. Mungkin saja Rosella ingin menyuntikkan mantra-mantra kebencian karena yang sudah-sudah tidak berhasil.Zoia melangkah pelan menuju ruang belakang. Untuk menuju kamar mandi ia harus melewati area tersebut.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-21
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
89101112
...
39
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status