Semua Bab (Bukan) Istri Kedua Sahabat Ayah: Bab 31 - Bab 40

61 Bab

31. Keputusan Final

Happy Reading*****"Om bisa jelaskan, tapi tidak sekarang. Nanti, di rumah kita akan membahas semuanya," jawab Ashwin. Dia menatap sahabatnya dan mengedipkan mata. Memberikan kode agar Ramlan tidak melanjutkan apa yang dikatakan tadi."Banyak hal yang tidak bisa saya jelaskan Nak Yovie." Panggilan Ramlan pada lelaki yang sejak tadi masih betah berdiri dan memaksa untuk meminang putri mulai melunak. Sebagai orang tua dari seorang anak perempuan, Ramlan tidak mau Ayumi menjadi gunjingan lagi seperti dulu. "Tapi, Yah. Kenapa harus omnya Zakaria yang menjadi calon suami Ayumi?""Tolong, Pak," pinta Ayumi menghentikan kalimat yang akan dilontarkan sang mantan atasan. Gadis itu bahkan sampai menangkupkan kedua tangannya, benar-benar memohon pada Yovie."Kamu berhak bahagia, Yum. Setahuku, Om Ashwin memiliki seorang istri. Dulu, kamu sempat menolakku karena alasan tidak ingin menjadi pelakor dan duri di kehisupan rumah tangga orang lain. Sekarang, kenapa kamu diam ketika Ayah menjodohkanm
Baca selengkapnya

32. Lagi-lagi Berdebat

Happy Reading*****"Bunda kenapa bisa di sini?" tanya Ayumi. Dia berdiri, menyalami perempuan yang sudah melahirkannya.Kedua perempuan itu saling memeluk dan berciuman pipi kanan kiri. Ramlan diam untuk beberapa saat, tak dapat dipungkiri bahwa sosok perempuan berjilbab di hadapannya sangat dia rindukan. Beribu kata maaf dan kalimat untuk membujuk supaya bundanya Ayumi tidak meneruskan perceraian mereka, nyatanya tak dianggap sama sekali.Mengurai pelukannya, Juhairiyah menatap tajam pada Ashwin, lalu Ramlan secara bergantian. "Persahabatan macam apa yang telah kalian jalani sekarang?""Kamu salah paham padanya, Bun," sahut Ramlan tak mau Ashwin disalahkan."Salah paham bagaimana? Kamu tidak ingat kehancuran keluarga kita dimulai karena siapa? Bukannya sekali atau dua kali, perempuan yang menjadi istrinya berusaha menghancurkan keluarga kita." Suara Juhairiyah mulai naik satu oktaf.Tidak ada lagi penghormatan dan tutur kata lembut pada Ramlan. Selama menikah dengan lelaki tersebut
Baca selengkapnya

33. Selingkuh, Meresahkan

Happy Reading*****"Aku akan pergi setelah kamu memberikan tanda tangan," ucap seseorang yang ternyata adalah Hasna.Ashwin tak menggubris perkataan sang mantan istri. Dia terus melangkah menuju kamar tamu untuk menidurkan Ayumi. Ingin mengetahui siapa wanita yang dibawa sang mantan suami, Hasna mengikuti langkah Ashwin. Perlahan Ashwin menurunkan Ayumi di ranjang. Membelai puncak kepala gadis tersebut penuh kasih sayang. Lalu, lelaki itu berbisik, "Tidurlah dengan tenang. Jangan pikirkan apa pun. Om yang akan menyelesaikan semuanya.""Kenapa kamu memperlakukan Ayumi seperti itu?" Hasna sudah berdiri di belakang sang mantan suami."Kenapa? Apa aku tidak boleh memperlakukannya sebaik mungkin. Dia putri sahabatku, apa salahnya jika aku berbuat demikian." Ashwin memutar kepala menghadap sang mantan."Tapi, perlakuanmu padanya sedikit aneh. Biasanya, kamu tidak akan mau bersentuhan dengan perempuan mana pun, meskipun dia kerabat dekat apalagi pada anak-anaknya Ramlan." Hasna mengerutkan
Baca selengkapnya

34. Rugi

Happy Reading*****Ashwin menggerakkan kedua bahunya. "Coba kamu tanya Zakaria. Siapa sebenarnya Wibisana dan bagaimana sepak terjang orang yang kamu cintai itu? Jangan sampai kamu menyesal karena sudah menyerahkan segalanya pada lelaki seperti dia," ucap sang pemilik rumah.Dari tempatnya berdiri, Zakaria menatap aneh tante yang sudah dianggapnya ibu. Sejak kemaatian kedua orang tuanya, papanya Oza itu sudah menganggap Ashwin dan Hasna sebagai orang tua. Ashwin adalah satu-satunya saudara dari mendiang sang ayah. Dia juga satu-satunya keluarga yang dimiliki. Tidak ada kerabat lainnya."Kenapa dengan WIbisana, Om?" Zakaria makin penasaran, pasalnya beberapa hari lalu dia sempat melihat sekilas Hasna berbocengan dengan sang sahabat. Saat itu, Oza juga melihat dan bertanya. Namun, bapak satu anak itu tak menyangka jika hubungan keduanya sampai sejauh ini. "Coba tanya pada tantemu," kata Ashwin enteng. Dia melangkah meninggalkan keduanya menuju kamar tamu. Melihat Ayumi masih terlelap
Baca selengkapnya

35. Lain di Bibir, Lain di Hati

Happy Reading*****"Om Ashwin?" tanya Ayumi. Sang gadis berada cukup dekat dengan lelaki tersebut, jika Ayumi menggerakkan kepala sedikit saja, maka dipastikan bibir sahabat ayahnya akan menempel di pipi."Apa kamu juga dekat dengan Wibisana?" ulang Ashwin dengan pertanyaan yang lebih tegas serta tertuju pada nama lelaki bajingan itu."Saya tidak mengerti dengan pertanyaan itu," jawab Ayumi tanpa menoleh pada lawan bicaranya. "Jika kamu tidak mengerti, mengapa kalimat yang kamu ucapkan tadi seolah mengenal Wibisana." Pertanyaan itu begitu menuntut. Terus terang, Ashwin jengkel dengan sikap sang Don Juan yang sok kecakapan. Merasa banyak wanita bisa ditaklukkan."Saya berkata demikian bukan berarti mengenal dia, kan?" Ayumi maju dua langkah, lalu berbalik supaya bis menatap lawan bicaranya. "Kalimat sebelumnya yang saya keluarkan, terucap karena saya merasa pernah bertemu dengan lelaki itu.""Di mana?" Pertanyaan Ashwin makin menuntut."Apa penting saya mengungkapnya?" Ayumi sengaja
Baca selengkapnya

36. Hari yang Melelahkan

Happy Reading *****Zakaria gelagapan, bingung harus menjawab apa, sedangkan Ayumi malah mengerutkan kening. Si gadis sama sekali tidak mengetahui maksud aneh dari perkataan Ashwin. Bagaimana bisa seseorang yang selalu menghina seperti Zakaria cemburu."Om salah paham," sahut papanya Oza setelah beberapa saat terdiam."Salah paham bagaimana? Om cuma bertanya, Zak. Kemarahanmu pada Ayumi sangat tidak beralasan, jika karena faktor usia. Om rasa banyak kok pasangan yang menikah, meskipun usia mereka terpaut cukup jauh. Bukankah pernah ada yang viral juga bahkan ada kakek-kakek yang berusia lebih tua dari Om, menikahi seorang gadis belasan tahun," kata Ashwin, "Om tidak terlalu tua jika dibanding mereka. Jadi, wajar jika menikahi gadis seperti Ayumi.""Tapi, Om." Raut wajah si lelaki tampak keberatan. Sementara itu, Ayumi tetap diam. Pikirannya bertarung dengan hati. "Mana mungkin seorang Pak Zakaria cemburu. Siapa aku? Selama ini, dia memang tidak pernah menyukaiku. Semua selalu salah.
Baca selengkapnya

37. Kejutan

Happy Reading*****"Kalau bukan sugar baby, lalu apa?" tanya sang perempuan yang tak lain adalah Rika. Seseorang yang mengamati keduanya sejak tadi, berjalan mendekat. Lelaki itu bahkan merangkul Rika dengan mesra di hadapan Ayumi. "Berani kamu datang ke sini," ucapnya sinis. "Saya tidak tahu di pesta ini ada Bapak juga. Kalau sebelumnya Om Ashwin memberikan info, mungkin saya akan menolak." Perkataan si gadis berjilbab cukup tenang walau hatinya begitu bergumuruh hebat. Ayumi merasa seperti ada sesuatu yang akan terjadi. Berharap dalam hati, jangan sampai si kecil Oza ada di pesta tersebut. Namun, harapan itu sepertinyaq akan sia-sia."Papa!" teriak seorang bocah. Ayumi menghela napas panjang. Sepertinya, apa yang dia takutkan benar-benar terjadi. Bocah itu tidak akan melepaskannya seperti kejadian yang sudah-sudah. Hendak berbalik, Oza malah menyapa gadis tersebut. "Kakak cantik ada di sini? Apa Papa yang mengundang?" Wajah mungilnya tampak bersinar. Si bocah melirik Zakaria se
Baca selengkapnya

38. Pelukan Hangat

Happy Reading*****"Lancang kamu menampar Ayumi," bentak Ashwin, "pantas jika Oza tidak pernah menyukaimu. Ternyata perangai aslimu seperti ini."Rika mundur beberapa langkah karena ketakutan dengan kemarahan Zakaria. Jika bukan Ashwin yang mencegah pergerakan tangan keponakannya tadi. Niscaya pipi mulus Rika akan memerah oleh bekas tamparan kekasihnya sendiri."Siapa dia sebenarnya? Bukankah, hanya wanita simpanan?" Rika menatap Ashwin tajam. Tak sekalipun ada rasa bersalah sama sekali."Hormati dia sebagai calon tantemu jika kamu benar-benar ingin menikah dengan Zakaria," perintah Ashwin. Wajahnya benar-benar serius tak terbantahkan."Om sadar tidak? Ayumi itu bukan perempuan baik-baik. Aku bahkan mendengar jika dialah yang menjadi sebab perceraian antara Inara dan Yovie.""Heh!" cibir Ashwin, "Om lebih tahu perempuan mana yang baik untuk dijadikan istri. Anak sekecil Oza saja tahu mana yang tulus dan baik. Lalu, kenapa sebagai orang dewasa dan memiliki pemikiran serta logika yang s
Baca selengkapnya

39. Kabar Duka

Happy Reading ***** Ayumi berdiri. Dia merasa perkataan Ashwin begitu meremehkannya. "Terserah Om saja. Apa yang sudah saya putuskan, tidak akan pernah saya sesali. Tolong jangan menyimpulkan apa yang belum pasti kebenarannya." Gadis itu berlalu, meninggalkan Ashwin. Terus berjalan meninggalkan rumah Zakaria. Sempat bersitatap dengan sang pemilik rumah ketika di halaman, Ayumi tak menggubris panggilan Oza. "Pa, kenapa sama Kak Ayumi?" Oza menarik lengan Zakaria yang terbengong menatap kepergian si gadis. Melihat putranya, lelaki itupun berkata. "Papa tidak tahu, Boy." "Apa Kakak dimarahi sama Kakek?" tanya si kecil lebih lanjut. Zakaria mengerakkan kedua bahunya. "Sudahlah, mungkin kakak cantikmu lelah. Kebetulan, ayahnya Kak Ayumi sedang di rawat di rumah sakit. Jadi, dia harus bolak balik untuk merawat beliau." "Kok, Papa tahu?" tatapan Oza penuh selidik. "Dua hari lalu, Papa bersama kakek menjenguk beliau. Kebetulan, ayahnya Kak Ayumi adalah teman akrab Kakek," jelas Zakari
Baca selengkapnya

40. Pernikahan

Happy Reading*****"Aku tidak mau kalau tiga hari lagi, Mbak. Setidaknya, kita laksanakan wasiat itu setelah tujuh hari," protes Ayumi. "Jadi, kamu bersedia menikah dengannya?" tambah sang Bunda."Insya Allah, Bun. Jika memang sudah takdirnya begini," ucap Ayumi pasrah."Bunda akan berbicara pada Ashwin. Semoga saja dia mau menunggu sampai tujuh hari ke depan," putus Juhairiyah pada akhirnya.Tujuh hari telah berlalu, sekarang mau tidak mau Ayumi harus mengabulkan permintaan sang Ayah yang telah berpulang. Walau dada terasa begitu sesak, tetapi perempuan berjilbab dengan tinggi 155 cm dan berkulit kuning langsat tersebut tetap tersenyum menyongsong masa depan dan status yang sebentar lagi berubah.Masih jelas diingatan bagaimana penolakan keponakan calon suaminya yang merupakan salah satu pemegang saham di tempat kerja Ayumi, dulu. Zakaria mengejek bahkan kembali melontarkan kata hinaan. Walau beberapa hari ini hubungan mereka membaik karena kejadian di hari ulang tahun si kecil, te
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
DMCA.com Protection Status