Happy Reading*****Menepuk kening, Zakaria seketika teringat jika pintu kamar tidak dikunci. Sejak sang istri meninggal, sang lelaki memang tidak pernah mengunci pintu. Semua karena si kecil Oza. Zakaria menggulingkan tubuhnya ke sisi kanan Ayumi. Lalu, menatap putra semata wayangnya, sedangkan Ayumi, dia segera duduk dan tersenyum. "Ada apa, Sayang?" Langsung turun dan mendekati putra sambungnya. "Mama tidak apa-apa?"Ayumi menggelengkan. "Ada yang bisa Mama bantu?"Zakaria pun terpaksa turun dan menghampiri putranya. "Kenapa tidak tidur, Boy? Katanya capek, ngantuk.""Ma, Pa," panggil Oza."Ada apa, Boy?""Kenapa, Sayang?" tanya Ayumi."Boleh tidak kalau aku tidur siangnya di sini?" Wajah menggemaskan yang ditampilkan si kecil, jelas membuat hati mama barunya luluh. Ayumi pun mengangguk. Namun, detik berikutnya si Papa berkata, "Tidak boleh, Boy. Kamu kan sudah besar, jadi harus tidur di kamar sendiri. Katanya, kamu mau punya adik? Jadi, kalau tidur bareng Mama sama Papa, adikn
Baca selengkapnya