Home / Rumah Tangga / Diam-Diam Jatuh Cinta / Chapter 141 - Chapter 150

All Chapters of Diam-Diam Jatuh Cinta: Chapter 141 - Chapter 150

384 Chapters

Dia itu Bajingan

Zola berkaca di cermin wastafel. Lalu pemandangan di hadapannya memperlihatkan seorang gadis dengan rautnya yang sedih. Sepasang matanya yang indah tampak merah dan sembab akibat kebanyakan menangis.Pesawat yang membawa Zach sudah take off sejak sepuluh menit yang lalu. Kini tinggallah Zola sendiri bersama sepi.Zola tidak menyangka jika kepergian Zach akan membuatnya sesedih ini. Meski Zach sudah meyakinkannya bahwa mereka akan selalu keep in touch, tapi tentu saja kondisinya berbeda.Memejamkan mata, Zola mengambil napas sedalam mungkin. Ia mencoba menetralisir perasaannya. Tadi ia sudah berjanji pada Zach bahwa tangisnya hanya sampai di bandara. Ia tidak akan membawanya pulang ke rumah. Tapi ternyata sesulit itu untuk menahan perasaannya.“Ehem …” Suara dehaman seseorang tiba-tiba mengusik. Suara itu terdengar jelas dan nyata, memaksa Zola untuk membuka matanya. Detik itu juga Zola melihat seseorang di sebelahnya. Venna!Tadi Zola memang sempat melihat Venna bersama Javas. Tapi i
last updateLast Updated : 2024-04-04
Read more

Pecahkan Saja Gelasnya Biar Ramai

Zola memalingkan wajah saat Javas menatapnya dengan begitu lekat, seakan saat ini lelaki itu sedang menyelidiki Zola. Zola khawatir jika Javas akan mengetahui jika selama di Jakarta Zola menginap di apartemen kekasihnya, bukan di rumah kakaknya.“Boleh Mas tanya sesuatu?” tanya Javas mengawali percakapan setelah puas memindai wajah adik iparnya.“Boleh, Mas Javas.” Zola menjawab pelan sembari pikirannya mulai mereka apa yang akan dibicarakan lelaki yang pernah dicintai oleh kakaknya itu.“Kamu ke sini ngapain?” Pertanyaan Javas membuat Zola mengerutkan dahi. Mengetahui pertanyaannya berpotensi menimbulkan ambigu, buru-buru lelaki itu memperjelas. “Mas maksud tadi kamu ke bandara cuma buat mengantar Zach?”“Sekalian, Mas. Aku juga mau balik ke Semarang. Pesawatku dua jam lagi.”“Nyampe di Jakarta kapan?”“Kemarin, Mas.”“Kenapa cuma sehari di sini?” tanya Javas lagi dengan keheranan y
last updateLast Updated : 2024-04-05
Read more

Bertemu Kamu

Hitungan menit lamanya Zoia dan Khanza membungkam suara. Pengakuan sahabatnya itu membuat Zoia syok. Zoia tidak menyangka jika ternyata Zach benar-benar tertarik pada Zola.Iya sih, dulu Zoia sempat mencium gelagat Zach melakukan pendekatan pada Zola. Tapi setelah Zola pulang ke Semarang Zoia tidak pernah mendengar kelanjutan hubungan mereka. Baik dari mulut Zola ataupun Zach sendiri yang jaraknya lebih dekat dengan Zoia. Lagi pula kata Zeline anak tengah dari keluarga mereka tersebut sudah memiliki kekasih di sana.Sekarang Zoia dilingkupi dilema. Realita ini menempatkannya pada posisi yang tidak menguntungkan. Di satu sisi ia menghargai hubungan Zola dengan Zach. Namun di sisi lain Khanza adalah sahabatnya. Ia mengerti bagaimana perasaan Khanza. Bagi Zoia keadaan saat ini jauh lebih sulit daripada di saat ia memutuskan untuk berpisah dengan Javas dulu.Zoia tidak enak hati pada Khanza yang jelas-jelas menyukai Zach. Jika Khanza bukan sahabatnya dan mereka tidak tinggal serumah maka
last updateLast Updated : 2024-04-05
Read more

Melepas Rindu

Javas tidak menghitung entah sudah berapa lama mereka tidak bertemu. Tapi setelah melihat Zoia hari ini vibes-nya ternyata tidak berubah.Tatapan Javas masih terpaku di wajah Zoia, sedangkan mantan istrinya itu sama sekali tidak menyadari kehadiran Javas.‘Mau kamu pake kemeja longgar kayak gitu kamu tetap seksi, Zoiang,’ bisik hati Javas mengomentari penampilan Zoia. Saat itu Zoia mengenakan kemeja putih besar yang dipadankan dengan jeans serta sneakers. Sekecil apa pun gerak-gerik perempuan itu tidak lepas dari pengamatan Javas. Mulai dari saat memasuki restoran, melangkah berdua dengan Zico menuju tempat duduk, sampai saat Zico menarikkan kursi untuk Zoia bagaikan seorang gentleman. Kata-kata Zola kala itu ada benarnya juga. Sebagai sesama lelaki Javas tidak butuh waktu lama untuk menyimpulkan bahwa Zico memang menyukai Zoia. Bahkan sejak awal Javas sudah berfirasat. Hanya saja Zoia selalu menampiknya.“Pak Javas …” Suara Kinar di sebelahnya menyadarkan Javas, membuatnya memalin
last updateLast Updated : 2024-04-06
Read more

Everything Has Changed

Dan kini setelah Kinar pergi tinggallah Javas dan Zoia berdua. Javas tidak tahu jika Kinar ada janji dengan temannya. Pasalnya Kinar tidak ada memberitahu sebelumnya jika memiliki janji dengan temannya itu. Satu-satunya yang ia ketahui adalah bahwa mereka datang ke restoran tersebut adalah untuk bertemu dengan mitra kerja Javas. Selama hitungan detik yang bisa dilakukan oleh mantan pasangan istri tersebut adalah saling berpandangan tanpa kata. Keduanya bagai dua orang asing yang tidak saling mengenal namun menyimpan perasaan di dalam hati masing-masing. Entah mengapa situasinya jadi secanggung itu. Padahal mereka tidaklah bermusuhan. Ingin mengatakan rindu tapi rasanya begitu terlarang.“Hai, Zoiang, apa kabar?” Javas mencairkan kebekuan. Satu-satunya yang melintas di benaknya untuk membuka percakapan saat ini adalah dengan mengajukan pertanyaan klise tersebut.“Baik, Jav,” jawab Zoia kaku. Seharusnya ia bisa bersikap biasa-biasa saja. Namun entah mengapa ia menjadi segugup ini berha
last updateLast Updated : 2024-04-06
Read more

Mubazir

“Bisa kebetulan gitu ya ketemu sama mantan,” celetuk Zico saat keduanya berjalan setelah keluar dari restoran.“Aku nggak tahu kalau dia ada di sana,” jawab Zoia sembari mengeluarkan ponsel dari Prada yang tersampir di bahunya. Ia bermaksud menelepon Zola untuk mengonfirmasi informasi yang diperolehnya dari Javas tadi.“Kalau tahu, gimana?”“Kalau tahu, hmm, ya nggak tahuuu,” jawab Zoia salah tingkah.Zico tertawa melihat sikap Zoia. Kalau Zoia tahu ada Javas di restoran tersebut ia yakin Zoia tetap akan memilih makan di sana.Setelah mengambil ponselnya Zoia langsung men-dial nomor seluler adiknya. Perlu menanti hitungan detik sampai akhirnya Zola menjawab panggilan darinya. “Ya, Mbak Zoi?” Suara Zola terdengar serak.“Kamu di mana?” “Di rumah.”“Di rumah siapa?”“Ya di rumah kitalah, mau di rumah yang mana lagi memangnya?”“Bukannya di rumah Zach?”
last updateLast Updated : 2024-04-07
Read more

Jangan Gila, Jav, Rumah Sakit Sudah Penuh

Saat teman-temannya pada heboh mengomentari keadaan Zoia dan mengolok-olok Javas, Javas membeku di tempat memandang mantan istrinya.Zoia hamil? Tapi kenapa bisa? Itu yang berada di balik bajunya beneran perut kan? Bukan balon? ‘Crap! Ya perutlah, nggak mungkin balon. Kok gue jadi bego kayak gini?’Ingin rasanya Javas mempertanyakan semua itu langsung pada Zoia, tapi ketika mengetahui bahwa Zoia datang tidak sendiri Javas pun mengurungkan niatnya itu. Ada Khanza di samping Zoia yang mulutnya kadang tanpa filter.Selagi Javas membidik Zoia dengan tatapannya, Zoia tidak tahu bahwa sang mantan juga ada di tempat yang sama dengannya.Di antara ratusan tamu pengisi ballroom fokus perhatian Zoia adalah interior ruangan dan segala hal-hal lain yang ditangani oleh Shannon.“Cakep,” celetuk Khanza yang berada di sebelah Zoia.“Apanya yang cakep, Ca?”“Dekorasi, pelaminan, semua. Puas banget gue,” kata Khanza setelah menyisir sekitar dengan matanya. Tempat itu ditata seestetik mungkin dengan n
last updateLast Updated : 2024-04-07
Read more

Bahagia Bersama

Zoia menjauhkan diri dari dada Javas. Saking terbawa suasana ia tidak sadar entah berapa lama ia berada dalam dekapan hangat lelaki itu.“Kamu berhutang penjelasan sama aku, Zoiang,” tuntut Javas saat Zoia menatap matanya.“Apanya yang harus dijelaskan, kan kamu sudah tahu.”“Banyak yang aku belum tahu. Aku ingin tahu semuanya, tapi kita ngomongnya bukan di sini.”Kemudian Javas menggandeng tangan Zoia keluar dari toilet. Zoia terpaksa ikut karena pada akhirnya ia sadar bahwa mereka butuh waktu untuk bicara berdua.“Kita mau ke mana, Jav?” Zoia bertanya saat Javas membawanya melintasi kerumunan orang-orang lalu keluar dari ballroom.“Kita cari tempat yang aman.” Javas pikir ballroom tempat pesta tersebut diadakan bukanlah tempat yang aman untuk bicara. Terlalu banyak gangguan di sana. Bisa saja nanti Venna muncul mengacaukan segalanya, ataupun ketiga temannya yang absurd.Merangkul pinggul Zoia, Javas merasa
last updateLast Updated : 2024-04-08
Read more

As You Wish

Javas meninggalkan apartemen Zoia setelah Zoia mengabulkan permintaannya bahwa ia akan memberi Javas akses pada hal-hal yang berhubungan dengan calon anak mereka.Tak lama setelah Javas pergi Khanza tiba. Tadi Zoia mengabarinya pulang duluan dan meminta Khanza untuk menggunakan taksi.“Bau parfum cowok.” Khanza mengendus-endus, hidungnya kembang kempis saat memasuki apartemen. “Ada cowok di sini?” tanyanya pada Zoia.“Javas tadi ke sini,” jawab Zoia berterus terang. Tidak mungkin untuk mengelak karena aroma parfum mahal mantan suaminya masih menguar dengan kuat meskipun lelaki itu sudah pergi sejak lima belas menit yang lalu.“Pantes gue ditinggal,” cibir Khanza.“Yang suka ninggalin tuh lo kali, Ca, bukan gue,” balas Zoia menukasi. Zoia masih ingat dulu saat peristiwa laknat di Bali Khanza meninggalkannya kala bertemu dengan temannya. Dan tadi Khanza juga menghilang ketika Venna muncul.“Jadi ngapain dia ke sini?” Khanza penasaran mengingat selama ini Zoia hampir tidak pernah berkomu
last updateLast Updated : 2024-04-08
Read more

Sharing Heart to Heart

Setelah periksa kehamilan Javas tidak langsung mengantar Zoia pulang. Javas ingin mereka quality time berdua seakan ingin menebus banyak waktunya yang selama ini hilang.“Zoiang, kok aku lapar lagi ya?” Sebelah tangan Javas menyalakan mesin mobil, sedangkan satunya lagi menyentuh perut, seakan ingin menguatkan pernyataannya.“Terus, maksudnya kita makan?” tanya Zoia menebak apa maksud Javas sebenarnya.“Maunya sih gitu.”“Ya udah, langsung aja ke sana.”“Kamu maunya makan apa?” Javas menanyakan keinginan Zoia.“Hmm, apa ya?” Zoia mengetuk-ngetuk telunjuknya ke dagu seperti sedang berpikir.“Apa coba?” Javas menunggu dengan sabar sampai Zoia memberi jawaban. “Kamu nggak ngidam sesuatu?” tanyanya lagi. Yang Javas dengar dari para karyawatinya di kantor, para wanita hamil pada umumnya akan mengalami masa ngidam meski tidak semuanya.Zoia menggeleng pelan. Ia bersyukur karena sejauh ini kehamilannya tidak menyusahkannya.“Makan steak aja deh, Dav, di Delicious.” Zoia menyebutkan pilihanny
last updateLast Updated : 2024-04-09
Read more
PREV
1
...
1314151617
...
39
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status